BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
5.3 Korban Kekerasan Seksual pada Anak (Variabel Y)
Tabel 23
Distribusi Responden Berdasarkan Bentuk Kekerasan yang di Dapatkan
No Bentuk Kekerasan yang di Dapatkan Frekuensi % 1 2 3 Pemerkosaan Pencabulan Inces 3 4 6 23,07 30,76 46,15 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 23 menunjukkan bahwa 6 orang responden (46,15%) yang mengalami kekerasan seksual berupa inces. Hal ini terjadi karena mayoritas para pelaku kekerasan seksual adalah orang yang sangat dekat dengan mereka yaitu ayah responden sendiri. Para pelaku telah buta dan kehilangan akal sehatnya sehingga mampu dengan sengaja merusak mental dan masa depan anak-anak mereka. Selain itu, terdapat 4 orang responden (30,76%) yang mengalami pencabulan, dan 3 orang responden (23,07%) yang mengalami pemerkosaan.
Tabel 24
Distribusi Responden Berdasarkan Berapabanyak Mendapatkan Perlakuan Kekerasan Seksual
No Berapa Kali Mendapatkan Perlakuan Kekerasan Frekuensi % 1 2 3 1-3 3-10 >10 2 4 7 15,38 30,76 53,84 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 24 menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengalami lebih dari 10 kali kekerasan seksual dalam hidupnya, yaitu sebanyak 7 orang responden (53,84%). Peluang yang tersedia memungkinkan pelaku untuk melakukan aksinya berulang-ulang, padahal itu dapat membuat anak menjadi trauma yang berkepanjangan. Dikarenakan adanya ancaman yang menjerat anak, membuat ia tidak dapat melawan saat pelaku ingin melakukan aksinya untuk kesekian kalinya. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya menjadi alasan yang tepat bagi pelaku untuk mengulangi aksi jahatnya.
Sedangkan yang mengalami 3-10 kali yaitu 4 orang responden (30,76%) dan yang mengalami 1-3 kali kekerasan seksual mencapai 2 orang responden (15,38%). Ini membuktikan kepekaan orang tua terhadap kondisi anak-anaknya kurang, sehingga orang tua tidak menyadari perubahan kejiwaan anak-anaknya yang telah mengalami kekerasan seksual tersebut.
Tabel 25
Distribusi Responden Berdasarkan Sejak Usia Berapa Mendapatkan Tindak Kekerasan Seksual
No Sejak Usia Berapa Mendapatkan Kekerasan Frekuensi % 1 2 5-10 tahun >10 tahun 9 4 69,23 30,76 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 25 menunjukkan bahwa 9 orang responden (69,23%) yang mengalami kekerasan seksual pada usia 5-10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia anak yang dibawah 10 tahun lebih mudah untuk menjadi korban kekerasan seksual, karena ketidak berdayanya anak untuk melawan pelaku kekerasan seksual dan pada usia ini anak belum
mengerti kalau mereka sudah menjadi korban kekerasan seksual. Sedangkan ada 4 orang responden (30,76%) yang mengalami kekerasan seksual pada usia lebih dari >10 tahun.
