• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata pengantar. Yogyakarta, Maret Kepala Badan Lingkungan Hidup DIY. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata pengantar. Yogyakarta, Maret Kepala Badan Lingkungan Hidup DIY. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si NIP"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

Kata pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Lingkungan Hidup DIY dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/ Kegiatan 2015. Laporan ini memuat data dan informasi tentang potret kondisi organisasi seperti: profil pegawai, sarana prasarana, aset, hasil pelaksanaan program/ kegiatan, penggunaan anggaran serta hambatan/ tantangan dalam merealisasikan target dan capaian program/ kegiatan tahun 2015.

Laporan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk laporan BLH DIY dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008. Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Laporan tahunan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha dan perguruan tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/ melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di samping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup di masa mendatang.

Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang membangun guna menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang.

Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/ Kegiatan 2015 BLH DIY dapat terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, Maret 2016 Kepala

Badan Lingkungan Hidup DIY

Ir. Joko Wuryantoro, M.Si NIP. 19581108 198603 1 011

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I. PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Tujuan Penyusunan Laporan ... I-2 1.3. Manfaat Penyusunan Laporan ... I-2 1.4. Dasar Hukum ... I-2 1.5. Sistematika Penulisan ... I-3 BAB II. KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP ... II-1 2.1. Visi dan Misi ... II-1 2.1.1. Visi Instansi ... II-1 2.1.2. Misi Instansi ... II-2 2.2. Struktur Organisasi ... II-2 2.2.1. Susunan Organisasi ... II-2 2.2.2. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup ... II-3 2.3. Tugas Pokok dan Fungsi ... II-4 2.4.Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang ... II-5 a. Sekretariat ... II-5 b. Bidang Pengembangan Kapasitas ... II-7 c. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan ... II-8 d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan ... II-10 e. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan ... II-12 2.5. Kepegawaian ... II-13 2.6. Sarana dan Prasarana ... II-15 BAB III. KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA ... III-1 3.1. Kebijakan ... III-1 3.1.1. Strategi ... III-1

(3)

BAB IV. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ... IV-1 A. Sekretariat ... IV-1 B. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan ... IV-12 C. Bidang Pengembangan Kapasitas ... IV-36 D. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan ... IV-56 E. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan ... IV-78 BAB V. Keuangan ... V-1 BAB VI. Permasalahan Dan Solusi ... VI-1 BAB VII. Program Kerja Tahun 2016 ... VII-1

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup merupakan kesatuan dari berbagai aspek yang saling mempengaruhi, menyatu dalam satu sistem yang kompleks menempati ruang dan waktu yang tidak terpisahkan oleh batas-batas administrasi. Kompleksitasnya yang dinamis dipengaruhi oleh berbagai faktor baik alam ataupun kegiatan dan perilaku manusia di dalamnya. Pengelolaan lingkungan menjadi kebutuhan agar sistem dalam lingkungan tetap berlangsung secara selaras dan serasi.

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban dan tanggungjawab bersama yaitu Pemerintah, dunia pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, para pelaku usaha dan masyarakat. Keterpaduan para pihak merupakan salah satu kunci keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup. Dengan keterpaduan ini pula, maka konflik kopentingan bisa dihindari karena masing-masing melakukan sesuai dengan porsinya. Kondisi lingkungan saat ini merepresentasikan perpaduan dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh para pihak dalam merespon dampak negatif dari berbagai aktivitas manusia, baik berupa pembangunan maupun pemanfaatan sumberdaya alam. Keberhasilan ataupun kegagalan menggambarkan tepat tidaknya dalam merespon suatu permasalahan, yang meliputi pencegahan, pengendalian dan penanggulangan lingkungan. Dengan melalui program/ kegiatan pengelolaan lingkungan yang tepat dalam merespon isu-isu strategis yang terjadi serta pembagian peran yang adil dan merata para pemangku kepentingan, maka pengelolaan lingkungan dapat berjalan dan berhasil dengan baik.

Dalam pengelolaan lingkungan hidup, tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan berkelanjutan. Dokumen tertulis tentang hasil-hasil pelaksanaan kegiatan perlu dibuat tidak hanya untuk kepentingan administrasi dan pertanggungjawaban publik, namun juga digunakan sebagai bahan evaluasi. Hasil evaluasi selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.

Dengan telah berakhirnya pelaksanaan semua program/ kegiatan dengan pembiayaan berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2015, yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran - Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor: 24/DPPA/2015, Tanggal: 22 Oktober 2015 Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2015, maka sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban publik tentang

(5)

Laporan Tahunan ini dimaksudkan untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik sekaligus untuk memenuhi Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 7). Disamping itu untuk memberikan dokumen tertulis tentang hasil-hasil kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan oleh BLH DIY pada tahun 2015. Tentunya laporan tahunan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari siklus pelaksanaan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.

Dalam laporan tahunan ini, hal-hal yang dituangkan meliputi; kondisi organisasi SKPD BLH DIY, sarana penunjang, hasil pelaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran, program kerja tahun 2015. Laporan tahunan ini dibuat mendasarkan pada laporan pelaksanaan program/ kegiatan yang telah dibuat oleh masing-masing Sub Bidang dan Sub Bagian di lingkungan BLH DIY yang bertanggung jawab terhadap pelaksanakan kegiatan dimaksud.

1.2 Tujuan Penyusunan Laporan

Penyusunan Laporan Tahunan BLH DIY Tahun 2015 bertujuan:

 Melaporkan hasil pelaksanaan program/ kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber dana APBD DIY Tahun 2015;

 Memberikan gambaran proses pelaksanaan program/ kegiatan;

 Menyediakan informasi penting terkait pelaksanaa program/kegiatan tahun 2015.

1.3 Manfaat Penyusunan Laporan

Penyusunan Laporan Tahunan BLHDIY tahun 2015 ini adalah sebagai berikut:

 Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program/ kegiatan;

 Sebagai dokumen tertulis kepada berbagai pihak yang membutuhkan;

 Sebagai referensi pelaksanaan program/ kegiatan pengelolaan Lingkungan Hidup di waktu mendatang.

