• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan Teknis Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL dan DPL

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

D. BIDANG PENATAAN DAN KAJIAN LINGKUNGAN 1 SUB BIDANG PENAATAN LINGKUNGAN

D.2 SUB BIDANG KAJIAN LINGKUNGAN 1.Pengkajian Dampak Lingkungan

2. Pembinaan Teknis Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL dan DPL

Badan lingkungan Hidup DIY tahun anggaran 2015 melalui Sub Bidang Kajian Lingkungan melakukan kegiatan pembinaan teknis pelaksanaan AMDAL (RKL-RPL), UKL-UPL dan DPL dengan cara diundang di Kantor BLH DIY. Dasar penentuan usaha dan atau kegiatan yang dilakukan pembinaan adalah hasil evaluasi baik pengawasan rutin, pembinaan pengelolaan limbah cair, udara dan B3, serta evaluasi hasil pelaporan dokumen lingkungan. Upaya ini dimaksudkan agar penanggungjawab usaha dan atau kegiatan melaksanakan ketentuan yang ada dalam dokumen lingkungan yang merupakan kesanggupan sekaligus kewajiban yang harus dilaksanakan penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan untuk mengantisipasi dampak-dampak yang muncul terhadap lingkungan sehingga lingkungan tetap terjaga dan berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Sebagai upaya lanjutan dalam memudahkan sistem pelaporan, Badan Lingkungan Hidup DIY juga merintis sistem informasi online pelaporan dokumen lingkungan, agar dalam pelaporan dokumen lingkungan lebih mudah, cepat dan tersimpan sebagai database dengan baik. Sistem pelaporan online tersebut kemudian dilakukan uji coba bersamaan dengan Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan untuk mendapatkan masukan, saran untuk perbaikan sistem agar bisa dilaksanakan dengan baik dan mudah.

Kegiatan Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL (RKL-RPL), UKL-UPL dan DPL dilakukan melalui mekanisme:

1. Pengembangan Sistem Informasi Pelaporan Dokumen Lingkungan; 2. Pembinaan Teknis Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL;

3. Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Dokumen Lingkungan.

Sasaran kegiatan Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL (RKL-RPL), UKL-UPL dan DPL adalah sebagai berikut:

2. Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Dokumen Lingkungan adalah Penanggungjawab usaha dan atau kegiatan hotel, industri dan pelayanan kesehatan sebanyak 120 usaha/ kegiatan di DIY.

2.1 Pengembangan Sistem Informasi Pelaporan Dokumen Lingkungan

Dalam rangka pengembangan sistem informasi pelaporan dokumen lingkungan dilakukan kerja sama dengan CV. Terratama, Badan Lingkungan Hidup DIY membuat sistem informasi berbasis web dengan alamat akses sementara adalah www.amdaldiy.net/pelaporan-amdal. Sistem informasi ini dapat diakses untuk semua pihak, namun untuk bisa masuk ke dalam sistem informasi ini dibatasi hanya pihak pihak yang terotoriter dan mempunyai hak akses. Perusahaan diberikan hak akses satu username untuk mengakses.

Setelah dilaksanakan perancangan, Sistem Pelaporan RKL RPL Online ini sudah dilakukan ujicoba oleh Badan Lingkungan Hidup DIY pada tahun 2014 dengan cara sosialisasi dan ujicoba terhadap 80 usaha/ kegiatan yang terdiri dari industri, rumah sakit dan kegiatan pariwisata baik yang sudah rutin melaksanakan pelaporan maupun yang belum.

Hasil evaluasi yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup DIY dalam hal ini Subid Kajian Lingkungan, terdapat beberapa hal yang menjadi masukan dari perusahaan mengenai sistem informasi ini.

Saran masukan yang masuk ke BLH DIY antara lain:

1. Tampilan dari sistem ini, masih membingungkan untuk user atau pengguna karena penempatan menu menu yang kurang menarik.

