• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsolidasi Internal dan Eksternal Tim Kampanye

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA ANALISIS

4.5. Perbandingan antara Tim Kampanye DA’I dan HADE

5.1.2. Konsolidasi Internal dan Eksternal Tim Kampanye

Konsolidasi internal dan eksternal dilakukan dalam rangka penguatan organisasi partai dan simpatisan yang memberikan dukungan kepada pasangan DA’I dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2008. Dukungan dari organisasi masyarakat (Ormas) diperlukan untuk mempengaruhi pemilih yang memilih kepala daerah berdasarkan fatsoen politik, dengan cara mengeluarkan kebijakan dari pimpinan organisasi untuk mendukung pasangan DA’I. Selama masa kampanye Pilkada Jawa Barat 2008 di Kota Bogor, pasangan DA’Imendapatkan dukungan dari beragam Ormas, beberapa di antaranya adalah Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Pemuda Partai Demokrat, Karukunan Warga Bogor (KWB), Pendekar Jalak Banten (PJB), Gerakan Sunda Tandang, Himpunan Pengrajin Industri Kecil, Gerakan Relawan Pendukung Iwan Sulanjana, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FORKAGAMA), Ikatan Keluarga Besar Cimande (IKBC), Karang Taruna, dan Gagak Lemayung (Tabel 1). Pembacaan deklarasi dukungan dari organisasi masyarakat terhadap pasangan DA’I dilakukan pada saat kampanye terbuka di Lapangan Sempur, surat dukungan tersebut diterima secara langsung oleh calon gubernur Danny Setiawan. Selain dukungan dari Organisasi

9

Dana kampanye tidak jelas, KPU tegur tim AMAN.

http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=OTM3Ng==&click=MTE0 (Diakses tanggal 18 Agustus 2008)

masyarakat tim kampanye DA’I juga melakukan pendekatan kepada beberapa tokoh masyarakat, tokoh budaya dan seni, serta pemuka agama di Kota Bogor.

Tabel 1. Matriks Organisasi Pendukung Pasangan DA’Idi Kota Bogor Jenis Organisasi Nama Organisasi

Organisasi Profesi dan Komunitas

Karukunan Warga Bogor, Pendekar Jalak Banten, Gerakan Sunda Tandang, Himpunan Pengrajin Industri Kecil, Gerakan Relawan Pendukung Iwan Sulanjana, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama, Ikatan Keluarga Besar Cimande, dan Gagak Lemayung.

Organisasi Keanggotaan Pemuda (OKP) Karang Taruna. Organisasi binaan partai politik

(underbow)

AMPG, AMPI, dan Pemuda Partai Demokrat.

Konsolidasi internal tim kampanye DA’Idilakukan dengan cara menggelar rapat-rapat persiapan sebelum dan selama masa kampanye berlangsung. Persiapan tersebut meliputi penguatan jaringan-jaringan partai hingga ke pengurus kecamatan dan kelurahan, persiapan saksi-saksi di tiap TPS, pemantauan perkembangan kompetitor di tiap kelurahan, pencarian dan penganggaran dana kampanye, pemilihan media dan teknik kampanye, serta penggalangan massa untuk kampanye.

5.1.3. Segmentasi

Tim kampanye DA’I menargetkan jumlah suara sebesar 60 persen dari total pemilih di Kota Bogor, untuk mencapai target jumlah suara sebesar 60 persen tersebut tim kampanye DA’I Kota Bogor melakukan riset mengenai perilaku pemilih di Kota Bogor, sebagai bahan acuan untuk merumuskan strategi

dan kegiatan kampanye politik di Kota Bogor. Hasil dari riset tersebut mengelompokkan pemilih ke dalam lima segmen, yaitu pemilih yang memilih berdasarkan:

1. Ideologi Partai

Pemilih pada segmen ini adalah masyarakat yang memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dengan melihat partai pendukungnya, karena pemilih tersebut merasa bahwa ideologi dan aspirasi politiknya sudah sesuai dengan partai tersebut, sehingga ia tidak ragu lagi untuk memilih calon yang diajukan oleh partai politik yang didukung oleh pemilih tersebut. Cara yang dilakukan untuk meraih suara dari kelompok ini adalah dengan melakukan penegasan posisi Partai Golkar dan Demokrat yang mendukung pasangan Danny Setiawan dan Iwan Sulanjana dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat. 2. Kompetensi calon

Kelompok ini memilih calon gubernur dan wakil gubernur berdasarkan latar belakang pendidikan, riwayat pekerjaan, serta prestasi yang sudah dicapai oleh calon gubernur dan wakil gubernur. Kelompok yang mementingkan dan memperhatikan kompetensi calon ini biasanya dianut oleh kalangan intelektual, mahasiswa, profesional dan praktisi. Upaya untuk mengumpulkan suara dari kelompok ini dilakukan dengan cara menyebarkan pamflet yang berisi tentang riwayat pendidikan dan pekerjaan Danny Setiawan dan Iwan Sulanjana.

3. Kharismatik calon

Kelompok masyarakat yang menginginkan pemimpin kharismatik biasanya mereka yang masih terikat erat dengan budaya dan pranata lokal. Kelompok

seperti ini dapat disentuh dengan pendekatan-pendekatan melalui kebudayaan dan seni. Cara yang dapat dilakukan untuk mendekati kelompok ini adalah dengan melakukan pendekatan kepada tokoh budaya dan seni yang telah berjasa mengembangkan dan mempertahankan seni sunda di Kota Bogor. 4. Fatsoenpolitik/kelompok

Biasanya kelompok pemilih ini tergabung dalam ormas dan OKP yang bersandarkan pada isu-isu tertentu. Pada setiap organisasi masyarakat biasanya ada kebijakan-kebijakan internal organisasi untuk mendukung salah satu calon kepala daerah. Oleh karena itu untuk mendapatkan suara dari kelompok ini perlu dilakukan pendekatan-pendekatan antar organisasi, agar organisasi masyarakat tersebut melimpahkan dukungannya untuk pasangan DA’I.

5. Mengikuti perasaan

Pemilih dalam kelompok ini biasanya adalah kelompok pemilih pemula yang belum memiliki pilihan politik yang tetap dan jelas. Mereka memutuskan memilih seorang calon gubernur dan wakil gubernur karena faktor fisik atau bisa juga karena hal-hal lain yang menarik dan memancing emosional masyarakat. Kelompok ini jumlahnya sangat signifikan dan sangat potensial untuk dijadikan sasaran kampanye. Cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh suara dari kelompok ini adalah dengan memperbanyak pamflet, spanduk, baligo yang bergambar pasangan DA’I, agar dapat mempengaruhi pemikiran dan perasaan kelompok ini. Cara lain yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan menciptakan isu-isu tertentu yang mengundang simpati masyarakat, isu yang diciptakan adalah pasangan DA’I merupakan putra asli

Bogor dan masyarakat Bogor harus bangga jika nanti Jawa Barat dipimpin oleh orang Bogor.

5.1.4. Targeting

Tim kampanye DA’I tidak menetapkan segmen-segmen khusus sebagai sasaran utama kampanye, bagi tim kampanye DA’I semua masyarakat Bogor yang mempunyai hak pilih dianggap sebagai sasaran kampanye demi mengamankan target perolehan suara sebesar 60 persen di Kota Bogor. Oleh karena itu, mereka telah menyiapkan cara-cara tersendiri untuk meraih simpati dari kelima kelompok pemilih yang telah mereka tetapkan.

Tidak adanya sasaran utama dari kelima kelompok pemilih tersebut, menyebabkan tim kampanye DA’I harus melakukan pendekatan yang berbeda-beda berdasarkan perilaku memilih masyarakat dalam segmen-segmen tersebut. Untuk menjalankan kampanye yang berbeda-beda itu, diperlukan jumlah kader partai dan simpatisan yang cukup banyak, jumlah dana yang dikeluarkan juga dipastikan semakin bertambah karena beragamnya teknik kampanye yang harus dijalankan untuk meraih suara dari segmen-segmen tersebut.

5.1.5. Positioning

Selama masa kampanye pemilihan kepala Daerah Jawa Barat periode 2008-2013, tim kampanye DA’I Kota Bogor menggunakan beberapa kalimat positioning yang disebut juga sebagai slogan kampanye. Slogan kampanye yang digunakan tersebut di antaranya adalah slogan kampanye yang menjadi slogan utama DA’I se-Jawa Barat yaitu ”Mengabdi dengan hati”, adapun slogan lain yang dibuat oleh tim kampanye DA’I Kota Bogor adalah ”Pilih orang Bogor asli!”

karena Iwan Sulanjana (calon wakil gubernur) memang berasal dari Bogor. Sebelumnya juga ada slogan lain yaitu, ”Jika ingin AMAN dan HADE, pilih DA’I”, namun slogan tersebut tidak jadi digunakan karena slogan tersebut dianggap ikut mempopulerkan pasangan AMAN dan HADE yang merupakan pesaing pasangan DA’I dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Jawa Barat periode 2008-2013.