II. TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Kriteria Kelayakan Komersialisasi
Kelayakan komersialisasi menjadi salah satu ukuran penting bagi investor atau wirausaha baru. Salah satu ukuran penting adalah studi kelayakan usaha/ bisnis. Studi kelayakan bisnis ini dapat dilakukan bila informasi mencukupi atau asumsi-asumsi terpenuhi.
Jumlah invensi yang tercatat di Direktorat Riset Kajian Strategis IPB lebih dari 100 produk, sehingga diperlukan klasifikasi dan pemrioritasan sebelum dilakukan studi kelayakan usaha. Berikut adalah beberapa parameter penilaian yang digunakan dalam klasifikasi pengembangan produk industri (Tabel 7) dan aplikasi parameter komponen penilaian valuasi komersialisasi produk invensi IPB (Tabel 8).
Tabel 6 Parameter penilaian strategi persaingan dan pengembangan produk
Thompson and Strickland (1989) Watson (2004) Rangkuti (2005) Jonathan (2007)
1. Market size 2. Market growth rate 3. Capacity surpluses or
shortages
4. Industry profitability 5. Entry/exit barriers 6. Rapid technology change 7. Capital requirements 8. Vertical integration 9. Economies of scale 10. Rapid product innovation
1. Competition (barrier to entry & exit)
2. Customer 3. Economic of the company 4. Management 5. Product 6. Supplier
1. Tidak memiliki persaingan yang dapat mendominasi pasar 2. Memiliki pangsa yang pasar
yang cukup signifikan
3. memiliki sekurang-kurangnya produk yang unggul dalam pangsa pasar
4. Memiliki pangsa pasar yang terus meningkat
5. memperoleh keuntungan sebagai pemimpin pasar 6. memiliki pasar yang sangat
kompetitif
7. memiliki posisi yang dilindungi, misalnya oleh undang-undang atau monopoli.
1. Tren nilai penjualan 2. Prospek Jangka panjang 3. Ukuran pasar
4. Stabilitas (faktor ekonomi) 5. Stabilitas (musiman) 6. Komponen marketing konsep
a. Inovasi
b. Kekuatan kompetitor c. Budget untuk awareness 7. Ketersediaan bahan baku 8. Teknologi
9. Harga pokok (manufacturing cost)
10. Distribusi
11. Perlindungan produk 12. Sumber pendanaan
Tabel 7 Aplikasi variabel komersialisasi teknologi
Linguistic label FAKTOR Variabel Komersialisasi Teknologi Permen Cajuput Pelega Tenggorokan
Variabel Komersialisasi Teknologi Sari Buah Pala Instan
Sangat Penting Teknologi Daya saing terhadap produk yang sudah ada di pasar
Kemungkinan memperoleh technical service dari inventor
Kemudahan teknologi untuk ditiru (rentan plagiasi) Nilai jual dari rasa
Nilai jual dari masa simpan
Dapat menekan biaya produksi produk sejenis
Pasar Potensi jumlah pengguna akhir
Tren pasar
Potensi cakupan wilayah pasar Waktu untuk memasarkan Tingkat persaingan pasar
Besarnya investasi untuk produksi
Biaya modal pengembangan produk hasil invensi Cakupan pasar
Kemungkinan masuknya kompetitor untuk produk sejenis
Besarnya investasi untuk produksi
Biaya modal pengembangan produk hasil invensi Kemungkinan masuknya kompetitor untuk produk sejenis
Potensi pemasaran
Selisih keuntungan (margin) yang dapat dicapai untuk membuat invensi menjadi produk massal
Selisih keuntungan (margin) yang dapat dicapai untuk membuat invensi menjadi produk massal Sumber : Dharmawan, 2007
Elaborasi dari beberapa keterangan di Tabel 7 dan Tabel 8, maka pertimbangan pentingnya dapat dibagi ke dalam 3 9tiga) kategori yaitu aspek pasar, aspek teknis-teknologi dan aspek finansial. Uraian dari ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut:
Aspek Pasar 1. Ukuran pasar
Ukuran pasar, konsumen, pangsa pasar atau potensi pengguna akhir yang kecil cenderung tidak menarik bagi kompetitor baru/besar. Pasar yang besar sering menarik korporat lain untuk mengakuisisi dengan positioning industri yang atraktif. Di dalam ukuran pasar terdapat unsur stabiltas ekonomi, dan faktor musiman.
