• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Pustaka

2.3.4 Media pembelajaran

2.3.4.3 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran menurut Sudjana (2002) yakni (1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh media; (4) keterrampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan (6) sesuai dengan taraf berpikir anak. Berkaitan dengan pemilihan media pembelajaran, Arsyad (2010) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu:

a. Media yang digunakan harus sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Isi dari media harus tepat untuk mendukung materi pelajaran, agar dapat membantu proses pembelajaran yang efektif, media harus sesuai dan selaras dengan kebutuhan pembelajaran dan kemampuan peserta didik .

c. Media sebaiknya praktis, luwes dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, yang mudah diperoleh, atau mudah dibuat oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun.

d. Guru terampil menggunakan media tersebut. Ini merupakan salah satu kriteria utama, apapun media yang digunakan guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat dari media ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran. Media yang layak dan efektif untuk sebuah kelompok kecil atau perorangan, belum tentu menjadi efektif jika digunakan dalam sebuah kelompok besar.

f. Mutu teknis. Pengembangan visual harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misalnya pada sebuah slide informasi utama yang disampaikan tidak boleh terganggu dengan elemen latar belakang.

Kriteria pemilihan media juga tidak lepas dari pertimbangan tujuan belajar yang hendak dicapai. Pemilihan media dalam usaha peningkatan hasil belajar sangat penting. Jika sebuah media yang dipilih tidak relevan dengan tujuan pembelajaran hasilnya akan sia – sia. Begitu pula sebaliknya, jika media yang dipilih sesuai, relevan dan mendukung

tercapainya tujuan belajar, persentase keberhasilan dan pencapaian tujuan belajar akan tinggi. Berikut ini peniliti jabarkan pemilihan media dengan indikator tujuan belajar:

Tabel 2.2.4.3

Tabel Pemilihan Media berdasarkan Tujuan Belajar

Keterangan:

1 : Belajar informasi faktual 2 : Belajar pengenalan visual 3 : Belajar prinsip, konsep, faktual 4 : Prosedur belajar

5 : Penyampaian keterampilan persepsi motorik 6 : Mengembangkan sikap, opini dan motivasi 2.3.4.4 Hakikat Multimedia

Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Menurut Smaldino, dkk (2011) multimedia tidak harus selalu menggunakan alat canggih. Konsep multimedia tersebut sejalan dengan teori milik Duffy, Mc.Donald & Mizell (dalam Anitah, 2009) yakni, multimedia merupakan kombinasi multipel media dengan satu jenis sehingga terjadi keterpaduan secara keseluruhan.

Sistem multimedia memungkinkan terjadinya penggabungan atau pengintegrasian media tradisional dihubungkan dengan komputer. Konsep multimedia membuka peluang bentuk – bentuk tradisional seperti foto, gambar, teks, video serta rekaman untuk disinkronkan sehingga dapat saling melengkapi dan dapat menunjang pembelajaran

Multimedia digunakan dalam implementasi pembelajaran dengan tujuan supaya peserta didik mendapatkan pengalaman multi sensori untuk meningkatkan kegiatan belajar. Edgar Dale menyatakan hal yang sama dengan menggambarkan tingkat pengalaman peserta didik berkaitan dengan media pembelajaran.

Bagan 2.3.3.4

Piramid Tingkat Pengalaman Peserta Didik Berkaitan Dengan Media Pembelajaran Menurut Edgar Dale

Menurut Edgar Dale pengalaman peserta didik berlangsung dari tingkat yang konkret dan naik menuju tingkat yang lebih abstrak. Pada tingkat yang konkret, peserta didik dapat belajar dari kenyataan dan pengalaman langsung. Pada tingkat ini media yang menyuguhkan pengalaman langsung terkait materi pengetahuan dinilai paling efektif dalam

menanamkan pengetahuan dalam ingatan peserta didik. Semakin ke tingkatan yang lebih atas, Edgar Dale menjelaskan dalam kerucutnya bahwa tingkat pemahaman dan pengalam peserta didik semakin menuju tingkat yang lebih abstrak. Dalam tingkatan yang lebih atas ini, pengetahuan disuguhkan melalui media dengan bentuk simbol – simbol dan ikon. 2.3.4.1 Prinsip Pengembangan Multimedia

Multimedia merupakan media yang dapat mencakup penangkapan seluruh panca indera. Hal tersebut sejalan dengan prinsip pengembangan media pembelajaran menurut Richard E. Mayer (2001). Mayer telah menuliskan 10 prinsip dalam desain multimedia pembelajaran, yaitu:

a) Prinsip Multimedia

Menurut Mayer (2001) orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata.

b) Prinsip Kesinambungan Spasial

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah.

c) Prinsip Kesinambungan Waktu

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya.

d) Prinsip Koherensi

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan.

Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi (termasuk video), daripada dari animasi dan teks pada layar.

f) Prinsip Redudansi

Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi (termasuk video), daripada dari animasi, narasi dan teks pada layar (redudan).

g) Prinsip Personalisasi

Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal.

h) Prinsip Interaktivitas

Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching).

i) Prinsip Sinyal (cue, highlight, dll)

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan.

j) Prinsip Perbedaan Individu.

Sembilan prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi dan visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka yang