Tabel 26
Distribusi Responden Berdasarkan Sudah Berapa Lama Tindak Kekerasan Seksual Menimpa Anda
No Sudah Berapa Lama Tindak Kekerasan Menimpa Anda Frekuensi % 1 2 3 < 1 minggu > 1 bulan > 1 tahun 3 2 8 23,07 15,38 61,53 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data pada tabel 30 menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden yang mengalami tindak kekerasan seksual > 1 tahun yaitu 8 orang responden (61,53%). Pelaku kekerasan seksual yang di dominasi adalah ayah korban, membuat kekerasan seksual itu sudah terjadi ketika umur anak masi sangat muda. Seperti yang dikatakan oleh salah satu orang responden bernama Suanty dari hasil wawancara sebagai berikut “saya mendapatkan perlakukan tersebut ketika umur saya masi 10 tahun, ketika itu saya tidak mengerti kalau apa yang di perbuat oleh ayah saya merupakan kekerasan seksual sampai umur saya 14 tahun saya masi mengalami hal tersebut. Sedangkan < 1 minggu ada 3 orang respondan (23,07%) dan > 1
Tabel 27
Distribusi Responden Berdasarkan dalam Kurun Waktu Berapa Lama Anda Mendapatkan Tindak Kekerasan
No Dalam Kurun Waktu Berapa Lama Anda Mendapatkan Tindak Kekerasan
Frekuensi % 1 2 3 <1 minggu >1 bulan >1 tahun 3 5 5 23,07 38,46 38,46 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 27 menunjukkan bahwa 5 orang responden (38,46%) yang mengalami kekerasan seksual dalam kurun waktu >1 bulan, begitu juga dengan kurun waktu >1 tahun. Hal ini terjadi karena anak takut untuk mengatakan apa yang sedang mereka alami, karena biasanya pelaku akan mengancam anak agar tidak memberi tahu kejadian tersebut kepada orang lain, ini yang menyebabkan kekerasan seksual bisa terjadi berulang kali bahkan dalam kurun waktu yang lama. Hasil wawancara dengan Suanty yaitu “saya di ancam ayah
agar tidak melaporkan kejadian ini kepada siapapun bahkan kepada ibu saya, kalau tidak ayah akan menyakiti saya dan ibu”.Sedangkan <1 minggu hanya ada 3 orang responden
(23,07%).
Tabel 28
Distribusi Responden Berdasarkan Dimana Saja Tindak Kekerasan Terjadi
No Dimana Saja Tindak Kekerasan Terjadi Frekuensi % 1
2 3
Di luar lingkungan tempat tinggal Di lingkungan tempat tinggal Rumah 3 4 6 23,07 30,76 46,15 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data pada tabel 32 menunjukkan bahwa 6 orang responden (46,15%) yang mengalami kekerasan seksual di dalam rumah, ini terjadi karena pelaku kekerasan seksual adalah ayah korban sendiri. Seharusnya rumah merupakan tempat yang paling aman untuk anak tapi malah sebaliknya rumah menjadi sangat menakutkan buat anak. Anak tidak akan pernah menyangka kalau rumah yang mereka tempati menjadi tempat dimana masa depan mereka dihacurkan oleh ayahnya sendiri.
Sedangkan yang mengalami kekerasan seksual di lingkungan tempat tinggal sebanyak 4 orang responden (30,765), hal ini karena pelaku kekerasan seksual adalah tetangga korban. Hasil wawancara dengan Nurhayati yaitu “saya diajak pelaku kekamar mandi musolla yang
ada di dekat rumah dan disana saya disuruh untuk membuka celana saya”. Selain itu, yang
mengalami di luar lingkungan tempat tinggal sebanyak 3 orang responden (23,07%).
Tabel 29
Distribusi Responden Berdasarkan Siapa yang Melakukan Tindak Kekerasan Seksual
No Siapa yang Melakukan Tindak Kekerasan Tersebut
Frekuensi %
1 2 3
Teman dekat/Media Sosial Tetangga
Orang tua/Keluarga besar
3 4 6 23,07 30,76 46,15 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Dari hasil data pada tabel 29 menunjukkan sekitar 6 orang responden (46,15%) yang mendapatkan kekerasan seksual dari orangtua/keluarga besar. Ini adalah hal yang sangat tidak masuk akal dimana ada seorang ayah tega merusak hidup dan masa depan putrinya sendiri, seharusnya seoarang ayah berperan untuk melindungi anaknya, ini malah sebaliknya .
Selain itu ada sekitar 4 orang responden (30,76%) mendapat perlakuan kekerasan seksual dari tetangganya. Seharusnya tetangga menjadi tempat anak memohon pertolongan dan saling berbagi, tidak demikian yang dialamin responden, tetangga mereka menjadi bagian dari perusak dan masa depan anak. Sedangkan perlakuan kekerasan yang dilakuakan oleh teman dekat/media sosial sebanyak 3 orang responden (23,07%).
Tabel 30
Distribusi Responden Berdasarkan Mengenal Pelaku
No Mengenal Pelaku Frekuensi %
1 2 Mengenal Sangat Mengenal 1 12 7,69 92,30 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Hampir semua responden sangat mengenal para pelaku kekerasan seksual yang telah menghancurkan dan merusak masa depan anak. Data hasil pada tabel 30 menunjukkan bahwa 12 orang responden (92,30%) yang mengakui sangat mengenal para pelaku kekerasan seksual. Hanya 1 orang responden (7,69%) yang hanya mengenal pelaku namun tidak benar-benar mengenal pelaku kekerasan seksual yang telah menghancurkan masa depan mereka.
Tabel 31
Distribusi Responden Berdasarkan Pelaku Mempunyai Hubungan Dekat dengan Anda
No Pelaku Mempunyai Hubungan Dekat dengan Anda Frekuensi % 1 2 Dekat Sangat Dekat 2 11 15,38 84,61 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Orang-orang yang seharusnya melindungan anak dari bahaya kini mereka yang menjadi pelaku terhadap anak, oleh karena itu anak akan mulai tidak nyaman dengan orang yang seharusnya menjadi tempat berlindungannya. Data hasil pada tabel 31 menunjukkan bahwa 11 orang reponden (84,61%) mempunyai hubungan sangat dekat dengan pelaku. Hal ini karena pelaku kekerasan seksual adalah ayah, pacar korban serta tetangga yang sering bermain dengan korban. Sedangkan yang mempunyai hubungan dekat sebanyak 2 orang responden (15,38%), karena pelaku kekerasan seksual adalah teman serta tetangga yang mempunyai hubungan dekat tetapi tidak benar-benar begitu dekat.
Tabel 32
Distribusi Responden Berdasarkan Perasaan Terhadap Pelaku Pasca Tindak Kekerasan Seksual
No Perasaan Terhadap Pelaku Pasca Tindak Kekerasan Tersebut Frekuensi % 1 2 Biasa saja Sangat membenci 3 10 23,07 76,92 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 32 menunjukkan sangat membenci pelaku sebanyak 10 orang responden (76,92%). Kebencian itu akan muncul karena orang-orang yang anak anggap sebagai ayah atau tetangga, kini menjadi pelaku yang merusak masa depan mereka. Sedangkan yang biasa saja ada 3 orang responden ( 23,07%), hal itu di karenakan anak belum mengerti apa yang sebenarnya telah menimpa dirinya.
Tabel 33
Distribusi Responden Berdasarkan Sesuatu yang Dijanjikan Pelaku
No Sesuatu yang Dijanjikan Pelaku Frekuensi % 1 2 Ada Tidak ada 5 8 38,46 61,53 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 33 menunjukkan bahwa 8 orang responden (61,53%) yang mengatakan tidak ada di janjikan apapun oleh pelaku, karena rata-rata pelaku memaksa dan mengancam anak untuk melakukan perlakuan kekerasan seksual tersebut. Selain itu, terdapat 5 orang responden (38,46%) yang mengatakan ada sesuatu yang di janjikan pelaku kepada mereka. Hal ini dikarenakan anak yang menjadi korban kekerasan seksual rata-rata adalah anak yang masi berusia di bawah 12 tahun. Anak masi mudah terbujuk rayuan serta mudah tergiur dengan iming-iming para pelaku. Berdasarkan hasil wawancara dengan Nurhayati yaitu “saya di berikan uang Rp1000 oleh pelaku sehingga saya mau menuruti apa yang
diperintahkan oleh pelaku”.
Distribusi Responden Berdasarkan Orang yang Pertama Kali Mengetahui Tindak Kekerasan Seksual
Distribusi responden berdasarkan orang yang pertama kali mengetahui tindak kekerasan seksual dengan kategori orang tua/keluarga besar adalah seluruh responden (100%). Walaupun orang tua/keluarga besar terlambat untuk mengetahui apa yang telah terjadi dengan anaknya tetapi pada dasarnya mereka akan menjadi orang yang pertama yang mengetahui apa yang sedang menimpa anaknya.