1.4 Dasar Hukum

Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum atau landasan hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jojakarta, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955;

(6)

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2008;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011;

4. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2007, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008;

5. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2015;

6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 106 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2015.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Tahunan Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

a. Kata Pengantar b. Daftar Isi

c. Bab I. Pendahuluan

d. Bab II. Kondisi Umum BLHDIY e. Bab III. Program Kerja

f. Bab IV. Hasil Pelaksanaan Kegiatan g. Bab V. Keuangan

h. Bab VI. Masalah Dan Solusi

(7)

BAB II

KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY

2.1 Visi dan Misi 2.1.1 Visi Instansi

Filosofi yang mendasari pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan illahi dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hamemayu Hayuning Bawana bermakna sangat luas, karena Bawana sendiri dipahami sebagai yang tangible dan intangible serta sebagai bawana alit dan bawana ageng. Dalam pemahaman seperti itu, maka konsep ini memiliki kapasitas luas menjadi rujukan hidup bermasyarakat baik bagi lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas (negara). Konsep ini mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi maupun kelompok.

Hakikat budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya Jawa, khususnya budaya Ngayogyakarta Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, tititentrem, kertaraharja. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera.

Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tersebut di atas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi pada saat ini, melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspek potensial yang berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu-isu lingkungan hidup strategis dan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup global yang cukup pesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju,

(8)

2012 - 2017, maka rumusan visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

“Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan BerwawasanLingkungan”

2.1.2 Misi Instansi

Misi Keempat RPJMD DIY adalah memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang. Sedangkan misi yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas, dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan;

2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembankan budaya kearifan lokal;

3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender; 4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas.

Setelah perubahan Renstra BLH DIY tahun 2012-2017 Misi yang akan dilaksanakan Badan Lingkungan Hidup DIY adalah sebagai berikut: “Meningkatkan Sinergisitas dan Efektifitas dalam Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Serta Meningkatkan Penyediaan Akses Data Dan Informasi Lingkungan Hidup”.

2.2 Struktur Organisasi 2.2.1 Susunan Organisasi

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta, telah ditetapkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 7 Tahun 2008 bahwa

(9)

kedudukan Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan daerah dibidang lingkungan hidup adalah:

(1) Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas kepala Daerah di bidang lingkungan hidup;

(2) Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; (3) Kepala Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat

dan diberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2.2 Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup

Berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, maka susunan struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebagai berikut:

a. Kepala

b. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris dan terdiri dari: 1). Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi

2). Subbagian Keuangan 3). Subbagian Umum

c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari:

1). Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan

2). Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan

d. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin oleh Seorang kepala bidang dan terdiri dari:

1). Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan 2). Subbidang Konservasi Lingkungan

e. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari:

1). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara.

2). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun.

f. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari:

(10)

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional tertentu pada tahun 2011 sudah terisi 2 (dua) orang, yaitu jabatan fungsional tertentu Pengendali Dampak Lingkungan. Kelompok jabatan fungsional tertentu diperlukan untuk menampung personil-personil dengan keahlian khusus antara lain PPNS dan PPLHD. Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan kelompok jabatan fungsional tertentu sebagai berikut:

 Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional.

 Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.

 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.

 Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.

 Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentang Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan.

 Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.

 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 68 Tahun 2008 tentang Jenis dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu.

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan bahwa tugas pokok BLH DIY adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut BLH DIY mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program di bidang lingkungan hidup; 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;

(11)

5. Penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup; 6. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan;

7. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup;

8. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup Pemerintah kabupaten/ kota;

9. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup; 10. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

11. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.4. Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang

Tugas dan fungsi BLH didistribusikan ke seluruh unit kerja (Sekretariat dan Bidang) sebagai berikut:

a. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Sekretariat; b. Penyusunan program Badan;

c. Koordinasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;

d. Penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana Badan;

e. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan; f. Pengelolaan keuangan dan barang Badan;

g. Pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi; h. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan; i. Fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;

j. Evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada dibawah Sekretariat sebagai berikut:

a) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi

Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi program, pengembangan data dan sistem teknologi informasi. Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Subbagian

(12)

b. Penyusunan program Badan;

c. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi;

d. Penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis; e. Pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan; f. Penyusunan laporan program Badan;

g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi.

b) Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan. Untuk pelaksanaan tugas tersebut Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbagian Keuangan; b. Penyusunan rencana anggaran Badan;

c. Pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan; d. Pelaksanaan akuntansi keuangan Badan; e. Pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;

f. Penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;

g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Keuangan.

c) Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, kerumah tanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian Umum mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbagian Umum; b. Pengelolaan kearsipan;

c. Penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan; d. Pengelolaan barang Badan;

e. Pengelolaan data kepegawaian Badan; f. Penyiapan bahan mutasi pegawai Badan; g. Penyiapan kesejahteraan pegawai Badan; h. Penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan; i. Penyelenggaraan kehumasan Badan;

j. Pengelolaan kepustakaan Badan;

(13)

b. Bidang Pengembangan Kapasitas

Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan bidang lingkungan hidup serta pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas;

b. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan dan penyelenggaraan pembinaan/ peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan laboratorium bidang lingkungan hidup;

c. Pengelolaan data SDM dan kelembagaan serta laboratorium lingkungan hidup;

d. Pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan laboratorium

lingkungan;

e. Fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup; f. Evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan;

g. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan; h. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; i. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program Bidang

Pengembangan Kapasitas;

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada dibawah Bidang Pengembangan Kapasitas sebagai berikut:

a) Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan

Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia di bidang lingkungan hidup serta pemberdayaan dan fasilitasi organisasi/ lembaga masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan;

b. Pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar kompetensi personil di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

(14)

d. Penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;

f. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan;

g. Penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen ekonomi pengelolaan lingkungan hidup;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan hidup;

i. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan Hidup.

b) Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan.

Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan laboratorium lingkungan hidup;

c. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan terhadap laboratorium lingkungan hidup;

d. Penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium lingkungan hidup;

f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup;

g. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Pengembangan Laboratorium Lingkungan.

c. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan

Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan. Untuk

(15)

melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan;

b. Penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan;

c. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan;

d. Pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan;

e. Monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta konservasi lingkungan;

f. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi sumber daya alam;

g. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan;

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan sebagai berikut:

a) Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan

Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian kerusakan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan; b. Penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kerusakan

lingkungan;

c. Penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan/ atau lahan, serta akibat kegiatan produksi biomassa;

d. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan;

e. Penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan;

f. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan;

(16)

h. Penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/ atau lahan;

i. Pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut; j. Pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan pengendalian

kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah daerah;

k. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan.

b) Subbidang Konservasi Lingkungan

Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan Konservasi Lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam;

c. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam;

d. Penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam; e. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi

sumberdaya alam;

f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;

g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya alam; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Konservasi Lingkungan.

d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; b. Penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan; c. Pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3;

d. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;

(17)

g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan sebagai berikut:

a) Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara

Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran udara. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara;

b. Penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta pedoman pengendalian pencemaran udara;

c. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pencemaran udara;

d. Pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam;

e. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan;

f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;

g. Penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara.

b) Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun

Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengendalian pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut;

(18)

e. Penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair;

f. Penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3;

g. Penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3 kecuali minyak pelumas dan oli bekas;

h. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta B3;

i. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol;

j. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun.

e. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan

Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penaatan hukum dan kajian lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan; b. Penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan;

c. Pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta menilai Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan;

d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan kajian lingkungan;

e. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan;

f. Pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen pengelolaan lingkungan;

g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(19)

Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan kajian Lingkungan sebagai berikut:

a) Subbidang Penaatan Lingkungan

Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis penaatan lingkungan;

c. Pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat pencemaran/kerusakan lingkungan;

d. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup;

e. Penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan;

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Penaatan Lingkungan.

b) Subbidang Kajian Lingkungan

Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis pengkajian lingkungan hidup;

c. Penyiapan bahan pengkajian lingkungan;

d. Penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan hidup; e. Pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup;

f. Penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL kabupaten/ kota;

g. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan.

2.5. Kepegawaian

Pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2015 berjumlah 58 orang, dengan rincian 30 orang pegawai laki-laki dan 28 orang pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai BLH DIY tahun 2014 mengalami kenaikan.

(20)

Adapun jumlah pegawai BLH DIY dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagai berikut:

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

1. Pendidikan Pasca Sarjana (S2) 14 orang 13 orang

2. Pendidikan Sarjana (S1) 26 orang 28 orang

3. Pendidikan Sarjana non Gelar / D4 0 orang 3 orang

3. Pendidikan Sarjana Muda/ D3 1 orang 0 orang

4. Pendidikan SLTA 12 orang 12 orang

5. Pendidikan SLTP 0 orang 0 orang

6. Pendidikan SD 2 orang 2 orang

Jumlah 55 orang 58 orang

Berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatan sebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/ Ka Subbidang, Ka Subbagian, rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi tersebut dilihat dari kualitasnya cukup memadai, dan untuk meningkatkan kualitas kemampuan teknis bidang lingkungan hidup, BLH DIY telah mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam diklat teknis seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan dan PPNS/ PPLHD. Dengan demikian kualitas pegawai BLH DIY baik staf maupun pejabatnya memiliki kemampuan yang memadai dalam menangani pengelolaan lingkungan hidup di DIY.

Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2015 dilihat dari pangkat dan golongannya, sebagai berikut:

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

1. Pembina Utama Muda - IV/c 1 orang 1 orang

2. Pembina Tk. I - IV/b 4 orang 4 orang

3. Pembina - IV/a 6 orang 5 orang

4. Penata Tk. I - III/d 12 orang 14 orang

5. Penata - III/c 4 orang 3 orang

6. Penata Muda Tk.I - III/b 13 orang 19 orang

7. Penata Muda - III/a 10 orang 9 orang

8. Pengatur Tk.I - II/d 1 orang 0 orang

9. Pengatur - II/c 1 orang 1 orang

10. Pengatur Muda Tk.I - II/b 0 orang 0 orang

11. Pengatur Muda - II/a 0 orang 0 orang

12. Juru Tk. I - I/d 0 orang 0 orang

13. Juru - I/c 0 orang 1 orang

14. Juru Muda Tk. I - I/b 0 orang 0 orang

(21)

Jumlah jabatan berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional BLH DIY sebagai berikut:

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015

1. Eselon II 1 orang 1 orang

2. Eselon III 5 orang 5 orang

3. Eselon IV 11 orang 11 orang

4. Jabatan Fungsional Umum 36 orang 35 orang

5. Jabatan Fungsional Tertentu 2 orang 2 orang

Jumlah 55 orang 54 orang

Berdasarkan jumlah formasi jabatan, BLH DIY memiliki 17 jabatan struktural, dan formasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2015 semuanya terisi. Untuk jabatan fungsional tertentu yaitu jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan telah diangkat 2 orang personil, sebagai berikut:

1. Nama : Cahyadi Imran, ST, MT NIP : 19731027 199903 1 005 Pangkat/Gol : Penata Tk. I - III/d

Jabatan : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat Ahli Muda 2. Nama : CahyaniAlfiah, SSi, MSc

NIP : 19740404 199903 2 009 Pangkat/Gol : Penata Tk. I - III/d

Jabatan : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat Ahli Muda

2.6. Sarana dan Prasarana

a. Kantor

Luas tanah kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY 1.156 m². Bangunan kantor tiga lantai yang dipergunakan untuk ruang kerja, 3 ruang rapat, 1 ruang aula, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium lingkungan, 1 kantin, 1 mushola, dan sarana pendukung lainnya.