2. Tingkat pertumbuhan pasar
Pertumbuhan, pangsa pasar atau tren nilai penjualan/pasar yang meningkat cepat akan menarik pendatang baru, pertumbuhan yang melambat akan meningkatkan rivalitas.
3. Tingkat persaingan/kompetisi
Tingkat persaingan, keuntungan industri dan kekuatan kompetisi menjadi salah satu komponen penghambat masuk dan keluar. Industri yang memiliki keuntungan tinggi akan menarik pendatang baru dan meningkatkan persaingan
4. Kekuatan inovasi produk
Produk yang inovatif atau daya saing tinggi meningkatkan daya tarik pasar dan diferensiasi produk (bagian dari konsep pemasaran). Sebaliknya produk yang kurang inovatif dan generik membutuhkan kekuatan efisiensi produksi/teknologi.
Aspek Teknologi 1. Sifat Teknologi
Teknologi yang memiliki siklus hidup pendek atau cepat berubah kurang menarik. meningkatkan faktor resiko, investasi dalam fasilitas/ peralatan teknologi bisa usang sebelum digunakan. Hal ini juga mencerminkan prospek jangka panjang. Demikian pula dengan sifat
produk yang lebih baik dikembangkan dengan skala kecil (UKM) atau skala besar.
2. Ketersediaan bahan baku
Tanpa bahan baku yang memadai industri tidak dapat dijalankan dalam skala ekonomis. Membangun hubungan dengan pemasok menjadi tantangan lain bagi industri.
3. Kapasitas/skala produksi
Kapasitas produksi menjadi pertimbangan perhitungan skala ekonomi. Skala produksi harus dapat ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar. Bagi produk baru, perhitungan skala laboratorium, skala pilot hingga skala industri membutuhkan penyesuaian perhitungan baik teknis maupun ekonomis. Produk berupa teknologi selain menjadi terobosan proses produksi, hendaknya dapat meningkatkan efisiensi produksi.
4. Perlindungan produk
Perlindungan produk menjadi pertimbangan apakah produk gampang di tiru oleh perusahaan lain. Semakin banyak yang bisa meniru produk menjadi kurang menarik. Hal yang bisa dilakukan oleh inventor adalah melindunginya dengan paten.
Aspek Finansial 1. Kebutuhan modal
Kebutuhan modal yang besar menyebabkan keputusan investasi menjadi faktor kritis, sehingga menjadi pertimbangan untuk masuk atau keluar. Tidak semua invensi membutuhkan investasi yang besar. Banyak usaha yang dimulai dari modal relatif kecil sehingga perlu diklasifikasi kebutuhan modal usaha. Sumber-sumber pendanaan juga membutuhkan analisis investasi.
2. Sumber pendanaan
Invensi yang berasal dari perguruan tinggi melibatkan beberapa pihak. Umumnya invensi masih dalam skala laboratorium sehingga membutuhkan pendanaan lebih lanjut untuk scale up. Dalam tahapan ini banyak inventor kesulitan untuk melanjutkan penelitiannya. Adanya
gambaran sumber pendanaan baik dari pemerintah ataupun swasta baik perorangan atau grup akan sangat membantu kelanjutan penelitian untuk scale up.
3. Resiko gagal komersialisasi
Resiko gagal komersialisasi menjadi pertimbangan bagi investor. Selain perhitungan teknis, entrepreneur berpengalaman juga mengandalkan intuisinya. Produk yang membutuhkan investasi besar, selain resiko untung besar, resiko gagalnya juga besar. Produk dengan kategori baru membutuhkan edukasi pasar, sehingga selain dibutuhkan promosi yang gencar, waktu, persistensi dan juga modal yang tidak sedikit.