• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PENELITIAN PENGEMBANGAN

3.3.2 Tahap Pengembangan Produk

Dalam tahap pengembangan produk, peneliti mengembangkan produknya sesuai dengan poin – poin yang telah diperoleh dari hasil analisis kuesioner, observasi serta wawancara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya produk media pembelajaran yang dikembangkan ideal dengan kebutuhan pembelajaran.

Peneliti mengidentifikasi serta menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan tujuan memiliki gambaran akan materi, bahan ajar serta media (visual, audio-visual, gambar, video, dll.) yang relevan serta dapat digunakan dan diintegrasikan. Peneliti mengumpulkan gambar, teks, video, rekaman dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan serta karakterisik peserta didik. Materi serta bahan ajar yang telah dipilih selanjutnya akan disusun secara skematis sehingga media pembelajan memenuhi asas runtut dan jelas.

Selanjutnya, peneliti merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai panduan terhadap pembelajaran serta media pembelajaran yang akan digunakan guru. RPP ini memudahkan guru untuk mengerti langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan media pembelajaran. Terakhir, peneliti merancang storyboard dengan Microsoft PowerPoint dengan alur skematik multimedia.

Bagan 3.3.2

Langkah – langkah Pengembangan Produk 3.3.3 Validasi Ahli

Dalam tahap ini produk media pembelajaran yang telah dirancang, dinilai oleh dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yakni ahli materi dan media serta mendapat penilaian dari guru pengampu Bahasa Indonesia SMP Marganingsih Muntilan. Tahap assement ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk media

pembelajaran yang telah dibuat layak dan ideal untuk diimplementasikan.

Walker dan Hess (Arsyad, 2010) mengungkapkan tiga kriteria utama dalam mereview sebuah media pembelajaran, yakni kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional

serta kualitas teknis. Sejalan dengan teori dari Walker dan Hess Romi Satrio Wahonno, yang berprofesi sebagai dosen, peneliti dan technopreneur menjabarkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai multimedia pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi

beberapa ahli dengan Bapak Wahonno pada tahun 2006 berikut kriteria penilaian media pembelajaran:

A.Penilaian Kriteria Fisik Perangkat Lunak

Berikut peneliti jabarkan penilaian kriteria fisik dari sebuah perangkat lunak: 1. Kriteria penilaian fisik program kaset audio (rekaman)

Setiap program kaset audio disertai buku penyerta/petunjuk pemakaian. Buku petunjuk pemakaian ini berfungsi untuk mempermudah pengguna mengetahui langkah – langkah penggunaan ataupun pemeliharaan dari kaset audio tersebut. Dalam penggunaan kaset, perlu diperhatikan pemilihan kualitas dari kaset yang akan digunakan. Hal tersebut bertujuan supaya isi dari kaset tersebut terjaga kualitasnya serta terjaga ketahanannya.

Penggunaan kaset juga harus sesuai dengan ukuran isian (file) yang akan dimasukan. Jika isian (file) yang akan dimasukkan memiliki kapasitas yang besar, maka harus dimasukkan ke dalam kaset yang berkapasitas besar pula. Memiliki kantong (wadah) untuk melindungi buku penyerta, pita (kaset audio), dan lembar evaluasi. Sebuah perangkat lunak sudah selayaknya untuk dimasukan dalam kantong maupun wadah pelindung. Hal inni merupakan salah satu perlindungan keamanan bagi perangkat lunak itu sendiri. Kaset dan kantong diberi label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi/lama putar. Label yang memuat judul, sasaran dan bidang studi dapat memperjelas apa isi dari perangkat lunak itu sendiri.

2. Kriteria Penilaian Fisik Program Slide

Setiap program slide disertai buku penyerta/petunjuk pemakaian. Buku petunjuk pemakaian ini juga berguna bagi pengguna yang belum memahami sara pennggunaan sebuah media silde. Dengan begitu, pengguna merasa terbantu dan merasakan kemudahan

penggunaan pemakaian slide tersebut. Menggunakan bingkai (frame) standar dan bermutu serta berkualitas akan mempengaruhi kemamanan serta ketahanan dari media slide itu sendiri.

