• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konservasi Sumber Daya Air dan Keanekaragaman Hayati

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

B. BIDANG PENGENDALIAN PERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN 1 SUB BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN

B.2 SUB BIDANG KONSERVASI LINGKUNGAN

1. Konservasi Sumber Daya Air dan Keanekaragaman Hayati

1.1 Monitoring Fluktuasi Muka Air Tanah

Fluktuasi muka air tanah dihitung sebagai hasil selisih antara hasil pengukuran kedalaman muka air tanah pada akhir musim penghujan dan akhir musim kemarau. Melihat kondisi topografi wilayah DIY kita dapat mengasumsikan daerah recharge bagi DIY adalah Kabupaten Sleman dan bagian Utara wilayah Kota Yogyakarta sedangkan daerah discharge adalah wilayah Selatan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Hasil pengukuran dan penghitungan fluktuasi muka air tanah dari tahun 2002 sampai tahun 2015 memperlihatkan adanya penurunan muka air tanah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Skema pengukuran untuk satu tahun yaitu, tinggi muka air tanah saat musim penghujan dikurangi dengan tinggi muka air tanah saat musim kemarau.

Jumlah sumur yang dilakukan pengukuran di daerah sekitar SPAH, mulai dari tahun 2010-2015 selalu mengalami penurunan. Hal ini karena, dibeberapa lokasi kondisi SPAH sudah tidak termanfaatkan sebagaimana fungsinya. Selain itu juga, beberapa rumah warga, yang sebelumnya dilakukan pengukuran di sumur mereka, menutup sumur dengan menggunakan cor beton. Akibatnya, kita mengalami kesulitan untuk pengukuran.

Analisis dilakukan terhadap hasil pengukuran. Hal ini sebagai upaya untuk mengatahui bagaimana data dapat digunakan untuk sinkronisasi data lanjutan, serta penentuan kebijakan yang dapat dibuat.

Hasil Pengukuran Fluktuasi Muka Air Tanah Tahun 2015

No Nama Pemilik dan Alamat

Tinggi Bibir Sumur (m) Pengukuran Kedalaman Musim Hujan (m) Pengukuran Kedalaman Musim Kemarau (m) Kedalaman dari Muka Tanah (m) 1. Balai Desa Trihanggo, Kec.

Gamping, Kab. Sleman 0 4.35 5.68 4.35

2. Atmowiryono, Mayangan RT 05 RW 14, Trihanggo, Kec. Gamping

1 5.37 8.40 4.37

3. Kantor Kecamatan Mlati,

Kab. Sleman 0.75 4 5.55 3.25

4. Toko Besi BAKAT, RT 02 RW 18 Denggung, Kec. Sleman, Kab. Sleman

0.97 10.46 12.16 9.49

5. Kantor Desa Wedomartani,

Kec. Ngemplak, Kab. Sleman 0.75 3.99 0 3.24

6. Pasar STAN, Maguwoharjo,

No Nama Pemilik dan Alamat Tinggi Bibir Sumur (m) Pengukuran Kedalaman Musim Hujan (m) Pengukuran Kedalaman Musim Kemarau (m) Kedalaman dari Muka Tanah (m) 7. Wisma Cipta Karya, Jl.

