• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Konteks Masalah

Manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya manusia akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain. Dalam hal ini, manusia sebagai individu memasuki kehidupan bersama dengan manusia lainnya (Arifin, 2015: 16)

Secara kodratnya manusia akan selalu hidup bersama dan saling berinteraksi. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang saling mempengaruhi. Di dalam interaksi sosial sangat dibutuhkan komunikasi, maka dari itu komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang dapat membantu manusia dalam bersosialisasi dengan manusia lainnya.

Komunikasi adalah prasyarat bagi kehidupan manusia karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak akan mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi antar manusia inilah yang dalam ilmu komunikasi bisa disebut dengan tindakan komunikasi. Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi kehidupan manusia.

Fungsi komunikasi adalah untuk menyampaikan apa yang ada di dalam benak pikirannya dan/atau perasaan hatinya kepada orang lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Komunikasi mempunyai arti penting dan banyak kegunaannya di dalam kehidupan manusia (Fajar, 2009: 12-13).

Sejak dilahirkan manusia telah memiliki dua hasrat pokok di dalam dirinya, yaitu: keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya. Pembentukan kelompok sosial merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya tersebut.

Kelompok merupakan sebuah unit atau kumpulan individu yang terdiri atas dua orang atau lebih yang terbentuk berdasarkan persepsi yang sama antar-anggota, memiliki tujuan dan motivasi, mempunyai fungsi yang sama kemudian terjadi interaksi yang menunjukkan kebergantungan masing-masing anggota (Arifin, 2015: 21).

Untuk menjalin hubungan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya di dalam sebuah kelompok dibutuhkan komunikasi.Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator (orang yang menyampaikan pesan) kepada komunikan (orang yang menerima pesan). Komunikasi yang tepat akan melahirkan sebuah hubungan yang baik dan solid, begitu pula sebaliknya.

Komunikasi dalam kelompok yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi. Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dan sebagainya (Fajar, 2009: 65).

Adapun di dalam komunikasi kelompok terjadi perpindahan ideatau gagasan karena kebutuhan timbal balik antara satu dan yang lainnya.

Kesalahpahaman dalam berkomunikasi perlu dihindari, yaitu dengan adanya keterbukaan dan musyawarah dalam suatu kelompok (Arifin, 2015: 40).

Adanya perbedaan pemikiran atau ide dari setiap anggota kelompok merupakan hal yang wajar, karena kelompok merupakan sekumpulan orang-orang yang saling berinteraksi dan disatukan oleh adanya tujuan dan motivasi yang sama. Maka dari itu dibutuhkan pola komunikasi yang baik untuk menyatukan setiap perbedaan yang ada di dalam kelompok tersebut.

Berkembangnya teknologi saat ini semakin memudahkan proses komunikasi tanpa memikirkan jarak, ruang dan waktu, lebih mudah dalam memperoleh informasi dengan memperolehnya lebih cepat. Proses komunikasi antar manusia atau anggota kelompok dapat lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi, seperti gadget dan media sosial.

Kementrian Kominfo Republik Indonesia mengungkapkan pengguna internet Indonesia mencapai 54 persen atau 143 juta dari 265 juta jiwa penduduk Indonesia. Data itu terungkap pada acara Sosialisasi Pemilu Serentak 2019 dan Literasi Media, di Hotel Merapi Merbabu, Sleman, Yogyakarta.

Berdasarkan hasil studi Polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,12 persen. Menurut Sekjen APJII, Henri Kasyfi, survey ini melibatkan 5.900 sampel dengan margin of error 1,28 persen. Data lapangan ini diambil periode Maret hingga April 2019. Hasilnya, menurut Henri, dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa pwnduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet. Dari seluruh pengguna internet di Indonesia, diketahui mayoritas yang mengakses dunia maya adalah masyarakat dengan rentan usia 15 hingga 19 tahun.

Data di atas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya usia remaja adalah pengguna aktif internet dengan konten media sosial. Media sosial sangat memudahkan manusia untuk berkomunikasi jarak jauh. Tidak heran jika manusia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget (handphone).

