• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontur Nyanyian Gaja Vadhana Gana Natha

4.3 Analisis Musikal

4.3.8 Kontur

4.3.8.1 Kontur Nyanyian Gaja Vadhana Gana Natha

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan di atas, maka penulis berpendapat bahwa kontur nyanyian Gaja Vadhana Gana Nathaa dalah static dan conjuct, yaitu pergerakan melodinya bergeser dari statis ke naik. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

4.3.8.2 Kontur Nyanyian Narayan Narayan Bhajomana Narayan

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan di atas, maka penulis berpendapat bahwa kontur nyanyian Narayan Narayan Bhajomana Narayan adalah conjuctdan static, yaitu pergerakan melodinya bergeser naik dan turun lalu statis. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah penulis lakukan maka didapat beberapa kesimpulan tentang nyanyian Bhajan pada masyarakat sekte Sai Baba di kota Medan. Pertama, Sathya Sai Baba adalah sosok yang dipercaya oleh para pengikutnya sebagai avatara (inkarnasi Tuhan di bumi) ini mengembangkan ajarannya dan para pengikutnya atau yang dikenal dengan Sai Bhakta mengorganisasi diri ke dalam wadah bernama Sai Study Group. Sai Study Group didirikan oleh Sai Baba dan berpusat di Puttaparti (India) sebagai wahana untuk mempelajari dan mengembangkan spiritualitas diri berdasarkan ajaran-ajaran Sathya Sai Baba. Sai Study Group Indonesia sendiri didirikan Surabaya pada tahun 1998 dan berkembang ke berbagai wilayah di Indonesia.

Kedua, di kota Medan sendiri meski belum membentuk organisasi Sai Study Group, aktifitas Bhajan dan mendiskusikan wacana Sathya Sai Baba telah dilaksanakan para Sai Bhakta sejak tahun 1983 yang dipelopori oleh Ram S. Galani, Poah, Mohan Leo, dan Jumbiner Shem. Dari rintisan mereka inilah kemudian Sai Centre atau wadah tempat para Sai Bhakta mendiskusikan dan mendalami ajaran Sathya Sai Baba mulai didirikan, yaitu Prashanti Griya Sai Centre yang terletak di jalan Imam Bonjol nomor 21 Medan yang didirikan pada tanggal 23 November 1989, lalu Kumara

Shanti Sai Centre yang terletak di jalan Lobak nomor 18 Medan yang didirikan pada 27 September 1998, dan terakhir Sai Ganesha Sai Centre di Jalan Sunggal pada tanggal 1 September 2000. Masing-masing Sai Centre ini punya kepengurusan organisasi dan secara hirarki berada di bawah naungan Sai Study Group tingkat nasional dan internasional yang berpusat di Puttaparti, India.

Ketiga, Bhajan adalah kegiatan menyanyikan nama-nama suci dan pujian terhadap Tuhan. Bhajan bisa dilakukan secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Bhajan berakar dari tradisi agama Hindu yang kemudian diadopsi oleh sekte Sai Baba (Sai Bhakta). Di dalam sekte Sai Baba (Sai Bhakta) meskipun kebanyakan syair yang dinyanyikan dalam Bhajan berbahasa Sansekerta, namun para penganut ajarannya diperbolehkan untuk menyusun syair pujian kepada Tuhan dari berbagai bahasa. Bhajan sendiri bertujuan untuk menyebarkan energi positif di dalam diri dan lingkungan sekitar. Saat bernyanyi dalam Bhajan nama-nama suci Tuhan yang dilantunkan mengandung kekuatan positif yang mampu membawa peningkatan kesadaran dalam diri dan kebaikan di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, para Sai Bhakta disarankan untuk melakukan Bhajan setiap harinya secara pribadi-pribadi di samping secara berkelompok yang diadakan setiap minggu sekali dan di hari-hari besar keagamaan.

Keempat, nyanyian Bhajan yang dibahas dalam tulisan ini sebanyak dua buah, yaitu Gaja Vadhana Gaja Natha dan Narayan Narayan Bhajomana Narayan. Tangga nada Gaja Vadhana Gana Natha terdiri dua

nada dengan nada terendah B dan nada tertinggi As. Nada dasar dari Gaja Vadhana Gana Natha adalah Ab (As). Gaja Vadhana Gana Natha memiliki 3 bentuk yang terdiri dari bentuk A, B, dan C. Frasa pada nyanyian Gaja Vadhana Gana Natha berjumlah 3 buah frasa. Meter dari lagu ini adalah 4/4. Tangga nada Narayan Narayan Bhajomana Narayan terdiri dari dua nada dengan nada terendah D dan nada tertinggi F sedangkan nada dasar dari Narayan Narayan Bhajomana Narayan” adalah Ab (As). Bentuk pada nyanyian Narayan Narayan Bhajomano Narayan memiliki 4 bentuk yang terdiri dari bentuk A, B, C, dan D. Frasa pada nyanyian Narayan Narayan Bhajomano berjumlah 4 buah frasa. Meter dari nyanyian ini adalah 4/4.

5.2 Saran

Sekte Sai Baba atau Sai Bhakta adalah sebuah ajaran yang masih tergolong baru di Indonesia sehingga kajian ilmiah perlu dilakukan untuk mempelajarinya. Apalagi di dalam praktik Bhajan yang dilakukan oleh Sai Bhakta banyak unsur musikal yang perlu mendapat pendalaman pengkajian lagi. Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penulisan laporan penelitian ini masih terdapat kekurangan di sana-sini. Berbekal dari pengalaman saat melakukan penelitian ini, penulis merasa kesulitan untuk mendapatkan rujukan ilmiah sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan tenang Sai Bhakta dan Sathya Sai Baba. Oleh karena itu, penulis menyarankan perlu ada penelitian lanjutan dan penerbitan laporan penelitian

agar referensi ilmiah tentang sekte Sai Baba (Sai Bhakta) tidak sulit lagi untuk didapatkan.