b. Perpustakaan

Perpustakaan 1 unit yang mengkoleksi 790 judul buku yang berhubungan dengan lingkungan hidup, dokumen Amdal, peraturan perundangan dan laporan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

c. Peralatan Kantor

Untuk operasional BLH DIY, peralatan mebeleur yang dimiliki sudah cukup memadai. Sarana unit Desktop komputer PC yang tersedia sebanyak hanya 30 unit. Selain itu BLH DIY memiliki 15 unit notebook/ laptop, 4 (empat) buah LCD

(22)

enam) unit air conditioner (AC) yang seluruhnya dalam kondisi layak pakai. Untuk meningkatkan keamanan di lingkungan kantor BLH, telah dipasang CCTV sebanyak 20 (dua puluh) buah di titik-titik yang representatif. Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerja pengelolaan arsip, di BLH DIY telah tersedia 20 (dua puluh) buah rak arsip dan 39 (tiga puluh sembilan) filling cabinet hasil pengadaan hingga tahun 2015. Untuk mengoptimalkan kinerja, BLH DIY masih memerlukan perangkat komputer, laptop, LCD proyektor, dan mesin ketik.

d. Peralatan Laboratorium

BLH DIY mempunyai satu ruang laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk melakukan pemantauan kualitas lingkungan terutama analisis kualitas air (sungai dan sumur) khususnya untuk parameter lapangan (pH, DHL, TDS, chlor bebas, suhu) dan alat spectrofotometer untuk menguji parameter logam-logam yang ada di air sungai, sumur, dan air limbah. Pada tahun 2013, laboratorium BLH DIY memiliki 1 unit alat Intinger (pengukur kualitas udara) dan 1 unit AAS (spectrofotometri serapan atom) untuk mengukur kualitas air dengan hasil yang lebih akurat. Pada tahun 2015, Laboratorium melengkapi peralatan untuk menunjang uji kualitas air, yaitu 1 unit COD reaktor sebagai pemanas sampel uji COD. Untuk melengkapi alat AAS, dibeli tabung gas acetylen beserta isinya sebagai cadangan bahan bakar. Peralatan tambahan lain untuk kelancaran kerja di laboratorium adalah 1 unit kompor listrik, 1 set anak timbangan, 1 buah mikropipet, dan 1 unit laptop spektro dan printer yang disambungkan pada alat spektrofotometer. Peralatan pengujian di laboratorium saat ini sudah cukup memadai namun masih perlu dioptimalkan lagi dengan fasilitas uji mikrobiologi. Saat ini tenaga uji laboratorium (analis) masih menggunakan tenaga outsourcing dengan sistem kontrak, hal ini menyebabkan laboratorium belum dapat beroperasional secara optimal. Kedepan perlu adanya penambahan ruangan, peralatan laboratorium, penambahan personil analis sekaligus peningkatan kapasitas personil yang ada.

e. Kendaraan

Sampai akhir Desember 2015 BLH DIY memiliki 10 (sepuluh) mobil atau kendaraan roda empat dan 9 (sembilan) kendaraan roda 2. Seluruh kendaraan tersebut dalam kondisi layak pakai. Meskipun demikian kondisi alat transportasi yang dimiliki oleh BLH DIY masih kurang mencukupi kebutuhan operasional BLH DIY, karena BLH DIY membutuhkan jumlah kendaraan yang cukup dan layak untuk melakukan kegiatan seperti pemantauan kualitas lingkungan, koordinasi ke kabupaten/ kota, pengawasan lingkungan maupun pembinaan ke kabupaten/ kota. Untuk kelancaran

(23)

f. Aset Sarana dan Prasarana

Aset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2015, sejumlah Rp. 6.229.591.691,42 secara rinci sebagai berikut: N o Uraian Nama Barang Tahun 2014 Tahun 2015 Jumlah

Barang Nilai Aset (Rp.)

Jumlah Barang Nilai Aset (Rp.) 1 2 3 4 5 6 1. Tanah 1 1.392.000.000,00 1 1.392.000.000,00

2. Peralatan dan Mesin 1.704 4.844.440.520,00 1.668 6.125.231.435,00

3. Gedung dan Bangunan 2 2.078.597.993,00 2 2.290.332.993,00

4. Jalan, Jaringan dan Instalasi 2 95.375.000,00 2 95.375.000,00

5. Aset tetap lainnya 538 135.023.750,00 623 145.023.750,00

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

0 0

7. Akumulasi Penyusutan 0 (3.605.732.051,58)

(24)

BAB III

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA

3.1 Kebijakan 3.1.1 Strategi

Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi serta tujuan yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Srategis (Renstra) Tahun 2012 - 2017 BLH DIY, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara melalui perumusan strategi sebagai berikut:

 Strategi Misi 1:

Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan:

1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan Hidup;

2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup;

3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam;

4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan; 5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran pemangku

kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai.

 Strategi Misi 2:

Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal:

1. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam;

2. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam;

3. Fasilitasi pembentukan kader lingkungan;

4. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader lingkungan hidup lokal sebagai motivator;

(25)

7. Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara;

8. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat;

9. Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran regulasi di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam.

 Strategi Misi 3:

Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender adalah:

1. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan;

2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan DIY sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka;

3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat komunitas;

4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berbasis masyarakat;

5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku usaha/ kegiatan;

6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan mengintensifkan monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan (UKL/ UPL/ AMDAL/ RKL/ RPL).

 Strategi Misi 4:

Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas:

1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis data; 2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan lingkungan

hidup;

3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hidup;

4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara lebih luas;

5. Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam penyampaian data dan informasi lingkungan hidup;

6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup;

(26)

3.1.2 Arah Kebijakan

Penyusunan arah kebijakan Badan Lingkungan Hidup DIY 2012 - 2017 dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup mendasarkan pada Kebijakan dari misi ke empat (memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang) dalam RPJMD DIY 2012 - 2017 telah dijabarkan menjadi 4 misi BLH DIY.

Adapun arah Kebijakan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut:

 Arah Kebijakan Misi I:

1. Meningkatkan kapasitas SDM para pegawai;

2. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional badan; 3. Meningkatkan jumlah personil yang diperlukan;

4. Meningkatkan jejaring kerja dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi badan;

5. Mengikuti kemajuan dan perkembangan metode, teknik, peralatan dan pengetahuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi badan.