Manusia menggunakan akun-akun media sosial yang dimilikinya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, baik itu untuk mendapatkan informasi-informasi tentang dunia perkuliahan, bisnis, organisasi, pertemanan, keluarga atau bahkan hanya sekedar becanda, iseng, hanya untuk mengisi kekosongan waktu.

Selain untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian informasi, teknologi internet juga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan usaha atau bisnis. Bisnis online merupakan segala aktifitas usaha untuk memperoleh keuntungan ekonomi yang dilakukan secara online, seperti menjual produk atau jasa. Bisnis online memiliki banyak keuntungan di banding bisnis konvensional.

Mulai dari masalah waktu, modal, hingga jangkauan pemasaran.

CupoNation (dalam Kompas.com) menjelaskan jumlah online shopper di Indonesia terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Di tahun 2018, jumlah online shopper diperkirakan mencapai 11,9 persen dari total populasi di Indonesia. Jual beli secara online meningkat secara cepat, Hal ini merupakan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan lewat bisnis online. Peluang inilah

yang menyebabkan banyaknya kelompok bisnis online bermunculan. Salah satunya adalah Komunitas Bisnis Online Dreams Come True.

Komunitas Bisnis Online Dreams Come True bukanlah satu-satunya kelompok yang menaungi orang-orang yang memiliki keinginan untuk sukses menjalankan dan mengembangkan bisnis mereka lewat mediaonline.Namun, komunitas ini telah berkembang di berbagai kota di Indonesia, salah satunya di Kota Medan. Itu adalah salah satu daya tarik komunitas ini bagi peneliti.

Sama seperti kelompok pada umumnya, Komunitas Bisnis Online Dreams Come Truejuga memiliki anggota-anggota dengan karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Dengan demikian dibutuhkan pola komunikasi yang tepat agar hubungan yang terjalin di dalam komunitas tersebut berjalan dengan baik.

Keharmonisan komunikasi dalam kelompok memberikan dampak positif kepada anggota dan kelompok itu sendiri secara signifikan. Demikian juga ketidakharmonisan komunikasi dalam suatu kelompok memberikan dampak negatif baik tersirat maupun yang tampak secara signifikan. Jadi, sukses tidaknya suatu kelompok tergantung bagaiamana pola komunikasi yang terjadi di dalamnya. Bisa dikatakan bahwa pola komunikasi dalam suatu kelompok berbeda satu sama lain dan memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing.

Menurut Djamarah (2004: 1) pola komunikasi dapat diartikan sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola komunikasi ini bisa dilihat dari salah satu komunitas yaitu Komunitas Bisinis Online Dreams Come True Medan yang merupakan cabang dari Komunitas Bisnis Online Dreams Come True yang ada di Kota Bandung. Komunitas ini merupakan salah satu kelompok informal yang dibentuk oleh distributor resmi Perusahaan Network Marketing TIENS Syariah Internasional. Terbentuknya Komunitas Bisnis Online Dreams Come True bertujuan untuk menaikkan omset penjualan dengan cara yang mudah diduplikasi dan lebih mudah diterima oleh masyarakat milenial.

Solidaritas antara sesama anggota dalam Komunitas Bisnis Online Dreams Come TrueMedan sangat diperlukan, hal tersebut bertujuan untuk menunjang keberlangsungan komunitas. Jika komunikasi tidak solid maka Komunitas Bisnis Online Dreams Come TrueMedan di kawatirkan akan sama keberadaannya dengan komunitas-komunitas lain yang hanya muncul sesaat, karenamengikuti arus trend, dantidak memiliki arah kegiatan berkelanjutan, serta tidak memiliki rasa saling memiliki antara satu sama lain.

Maka dari itu peneliti memilih Komunitas Bisnis Online Dreams Come True Medan karena komunitas ini sudah cukup lama berdiri, berkembang di berbagai kota di Indonesia dan memiliki solidaritas yang cukup tinggi antar anggota komunitas.