Penulis menyarankan kepada Sai Bhakta yang ada di Indonesia, dan di kota Medan khususnya, untuk mendukung upaya penelitian dan penulisan tentang Sai Bhakta baik yang dilakukan kalangan internal maupun eksternal agar informasi tentang Sai Bhakta tidak kabur dan samar di tengah masyarakat kita. Selain itu, penulis juga memandang bahwa alangkah baiknya bila masyarakat di luar dari komunitas Sai Bhakta bisa mengakses informasi yang terbuka dan sehat agar terjalin kebersamaan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat. Tercipta saling menghargai antara satu sama lain.

Penulis juga mengharapkan masukan, saran dan kritik membangun dari majelis pembaca terhadap tulisan ini agar semakin baik kualitasnya. Penulis juga mendorong para peneliti lainnya untuk mengembangkan kajian etnomusikologi dalam isu ini sehingga keberadaanya dapat terdokumentasi serta dapat menjadi satu isu keilmuan yang layak diperbincangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, John, 1971. Mission to the East Coast of Sumatra in 1823. Singapura: Oxford University Press.

Ardhana, I. B. Suparta. 2002. Sejarah Perkembangan Agama Hindu. Surabaya: Paramita.

Austin, William W. 1972. “Words and Music: Theory and Practice of 20th Century

Composers”, dalam Words and Music: The Composer’s View, A Medley of

Problems and Solutions. Compiled in Honor of G. Wallace Woodworth. Edited by Laurence Bermon. Cambridge, Massachusetts: Department of Music, Harvard University.

Batubara, Sandro. 2012. Study Deskriptif Musikal Dalam Konteks Upacara Mandalabhisekam Pada Masyarakat Hindu Tamil di Kuil Shri Balaji Venkateshwara Koil Medan. Medan: USU.

Becker, Howard S. And Michael M. McCall (eds.). 1990. Symbolic Interaction and Cultural Studies. Chicago and London: The University of Chicago Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln (eds.). 1995. Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks, London, dan New Delhi: Sage Publications.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Sleman: Pustaka Widyatama.

Feld, Steven. 1990. Sound and Sentiment: Birds, Weeping, Poetics, and Song in Kaluli Expression. 2nd ed. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Gillin, J.L. dan J.P. Gillin. 1954. For A Science of Social Man. New Yor: McMillan.

Herkovits, Melville J., 1948. Man and His Work. New York: Alfred A. Knopft. Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, 1984. Sociology, edisi kelapan. Michigan

McGraw-Hill. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia, Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, 1993. Sosiologi. Terjemahan Aminuddin Ram dan Tita Sobari. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kasturi. 2009. Kisah Kehidupan Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. Jakarta: Yayasan Sri Sathya Sai Baba Indonesia.

Koentjaraningrat (Ed.). 1985. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta. Mahyuddin, Saifuddin. 2014. Anna Amartya Dharma “D. Kumarasamy

(D.K)”: Biografi. Medan: Yayasan Sai Ganesha.

Malinowski, “Teori Fungsional dan Struktural,” dalam Teori Antroplologi I Koentjaraningrat (ed.), (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1987). Malm,William P., 1977. Music Cultures of the Pacific, Near East, and Asia. New

Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs; serta terJemahannya dalam bahasa Indonesia, William P. Malm, 1993, Kebudayaan Musik Pasiflk, Timur Tengah, dan Asia, dialihbahasakan oleh Muhammad Takari, Medan: Universitas Sumatera Utara Press.

Meuraxa, Dada, 1974. Sejarah Kebudayaan Sumatera. Medan: Firma Hasmar.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pelly, Usman, 1994. Urbanisasi dan Adaptasi: Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing. Jakarta: LP3ES.

Pelzer, Karl J., 1978. Planters and Peasant Colonial Policy and the Agrarian Struggle in East Sumatra 1863-1847.s’Gravenhage: Martinus Nijhoff. Juga

terjemahannya dalam bahasa Indonesia, Karl J. Pelzer, 1985. Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria 1863-1947. Terjemahan J. Rumbo. Jakarta: Sinar Harapan.

Pemajun, Tjokorda Raka. Tanpa Tahun. Sathya Sai Bhajans. Jakarta: Yayasan Sri Sathya Sai Baba Indonesia.

Purba, Destri Damayanti. 2011. Studi Deskriptif Musik Dalam Konteks Upacara Adhi Triwula Pada Masyarakat Hindu Tamil Di Kuil Shri Singgamma Kali Koil Medan. Medan: USU

DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Drs. Selwa Kumar

Umur : 48 tahun Agama : Hindu Alamat : Binjai

Keterangan : Informan pangkal 2. Nama : Mohan Leo

Umur : 68 tahun Agama : Hindu

Alamat : Jalan Lobak nomor 18 Medan Keterangan : Informan kunci

3. Nama : Tia Poh Hoa Umur : 49 tahun Agama : Budha Alamat : Medan

Keterangan : Informan kunci 4. Nama : Zulkarnen Tanbrin

Umur : 56 tahun Agama : Budha Alamat : Medan

Keterangan : Informan kunci 5. Nama : Ram S Galani

Umur : 75 tahun Agama : Hindu

Alamat : Jalan Cik Ditiro Medan Keterangan : Informan kunci

6. Nama : Sanjip Umur : 43 Agama : Budha

Alamat : Jalan Pinang Baris Medan Keterangan : Informan kunci

Dokumen terkait