 Arah Kebijakan Misi II:

1. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

2. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup;

3. Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan;

4. Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung dan daya tampungnya;

5. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksanan;

6. Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan;

7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan;

8. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran air sungai;

9. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian polusi;

10. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca;

(27)

 Arah Kebijakan Misi III:

1. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan;

2. Mengembangkan dan meningkatkan sistem hukum lingkungan untuk menjamin terlaksananya supremasi hukum;

3. Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pengelola sampah;

4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sampah;

5. Pemberian stimulan pembangunan sumur resapan air hujan (SPAH) bagi masyarakat yang tinggal di daerah resapan air hujan;

6. Peningkatan pembinaan bagi kelompok masyarakat peduli lingkungan.

 Arah Kebijakan Misi IV:

1. Mengembangkan sistem dan aksesibilitas informasi lingkungan;

2. Peningkatan pengadaan piranti keras dan lunak yang diperlukan untuk pengelolaan data dan informasi;

3. Meningkatkan pengelolaan data dan informasi berbasis sistem informasi geografis dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi;

4. Meningkatkan kemudahan akses data dan informasi lingkungan hidup bagi berbagai pohak secara lebih luas;

5. Meningkatkan pengunaan berbagai media publikasi yang memungkinkan untuk penyampaian data dan informasi lingkungan hidup;

6. Meningkatkan kerjasama, sharing dan integrasi data informasi lingkungan untuk mendukung evaluasi dan perencanaan lingkungan hidup.

3.2 Program

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh suatu instansi guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi. Maka untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY telah menyusun program Instansi.

Pada Tahun Anggaran 2015, penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidup sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY. Tahun 2015 Badan lingkungan Hidup (BLH) DIY melaksanakan 4 program pendukung (terdiri atas 25 kegiatan) dan 6 program prioritas (terdiri atas 45 kegiatan), sebagai berikut:

I. Program Prioritas

(28)

2. Peningkatan Peran serta masyarakat masyarakat dalam Pengolahan Persampahan.

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 1. Koordinasi penilaian kota sehat/ adipura;

2. Koordinasi penilaian langit biru;

3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup; 4. Pengkajian dampak lingkungan;

5. Koordinasi pengelolaan prokasih/ superkasih; 6. Ekspose hasil pengelolaan LH;

7. Pemantauan kualitas udara ambien; 8. Pemantapan program adiwiyata; 9. Pemantauan kualitas air;

10. Pembinaan teknis pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, dan DPL; 11. Penegakan hukum lingkungan hidup;

12. Penerapan eko efisiensi;

13. Pengembangan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup kawasan sungai;

14. Pengembangan sarana prasarana laboratorium lingkungan hidup; 15. Peningkatan kapasitas laboratorium penguji lingkungan;

16. Penyusunan peraturan LH;

17. Peringatan hari penting terkait lingkungan hidup; 18. Pondok pesantren berwawasan lingkungan hidup;

19. Fasilitasi/ pengembangan teknologi berwawasan lingkungan; 20. Pembinaan pelaksanaan pedoman pengelolaan laboratorium di

lingkungan pendidikan SMA/ SMK dan PT; 21. Pengendalian pencemaran air;

22. Pengendalian B3 dan Limbah B3; 23. Penyusunan SPM bidang LH; 24. Pengendalian pencemaran tanah;

25. Pengembangan kapasitas kader lingkungan hidup; 26. Pengendalian sistem manajeman mutu laboratorium; c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam

1. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air;

2. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan;

(29)

6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan konservasi SDA;

7. Pengendalian kerusakan pesisir, pantai, dan laut.

d. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup

1. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan; 2. Pengembangan data dan informasi lingkungan;

3. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah; 4. Penyusunan dan penerbitan buletin KALPATARU;

5. Penyusunan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD); 6. Penyusunan KLHS.

e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1. Pengujian emisi kendaraan bermotor;

2. Pengujian emisi/ polusi udara akibat aktivitas produksi; 3. Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair. f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

1. Penataan RTH. II. Program Pendukung

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan jasa surat menyurat;

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik; 3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/

operasional;

4. Penyediaan jasa administrasi keuangan; 5. Penyediaan jasa kebersihan kantor; 6. Penyediaan alat tulis kantor;

7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

8. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor; 9. Penyediaan peralatan rumah tangga;

10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan; 11. Penyediaan makanan dan minuman;

12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

1. Pengadaan peralatan gedung kantor; 2. Pengadaan mebeleur;

3. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor;

(30)

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan pelatihan formal;

2. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan; 3. Pengembangan ISO.

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

1. Penyusunan laporan kinerja SKPD; 2. Penyusunan laporan keuangan SKPD;

3. Penyusunan rencana program kegiatan SKPD serta pengembangan data dan informasi;

(31)

BAB IV

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. SEKRETARIAT

1. Penyusunan SPM Bidang LH

1.1. Bimtek penyusunan pelaksanaan SPM Bidang LH Hari, tanggal : Senin, 29 September 2015 Pukul : 08.30 WIB s.d selesai

Tempat : Ruang Rapat Lantai III (Sayap Timur)

Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta

Peserta :

1. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah kab/ kota se- DIY 2. BAPPEDA kab/ kota se- DIY

3. KLH/ BLH/ Kapedal kab/ kota di DIY se- DIY 4. Bagian Organisasi kab/ kota di DIY se- DIY 5. PPE Reg. Jawa

6. BLH DIY

7. SKPD DIY Terkait Narasumber dan materi :

 Ariansyah, ST, MM. (Kepala Sub Bidang Fasilitasi SPM Daerah Provinsi, Kementerian Lingkungan Hidup) dengan materi penyusunan laporan SPM kab/ kota dan provinsi Tahun 2015;

 Bachrudin, dengan materi Evaluasi Pelaksanaan SPM kab/ kota dan provinsi Tahun 2015. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 Drs. Setiawan Rineksa, MM. (Kasubbag Program Data dan TI BLH DIY), dengan materi pengisian kuesioner monev SPM Bidang LH.

