• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

2. Kualitas Buku Cerita Bergambar

Kualitas buku cerita bergambar yang telah dikembangkan oleh peneliti diperoleh berdasarkan hasil validasi oleh 2 (dua) orang guru kelas I sekolah dasar. Hasil rekapitulasi oleh 2 (dua) orang guru kelas I sekolah dasar dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Ahli

No. Validator Rata-rata Kategori

1 Guru kelas I sekolah dasar 4,3 Sangat Baik Nyamplung Kidul dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Siswa Kelas I SD N Nyamplung Kidul

No. Validator Rata-rata Kategori

1 Alika 4,1 Baik

70 Berdasarkan hasil rekapitulasi oleh ahli pada Tabel 4.7 halaman 69 dapat disimpulkan bahwa produk buku cerita bergambar matematika materi penjumlahan untuk siswa kelas I sekolah dasar diperoleh rata-rata sebesar 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Hasil rekapitulasi uji coba oleh 6 (enam) orang siswa kelas I SD N Nyamplung Kidul pada Tabel 4.8 diperoleh rata-rata sebesar 4,13 dengan kategori “baik”.

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar. Produk buku cerita bergambar ini bertemakan

“Pengalaman yang Berkesan” dengan konsep matematika materi penjumlahan untuk siswa kelas I sekolah dasar. Melalui hasil uji coba lapangan, produk buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti mendapatkan nilai rata-rata 4,13 dengan kategori “baik”. Melalui penilaian ahli, produk buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti mendapatkan nilai rata-rata 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Peneliti mengembangkan buku cerita bergambar berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa menggunakan model pengembangan yang ada.

Penelitian pengembangan ini dilakukan berdasarkan prosedur langkah-langkah pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298).

Peneliti menggunakan langkah pengembangan Borg dan Gall karena langkah pengembangan Borg dan Gall dapat menghasilkan suatu produk yang

71 memiliki validasi tinggi melalui validasi oleh ahli dan juga melalui uji coba lapangan. Peneliti memodifikasi 10 (sepuluh) langkah pengembangan Borg dan Gall menjadi 6 (enam) langkah saja. Langkah yang digunakan peneliti terdiri dari 1) potensi masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain produk; 4) validasi desain; 5) revisi desain; dan 6) uji coba produk. Peneliti hanya menggunakan 6 (enam) langkah dikarenakan adanya keterbatasan baik dari segi waktu maupun biaya pada penelitian ini. Hasyim (2016: 91) menyatakan bahwa langkah-langkah penelitian dari Borg dan Gall dapat dimodifikasi berdasarkan teori yang ada jika peneliti yang melakukan pengembangan produk dengan menggunakan model ini mengalami keterbatasan dana dan waktu. Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya potensi dan masalah yang peneliti temukan saat melakukan observasi dan wawancara di kelas I SD N Nyamplung Kidul.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru kelas I SD N Nyamplung Kidul yang telah dilakukan pada tanggal 15 Juli 2019 sampai dengan tanggal 19 Juli 2019, peneliti menemukan beberapa potensi dan masalah. Potensi dan masalah tersebut adalah guru tidak menggunakan media saat kegiatan belajar mengajar, guru masih kesulitan dalam mengajarkan penjumlahan kepada beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar, beberapa siswa masih kesulitan dalam melakukan penjumlahan tetapi tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi di depan kelas, minat membaca siswa kelas I SD N Nyamplung Kidul tinggi, tidak tersedia buku bacaan anak atau buku cerita yang memuat pelajaran di perpustakaan atau rak baca di

72 kelas, buku di perpustakaan sekolah dan juga rak membaca di kelas kurang lengkap dan bervariasi. Guru membutuhkan alternatif lain melalui media yang dapat memudahkannya saat mengajarkan pembelajaran matematika materi penjumlahan. Berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa, peneliti mengembangkan sebuah produk buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran siswa kelas I sekolah dasar.

Peneliti mengembangkan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran dengan tujuan membantu atau memudahkan guru dalam mengajarkan matematika materi penjumlahan. Aqib (2013:50) menyatakan media pembelajaran merupakan perantara segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa). Selain itu, tujuan dari mengembangkan buku cerita bergambar ini adalah memudahkan siswa kelas I sekolah dasar untuk mempelajari matematika materi penjumlahan. Buku cerita ini juga dapat memberi manfaat lebih bagi siswa yaitu sebagai sumber bacaan lain dan meningkatkan kegiatan literasi (membaca, menulis, berbicara, berhitung dan memecahkan masalah) di sekolah. Peneliti membuat buku cerita bergambar ini berdasarkan hasil imajinasi dengan melihat hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari tetapi menyesuaikan tema dan sub tema yang ada pada buku tematik Kurikulum 2013 revisi tahun 2017. Dalam pembuatan buku cerita bergambar ini peneliti juga menyesuaikan dengan kebutuhan siswa kelas I sekolah dasar agar siswa dapat memahami cerita yang dibuat oleh peneliti dengan mudah.

73 Buku cerita bergambar ini diberi judul 17an di Sekolahku. Isi cerita dalam buku cerita bergambar ini adalah perlombaan 17 Agustusan yang diikuti oleh siswa dan siswi bernama Adi, Desi, Sinta, Siska, dan Tomi. Peneliti juga menyisipkan soal-soal penjumlahan disetiap halaman dan bisa diisi oleh pembaca atau siswa yang mengikuti uji coba produk. Setelah perlombaan selesai, siswa dan siswi kembali ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar bersama Ibu Tuti yang akan mengajarkan matematika materi penjumlahan. Ibu Tuti mencoba menerapkan pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa dan siswi saat mengikuti lomba 17 Agustusan. Siswa dan siswi mencoba menanyakan hal-hal seperti hasil penjumlahan botol dan siswa yang mengikuti lomba. Dalam buku cerita bergambar ini juga terdapat kesimpulan pembelajaran, refleksi, dan latihan soal untuk diisi oleh pembaca atau siswa yang mengikuti uji coba produk.

Hasil validasi buku cerita bergambar yang dilakukan oleh guru kelas I sekolah dasar pertama menghasilkan rata-rata sebesar 4,3 dengan kategori

“sangat baik”, sedangkan hasil validasi buku cerita bergambar yang dilakukan oleh guru kelas I sekolah dasar kedua menghasilkan rata-rata sebesar 4,5 dengan kategori “sangat baik”. Penilaian produk oleh kedua ahli menghasilkan rata-rata skor sebesar 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Peneliti merekap penilaian ahli ke dalam Tabel 4.9.

74 Tabel 4.9 Rekapitulasi Validasi Guru Kelas I Sekolah Dasar

No. Validator Rata-rata Kategori

1 Guru kelas I sekolah dasar 4,3 Sangat Baik menghasilkan skor sebesar 4,13 dengan kategori “baik”. Peneliti merekap hasil uji coba siswa kelas I SD N Nyamplung Kidul ke dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Siswa Kelas I SD N Nyamplung Kidul

No. Validator Rata-rata Kategori

1 Alika 4,1 Baik

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan kepada 2 (dua) orang guru kelas I sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar layak untuk diujicobakan kepada siswa kelas I sekolah dasar karena termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,4. Selain itu, berdasarkan hasil uji coba kepada 6 (enam) orang siswa kelas I SD N Nyamplung Kidul, produk buku cerita bergambar termasuk dalam kategori

“baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,13. Hal yang menjadikan buku cerita

75 bergambar layak untuk diujicobakan sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas I sekolah dasar adalah sebagai berikut.

1. Judul Buku Cerita dan Sampul Buku Menarik Minat Siswa untuk

Dokumen terkait