• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Hipotesis Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:71) berpendapat bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Saran teman dan keluarga berpengaruh terhadap keputusan Debitur memilih Credit Union Sejahtera daripada lembaga-lembaga keuangan lainnya.

2. Kemudahan memperoleh pinjaman berpengaruh terhadap keputusan Debitur pada Credit Union Sejahtera daripada lembaga-lembaga keuangan lainnya.

3. Lokasi berpengaruh terhadap keputusan Debitur memilih Credit Union Sejahtera daripada lembaga-lembaga keuangan lainnya.

4. Tingkat bunga berpengaruh terhadap keputusan Debitur memilih Credit Union Sejahtera daripada lembaga-lembaga keuangan lainnya.

5. Pelayanan berpengaruh terhadap keputusan Debitur memilih Credit Union Sejahtera daripada lembaga-lembaga keuangan lainnya.

6. Saran teman dan keluarga, kemudahan memperoleh pinjaman, lokasi, tingkat bunga, dan pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap keputusan debitur memilih Credit Union Sejahtera daripada lembaga-lembaga keuangan lainnya.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan judul tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Debitur Memilih Credit Union Daripada Lembaga-Lembaga Keuangan Lainnya (Studi Pada: Credit Union Sejahtera Kabupaten Deli Serdang)”, maka metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif kuantitatif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memaparkan dan bertujuan untuk menggambarkan penjelasan dari variabel yang akan diteliti.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi debitur memilih kredit di Credit Union Sejahtera daripada lembaga-lembaga keuangan lainnya.

Tempat dilakukan penelitian ini adalah di Credit Union Sejahtera yang beralamat di Jl. Lorong, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anggota Credit Union Sejahtera yang melakukan peminjaman atau kredit di Credit Union Sejahtera.

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Pada penelitian ini varibel yang sudah didefinisikan memerlukan definisi operasional dari masing-masing varibel sebagai upaya untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian dan untuk memberikan batasan-batasan pada objek

yang akan diteliti. (Noor, 2011:97). Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut antara lain :

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

1. Informasi a. Informatif

b. Menggugah minat b. Proses selesai dihari

yang sama

Interval 2. Syarat

peminjaman

a. Syarat pinjaman tidak banyak

1. Besaran a. Perbandingan dengan suku bunga pada Lembaga keuangan lain b. Kemampuan

membayar bunga Interval 2. Kewajaran a. Kesesuaian dengan

manfaat pinjaman b. Kesesuaian dengan

kemampuan debitur

c. Kesesuaian dengan

1. Kenyamanan a. Linkungan yang nyaman

1. Kemantapan a. Adanya kepercayaan terhadap kualitas

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu nasabah yang sudah pernah meminjam ataupun sedang meminjam di Credit Union Sejahtera. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari jawaban responden yang disebar melalui kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dan diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet, dan skripsi yang berhubungan dengan penelitian terutama yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.5 Populasi dan Sampel Variabel

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin penulis investigasi (Handoko, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah dari anggota Credit Union Sejahtera sampai tahun 2018 adalah 2101 anggota dan semua anggota sudah pernah meminjam ataupun yang sedang meminjam.

Penentuan sampel minimum adalah menentukan ukuran sampel yang dapat mewakili populasi yang ada. Untuk menentukan sampel minimum dapat digunakan pendekatan Slovin (Suliyanto, 2011).