1.2 Pembinaan Pelaksanaan SPM Bidang LH kabupaten/ kota (5 kab/kota) a. Kapedal Gunungkidul, pada tanggal 17 September 2015

b. BLH Sleman, pada tanggal 19 September 2015 c. BLH Bantul, pada tanggal 22 September 2015 d. KLH Kulon Progo, pada tanggal 23 September 2015 e. BLH Kota Yogyakarta, pada tanggal 25 September 2015

Kesimpulan:

(32)

 Agar dalam tabel laporan SPM, dimasukkan target dan capaian tahun 2009-2015.

 Penyusunan laporan SPM diharapkan dilengkapi dengan data-data teknis dan foto-foto yang mendukung untuk keempat jenis pelayanan SPM kab/ kota.

 Laporan SPM kab/ kota diserahkan ke provinsi paling lambat awal Maret 2015, karena provinsi harus membuat rekap laporan SPM kab/kota, untuk database agar mengacu pada database 2009 dalam perhitungan target dan capaian.

1.3 FGD Penyusunan Laporan SPM Bidang LH DIY (1 kali/ 30 orang) Telah dilaksanakan:

Hari, tanggal : Jumat, 28 Maret 2015 Pukul : 08.00 s.d 11.30 WIB

Tempat : Ruang rapat Kalpataru BLH DIY (lantai III) Peserta : - Tim penyusun laporan SPM kab/kota

- Tim penyusun laporan SPM DIY

Materi :

1. Progres Capaian Pelayanan informasi status mutu air DIY tahun 2015.

2. Progres Capaian Pelayanan informasi status mutu udara ambien DIY tahun 2015. 3. Progres Capaian Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya

dugaan pencemaran dan/ atau perusakan LH di DIY tahun 2015.

4. Kelengkapan data teknis SPM bidang lingkungan hidup Tahun DIY tahun 2015. 1.4 Penyusunan Laporan SPM Bidang LH DIY tahun 2014 (1 dokumen)

Telah disusun laporan SPM Bidang LH DIY tahun 2014 sebanyak 1 dokumen.

2. Peningkatan Edukasi Dan Komunikasi Masyarakat Di Bidang Lingkungan Hidup

2.1 Publikasi melalui media televisi lokal

Dilaksanakan melalui Televisi Stasiun Yogyakarta (TVRI Jogja) dalam acara Obrolan Angkringan. Dengan jadwal tayang, pembicara dan tema sebagai berikut:

No Tanggal/ Jam Tayang Pembicara Tema

1 Kamis, 11 Juni 2015 18.00 - 19.00 WIB

Ir. Gunawan Wibisono, M.Si (Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas BLH DIY) & Drs. Istiaji (Pengiat Masyarakat Peduli

Lingkungan Sleman) Membangun Ruang Terbuka Hijau 2 Selasa, 23 Juni 2015 18.00 - 19.00 WIB

Drs. Agus Setianto, M.Si (Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran BLH DIY) & Muslimin (Praktisi Pengelola IPAL Komunal Yogyakarta)

IPAL Komunal Rumah Tangga

3 Jumat, 26 Juni 2015 18.00 - 19.00 WIB

Ir. Endro Waluyo, M.Si (Kasubid

Pengendalian Kerusakan BLH DIY) & Drs. Donny Ardana, MM (Pemerhati Lingkungan

Pemanfaatan Kotoran Ternak

(33)

Berikut ini dokumentasi pengambilan gambar (shooting) saat acara obrolan angkringan di TVRI Jogja:

Obrolan Angkring dengan tema “Pemanfaatan Kotoran Ternak”

Obrolan Angkring dengan tema “Membangun Ruang Terbuka

Hijau”

Obrolan Angkring dengan tema “IPAL Komunal Rumah Tangga”

Selain acara Obrolan Angkringan yang tayang di TVRI Jogja, publikasi juga dilakukan melalui stasiun televisi lokal JogjaTV yang disiarkan secara live dalam acara Klinong-klinong Campursari dengan jadwal sebagi berikut:

No Tanggal/ Jam Tayang Pembicara Tema

1 Kamis, 28 Mei 2015 20.00 - 22.00 WIB

Drs. Agus Setianto, M.Si (Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran BLH DIY) & Muslimin (Praktisi Pengelola IPAL Komunal Yogyakarta)

IPAL Komunal Rumah Tangga

2 Kamis, 04 Juni 2015 20.00 - 22.00 WIB

Ir. Endro Waluyo, M.Si (Kasubid Pengendalian Kerusakan BLH DIY) & Drs. Donny Ardana, MM (Pemerhati Lingkungan DIY)

Pemanfaatan Kotoran Ternak

3 Kamis, 11 Juni 2015 20.00 - 22.00 WIB

Ir. Gunawan Wibisono, M.Si (Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas BLH DIY) & Drs. Istiaji (Pengiat

Masyarakat Peduli Lingkungan Sleman)

Membangun Ruang Terbuka Hijau

2.2 Publikasi melalui radio

Publikasi ini dilakukan melalui media radio lokal yaitu Yasika FM, Radio RB FM, Radio Sonora FM, serta Radio Mataram Buana Suara (MBS) FM dengan masing-masing radio menyiarkan/ publikasi dengan materi tentang lingkungan yaitu sumber pencemaran limbah cair rumah tangga dan permasalahan sampah plastik. Penyiaran melalui media radio lokal ini dilakukan sekitar bulan September - November 2015. 2.3 Publikasi Melalui Media Cetak

Dimuat di harian Radar Jogja (Jawa Pos Group), 1) Tanggal 13 Nopember 2015: tema ”Air Sungai”

2) Tanggal 24 Nopember 2015: tema ”Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional”, 1 (satu) halaman belakang penuh full colour;

(34)

5) Tanggal 1 Desember 2015: tema ”Sumur Resapan” 6) Tanggal 4 Desember 2015:tema ” Sampah”