Laksda Adisucipto Km. 4,5 No. 165 Yogyakarta

0.6 8.97 9.86 8.37

8. Toko Besi MITRA, Jl. Imogiri Barat Km. 5, Kab. Bantul

0.76 4.22 0 3.46

9. Madiyono, Gang Bima, Jl. Pramuka No. 20, Kec. Umbulharjo, Yogyakarta

0.59 3.4 4.55 2.81

10. Polsek Gondokusuman, Jl. Melati Wetan No. 6 Yogyakarta

0.46 5.87 5.95 5.41

11. Sastrosuwignyo, Klitren

III/444, Yogyakarta 0.75 7.32 0 6.57

12. Asrotun, RT 8 RW 50,

Dongkelan, Kab. Bantul 0.7 2.52 3.37 1.82

13. Wiryo Pawiro, GT 4/244

Sosrodipuran 1.1 12.09 13.59 10.99

14. Martono, Jl. DI Pandjaitan 0.75 3.58 0 2.83

15. Kantor Desa Panggungharjo,

Kec. Sewon, Kab. Bantul 0.73 1.64 2.18 0.91

16. Asnawi, Ketonngo,

Wonokromo, Pleret, Bantul 0.7 2.02 0 1.32

17. Kompleks CPM Sentulrejo,

Yogyakarta 0.66 2.5 3.94 1.84

18. Henny, Jl. Imogiri Timur, Umbulharjo 7/466, Yogyakarta

0.6 3.13 4.87 2.53

19. Domo, Jl. Kolonel Sugiyono

No. 59 A 0.68 4.94 5.80 4.26

20. Suharjo, Jl. Krajan No. 80,

Kabupaten Bantul 0.84 1.04 4.55 0.2

21. Tukiyem, Beji, Jetis,

Sumberagung, Kab. Bantul 0.81 1.82 0 1.01

22. Sosro Suwondo (Selatan

SGM), Jl. Veteran No. 6 A 0.66 7.37 8.56 6.71

23. Dinas Pertanian Kota

No Nama Pemilik dan Alamat Tinggi Bibir Sumur (m) Pengukuran Kedalaman Musim Hujan (m) Pengukuran Kedalaman Musim Kemarau (m) Kedalaman dari Muka Tanah (m) 24. Kantor BKD DIY, Yogyakarta 1 9.49 0 8.49 25. Mawardi, RT 02 RW 14 Besi, Ngaglik, Sleman 0.2 7 10.43 6.8 26. Mangun Dimejo/Parjan, RT 04, RW 15 Besi, Ngaglik, Sleman 0.7 7.32 8.96 6.62 27. Ahmad Wardani RT 02, RW 15, Ngaglik, Sleman 0.61 7.33 0 6.72 28. Jamaludin/Markum, RT 02, RW 15, Ngalik, Sleman 0.76 7.45 10.41 6.69 29. Asrofi, RT 02, RW 14 No. 49

Candirejo, Ngaglik, Sleman 0.7 7.36 10.94 6.66

30. Rajiem/Parji, RT 04, RW 15, Ngangkruk, Sleman 0.5 8.53 10.74 8.03 31. Sri Handoyo, RT 04, RW 15, Ngangkruk,Sleman 0.95 9.23 12.01 8.28 32. Subari, RT 4, RW 15,Ngaglik, Sleman 0.6 8.33 12.63 7.73 33. Minto Sedimo/Darminto, RT 04, RW 15 Sleman 0.88 9.04 11.60 8.16 34. Pawiroharjo, RT 05, RW 15,

Kec. Ngaglik, Kab. Sleman 0.53 8.96 0 8.43

35. Paijan Prapto Raharjo, RT 04,

RW 32, Besi, Kec. Ngaglik 0.7 7.95 8.96 7.25

36. Aji Purnomo, RT 04, RW 31,

Besi, Kec. Ngaglik 0.66 7.42 8.89 6.76

37. Wakijo/Cipto, RT 06, RW 32,

Besi, Kec. Ngaglik 0.57 4.75 9.40 4.18

38. Samirejo, RT 05, RW 32,

Besi, Kec. Ngaglik 0.93 7.76 0 6.83

39. Budiroso, RT 05, RW 32,

Besi, Kec. Ngaglik 0.6 7.53 0 6.93

40. Suradi, RT 06, RW 32, Besi,

Kec. Ngaglik 0.71 6.59 8.12 5.88

41. Arjo Dinomo, RT 06, RW 30,

Banteng, Kab. Sleman 0.7 5.65 11.29 4.95

42. Krami, RT 06, RW 30,

No Nama Pemilik dan Alamat Tinggi Bibir Sumur (m) Pengukuran Kedalaman Musim Hujan (m) Pengukuran Kedalaman Musim Kemarau (m) Kedalaman dari Muka Tanah (m) 43. Sukoco 1, RT 06, RW 30,