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Selanjutnya Setelah Ada Orang Lain yang Mengetahui Tindak Kekerasan Seksual
Distribusi responden berdasarkan tindakan selanjutnya setelah ada orang lain yang mengetahui tindak kekerasan seksual dengan kategori melapor ke lembaga/pihak yang berwajib adalah seluruh responden (100%). Karena hal yang pertama yang dilakukan orang tua ketika mengetahui kalau anaknya mendapat perlakuan kekerasan seksual adalah melapor ke pihak yang berwajib. Dengan melapornya orang tua ke pihak yang berwajib maka pelaku kekerasan seksual akan di hukum sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. Hal ini membuat si pelaku akan terjerat dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Tabel 34
Distribusi Responden Berdasarkan Partisipasi Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal Anda dalam Mengetahui dan Membantu Pasca Masalah ini Terjadi
No Partisipasi Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal Anda dalam Mengetahui dan Membantu Pasca
Masalah ini Terjadi
Frekuensi %
1 2
Mengetahui dan membantu
Tidak mengetahui dan tidak membantu
5 8 38,46 61,53 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 34 menunjukkan bahwa 8 orang responden (61,53%) yang mengatakan kalau tetangga mereka tidak mengetahui dan tidak membantu. Adanya paradigma masyarakat yang menganggap kekerasan seksual adalah aib membuat hal ini sulit untuk di ungkapkan. Apabila didalam keluarga mengalami tindakan kekerasan seksual maka keluarga akan menutupinya dengan segala cara, apalagi pelaku kekerasan seksual adalah ayah dari korban. Sehingga masyarakat yang berada disekitar tempat tinggal korban tidak
mengetahui perlakuan kekerasan seksual tersebut, dan karena kurangnya kontrol sosial didalam masyarakat yang mengakibatkan pelaku kekerasan tidak merasa bersalah dan bahkan akan melakukan kekerasan seksual lagi pada korban atau anak-anak lainnya. Sedangkan mengetahui dan membantu sebanyak 5 orang responden (38,46%).
Tabel 35
Distribusi Responden Berdasarkan Bentuk Lingkungan Keluarga yang di Tinggali
No Bentuk Lingkungan Keluarga yang di Tinggali
Frekuensi %
1 2
Keluarga inti
Disharmonisasi keluarga (perceraian)
10 3 76,92 23,07 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 35 menunjukkan bahwa 10 orang responden (76,92%) yang menjawab bentuk lingkungan yang mereka tinggali adalah keluarga inti, karena responden masi tinggal dengan ayah ibu dan saudara-saudaranya. Namun hal ini tidak membuat anak terhindar dari kekerasan seksual, di karenakan orang tua responden terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga anak jarang untuk di perhatikan. Sedangkan bentuk keluarga disharmonisasi keluarga (perceraian) sebanyak 3 orang (23,07%). Berdasarkan hasil wawancara dengan Sri Rospita Eliza sebagai berikut “karena orang tua saya bercerai maka
saya dan adik saya tinggal bersama ayah, karena ayah yang membiayayi sekolah kami. Tapi karena ibu tidak tinggal bersama kami lagi jadi ayah memaksa saya dan adik untuk melakukan apa yang diperintahkan ayah seperti membuka baju kami”.
Tabel 36
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh dalam Keluarga pada Kehidupan Sehari-hari
No Pola Asuh dalam Keluarga pada Kehidupan Sehari-hari Frekuensi % 1 2 Demokratis Permisif 2 11 15,38 84,61 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 36 menunjukkan hampir semua responden menjawab pola asuh yang diberikan orang tua responden adalah permisif, yang ditandai dengan 11 orang responden (84,61%). Orang tua terlalu sibuk dengan aktifitas mereka sehingga mereka membiarkan anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang sendiri. Orang tua tidak memperhatikan anak sedang bermain dimana, dan kadang orang tua tidak mengetahui siapa saja orang yang sedang dekat dengan anak. Padahal salah satu faktor terjadinya kekerasan seksual adalah orang tua yang tidak memperhatikan bagaimana keadaan anak-anaknya. Sedangkan pola asuh demokratis yang diberikan orang tua terhadap responden sebanyak 2 orang responden (15,38%).
Tabel 37
Distribusi Responden Berdasarkan Keluarga/Lembaga Turut Membantu Mengatasi Masalah
No Keluarga/Lembaga Turut Membantu Mengatasi Masalah Frekuensi % 1 2 Sangat membantu Membantu 4 9 30,76 69,23 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 37 menunjukkan bahwa 9 orang responden (69,23%) yang mengatakan bahwa keluarga/lembaga turut membantu dalam mengatasi masalah responden. Selain itu, ada 4 orang responden (30,76%) yang mengatakan bahwa keluarga/lembaga sangat membantu dalam mengatasi masalah responden.