7) Tanggal 6 Desember 2015: tema ”Kampung Hijau” 8) Tanggal 8 Desember 2015: tema“Eko Efisiensi” 9) Tanggal 11 Desember 2015: tema“AMDAL” 2.4 Pembuatan Audiovisualisasi Profil Lingkungan Hidup

Membuat film dokumenter “Video Profil Peraih Kalpataru Tahun 2015 Kategori Pembina Lingkungan - Totok Pratopo” bekerjasama dengan CV. Madani Callysta Saibuyun dan pembuatan “Profil Sekolah Adiwiyata - SMP 1 Pandak” bekerjasama dengan media televisi lokal JogjaTV. Dua profil tersebut dipilih dalam kegiatan ini untuk memberikan motivasi ataupun inspirasi bagi kalayak umum untuk dapat menghargai lingkungan dan menjaganya. Berikut ini adalah dokumentasi pengambilan gambar (shooting) untuk kegiatan pembuatan audiovisual profil lingkungan hidup tahun 2015:

Pengambilan gambar (shooting) pembuatan Profil Peraih Kalpataru Tahun 2015 Kategori Pembina Lingkungan - Totok Pratopo

Pengambilan gambar (shooting) pembuatan Profil Sekolah Adiwiyata - SMP 1 Pandak

2.5 Ekspose Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat

Ekspose Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat dilaksanakan pada: Hari : Selasa, 8 Desember 2015

Pukul : 08.00 WIB s.d selesai

Tempat : Ruang Rapat Kalpataru (Lantai III) BLH DIY

Dengan mengundang sebanyak 80 peserta dari unsur pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, kabupaten/ kota se Daerah Istimewa Yogyakarta, Lembaga

(35)

Adapun materi yang disampaikan dalam acara Ekspose Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat adalah sebagai berikut:

Materi Narasumber

- Perjuangan Menanam dan Menyelamatkan Ruang (Pengelolaan LH di Kampung Code)

- Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kecamatan Nganggring, Sleman

- Pelestarian Lobster Laut - Kehati Bidang Kesehatan

- Totok Pratopo - Sambyah - Nur Wahyudin - Siti Rupingah

Dokumentasi Ekspose Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat

2.6 Publikasi Lingkungan Hidup melalui Videotron

Pelaksanaan kegiatan publikasi lingkungan hidup melalui videotron menayangkan video sumber pencemaran limbah cair rumah tangga, akibat penambangan pasir, macam-macam limbah B3, dan permasalahan sampah plastik, dalam pelaksanaannya BLH DIY bekerjasama dengan Penyedia Jasa PT. Metra Digital Media. Dengan penayangan video sekitar bulan Oktober - November 2015.

2.7 Pembuatan Tayangan Layanan Lingkungan Hidup

Pembuatan tayangan layanan lingkungan hidup dilakukan sekitar bulan Juli - September 2015, dalam pelaksanaannya BLH DIY membuat 4 tayangan dengan tema yang ada disekitar kehidupan masyarakat DIY pada umumnya. Dalam tayangan ini mengambarkan bagaimana kerusakan yang ditimbulkan akibat pengelolaan lingkungan yang kurang baik dan bagaimana cara pengelolaan yang seharusnya dilakukan/ solusi lingkungan hidup yang dianjurkan. Berikut ini tema pembuatan video yang dikerjakan BLH DIY pada tahun anggaran 2015:

 Sumber pencemaran limbah cair rumah tangga

 Akibat penambangan pasir

 Macam-macam limbah B3

(36)

3. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

3.1 Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup

Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup dilaksanakan pada :

Hari : Senin dan Kamis

Pukul : 08.30 WIB s.d Selesai

Tanggal : 07 Desember dan 10 Desember 2015

Tempat : Ruang Rapat Kalpataru (Lantai III) BLH DIY Peserta : @ 40 orang

Narasumber workshop validasi data lingkungan hidup I:

No Judul Paparan Narasumber

1 Profil Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan 2 Profil Hutan Rakyat di Kabupaten Sleman Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan 3 Profil Sumber Daya Hutan di Kabupaten

Gunungkidul

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul

4 Profil Hutan di Kabupaten Bantul Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul

Narasumber workshop validasi data lingkungan hidup II:

No Judul Paparan Narasumber

1 Profil Kualitas Udara di DIY 2010 - 2015 BLH DIY

2 Perkembangan Jumlah Kendaraan di DIY Kepala DPPKA DIY

3 Penyaluran BBM dan LPG di DIY Pertamina

Dokumentasi Acara Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup

3.2 Data dan Informasi Lingkungan online (8 Jenis)

a. Data sumber pencemar e. Data kualitas air sungai b. Data hasil uji emisi kendaraan bermotor f. Data kualitas air sumur c. Data kualitas udara ambien g. Data kualitas limbah cair d. Data kualitas air laut h. Data kualitas limbah padat

(37)

3.3 Pembuatan Sistem Aplikasi Data Lingkungan Hidup dan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup

a. Aplikasi Data di Internal BLH DIY

4. Survey Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY

Survey kepuasan pelanggan tentang pelayanan lingkungan hidup oleh BLH DIY bertujuan untuk mengukur keberhasian penyelenggaraan layanan yang ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan dan kepuasan masyarakat identik dengan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh BLH DIY. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada triwulan III bekerjasama dengan CV. Madani Callysta Saibuyun.

Hasil penilaian pengukuran nilai IKM secara keseluruhan menunjukkan mutu pelayanan dengan nilai 75,91, berada dalam kategori B, yaitu kinerja unit pelayanan bagus. Sedangkan dari 14 indikator hasil survey kepuasan pelanggan tentang pelayanan lingkungan hidup oleh BLH DIY menunjukkan hasil kategori baik, terdapat 8 indikator yang mengalami peningkatan nilai kepuasannya dibandingkan tahun 2014.

Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan tentang pelayanan lingkungan hidup oleh BLH DIY ini bekerjasama dengan pihak III yang dilaksanakan oleh rekanan:

Nama Perusahaan : CV. Madani Callysta Saibuyun

Alamat Perusahaan : Jln. Nyi Retnodumilah, Gg. Perum Pengadilan Negeri No. 10, Yogyakarta.

(38)

Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY:

Pengisian kuesioner oleh para pelanggan pelayanan BLH DIY

Paparan dokumen indeks kepuasan oleh CV. Madani Callysta Saibuyun

5. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

5.1 Tercetaknya Buku Laporan SLHD Tahun 2014

Laporan SLHD 2014 disempurnakan pada bulan Januari - Maret 2015, dan dicetak sebanyak 35 set yang terdiri dari buku I: Analisis data SLHD Tahun 2014 dan Buku II: Data SLHD DIY tahun 2014.

Laporan SLHD DIY tahun 2014 diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup RI dan Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa.

5.2 Bimtek penyusunan Buku Laporan SLHD

Bimbingan teknis penyusunan buku laporan SLHD 2014, yaitu: Hari, tanggal : Kamis, 30 Juli 2015

Pukul : 08.30 WIB s.d Selesai

Tempat : Ruang Rapat Kalpataru (Lantai III) BLH DIY Peserta : Tim penyusun SLHD tahun 2015 DIY dan

kab/ kota

(39)

5.3 FGD Penyusunan Laporan SLHD DIY

Pelaksanaan FGD Penyusunan laporan SLHD DIY tahun 2015, yaitu: Hari, tanggal : Senin, 9 November 2015

Pukul : 09.00 WIB s.d Selesai

Tempat : BLH DIY, Aula Lt. III, Jl. Tentara Rakyat Mataram 53, Yogyakarta

Peserta : Anggota tim penyusun laporan SLHD DIY tahun 2015

Dokumentasi acara FGD Penyusunan Laporan SLHD DIY Tahun 2015

5.4 Draft Buku Analisis SLHD Tahun 2015

Telah tersusun draft buku analisis SLHD Tahun 2015 yang akan digunakan sebagai materi penyusunan Laporan SLHD Tahun 2015. Anggota tim penyusun terdiri dari lintas instansi sektor dan kabupaten/ kota sebagai berikut:

No Instansi Nama

1 BKSDA Dwi Nuryan Dani, SP.

2 BLH Bantul Asriandy Agistyanto

3 BLH Kota Yogyakarta Intan Dewani

4 BMKG Indah Retno Wulan

5 BPBD Ir. Heny Nursilawati

6 BPS Ir. Suparna, M.Si

7 Dinas Pertanian Anton Raharja, STP, M.Si

8 Dinas Kesehatan Maryono, SKM.

9 Dishubkominfo Lazuardi, S.SiT

10 Dishutbun Antonius Hendrawan Ervi Sumarah, S.Hut

11 Dislautkan Taufan Yudianto

12 Dinas Pariwisata Akhmad Gerry

13 Disperindagkop Drs. Bambang Wahyu Indriya

14 Kapedal Gunungkidul Dwi Wiyani, ST. M. Eng

15 KLH Kulon Progo Rita Kusmiyati, S.Si

16 BLH Sleman Irene Riana Pramudiwati, S.Si, M.Si

(40)

5.5 Pembinaan Penyusunan Laporan SLHD kab/ kota (5 kab/ kota)

Telah dilakukan pembinaan kepada Tim Penyusun Laporan SLHD kabupaten/ kota, dengan penjadwalan kegiatan pembinaan sebagai berikut:

- Tim SLHD Kabupaten Gunungkidul pada Kamis, 12 November 2015; - Tim SLHD Kabupaten Bantul pada Selasa, 17 November 2015; - Tim SLHD Kota Yogyakarta pada Selasa, 19 November 2015; - Tim SLHD Kabupaten Sleman pada Selasa, 23 November 2015; - Tim SLHD Kabupaten Kulon Progo pada Selasa, 24 November 2015;

Pembinaan dilaksanakan baik dengan cara menyampaikan materi penyusunan SLHD kabupaten/ kota maupun sharing data yang diperlukan. Adapun materi penyusunan SLHD pembinaan adalah sebagai berikut:

1. Strategi dan teknis pengisian tabel data SLHD. 2. Metode penulisan laporan analisis data SLHD. 3. Mekanisme penilaian SLHD kabupaten/ kota. 4. Mekanisme penyampaian Laporan SLHD. 5. Sumber data SLHD.

6. Permasalahan dalam pengumpulan data dan analisis data SLHD. 7. Evaluasi laporan SLHD kabupaten/ kota tahun H-1.

Berikut ini dokumentasi pelaksanaan kegiatan pendampingan penyusunan laporan SLHD kabupaten/ kota yang dilakukan oleh BLH DIY:

(41)

6. Penyusunan Buletin Kalpataru

Membuat buku buletin kalpataru dengan tema lingkungan yang ada disekitar kita. Pembuatan buletin ini dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juli dan bulan Desember 2015, bekerjasama dengan pihak ketiga sebagai pencetak bukunya. Berikut ini adalah wujud dari cetakan buku buletin kalpataru tahun 2015:

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi kegiatan dilakukan setelah acara selesai dilaksanakan dari evaluasi meliputi keberlangsungan kegiatan bahwa secara teknis acara berlangsung lancar tidak ada kendala,

Analisis Karakteristik Entrepreneurship Pada Dua Orang Peternak Itik Di Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dan penelitian yang terkait dengan karya

Cukup banyak penelitian yang menggunakan ekstrak biji bengkuang sebagai biopestisida untuk membasmi hama tanaman sayuran, seperti yang dilakukan Faradita, dkk (2010) yang

3.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi aljabar 3.6 Menyelesaikan model matematika dari. masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi

kemudian mengalami penurunan hingga 8160 mg/mL pada hari ke-28 (Gambar 5e). Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi proses degradasi senyawa hidrokarbon oleh isolat. Nilai pH

Bantuan insentif yang selanjutnya dapat juga disebut Bantuan Pemerintah atau Bantuan saja, adalah jenis Bantuan yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga