• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

1. Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Proses pengembangan pada penelitian ini berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan dalam Bab III. Peneliti menggunakan 6 (enam) langkah dalam penelitian pengembangan ini. Keenam langkah pengembangan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

a) Potensi Masalah

Pada langkah ini, potensi masalah adalah langkah awal peneliti dalam proses pengembangan buku cerita bergambar matematika materi penjumlahan untuk siswa kelas I sekolah dasar. Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk memperoleh potensi dan masalah yang terdapat di kelas I SD N Nyamplung Kidul. Potensi dan masalah diperoleh melalui wawancara kepada guru kelas I SD N Nyamplung Kidul dan observasi kelas saat pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan observasi kelas saat pembelajaran tematik matematika dengan menggunakan pedoman observasi untuk melihat ketersediaan buku cerita untuk siswa, penggunaan buku cerita bergambar untuk siswa, kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika, dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas untuk mendapatkan data

53 yang tidak diperoleh selama melakukan observasi. Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara untuk memperoleh data yang meliputi kondisi perpustakaan, ketersediaan buku di perpustakaan, ketertarikan siswa dalam membaca buku, cara guru menumbuhkan minat siswa dalam membaca, jenis buku yang dipilih siswa saat diberi kesempatan membaca atau mencari sumber belajar lain, kesulitan guru dalam mengajarkan matematika kepada siswa, dan cara guru mengatasi kesulitan ketika mengajarkan matematika.

b) Pengumpulan Data

Pada langkah ini, peneliti mengumpulkan data yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara untuk analisis kebutuhan.

Observasi dilakukan kepada siswa kelas I SD N Nyamplung Kidul pada tanggal 15 Juli 2019 sampai dengan 18 Juli 2019 saat melangsungkan pembelajaran tematik matematika materi penjumlahan. Berdasarkan hasil observasi, siswa tertarik untuk membaca akan tetapi buku cerita untuk siswa kelas I sekolah dasar yang tersedia sedikit, sumber belajar selain buku cetak juga tidak bervariasi, tidak terdapat buku cerita mengenai pembelajaran, beberapa siswa masih kesulitan dalam melakukan penjumlahan tetapi tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi di depan kelas, dan guru tidak menggunakan media saat kegiatan belajar mengajar.

54 Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SD N Nyamplung Kidul pada tanggal 19 Juli 2019. Berdasarkan hasil wawancara, guru menjelaskan bahwa minat membaca siswa tinggi tetapi terkendala dengan ketersediaan sumber belajar lain yang menarik seperti buku cerita bergambar atau buku cerita yang memuat pelajaran. Dalam menumbuhkan minat siswa untuk membaca guru menyediakan rak baca yang terdapat di dalam kelas yang berisikan buku bacaan anak atau buku cerita yang guru bawa sendiri. Cara lain dalam menumbuhkan minat membaca siswa adalah dengan memberikan waktu membaca 15 menit sebelum memulai kegiatan belajar mengajar dan bisa dilanjutkan saat istirahat. Selain itu, saat wawancara dengan guru juga mengungkapkan bahwa guru kesulitan saat mengajarkan matematika karena siswa seringkali tidak mendengarkan saat guru menjelaskan. Guru membutuhkan media pendukung yang menarik sehingga siswa mau mendengarkan guru saat mengajar. Guru juga membutuhkan media yang dapat memberi banyak manfaat selain untuk pemahaman materi juga sebagai media baca siswa dalam kegiatan literasi (membaca, menulis, berbicara, berhitung, dan memecahkan masalah) karena minimnya buku yang tersedia di perpustakaan atau rak baca di kelas.

c) Desain Produk

Setelah pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah desain produk. Pada langkah ini peneliti merancang buku cerita bergambar

55 sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru. Berikut adalah komponen yang digunakan peneliti dalam mengembangkan produk buku cerita bergambar.

1) Konsep Buku

Peneliti mengembangkan buku cerita bergambar ini dengan konsep cerita mengenai perlombaan 17 Agustus dan kegiatan belajar mengajar mengenai pembelajaran matematika materi penjumlahan. Peneliti membuat buku sesuai dengan kompetensi dasar, tema, dan sub tema yang terdapat dalam buku tematik Kurikulum 2013 revisi tahun 2017. Tema yang digunakan yaitu Tema 5 “Pengalamanku” dan Sub Tema 4 “Pengalaman yang Berkesan”. Konsep cerita dalam buku cerita bergambar ini adalah pengalaman siswa setelah mengikuti perlombaan 17 Agustus.

Kemudian berdasarkan pengalaman tersebut, siswa dan guru menerapkannya ke dalam kegiatan belajar mengajarmengenai matematika materi penjumalahan. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar lain untuk membantu siswa dalam memahami penjumlahan dan membantu guru dalam mengajarkanmateri penjumlahan kepada siswa. Buku cerita bergambar ini juga diharapkan dapat menambah ketertarikan siswa dalam kegiatan literasi (membaca, menulis, berbicara, berhitung, dan memecahkan masalah).

56 2) Judul Buku

Gambar 4.1 Judul Produk Buku

Buku cerita bergambar diberi judul “17an di Sekolahku”.

Buku ini menceritakan siswa dan siswi kelas I sekolah dasar yang mengikuti lomba 17 Agustus di sekolah. Cover produk buku cerita bergambar diwarnai dengan warna kuning karena warna kuning adalah warna yang cerah sehingga dapat menarik anak-anak untuk membaca buku tersebut. Monica & Luzar (2011:

1089) Warna kuning mendapat sebutan sebagai warna pemecah perhatian yang baik dan memberikan pengaruh keceriaan bagi konsumen atau anak-anak. Gambar Monas dijadikan sebagai cover produk buku karena salah satu monumen yang terkenal dan melambangkan Indonesia adalah Monas. Gambar anak-anak membawa bendera untuk mendeskripsikan bahwa produk buku cerita bergambar sedang merayakan kemerdekaan Indonesia,

57 karena saat hari kemerdekaan Indonesia pasti banyak bendera yang terpasang disekolah. Penokohan siswa sekolah dasar karena latar suasana atau latar kejadian yang berlangsung dalam cerita dilakukan di sekolah, sehingga peneliti membuat penokohan siswa sekolah dasar.

3) Tokoh

Tokoh yang terdapat dalam buku 17an di Sekolahku adalah Ibu Tuti, Adi, Desi, Tomi, Sinta, dan Siska, dan Ibu Kantin.

Tokoh yang terdapat dalam cerita akan dijelaskan pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Deskripsi Tokoh dalam Buku Cerita

No. Gambar Deskripsi Tokoh

1 Ibu Tuti adalah seorang guru kelas I

sekolah dasar. Ibu Tuti memiliki kulit berwarna cerah dengan rambut coklat gelap.

2 Adi adalah siswa kelas I sekolah

sekolah dasar yang memiliki rambut lurus berwarna hitam. Adi memiliki kulit berwarna gelap.

58

3 Desi adalah siswi kelas I sekolah dasar

dengan rambut yang diikat kepang dua.

Rambut Desi berwarna hitam dan memiliki kulit berwarna cerah.

4 Tomi adalah siswa kelas I sekolah dasar

dengan rambut keriting berwarna hitam.

Tomi memiliki kulit berwarna gelap.

5 Sinta adalah siswi sekolah dasar kelas 1

dengan rambut berwarna hitam yang diikat satu ke belakang. Sinta memiliki kulit berwarna cerah.

6 Siska adalah siswi sekolah dasar kelas 1

dengan rambut hitam pendek dan berponi. Siska memiliki kulit berwarna cerah.

59

7 Ibu Kantin adalah seseorang yang

menjual makanan dan minuman di kantin sekolah. Ibu Kantin berambut pendek dengan warna hitam. Ibu kantin memiliki kulit berwarna gelap.

4) Format dan Ukuran Buku

Buku cerita ini terdiri dari 25 halaman yang dicetak dengan kertas berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm). Sampul depan dan belakang dicetak menggunakan kertas Ivory 230 gram serta bagian isi buku cerita dicetak menggunakan kertas Art Paper 150 gram. Halaman pertama adalah sampul depan, halaman i adalah kata pengantar, halaman ii adalah daftar isi, halaman iii adalah kompetensi dasar, tema, sub tema, halaman 1 adalah pengenalan tokoh, halaman 2 sampai 16 adalah isi cerita, halaman 17 adalah kesimpulan, halaman 18 adalah refleksi, halaman 19 adalah latihan soal, halaman 20 adalah biografi penulis, dan halaman terakhir adalah sampul belakang.

5) Isi dan Tema Buku

Isi pada buku cerita bergambar ini dibuat berdasarkan imajinasi peneliti dengan melihat hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh hal yang benar-benar terjadi adalah siswa pergi ke sekolah, melakukan perlombaan, siswa dan guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar, dan tanya jawab

60 antarsiswa dan guru saat pembelajaran di kelas. Cerita dan gambar dibuat menarik, sederhana, mudah dipahami, saling berhubungan serta di dalamnya terdapat unsur matematika materi penjumlahan. Tema buku cerita bergambar ini adalah pengalaman dalam lomba 17 Agustus yang kemudian diterapkan dalam kegiatan pembelajaran matematika materi penjumlahan.

Contohnya adalah pengalaman saat lomba makan kerupuk.

6) Desain Buku dan Gambar

Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar ini diawali dengan membuat sketsa awal dari hasil cerita yang sudah ada.

Peneliti membuat sketsa gambar menggunakan pensil 2B pada kertas HVS. Kemudian setelah membuat sketsa, peneliti menggandakan sketsa tersebut supaya memiliki cadangan gambar saat terjadi kesalahan, kemudian menebalkan garis sketsa awal menggunakan Drawing Pen dengan ukuran 0,4 supaya sketsa terlihat lebih jelas. Setelah proses penebalan sketsa, peneliti menuliskan alur cerita dan percakapan antartokoh dengan tulisan tangan menggunakan Drawing Pen ukuran 0,2. Peneliti menuliskan alur cerita dan percakapan antar tokoh dengan memperhatikan ukuran huruf, jarak antar kata atau kalimat, ejaan, dan tanda baca yang tepat supaya dapat mudah dibaca oleh siswa atau pembaca lainnya. Penulisan alur cerita dan percakapan antar

61 tokoh dibuat dengan tulisan tangan karena peneliti mewarnai sketsa secara manual.

Setelah membuat alur cerita dan percakapan antar tokoh, peneliti melakukan pewarnaan dengan menggunakan Faber-Castell Classic Colour Pencils. Peneliti melakukan pewarnaan

secara manual karena peneliti kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi khusus di komputer untuk mewarnai sketsa. Peneliti menggunakan Faber-Castell Classic Colour Pencils untuk pewarnaan karena terdapat beberapa warna yang lebih cerah dan mencolok untuk menarik minat siswa untuk membaca buku cerita ini. Setelah proses pewarnaan selesai, peneliti melakukan scanning pada gambar tersebut dan menyusun buku dengan menggunakan Microsoft Word supaya dapat dicetak menjadi produk buku cerita bergambar.

7) Teknik Cetak

Jenis kertas yang digunakan untuk mencetak sampul buku adalah kertas Ivory 230 gram dengan laminasi glossy pada sampul buku dan belakang serta bagian isi buku cerita menggunakan Art Paper 150 gram.

d) Validasi Produk

Validasi produk buku cerita bergambar dilakukan kepada 2 (dua) orang guru kelas I sekolah dasar. Validasi produk digunakan sebagai acuan dalam penilaian kelayakan produk buku cerita bergambar yang

62 akan diujicobakan. Proses validasi ooleh guru kelas I sekolah dasar dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2019 dan tanggal 29 September 2019. Hasil validasi oleh guru kelas I sekolah dasar pertama dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Hasil Validasi oleh Guru Kelas I Sekolah Dasar No. Aspek yang dinilai Skor Saran /

6 Gambar ilustrasi buku menarik siswa untuk terus mengikuti jalan

63 cerita.

7 Gaya dan pilihan bahasa cocok untuk siswa kelas I sekolah dasar.

8 Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan, dan karakter cerita.

9 Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang

11 Isi buku cerita sesuai dengan kompetensi dasar matematika siswa kelas I sekolah dasar.

12 Soal latihan dalam buku cerita sesuai dengan tingkat kognitif siswa kelas I sekolah dasar.

13 Tampilan buku lebih dominan dengan gambar dibandingkan teks.

Anatomi Buku

14 Huruf pada buku cerita mudah dibaca oleh siswa.

15 Jumlah halaman buku tertata dengan baik.

16 Tata letak/sistematika

64 kedua yang dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Validasi oleh Guru Kelas I Sekolah Dasar No. Aspek yang dinilai Skor Saran /

65

6 Gambar ilustrasi buku menarik siswa untuk terus mengikuti jalan cerita.

7 Gaya dan pilihan bahasa cocok untuk siswa kelas I sekolah dasar.

8 Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan, dan karakter cerita.

9 Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang

11 Isi buku cerita sesuai dengan kompetensi dasar matematika siswa kelas I sekolah dasar.

12 Soal latihan dalam buku cerita sesuai dengan tingkat kognitif siswa kelas I sekolah dasar.

13 Tampilan buku lebih dominan dengan gambar dibandingkan teks.

66 Anatomi Buku

14 Huruf pada buku cerita mudah dibaca oleh siswa.

15 Jumlah halaman buku tertata dengan baik.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Penilaian Guru Kelas I Sekolah Dasar sebesar 70 dengan rata-rata 4,3. Hal ini menunjukkan bahwa buku

67 cerita yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori

“sangat baik”. Hasil penilaian oleh guru kelas I sekolah dasar kedua diperoleh skorsebesar 72 dengan rata-rata 4,5. Hal ini menunjukkan bahwa buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori “sangat baik”.

e) Revisi Desain

Setelah melakukan validasi produk dan memperoleh rata-rata skor, peneliti melakukan perbaikan desain sesuai dengan saran atau komentar yang telah diberikan 2 (dua) orang guru kelas I sekolah dasar. Hal itu dilakukan agar produk yang dikembangkan menjadi lebih baik. Hasil rekapitulasi saran dari guru kelas I sekolah dasar dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Saran dari Guru Kelas I Sekolah Dasar

No. Saran/Komentar Revisi

1 Pada halaman kata pengantar, daftar isi, kompetensi dasar, dan biografi penulis sebaiknya diketik melalui komputer

Peneliti mengganti tulisan tangan untuk halaman kata pengantar, daftar isi, kompetensi dasar, dan biografi penulis dengan ketikan melalui komputer

f) Uji Coba Produk

Setelah produk buku cerita bergambar divalidasi oleh ahli dan diperbaiki oleh peneliti, peneliti melakukan uji coba produk terbatas.

Peneliti melakukan uji coba produk buku cerita bergambar yang berjudul 17an di Sekolahku kepada 6 (enam) orang siswa dan siswi

68 SD N Nyamplung Kidul. Uji coba produk dilaksanakan pada tanggal 26 November 2019 dengan waktu kurang lebih selama 60 menit.

Peneliti melakukan uji coba produk di dalam ruangan kelas. Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan tanya jawab mengenai pengalaman-pengalaman siswa yang berkesan. Setelah itu, peneliti meminta siswa dan siswi membaca buku cerita mulai dari halaman pertama sampai terakhir dengan memberikan beberapa arahan supaya siswa tidak bingung. Peneliti melakukan tanya jawab kembali mengenai buku cerita yang sudah dibaca siswa untuk melihat apakah siswa dapat memahami cerita dengan baik. Kegiatan selanjutnya adalah memberikan kuesioner mengenai penilaian kualitas buku untuk diisi oleh keenam siswa. Kuesioner yang diberikan kepada siswa berisi 10 butir pertanyaan yang menjadi aspek penilaian produk buku cerita bergambar. Rekapitulasi hasil kuesioner uji coba produk oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Produk Siswa No. Nama

69 Berdasarkan uji coba produk yang dilakukan kepada 6 (enam) orang siswa kelas I SD N Nyamplung Kidul pada Tabel 4.6 diperoleh skor rata-rata sebesar 4,13 dengan kategori “baik”.

Dokumen terkait