Pendapat Slovin:

Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel (error tolerance) Dari jumlah populasi dengan batas toleransi sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus di atas dipeoleh sampel sebesar :

n = 2101 1+2101(10%)² n = 2101

22,01

n = 95,45 (95, dibulatkan)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, responden pada penelitian ini diketahui berjumlah 95 (Sembilan puluh lima) orang debitur yang telah memperoleh pinjaman dari Credit Union Sejahtera. Penarikan sampel menggunakan Teknik simple random sampling dan membuat gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan objek-objek yang diteliti.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian adalah sebagai berikut:

a. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, internet, dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian.

b. Wawancara

Melakukan tanya jawab secara langsung dengan nasabah yang sudah pernah meminjam atau sedang meminjam di Credit Union Sejahtera Kabupaten Deli Serdang.

c. Kuesioner

Membagikan kuesioner kepada para responden untuk dijawab dengan sebenarnya sesuai dengan penilaian responden secara jujur.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2013:194). Kuesioner ini menggunakan skala likert sebagai pengukuran variabelnya. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagi titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2012:133). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka dapat diberi skor dari skala likert, yaitu: Kuesioner yang telah disusun akan dibagikan kepada responden untuk dijawab. Pilihan jawaban responden menggunakan skala likert, dengan pembobotan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skor Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

Sumber : Sugiyono (2012:133)

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan dan mendeskripsikan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

3.8.1. Uji Instrumen Penelitian 3.8.1.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya penulis ingin mengukur kusioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid (Situmorang, 2008 : 172).

Penelitian deskriptif yang membutuhkan data atau fakta dan hanya menggunakan instrumen kuesioner, sering kali validitas yang diperlukan hanya validitas permukaan saja. Artinya responden mengerti pertanyaan semua kuesioner dan tidak salah paham atas maknanya, maka cukup dikatakan bahwa kuesioner tersebut valid (Situmorang, 2008:172). Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 17.00 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung > r tabel, maka dinyatakan valid 2. Jika rhitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid 3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang,2008:176).

Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20.00 for windows,

pernyataan yang dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya sebagai berikut:

1. Jika Alpha Cronbach > 0,60, maka dinyatakan reliable 2. Jika Alpha Cronbach < 0,60, maka dinyatakan tidak reliabel 3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Pada saat melakukan analisa regresi berganda, maka perlu dipenuhi beberapa asumsi yaitu asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan (Ghozali, 2016). Uji normalitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai asymp.sig (2-tailed) >

0.05, sedangkan jika nilai asymp.sig (2-tailed) < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau variable bebas. Efek dari multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear

antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen (Ghozali, 2016). Untuk menemukan terdapat atau tidaknya multikolinearitas pada model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF).

Nilai Tolerance mengukur variabilitas dari variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi, dikarenakan VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan terdapat kolinearitas yang tinggi. Model regresi bebas dari masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white.

Pengujian heterokesastisitas pada penelitian ini menggunakan uji Glejser. Model regresi terbebas dari masalah heterokedastisitas apabila probabilitas signifikansi seluruh variabel independen lebih besar dari 0,05.

3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Data dalam penelitian ini di analisis dengan metode Analisis Regresi Linear Berganda. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17.00. Persamaan regresi penelitian dapat ditulis sebagai berikut :

Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e Keterangan:

Y = Keputusan Debitur

X1 = Saran Teman dan Keluarga

X2 = Kemudahan Memperoleh Pinjaman

X3 = Lokasi

X4 = Tingkat Bunga

X5 = Pelayanan

α = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi

e = Standar error

3.8.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda. Penelitian ini menggunakan uji kesesuaian (goodness of fit test) untuk menguji ketepatan fungsi regresi. Goodness of fit diukur menggunakan uji koefisiensi determinasi (R²), uji signifikasi simultan (uji F), dan uji signifikansi parsial (uji t).

3.8.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 97).

3.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen atau terikat. Pada pengujian ini juga menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Apabila probabilitas signifikansi uji F <

0,05, maka variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika probabilitas signifikansi uji F > 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh simultan terhadap variabel dependen.

3.8.4.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Tujuan dari uji parsial adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial.

Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95. Ketentuan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

1. Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka variabel independen secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah Credit Union Sejahtera berdiri pada tanggal 12 April 1998. Pada awalnya diprakarsai oleh tokoh-tokoh masyarakat dan orang-orang pajak. Mereka sepakat mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama Sejahtera yang berfungsi sebagai alat pemersatu untuk semua masyarakat umum yang tidak membedakan Suku, Agama, dan Ras. Dalam menjalankan aktivitasnya. Credit Union Sejahtera pertama sekali berkantor di Jln. Bahkuliat. Akan tetapi pada tanggal 26 Juli 2004 Credit Union Sejahtera berpindah kantor ke Jalan Besi No. 3 Psr. Gambir. Di sanalah Pengurus Credit Union Sejahtera berjuang meningkatkan managemen pelayanan anggotanya seperti memperoleh Badan Hukum No. 83/ BH/

Perindagkop/ XII/ 2004, menjadi anggota SPD (Simpan Pinjam Daerah) BK3D No. 99 dan menjadi Anggota DAPERMA (Dana Perlindungan Bersama) No.

1286, di Inkopdit Jakarta dan menjadi anggota DAKESMA (Dana Kesejahteraan Bersama) No. 12 di Bekatigade Sumut. Dalam perkembangan selanjutnya CU Sejahtera telah memperoleh penghargaan KOPERASI BERPRESTASI PROPINSI TAHUN 2012 (Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Utara Nomor: 518/3040/KK/2012 Tanggal 1 Juni 2012) dan memiliki kantor permanen di Jalan Ir. H. Djuanda No: 30 serta mendirikan kantor unit pelayanan Kabupaten Deli Serdang di Jl. Lorong, Kec. Lubuk Pakam.

4.1.2 Sumber Daya

Credit Union Sejahtera merupakan lembaga yang berfungsi sebagai alat pemersatu untuk semua masyarakat umum yang tidak membedakan Suku, Agama, dan Ras. Dalam menjalankan aktivitasnya Credit Union Sejahtera cukup diperhitungkan. Keberhasilan ini diperoleh atas dukungan sumber daya manusia yang kopeten dan berkualitas. Secara keseluruhan, sumber daya yang ada di Credit Union Sejahtera berjumlah 2101 anggota sampai tahun 2019. Deskripsi sumber daya Credit Union Sejahtera dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1

Sumber Daya Credit Union Sejahtera Tahun 2019

Karakteristik Sebaran Jumlah

Karyawan

Persentase (%)

Pendidikan SMA Sederajat 985 47

Diploma 3 879 41

Sumber: Credit Union Sejahtera (2019)

Responden penelitian ini adalah debitur di Credit Union Sejahtera. Debitur yang berusia di kisaran antara 20-59 tahun. Berdasarkan Tabel 4.1, debitur yang berusia 20-39 tahun diketahui berjumlah 1.270 orang dan 40-59 tahun diketahui berjumlah 831 dan jumlah keseluruhan debitur diketaui berjumlah 2.101 orang.

Dari 2101 orang ini, 95 diantaranya merupakan responden penelitian ini.

Karakteristik responden diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan di

kuesioner mengenai jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan status debitur.

Karakteristik responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

4.2 Karakteristik Responden 4.2.1 Jenis Kelamin

Karakteristik responden menurut jenis kelamin disajikan dalam Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki – laki 50 53

2 Perempuan 45 47

Total 95 100

Sumber : Data Diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui responden penelitian mayoritas laki-laki, yaitu sebanyak 50 orang atau 53%, sedangkan responden perempuan berjumlah 45 orang atau 47%.

4.2.2 Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden menurut Pendidikan terakhir disajikan dalam Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 SMA Sederajat 46 48

2 Diploma 3 30 32

3 S1 18 19

4 S2 1 1

Total 95 100

Sumber : Data Diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui responden penelitian mayoritas berpendidikan SMA Sederajat yaitu sebanyak 46 orang atau 48%. Responden

berpendidikan Diploma 3 sebanyak 30 orang atau 32%, responden berpendidikan S1 sebanyak 18 orang atau 19%, sedangkan responden berpendidikan S2 berjumlah 1 orang atau 1%.