Banteng. Kab. Sleman 0.6 7.53 11.90 6.93

44. Sukoco 2, RT 06, RW 30,

Banteng. Kab. Sleman 0.71 6.59 12.18 5.88

45. Sumarto Wiratmo, RT 06, RW 30, Banteng. Kab. Sleman

0.7 5.65 11.92 4.95

46. Wiji Sutrisno, RT 06, RW 30,

Banteng. Kab. Sleman 0.68 5.7 12.48 5.02

47. Mukidi, RT 08, RW 30

Banteng, Kab. Sleman 0.6 6.23 11.61 5.63

48. Wagirin, RT 06, RW 30,

Banteng. Kab. Sleman 0.68 6.6 12.29 5.92

49. Ponijan, RT 07, RW 30

Banteng, Kab. Sleman 0.65 6.2 0 5.55

50. Sumaryanto, RT 07, RW 30

Banteng, Kab. Sleman 0.7 5.27 0 4.57

51. Waluyo, RT 07, RW 30

Banteng, Kab. Sleman 0.65 6.73 0 6.08

52. Ngatinem, RT 07, RW 30

Banteng, Kab. Sleman 0.72 5.83 0 5.11

53. Tugimin, RT 07, RW 30

Banteng, Kab. Sleman 0.58

Sumur

ditutup Sumur ditutup

Sumur ditutup 54. Sugito, RT 06, RW 30,

Banteng, Ka. Sleman 0.68 5.7 0 5.02

55. Suhartono, RT 06, RW 30,

Banteng, Kab. Sleman 0.57 4.75 12.09 4.18

56. Samidi, Kopatan RT 3, RW 2,

Sleman 0.72 7.24 13.18 6.52

57. Ibu Sukaji, Kopatan RT 03

RW 02, Sleman 0.8 3.43 13.10 2.63

58. Ibu Mantonoyo, Kopatan, RT

04, RW 02, Sleman 0.96 4.25 0 3.29 59. Bu Dirjo, Kopatan, RT 04, RW 02, Sleman 0.79 7.78 13.26 6.99 60. Wagiyo, Kopatan, RT 04, RW 02, Sleman 0.74 6.86 11.85 6.12 61. Priyonimin, Kopatan, RT 04,

No Nama Pemilik dan Alamat Tinggi Bibir Sumur (m) Pengukuran Kedalaman Musim Hujan (m) Pengukuran Kedalaman Musim Kemarau (m) Kedalaman dari Muka Tanah (m) 62. Siswo Sumarto, Kopatan, RT

04, RW 02, Sleman 0.74 3.43 10.58 2.69 63. Suyono/Harjo Utomo, Kopatan, RT 04, RW 02, Sleman 0.73 4.21 11.54 3.48 64. Sarjiyanto (Warung Bu Welas), Degolan RT 02, Jl. Kaliurang Km. 14, Sleman 0.34 4.78 10.33 4.44 65. Poniran, Degolan RT 02, Jl. Kaliurang Km. 14, Sleman 0.79 4.24 11.47 3.45 66. Bu Gandung, Degolan RT 02, Jl. Kaliurang Km. 14, Sleman 0.82 4.17 11.26 3.35 67. Panuju, Degolan RT 02, Jl. Kaliurang Km. 14, Sleman 0.72 3.52 11.70 2.8 68. Gunawan, Degolan RT 02, Jl. Kaliurang Km. 14, Sleman 0.6 5.27 11.77 4.67 69. Sutanto, Degolan RT 02, Jl. Kaliurang Km. 14, Sleman 0.46 4.3 11.19 3.84

Pengukuran fluktuasi muka air tanah di salah satu sumur di Kabupaten Sleman

1.2 Pembangunan Telagadesa

Pada tahun 2015, dilakukan pembangunan Telagadesa di dua lokasi; yang pertama yaitu di Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman dan yang kedua di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.

Kegiatan pembangunan Telagadesa didahului dengan penyusunan dokumen perencanaan yang dilaksanakan dengan metode penunjukan langsung. Penyusunan

Bantul dilaksanakan oleh CV. Reka Kusuma Buana dengan nilai kontrak Rp. 18.000.000,00. Penyusunan dokumen perencanaan Telagadesa tersebut dilaksanakan pada bulan April 2015. Selanjutnya dilakukan sosialisasi Telagadesa, terutama kepada masyarakat sekitar calon lokasi pembangunan. Sosialisasi dilaksanakan dengan narasumber dari UGM, dari pihak perencana dan dari Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan BLH DIY. Kegiatan sosialisasi Telagadesa dilaksanakan beberapa kali, yaitu pada tahap awal pada saat perencanaan dan pada saat awal pembangunan fisik Telagadesa tersebut. Kegiatan sosialisasi dilakukan agar terjadi kesepahaman dengan masyarakat sekitar lokasi pembangunan Telagadesa dimana masyarakat juga memiliki hak dan kewajiban terhadap Telagadesa tersebut.

Sosialisasi Telagadesa pada tahap perencanaan di Kabupaten Bantul

Lokasi calon pembangunan Telagadesa di Kabupaten Sleman

1.3 Identifikasi Koleksi Taman Kehati

Identifikasi koleksi Taman Kehati merupakan suatu kegiatan penyusunan buku album identifikasi yang memuat koleksi-koleksi Taman Kehati DIY di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Identifikasi dilakukan terhadap jenis, deskripsi, manfaat dan lain-lain. Dari hasil kegiatan identifikasi ini diketahui, bahwa Taman Kehati DIY di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul memiliki koleksi 78 jenis spesies tumbuhan, yang sebagian besar terdiri dari tanaman lokal DIY.

Buku Album Identifikasi Koleksi Taman Kehati DIY

Buku Album Identifikasi Koleksi Taman Kehati DIY

Penyerahan Buku Album Identifikasi Koleksi Taman Kehati kepada Kelompok Tani Wanita Sari Indah

1.4 Pengembangan Taman Kehati 1.4.1 Pembangunan Pagar Taman Kehati

Pada tahun anggaran 2015, BLH DIY melalui APBD 2015 melakukan penambahan fasilitas berupa pagar di Taman Kehati DIY di Telaga Sengon, Dusun Gerotan, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul dengan nilai Rp. 99.000.000,00 yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan sistem penunjukan langsung.

1.4.2 Workshop Pengembangan Taman Kehati

Workshop Pengembangan Taman Kehati dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaring aspirasi, saran dan masukan dari berbagai sektor yang berkaitan dengan pengembangan Taman Kehati DIY, baik Taman Kehati DIY yang di Kecamatan Ngawen ataupun yang di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Workshop diikuti oleh peserta dari Kelompok Tani Pengelola Taman Kehati DIY di Tepus serta dari berbagai instansi yang lain.

Workshop Pengembangan Taman Kehati Workshop Pengembangan Taman Kehati

1.4.3 Bimbingan Teknis Pengembangan Taman Kehati

Bimbingan Teknis Pengembangan Taman Kehati dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 24-26 November 2015 di Gazebo Sewoko Catur Sebo, yang merupakan sekretariat pengelola Taman Kehati DIY di Telaga Sengon, Dusun Gerotan, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Sasaran peserta bimbingan teknis adalah pengelola Taman Kehati DIY, yaitu: 15 orang dari Telaga Sengon, 10 orang dari Jurug, Kecamatan Tepus dan 5 orang dari Wonosadi, Kecamatan Ngawen.

Narasumber dan instruktur Bimbingan Teknis terdiri dari pengajar di Laboratorium Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan UGM, yaitu Dr. Ir. Sri Rahayu, M.P., Ir.Adriyanti, M.P., Anatanto Triyogo, S.Hut., M.Agr., Ph.D. dan Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr. Para pengajar dibantu oleh asisten instruktur dari laboratorium yang sama yang terdiri dari staff laboratorium dan mahasiswa senior yang berjumlah lima orang. Materi yang diajarkan dalam bimbingan teknis tersebut yaitu terkait hama, penyakit dan pemeliharaan tanaman, yang disampaikan dalam bentuk klasikal dan juga praktek langsung dilapangan/ praktikum.

Baik peserta maupun pengajar sangat antusias selama penyelenggaraan bimbingan teknis, yang terbukti dengan kehadiran peserta yang selalu penuh dan juga tampak dari semangatnya pada sesi tanya jawab.

Materi Bimbingan Teknis Pengembangan Taman Kehati oleh narasumber dari Lab. Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan

UGM

Sesi diskusi Bimbingan Teknis Pengembangan Taman Kehati dipandu oleh

staff dari BLH DIY

Peserta melakukan diskusi kelompok dalam Bimtek Pengembangan Taman Kehati

Praktek lapangan/ praktikum Bimtek Pengembangan Taman Kehati dipandu oleh

instruktur dari Fakultas Kehutanan UGM

Praktek lapangan/ praktikum Bimtek Pengembangan Taman Kehati dipandu oleh

asisten instruktur dari Fakultas Kehutanan UGM

Peserta, narasumber dan panitia Bimtek Pengembangan Taman Kehati

1.5 Monitoring dan Evaluasi SDA, Karst dan Kehati 1.5.1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Karst

Ekosistem karst merupakan merupakan ekosistem unik yang menjadi salah satu kekayaan keanekaragaman hayati Daerah Istimewa Yogyakarta. Bimbingan Teknis Pengelolaan Karst dilaksanakan agar sektor-sektor yang terkait dengan pengelolaan kawasan karst dapat memiliki kesepahaman terkait dengan pengelolaan karst yang berkelanjutan.

Bimbingan Teknis Pengelolaan Karst dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 16-17 September 2015 di Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Alasan dari pemilihan lokasi penyelenggaraan ini adalah karena kekayaan karst DIY sebagian besar terletak di Kabupaten Gunungkidul. Mengingat dalam bimbingan teknis ini dilaksanakan dengan satu hari teori di kelas dan satu hari praktek dilapangan, maka pemilihan lokasi di Kabupaten Gunungkidul adalah untuk efisiensi waktu.

Peserta kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Karst berasal dari lintas instansi, yaitu: Dinas PUP-ESDM DIY, Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, BKSDA Yogyakarta, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa, Biro Administrasi dan Perekonomian SDA Setda DIY, Satpol PP, Polda DIY dan Korem 072 Pamungkas Yogyakarta.

Narasumber untuk kegiatan bimbingan teknis ini yaitu dari Perguruan Tinggi (Dr. Ir. Eko Haryono, M.Si., pengajar dari Fakultas Geografi UGM dan Dr. Ir. Lies Rahayu, W.F., M.P., pengajar dari Fakultas Kehutanan UGM); dari lintas instansi yaitu Bappeda DIY, Dinas PUP-ESDM DIY dan tokoh masyarakat yaitu R. Ambar Haryo Suwardi yang merupakan Camat Ponjong dan pernah menerima penghargaan Kalpataru tingkat nasional pada tahun 2012. Sedangkan instruktur dan asisten instruktur untuk kegiatan praktek lapangan berasal dari LSM di bidang Speleologi, yaitu Acintyacunyata Speleological Club/ ASC.

Sedangkan pelaksanaan kegiatan lapangan:

Lokasi 1 : Lembah Kering Mulo, Gua Ngingrong, Luweng Mulo. Akan menjadi gerbang Geopark dari sisi Barat, merupakan salah satu Geosite dari Geopark Gunungsewu. Sudah ada pengelolaan wisata di Gua Ngingrong dan gua Lengkep, yang dikelola oleh masyarakat, tetapi belum berkembang secara optimal.

Lokasi 2 : Telaga Serpeng, telaga karst/ lokva kering pada musim kemarau, paska direnovasi.

Lokasi 3 : Telaga Jonge, telaga karst/ lokva berair sepanjang tahun, tidak pernah direnovasi.

Lokasi 4 : Luweng Gelung, collapse doline dengan sungai bawah tanah di dasarnya. Merupakan obyek wisata karst, Wisata susur gua yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Menjadi Geosite dari Geopark Gunungsewu.

Lokasi 5 : Eksplorasi Gua Seropan, merupakan sungai bawah tanah dengan debit minimal 700 liter/ detik pada musim kemarau, memiliki 2 buah air terjun di dalamnya. Sudah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat Gunungkidul dan sebagian disalurkan sampai

Persiapan kegiatan fieldtrip penelusuran gua sudah dimulai dengan melakukan survey seminggu sebelumnya, tanggal 9 September 2015 untuk memastikan kondisi gua aman ditelusuri. Monitoring iklim juga dilakukan dengan memantau website BMKG untuk memastikan musim hujan belum akan tiba, karena gua Seropan merupakan sungai bawah tanah dan ancaman banjir dapat membahayakan apabila kegiatan penelusuran dilakukan pada musim hujan.

Pemantauan dan monitoring terhadap gempa yang terjadi di Pulau Jawa juga dilakukan untuk meyakinkan tidak adanya dampak runtuhan di dalam gua Seropan, monitoring data didapat dari Komunitas Tanggap Yogyakarta. Dengan menganalisa dampak terhadap gempa yang tercatat di pulau Jawa selama seminggu terakhir.

Persiapan teknis:

Koordinasi pengamanan penelusuran berkoordinasi dengan Yayasan Acintyacunyata selaku penanggungjawab teknis, dibantu personil dari SAR DIY, Unit Pammat Sabhara Polda DIY, Relawan Tanggap Yogyakarta dan PMI Gunungkidul sebagai backup medis.

Penyediaaan perlengkapan penelusuran dengan standar safety procedure dilakukan oleh Yayasan Acintyacunyata dan KOMBI (Komunitas Merangkul Bumi) Kelompok pemerhati Lingkungan dari masyarakat Jepitu. Kendala jumlah perlengkapan adalah untuk penyediaan coverall/ wearpack dan sepatu boot karet, karena hanya tersedia sejumlah 20 pasang saja. Untuk helm dan lighting (headlamp/ senter) dapat tercukupi sejumlah 30 unit. Semua pendamping lapangan menggunakan perlengkapan standar penelusuran gua, serta dilengkapi dengan medis kit dan back up peralatan rescue bila terjadi insiden yang tidak diinginkan.

Hasil Kegiatan:

Semua peserta diajak melakukan penelusuran ke dalam gua Seropan untuk melihat bentukan endokarst. Diharapkan dengan melihat secara langsung fenomena endokarst ini semua peserta dapat memahami kebijakan apa yang harus dibuat terkait permasalahan karst di Gunungkidul.

Sebelumnya sempat terjadi diskusi terkait adanya musibah yang menimpa warga masyarakat saat melakukan penggalian di dalam gua Seropan, Bejiharjo. Berita ini sempat menjadikan kegiatan penelusuran di gua Seropan Gombang akan dibatalkan.

Dalam kegiatan susur gua peserta bimtek dapat menyaksikan secara langsung fenomena endokarst di gua Seropan, serta membuktikan kestabilan dan keamanan konstruksi dari gua alam yang ada. Paska kegiatan susur gua dilakukan diskusi singkat terkait pelaksanaan bimtek, baik dalam pemberian materi ruang maupun pelaksanaan fieldtrip eksokarst dan endokarst.

Kesimpulan yang dapat diambil dari perdebatan terkait kestabilan gua Seropan dan rencana dibatalkannya fieldtrip endokarst adalah:

1. Belum adanya kesamaan persepsi terhadap fenomena Karst di Gunungkidul, baik pemahaman terhadap Eksokarst maupun Endokarst.

2. Belum banyak personal yang menguasai data lapangan terkait potensi eksokarst maupun endokarst, sehingga dengan pemberitaan sesaat semua ancaman disamaratakan.

3. Perlunya segera dilakukan penguatan data terkait sebaran gua meliputi potensi, peluang dan ancaman, sehingga tidak semuanya disamakan dalam pengembangan potensinya.