Setiap bingkai diberi judul program dan nomor urut dari program tersebut. Bingkai yang diberi judul dan diberi nomor urut akan memudahkan para pengguna dalam menggunakan media slide tersebut. Selain itu, setiap frame dimasukkan ke dalam slide file. Setiap frame tentunya akan dimasukan, disusun serta diintegrasikan dengan menu yang ada. Setiap frame akan disatukan dengan frame lainnya dalam slide file. Misalkan saja dalam media pembelajaran yang peneliti susun, dalam satu slide master, terdapat dua bingkai yang berbeda yang disatukan. Dua bingkai tersebut adalah frame menu utama dan frame kajian pokok.

Memiliki kantong untuk melindungi buku penyerta, slide, dan lembar

evaluasi. Sebuah media slide tentunya harus memiliki wadah maupun kantong untuk melinsungi media slide itu sendiri dan buku petunjuk penggunaan. Kantong program harus disertai label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi. Tentunya sebuah media slide harus memiliki kantong dengan label yang memuat sasaran, judul serta bidang studi yang dimaksud. Dengan begitu, kantong ataupun wadah dari media slide itu dapat mewakili serta menjelaskan apa isi dari media slide yang ada di dalamnya.

3. Kriteria Penilaian Fisik Program Video/VCD

Setiap program video disertai dengan buku petunjuk pemakaian/ penyerta. Tentu dalam sebuah program VCD harus disertai petunjuk penggunaan. Hal tersebut bertujuan untuk menjelaskan penggun langkah – langkah penggunaan program VCD tersebut. Selain itu, Penggunaan pita video yang bermutu sangat mempengaruhi hasil, keamanan serta

ketahanan program video di dalamnya. Hal tersebut harus menjadi pertimbangan primer, agar video di dalam pita kaset tersebut terjaga dan terjamin kualitasnya.

Pada setiap pita (kaset) video dicantumkan judul program, bidang studi, dan sasaran. Video yang dipilih untuk sebuah program perancangan media pembelajaran tentunya merupakan video yang lulus sensor, sesuai dengan karakteristik peserta didik serta sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik.

Setiap program video memiliki kantong untuk tempat untuk melindungi buku penyerta, pita (kaset) video, lembar evaluasi. Setiap kantong program memiliki label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi. Kantong atau wadah yang memiliki label akan memudahkan penggunanya untuk mengetahui lebih jauh mengenai sasaran, judul, serta bidang studi yang dimuat.

B. Kriteria Penilaian Isi Perangkat Lunak (Kriteria Khusus) 1. Kaset Audio

Penilaian program segi audio meliputi materi, narasi, dan segi musik atau efek suara. Pertama, materi harus sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Dalam hal segi materi isi dari perangkat lunak tentu harus sesuai serta merujuk pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan disesuaikan dengan SK dan KD. Isi program perangkat lunak sebaiknya harus mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Hendaknya setiap program perangkat lunak yang disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan serta pemahaman peserta didik. Alangkah baiknya jika bahan ataupun materi dalam program perangkat lunak hendaknya pun disajikan dari materi dengan tataran mudah menuju materi yang sulit. Pemaparan materi seperti itu dapat membantu merangsang penerimaan dan pemahaman peserta didik akan materi yang diberikan.

Kedua, dari segi narasi perlu diperhatikan volume suara yang ditimbulkan oleh suara ataupun narator. Jika volume yang ditimbulkan sesuai hasil penerimaan siswa pun akan baik. Tetapi jika volume suara terlalu keras ataupun kecil akan berakibat pada buruk atau kurangnya penerimaan ataupun pemahaman siswa. Intonasi dari narasi juga perlu diperhatikan. Intonasi suara yang pas akan menghasilkan pemahaman serta penerimaan yang baik bagi peserta didik. Tetapi jika intonasi suara tidak diperhatikan, maka berpengaruh pada hasil penerimaan dan pemahaman peserta didik.