Salah satu lembaga yang membantu anak dalam menyelesaikan masalahnya adalah Yayasan Pusaka Indonesia. Dimana Yayasan Pusaka Indonesia akan mendampingi anak dalam proses hukum yang akan di jalaninya.
Tabel 38
Distribusi Responden Berdasarkan Mendapatkan Pengobatan Kesehatan Reproduksi Pasca Kekerasan Seksual
Distribusi Responden Berdasarkan Mendapatkan Pengobatan Kesehatan Reproduksi Pasca Kekerasan Seksual dengan kategori tidak pernah adalah seluruh responden (100%). Hal ini dikarenakan lembaga yang membantu anak dalam mengatasi permasalahannya, tidak membantu anak samapai ke proses pemeriksaan kesehatan. Orang tua responden juga tidak pernah membawa mereka untuk memeriksakan kesehatan reproduksi pasca kekerasan tersebut karena terhalangnya biaya dan ketidak tahuan orang tua akan pentingnya pemeriksaan kesehatan reproduksi anak.
Tabel 39
Distribusi Responden Berdasarkan Tindak Kekerasan Seksual yang Anda Alami
No Tindak Kekerasan Seksual yang Anda Alami
Frekuensi %
1 2
Trauma
Tidak percaya diri
9 4 69,23 30,76 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 39 menunjukkan bahwa anak yang mengalami trauma akibat dari kekerasan seksual sebanyak 9 orang responden (69,23%). Anak yang mendapatkan perlakuan kekerasan seksual akan mengalami trauma yang mendalam didalam hidupnya. Anak akan selalu merasa ketakutan apabila mengingat kejadian buruk yang telah menimpanya. Berdasarkarkan hasil obserpasi yang dilakukan, anak sering menyendiri dan menjadi pendiam, bahkan anak susah untuk ditanyai tentang apa saja yang mereka alami. Anak tidak ingin lagi mengigat kejadian yang sudah merengut masa depan mereka, jadi sebisa mungkin mereka akan berusaha untuk melupakan kejadian tersebut. Sedangkan yang mengalami tidak percaya diri sebanyak 4 orang responden (30,765).
Tabel 40
Distribusi Responden Berdasarkan Memiliki Harapan untuk Bangkit dari Tindak Kekerasan Seksual
No Memiliki Harapan untuk Bangkit dari Tindak Kekerasan Seksual
Frekuensi % 1 2 Ada harapan Biasa saja 8 5 61,53 38,46 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 40 menunjukkan bahwa 8 orang responden (61,53%) yang mempunyai harapan untuk bangkit pasca dari tindak kekerasan seksul yang mereka alami. Hal ini karena dari beberapa responden usianya masi sangat muda sehingga mereka tidak begitu mengerti tentang apa yang sedang terjadi terhadap dirinya, dengan begitu anak masi bisa untuk menata masa depannya. Anak juga sudah mulai melupakan kejadian yang pernah menimpa mereka. Selain itu, ada 5 orang responden (38,46%) yang biasa saja pasca dari tindak kekerasan seksual yang mereka alami.
Tabel 41
Distribusi Responden Berdasarkan Harapan Guna Menuntut Keadilan pada Pelaku
No Harapan Guna Menuntut Keadilan pada Pelaku
Frekuensi %
1 2
3.
Diselesaikan secara kekeluargaan Sesuai dengan UU yang berlaku Hukum yang seberat-beratnya
1 2 10 7,69 15,38 76,92 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 41 menunjukkan bahwa 10 orang responden (76,92%) menginginkan pelaku untuk dihukum seberat-beratnya. Setiap orang pasti sangat ingin menghukum pelaku kekerasan seksual dengan hukum yang seberat-beratnya, begitu juga dengan beberapa anak. Bahkan mereka sangat ingin kalau pelaku di hukum mati. Sedangkan 2 orang responden (15,38%) mengingikan pelaku untuk dihukum sesuai dengan UU yang berlaku. Serta 1 orang responden (7,69%) menginginkan hanya diselesaikan secara kekeluargaan, karena pelaku kekerasan tersebut adalah teman dekat/pacarnya sendiri, sehingga dia tidak terlalu membenci pelaku.