4. Perlunya sosialisasi kepada semua stakeholder terkait permasalahan karst di Gunungkidul, baik eksokarst maupun endokarst.

5. Perlunya semakin ditingkatkan koordinasi dan kerjasama antara semua SKPD dan stake holder terkait pemanfaatan potensi karst di Gunungkidul, paska ditetapkannya sebagai Global Geopark Gunungsewu oleh GGN.

Pembukaan Bimtek Pengelolaan Karst oleh Kepala BLH DIY

Materi Bimtek Pengelolaan Karst oleh narasumber dari Bappeda DIY

Fieldtrip Bimtek Pengelolaan Karst di Kab. Gunungkidul

Fieldtrip Bimtek Pengelolaan Karst di Kab. Gunungkidul

1.5.2 Pembinaan Konservasi SDA dan Kehati

Pembinaan konservasi SDA dan kehati merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk pembinaan, sosialisasi ataupun edukasi mengenai sumberdaya air dan keanekaragaman hayati bagi masyarakat umum ataupun aparat pemerintah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun anggaran 2015, telah diselenggarakan 5 (lima) kali sosialisasi keanekaragaman hayati dalam rangka Pembinaan Konservasi SDA dan Kehati di masing-masing kabupaten/ kota di DIY dengan tema Penyusunan Profil Keanekaragaman Hayati DIY tahun 2016 dan satu kali Pembinaan Kehati dalam rangka penyelenggaraan Kehati Award Tingkat DIY tahun 2015.

Selain itu, monitoring dalam rangka pembinaan SDA dan kehati juga dilakukan secara rutin oleh BLH DIY.

Pembinaan Konservasi SDA dan Kehati di Kabupatn Kulon Progo

Pembinaan dan Monitoring SDA dan Kehati di rumah Bapak Nasirun, Bantul

Pembinaan Konservasi SDA dan Kehati di Kabupaten Bantul

1.6 Evaluasi Penghargaan Lingkungan Hidup 1.6.1 Kalpataru

Kalpataru merupakan penghargaan lingkungan hidup yang tertinggi yang diberikan kepada pelestari lingkungan hidup. Penghargaan ini biasanya diberikan langsung oleh Presiden RI di istana negara setiap Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni. Untuk Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta, seleksi Kalpataru diselenggarakan untuk menjaring calon penerima penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional. Peserta Seleksi Kalpataru Tingkat DIY yang memiliki nilai lebih dari 400

penyelamat lingkungan, pengabdi lingkungan dan pembina lingkungan. Para pemenang Seleksi Kalpataru Tingkat DIY mendapatkan hadiah berupa throphy penghargaan dan uang pembinaan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil Kegiatan:

Seleksi Kalpataru Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

No Kategori Juara Nilai Nama Alamat

1. Perintis Lingkungan I II III Sri Martini Sudirdjo Aribowo, S.Pd. Sudaryono

Gemblakan Atas DN I, No. 335, RT 11 RW 4, Kel. Suryatmajan, Kec.

Danurejan, Kota Yogyakarta, DIY. Dusun Kadirojo, RT 02 RW XI, Desa Margorejo, Kec. Tempel, Kab. Sleman, DIY.

Ds. Sidomulyo, Kec. Pengasih, Kab. Kulon Progo, DIY.

2. Penyelamat Lingkungan I II III 523 515 474 Kelompok Tani Mugi Lestari Kelompok Tani Ngudi Makmur Forum Komunikasi Winongo Asri

Dusun Tegalsari, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Padukuhan Turgo, Desa

Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, DIY.

Dusun Badran, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, DIY. 3. Pengabdi Lingkungan I II III 455 357 292 Broto Sugondo, SPd Isna Mansuroh, S.Pd M. Aris Kusnanto

SDN Gombang 2, Kec. Ponjong, Kab. Gunungkidul, DIY.

SMKN I Pengasih, Kab.Kulon Progo, DIY.

Balai Pembibitan & Penyuluhan Kecamatan Pajangan, Kab. Bantul, DIY. 4. Pembina Lingkungan I II 423 419 Jumali Widarti, SE

Salakan, Desa Potorono,

Kec.Banguntapan, Kab. Bantul, DIY. Desa Tlogoadi, Kec. Mlati, Kab. Sleman, DIY.

Seleksi Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2015 di Kabupaten Bantul

Seleksi Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2015 di Kab. Kulon Progo

Seleksi Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2015 di Kota Yogyakarta

Seleksi Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2015 di Kota Yogyakarta

1.6.2 Kehati Award

Kehati Award merupakan penghargaan yang diberikan untuk orang-orang yang berjasa di bidang pelestarian keanekaragaman hayati. Di tingkat nasional, Kehati Award diselenggarakan oleh Yayasan Kehati. Di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta, Kehati Award diselenggarakan untuk menjaring kader-kader konservasi keanekaragaman hayati yang akan mengikuti seleksi Kehati Award Tingkat Nasional di Jakarta.

Para pemenang Kehati Award Tingkat DIY mendapatkan thropy penghargaan dan hadiah uang pembinaan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun pada Kehati Award Tingkat DIY Tahun 2015, diperoleh hasil sebagai berikut:

Nama-nama Pemenang Seleksi Kehati Award Tingkat DIY Tahun 2015

No Kategori Juara Nama Alamat

1. Prakarsa Lestari Kehati Bidang Konservasi Satwa Langka

I Subagyo RT.04/RW.35, Patihan,

Gadingsari, Sanden, Kab.Bantul, DIY 2. Peduli Lestari Kehati

Bidang Kesehatan

I Siti Rupingah Gunung Gondang,

Margosari, Pengasih, Kab. Kulon Progo, DIY

3. Peduli Lestari Kehati Bidang Konservasi Satwa

I Nur Wahyudin Tenggang, Kemadang, Tanjungsari,

No Kategori Juara Nama Alamat

4. Citra Lestari Kehati I Septian

Nurmansah, S.Sn.

RT.01/RW.11, Gari, Gari, Wonosari, Kab.

Gunungkidul, DIY. 5. Pendorong Lestari Kehati

Bidang Kesehatan

I Sri Mundayati, S.P.

Janturan RT. 01/RW.12, Tirtoadi, Mlati, Kab. Sleman, DIY

Seleksi Kehati Award Tingkat DIY Tahun 2015 di, Tanjungsari, Gunungkidul

Seleksi Kehati Award Tingkat DIY Tahun 2015 di Gunung Gondang, Kulon Progo

Seleksi Kehati Award Tingkat DIY Tahun 2015 di Pantai Goa Cemara, Bantul

1.6.3 Menuju Indonesia Hijau

Menuju Indonesia Hijau merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana program-program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten dalam mendukung peningkatan tutupan hijau atau tutupan vegetasi. Pada kegiatan Menuju Indonesia Hijau tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 ini diikuti oleh empat kabupaten, yaitu Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.

Verifikasi lapangan Menuju Indonesia Hijau di Kabupaten Gunungkidul

Verifikasi lapangan Menuju Indonesia Hijau di Kabupaten Bantul

Verifikasi lapangan Menuju Indonesia Hijau di Kabupaten Sleman

Verifikasi lapangan Menuju Indonesia Hijau di Kabupaten Kulon Progo

1.7 Pembuatan Desain Percontohan Bangunan Panen Hujan

Hujan merupakan salah satu potensi sumberdaya air yang belum banyak termanfaatkan. Untuk itu diperlukan suatu desain bangunan yang berfungsi tidak hanya untuk menampung air hujan tetapi juga dapat memfilter agar air hujan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat akan air. Desain bangunan percontohan panen hujan ini didesain untuk tiga macam bangunan, yaitu desain bangunan panen hujan untuk rumah/ perumahan, desain bangunan panen hujan untuk perkantoran dan desain bangunan panen hujan untuk tempat ibadah.

C. BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN LABORATORIUM