Gaya bahasa yang digunakan dalam program hendaknya gaya bahasa yang santun dan formal sesuai dengan kriteria bahasa pendidikan yang baik. Kejelasan ucapan atau pelafalan dalam narasi juga berpengaruh besar terhadap penerimaan dan pemahaman siswa. Kejelasan ucapan narator akan berdampak pada baiknya penerimaan serta pemahaman peserta didik. Tempo ucapan narator sangat berpengaruh pada kejelasan penangkapan dan penerimaan peserta didik. Semakin baik pengaturan tempo ucapan yang digunakan akan semakin baik pula kualitas penerimaan serta pemahaman peserta didik.

Ketiga, dalam sebuah program media pembelajaran, musik yang digunakan harus relevan serta mendukung tercapainya maksud dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Efek suara yang digunakan dalam program media pembelajaran tentunya haruslah relevan dan mendukung tujuan pembelajaran media pembelajaran itu sendiri. Semakin mendukung efek suara yang ditimbulkan akan berpengaruh positif bagi pencapaian tujuan belajar peserta didik. Hendaknya ilustrasi musik atau efek suara pendukung program diperhatikan tingkat lemah kerasnya suaranya. Jika terlalu keras justru akan mengganggu serta menghambat proses pembelajaran.

2. Slide Suara

Pertama mengenai substansi materi, materi haruslah sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Dalam hal segi materi isi dari perangkat lunak tentu harus sesuai serta merujuk pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan disesuaikan dengan SK dan KD. Isi slide suara haruslah mudah dimengerti dan dipahami dan dimengerti oleh peserta didik ataupun. Jangan sampai isi dari program perangkat lunak justru menyulitkan pemahaman peserta didik dan guru akan pembelajaran yang disampaikan. Slide suara disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan serta pemahaman peserta didik . Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah peserta didik untuk memahami maksud dari materi ataupun rumusan pembelajaran.

Bahan ataupun materi dalam program slide suara hendaknya pun disajikan dari materi dengan tataran mudah menuju materi yang sulit. Pemaparan materi seperti itu dapat membantu merangsang penerimaan dan pemahaman peserta didik akan materi yang diberikan. Selain, itu, hendaknya dalam program perangkat lunak sangat diminalisir penggunaan kata – kata sulit. Hal tersebut dapat memperngaruhi pemahaman dan penerimaan peserta didik dalam segi materi. Semakin mudah ataupun setara kata – kata yang digunakan dengan tingkat pemahaman peserta didik akan lebih mudah guru menerangkan serta lebih mudah peserta didik untuk menangkap materi.

Kedua, dalam hal narasi, perlu diperhatikan volume suara yang ditimbulkan oleh suara ataupun narator. Jika volume yang ditimbulkan sesuai hasil penerimaan siswa pun akan baik. Tetapi jika volume suara terlalu keras ataupun kecil akan berakibat pada buruk atau kurangnya penerimaan ataupun pemahaman siswa. Intonasi yang diucapkan narator perlu diperhatikan pula. Intonasi suara yang pas akan menghasilkan pemahaman serta

penerimaan yang baik bagi peserta didik. Tetapi jika intonasi suara tidak diperhatikan, maka berpengaruh pada hasil penerimaan dan pemahaman peserta didik. Gaya bahasa yang digunakan dalam program hendaknya gaya bahasa yang santun dan formal sesuai dengan kriteria bahasa pendidikan yang baik.

Kejelasan uacapan atau pelafalan dalam narasi berpengaruh besar terhadap penerimaan dan pemahaman siswa. Kejelasan ucapan narator akan berdampak pada baiknya penerimaan serta pemahaman peserta didik. Tempo ucapan. Tempo ucapan narator sangat berpengaruh pada kejelasan penangkapan dan penerimaan peserta didik. Semakin baik pengaturan tempo ucapan yang digunakan akan semakin baik pula kualitas penerimaan serta pemahaman peserta didik.