4.2.3 Umur

Karakteristik responden menurut umur disajikan dalam Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 20-39 tahun 56 59

2 40-59 tahun 39 41

Total 95 100

Sumber : Data Diolah (2019)

BerdasarkanTabel 4.4, diketahui responden penelitian mayoritas berusia antara 20-39 yaitu sebanyak 56 orang atau 59%, sedangkan responden berusia 40-59 tahun berjumlah 39 orang atau 41%.

4.2.4 Pekerjaan

Karakteristik responden menurut pekerjaan disajikan dalam Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 Tetap 40 42

2 Tidak Tetap 55 58

Total 95 100

Sumber : Data Diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui responden penelitian mayoritas memiliki pekerjaan tidak tetap yaitu sebanyak 55 orang atau 58%, sedangkan responden yang memiliki pekerjaan tetap berjumlah 55 orang atau 42%.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel

4.3.1.1 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Saran Teman dan Keluarga

Distribusi jawaban responden terhadap variabel saran teman dan keluarga disajikan dalam Tabel 4.6 Berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Saran Teman Dan Keluarga

No Faktor Yang Mempengaruhi SS S N TS STS 1 Saran teman dan keluarga

memberikan informasi tentang CU.

Sejahtera dengan sejelas-jelasnya

3 Saran teman dan keluarga membuat saya yakin meminjam di CU.

Sejahtera

15 50 24 6 0

4 Saran teman dan keluarga

memberikan solusi atas

permasalahan keuangan saya memilih CU. Sejahtera

25 38 27 5 0

5 Saran teman dan keluarga relevan dengan permasalahan keuangan yang saya hadapi meminjam di CU.

Sejahtera

25 48 16 6 0

Sumber : Data Diolah (2019)

Distribusi jawaban responden dalam Tabel 4.6 Di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Saran teman dan keluarga memberikan informasi tentang CU. Sejahtera dengan sejelas-jelasnya.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 44 responden, sedangkan netral sebanyak 33 responden, sangat setuju sebanyak 14 responden, tidak setuju sebanyak 4 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

2) Saran teman dan keluarga menarik minat saya untuk meminjam di CU.

Sejahtera.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 41 responden, sedangkan netral sebanyak 39 responden, sangat setuju sebanyak 14 responden, tidak setuju sebanyak 1 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

3) Saran teman dan keluarga membuat saya yakin meminjam di CU. Sejahtera.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 50 responden, sedangkan netral sebanyak 24 responden, sangat setuju sebanyak 15 responden, tidak setuju sebanyak 6 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

4) Saran teman dan keluarga memberikan solusi atas permasalahan keuangan saya memilih CU. Sejahtera.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 38 responden, sedangkan netral sebanyak 27 responden, sangat setuju sebanyak 25 responden, tidak setuju sebanyak 5 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

5) Saran teman dan keluarga relevan dengan permasalahan keuangan yang saya hadapi meminjam di CU. Sejahtera.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 48 responden, sedangkan sangat setuju sebanyak 25 responden, netral sebanyak 16 responden, tidak setuju sebanyak 6 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

4.3.1.2 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemudahan Memperoleh Pinjaman

Distribusi jawaban responden terhadap variabel kemudahan memperoleh pinjaman disajikan dalam Tabel 4.7 Berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kemudahan Memperoleh Pinjaman

No Faktor Yang Mempengaruhi SS S N TS STS 1 Proses administrasi yang cepat saat

saya meminjam di CU. Sejahtera 32 38 19 6 0 2 Saat saya meminjam di CU. Sejahtera

proses selesai di hari yang sama 20 49 21 5 0 3 Saat saya meminjam syarat pinjaman

tidak banyak di CU. Sejahtera 30 42 17 6 0

4 Saat saya meminjam di CU. Sejahtera syarat pinjaman mudah untuk

dipenuhi 34 40 19 2 0

5 Saat saya meminjam di CU. Sejahtera pinjaman langsung cair di hari yang

sama 22 96 24 3 0

Sumber : Data Diolah (2019)