2. Menu menu yang disediakan belum termasuk laporan untuk limbah cair, udara dan limbah B3.

Setelah sistem informasi/ aplikasi ini diujicoba pada tahun 2014 selanjutnya dilakukan pengembangan pada tahun 2015 dengan berbagai penambahan fitur seperti, fitur data pemantauan kualitas air, data pemantauan kualitas udara, data pemantauan kualitas limbah B3, penambahan fitur rekapitulasi dengan tampilan yang lebih mudah dipahami oleh penanggungjawab usaha dan atau kegiatan.

Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan pengembangan sistem informasi dokumen lingkungan (Aplikasi Pelaporan RKL RPL Online) ini adalah mengembangkan sistem informasi dokumen lingkungan (Aplikasi Pelaporan RKL RPL Online) dengan penambahan fitur seperti, fitur data pemantauan kualitas air, data pemantauan kualitas udara, data pemantauan kualitas limbah B3, penambahan fitur rekapitulasi dan tampilan yang lebih

Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Dokumen Lingkungan (Aplikasi Pelaporan RKL RPL Online) adalah:

a) Untuk mendapatkan tampilan aplikasi yang mudah dipahami oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan.

b) Untuk mendapatkan fitur-fitur baru dan tambahan untuk penanggungjawab usaha dan atau kegiatan agar dapat melaporkan pelaksanaan RKL RPL setiap 6 (enam) bulan dengan tertib, rutin dan lebih cepat.

Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi Dokumen Lingkungan ini dimulai dengan Proses Persiapan yang meliputi:

No Kegiatan Waktu

1 Inventarisasi Permasalahan Aplikasi Periode 2014 27 Maret 2015 - 3 April 2015

2 Sharing dengan Admin BLH DIY 6 April 2015 - 7 April 2015

3 Sharing dengan Pengguna Kabupaten/Kota 8 April 2015 - 9 April 2015

Hasil inventarisari dan sharing permasalahan dengan admin BLH dan admin kabupaten/ kota antara lain:

1. Menyepakati bentuk tampilan agar lebih mudah dipahami;

2. Menyepakati menu-menu yang akan tampil dalam Aplikasi hasil pengembangan; 3. Menyepakati ujicoba sistem aplikasi.

Pelaksanaan pengembangan sistem pelaporan dokumen lingkungan online ini dirancang untuk memudahkan penangungjawab usaha dan atau kegiatan dalam melaksanakan pelaporan pelaksanaan RKL RPL periode 6 (enam) bulan sekali.

Uji coba aplikasi ini dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta pada beberapa periode:

No Kegiatan Ujicoba Waktu Pelaksanaan 1 Ujicoba Admin BLH dan

BLH kabupaten/ kota

27 - 28 April 2015

2 Ujicoba Perusahaan 19, 20, 21 Mei 2015 untuk sejumlah 120 perusahaan di DIY dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Pembinaan Teknis Penyusunan Laporan Dokumen Lingkungan

2.2 Bimbingan Teknis Penyusunan Pelaporan Dokumen Lingkungan

Bimbingan Teknis Penyusunan Pelaporan Dokumen Lingkungan di laksanakan untuk mengetahui tingkat ketaatan pemrakarsa dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta memberikan sosialisasi adanya sistem informasi pelaporan dokumen lingkungan secara online, sehingga pesertanya adalah usaha dan atau kegiatan yang belum rutin melaksanakan pelaporan. Jumlah sasaran sebanyak 120 usaha dan terbagi menjadi 3 gelombang dalam 3 hari.

diskusi dan praktek langsung untuk mencoba mengakses dan melakukan ujicoba pelaporan online dengan penanggungjawab usaha dan atau kegiatan.