3. Segi Visualisasi

Ukuran gambar dalam program media haruslah diperhatikan. Ukuran yang sesuai, akan mendukung dan menunjang program media tersebut. Tetapi, jika ukuran gambar dalam program tersebut terlalu besar tentunya akan mengganggu kosentrasi serta atensi peserta didik. Komposisi gambar dalam program media hendaknya padu. Hal tersebut berpengaruh pada keluwesan program media tersebut dipandang. Komposisi gambar yang ideal dapat mendukung program media tersebut.

Warna gambar dalam program media tentunya harus serasi, padu, menarik serta tidak terlalu tajam maupun terlalu gelap. Ketajaman gambar dalam program media haruslah diperhatikan. Jika gambar terlalu tajam dapat mengganggu kualitas pengamatan siswa terhadap program media tersebut. Kualitas ketajaman gambar haruslah seimbang dan ideal agar tidak mengganggu penglihatan peserta didik. Gangguan penlihatan peserta didik pada program media dapat mempengaruhi tingkat ketercapaaian tujuan pembelajaran.

Pencahayaan gambar perlu disesuaikan dengan frame yang ada. Selain itu pencahayaan gambar yang terlalu terang dapat mengganggu pengamatan, kosentrasi dan atensi peserta didik terhadap prrogram media itu sendiri. Ilustrasi gambar di dalam program media harus relevan serta mendukung materi, bahan ajar serta tujuan belajar yang telah dirumuskan. Caption atau grafis dalam program media pembelajaran haruslah menarik bagi peserta

didik, serta dapat merangsang background knowledge peserta didik. 4. Segi Musik/Efek Suara

Dalam sebuah program media pembelajaran, musik yang digunakan harus relevan serta mendukung tercapainya maksud dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Efek suara yang digunakan dalam program media pembelajaran haruslah relevan dan mendukung tujuan pembelajaran media pembelajaran itu sendiri. Semakin mendukung efek suara yang ditimbulkan akan berpengaruh positif bagi pencapaian tujuan belajar peserta didik.

Ilustrasi musik atau efek suara tidak terlalu keras. Hendaknya ilustrasi musik atau efek suara pendukung program diperhatikan tingkat lemah kerasnya suaranya. Jika terlalu keras justru akan mengganggu serta menghambat proses pembelajaran.

5. Segi Penyajian

Segi penyajian program media harus sesuai dengan urutan dan sistematis. Pergantian gambar dalam program media hendaknya tidak terlalu cepat untuk memberikan peserta didik untuk menerima materi atau bahan ajar. Kaset Video/VCD hendaknya perlu diperhatikan kualitas serta kapasitasnya. Jika kualitas dan kapasitas CD sesuai dengan program media yang ada di dalamnya, tentulah program media tersebut akan lebih tahan lama dan aman.

C. Kriteria Penilaian Perangkat Keras (hardware) Media Pendidikan

Kriteria penilaian perangkat keras (hardware) media pendidikan dibagi menjadi dua bagian yaitu kriteria yang bersifat umum dan kriteria penilaian

yang bersifat khusus. Kriteria umum berlaku untuk semua jenis perangkat keras media pendidikan, seperti:

a. Praktis, kuat, dan mudah dioperasikan. b. Suku cadang mudah didapat.

c. Memberikan perlindungan keamanan bagi pemakai.

Hasil diskusi para ahli teknologi inilah yang akan dijadikan acuan serta patokan perumusan intrumen penilaian media pembelajaran oleh peneliti. Perumusan instrumen media pembelajaran yang akan dibuat disesuaikan dan dianalisa agar sesuai dengan kebutuhan serta relevan dengan media pembelajaran yang dikembangkan.