Distribusi jawaban responden dalam Tabel 4.7 Di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1). Proses administrasi yang cepat saat saya meminjam di CU. Sejahtera.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 38 responden, sedangkan sangat setuju sebanyak 32 responden,

netral sebanyak 19 responden, tidak setuju sebanyak 6 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

2). Saat saya meminjam di CU. Sejahtera proses selesai di hari yang sama.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 49 responden, sedangkan netral sebanyak 21 responden, sangat setuju sebanyak 20 responden, tidak setuju sebanyak 5 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

3). Saat saya meminjam syarat pinjaman tidak banyak di CU. Sejahtera.

Saat saya meminjam di CU. Sejahtera proses selesai di hari yang sama.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 42 responden, sedangkan setuju sebanyak 30 responden, sangat netral sebanyak 17 responden, tidak setuju sebanyak 2 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

4). Saat saya meminjam di CU. Sejahtera syarat pinjaman mudah untuk dipenuhi.

Saat saya meminjam di CU. Sejahtera proses selesai di hari yang sama.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 40 responden, sedangkan sangat setuju sebanyak 30 responden, netral sebanyak 19 responden, tidak setuju sebanyak 2 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

5). Saat saya meminjam di CU. Sejahtera pinjaman langsung cair di hari yang sama

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 96 responden, sedangkan netral sebanyak 24 responden, sangat setuju sebanyak 22 responden, tidak setuju sebanyak 3 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

4.3.1.3 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi

Distribusi jawaban responden terhadap variabel lokasi disajikan dalam Tabel 4.8 Berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi

No Faktor Yang Mempengaruhi SS S N TS STS 1 Lokasi jarak CU. Sejahtera dekat

dengan tempat tinggal saya 21 36 29 6 0

2 Lokasi CU. Sejahtera terdapat akses

oleh kendaraan umum 14 50 26 5 0

3 Saya dapat akses yang mudah

menuju ke CU. Sejahtera 27 43 19 6 0

4 Lokasi CU. Sejahtera dapat saya

tempuh dalam waktu singkat 24 40 26 5 0

5 Akses saya menuju ke CU.

Sejahtera lancar 26 48 18 5 0

Sumber : Data Diolah (2019)

Distribusi jawaban responden dalam Tabel 4.8 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Lokasi jarak CU. Sejahtera dekat dengan tempat tinggal saya.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 36 responden, sedangkan netral sebanyak 29 responden, sangat setuju sebanyak 21 responden, tidak setuju sebanyak 6 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

2). Lokasi CU. Sejahtera terdapat akses oleh kendaraan umum.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 50 responden, sedangkan netral sebanyak 26 responden, sangat setuju sebanyak 27 responden, tidak setuju sebanyak 5 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

3). Saya dapat akses yang mudah menuju ke CU. Sejahtera.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 43 responden, sedangkan sangat setuju sebanyak 27 responden, sangat netral sebanyak 19 responden, tidak setuju sebanyak 6 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

4). Lokasi CU. Sejahtera dapat saya tempuh dalam waktu singkat.

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 40 responden, sedangkan netral sebanyak 26 responden, sangat setuju sebanyak 26 responden, tidak setuju sebanyak 5 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

5). Akses saya menuju ke CU. Sejahtera lancar

Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, yaitu sebanyak 48 responden, sedangkan sangat setuju sebanyak 26 responden, netral sebanyak 18 responden, tidak setuju sebanyak 5 responden, dan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden

4.3.1.4 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tingkat Bunga Distribusi jawaban responden terhadap variabel lokasi disajikan dalam Tabel 4.9 Berikut:

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tingkat Bunga No Faktor Yang Mempengaruhi SS S N TS STS

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tingkat Bunga No Faktor Yang Mempengaruhi SS S N TS STS