Adapun materi yang disampaikan pada ketiga hari tersebut adalah:

1. Implikasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 terhadap Kewajiban Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup oleh Drs. Atmaji Widi Susilo; 2. Pedoman Penyusunan Laporan Dokumen Lingkungan oleh Ir. Didik Sulistyo

Putro, M.Si;

3. Pengenalan Sistem Pelaporan RKL RPL secara Online oleh Muchamad Rifqi Sultoni, SIP.

Dari bimbingan teknis penyusunan laporan dokumen lingkungan disimpulkan beberapa hal antara lain:

a) Penanggungjawab usaha dan atau kegiatan telah dibekali materi dan contoh pelaporan sehingga berkomitmen akan memulai melakukan pelaporan secara rutin dan mengikuti ketentuan penyusunan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005.

b) Penanggungjawab usaha dan atau kegiatan menyambut baik adanya Sistem Informasi Pelaporan Dokumen Lingkungan secara online karena akan ada banyak efisiensi dan cepat serta laporan menjadi terarah.

c) Perusahaan akan mencoba mempraktekan uji coba sistem informasi ini, namun perlu bimbingan lebih lanjut karena apabila hanya dilakukan dengan waktu 1 (satu) hari, proses inputing data perlu waktu tambahan.

d) Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan pelaporan sistem online ini yang berasal dari faktor internal antara lain:

Masih sering terjadi error, misal sistem tidak dapat menyimpan input yang telah diupload oleh perusahaan.

 Data-data yang dipunyai perusahaan belum lengkap, termasuk data-data hasil pemantauan lingkungan.

 Permasalahan sumber daya berupa jaringan dan kelengkapannya sehingga akses internet terganggu dan tidak maksimal.

 Tidak ada petugas khusus yang menangani pengelolaan lingkungan di perusahaan, termasuk petugas pembuat laporan, kalaupun ada petugas sering ganti yang baru yang belum memiliki pengalaman sama sekali terhadap pekerjaan tersebut.

2.3 Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL

Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL dilaksanakan pada 25 dan 26 Agustus 2015 terhadap 90 usaha dan atau kegiatan, setiap hari diikuti oleh 45 usaha

hari dengan sistem pemaparan dan diskusi langsung dengan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan.

Adapun materi yang disampaikan adalah:

1. Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Bagi Usaha/ Kegiatan oleh Drs. Atmaji Widi Susilo.

2. Kewajiban dan Teknis Pemantuan Lingkungan oleh Ir. Sri Lestari, M.Si.

3. Pedoman Penyusunan Laporan Dokumen Lingkungan oleh Ir. Didik Sulistyo Putro, M.Si.

Dari Pembinaan Teknis Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL yang dilaksanakan selama 2 hari tanggal 25 dan 26 Agustus 2015 disimpulkan beberapa hal antara lain:

a) Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan telah dilaksanakan oleh penanggungjawab usaha dan atau kegiatan hanya ada beberapa yang belum melaksanakan pelaporan baik pelaporan limbah cair, pengelolaan B3 maupun laporan pelaksanaan dokumen setiap 6 bulan sekali.

b) Adanya Sistem Informasi Pelaporan Dokumen Lingkungan secara online, penanggungjawab usaha dan atau kegiatan menyambut baik adanya Sistem Informasi secara online ini karena akan ada banyak efisiensi dan cepat serta laporan menjadi terarah.

c) Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan pengelolaan, pemantauan serta pelaporan ada beberapa hal antara lain:

 Kurangnya sumber daya manusia yang menangani pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

 Tidak ada petugas khusus yang menangani pengelolaan lingkungan di perusahaan, termasuk petugas pembuat laporan, kalaupun ada petugas sering ganti yang baru yang belum memliki pengalaman sama sekali terhadap pekerjaan tersebut.

 Manajemen perusahaan sering tidak mendukung pendanaan dan infastruktur untuk pengelolaan lingkungan.

 Pemerintah Daerah kurang pro aktif dalam pembinaan ke perusahaan, sehingga perlu penambahan frekuensi.

E. BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN