BAB III METODOLOGI PENELITIAN
F. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner Pertanyaan Tertutup
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur berupa lembar kuesioner pernyataan tertutup. Lembar kuesioner pernyataan tertutup digunakan untuk mengetahui upaya yang dilakukan sekolah mengenai
program Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah dasar Se-Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Menurut Effendi dan Tukiran (2012:184-185), ciri-ciri kuesioner pernyataan tertutup memiliki karakter dimana semua pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah ditentukan oleh peneliti. Responden tidak diperkenankan memberikan jawaban selain pilihan jawaban yang telah ditentukan.
Instrumen penelitian yang peneliti gunakan menggunakan Skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “Ya-Tidak”. Menurut Sugiyono (2015: 139), data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Apabila responden memilih “Ya” maka skornya adalah 1, sedangkan apabila memilih “Tidak” maka skornya adalah 0. Skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Instrumen penelitian yang dipakai peneliti merupakan instrumen yang telah disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terdapat dalam buku Pedoman Supervisi Klinis yang disusun pada tahun 2017 dengan adanya pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. Adapun kisi-kisi pertanyaan tertutup instrumen penelitian dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan tertutup Instrumen Penelitian.
No Aspek Deskriptor Penelitian
Nomor Butir
Soal 1. Sosialisasi
1, 2
Sosialisasi Kelompok Kerja Guru (KKG)
2. Implementasi PPK Berbasis Kelas
a. Kurikulum Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3, 4, 5, 12, 15 b. Pembiasaan di kelas Menyanyikan lagu nasional dan kegiatan
literasi 6, 7
c. Manajemen Kelas Pengelolaan kelas dan pelaksanaan
manajemen kelas 8, 9
d. Metode / model Pembelajaran
Model, metode pembelajaran yang kreatif dan kaitan materi pembelajaran dengan nilai-nilai PPK
10, 11 e. Layanan Bimbingan dan
Konseling
Fasilitas layanan bimbingan konseling dan mata pelajaran khusus yang mengaitkan nilai-nilai utama PPK
13, 14, 16 3. Implementasi PPK Berbasis Budaya Sekolah
a. Branding Sekolah Visi, misi, kekhasan sekolah dan keunggulan sekolah yang berkaitan dengan nilai-nilai utama PPK
17, 18, 19, 20,
21 b. Tradisi sekolah Pembiasaan dari awal masuk sampai akhir
kegiatan sekolah dan program gerakan literasi.
22, 25 Tradisi sekolah seperti peringatan hari
raya keagamaan dan peringatan hari raya nasional
28, 29, 30 c. Peraturan Sekolah Dokumen peraturan sekolah dan jadwal
harian atau mingguan untuk memperkuat nilai-nilai PPK
23, 24 d. Kegiatan Kokurikuler Kegiatan kokurikuler untuk mendukung
pembelajaran 26
e. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang sudah
terintegrasi dengan nilai-nilai PPK 27 4. Implementasi PPK Berbasis Masyarakat
a. Kerjasana Satuan
Pendidikan dengan pihak lain
Kerjasama dengan orang orang tua atau
wali 31
Kerjasama dengan lembaga kesenian dan
budaya 32
Kerjasama dengan lembaga pemerintah 33 Kerjasama dengan lembaga atau 34
komunitas yang menyediakan sumber-sumber belajar
Kerjasama dengan masyarakat sipil pegiat
pendidikan 35
Kerjasama dengan komunitas keagamaan 36 Kerjasama dengan komunitas seniman
dan budayawan lokal 37
Kerjasama dengan lembaga bisnis dan
perusahaan 38
Kerjasama dengan lembaga penyiaran
media 39
Kolaborasi dengan perguruan tinggi atau
universitas 40
Tabel 3.5 di atas merupakan pedoman pertanyaan tertutup instrumen penelitian data untuk memperoleh informasi mengenai implementasi PPK di Sekolah Dasar se-Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta. Kisi-kisi pada tabel 3.5 merupakan pengembangan dari buku Pedoman Supervisi Klinis dengan memodifikasi pada beberapa bagian.
Pada penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman. Menurut Sudaryono (2016:104), skala Guttman digunakan untuk mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Sugiyono (2015:139), menyatakan bahwa skala pengukuran ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”. “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif”; dan lain-lain. Peneliti menggunakan alternatif jawaban “Ya-Tidak” dengan memberikan skor tertinggi 1 dan terendah 0. Jawaban “Ya” diberi skor 1, sedangkan jawaban “Tidak” diberi skor 0. Berikut ini merupakan tabel pertanyaan tertutup instrumen penelitian:
Tabel 3.6 Pertanyaan Tertutup Instrumen Penelitian
Jawaban Skor
Ya 1
Tidak 0
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan lembar pedoman wawancara yang digunakan untuk mengetahui secara mendalam mengenai jawaban responden pada lembar kuesioner yang sudah diisi. Peneliti melakukan wawancara di semua SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo sehingga diperoleh data sesungguhya sesuai dengan kondisi dan situasi pada masing-masing sekolah dasar. Tujuan dari dilaksanakannya wawancara ini adalah untuk meminimalisir jawaban responden yang tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Berikut merupakan pedoman wawancara yang dapat dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No Aspek
1 Sosialisasi Sosialisasi apakah yang pernah diikuti oleh kepala sekolah/guru?
2 Branding sekolah Keunikan, kekhasan apa yang tertuang dalam branding sekolah?
3 Pembiasaan di sekolah
Bentuk program literasi sekolah apa sajakah yang digunakan untuk memperkuat PPK?
4 Tradisi sekolah yang dijaga kelestariannya?
5
Kerjasama satuan pendidikan dengan beberapa pihak
Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan orangtua sebagai penguat pendidikan karakter?
6
Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga kesenian dan budaya dalam mengintegrasikan nilai-nilai PPK?
7 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga pemerintah dalam mengintegrasikan nilai-nilai PPK? 8 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga
atau komunitas yang menyediakan sumber-sumber belajar dalam mengintegrasikan nilai-nilai PPK?
9
Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan masyarakat sipil pegiat pendidikan dalam mengintegrasikan nilai-nilai PPK?
10
Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan komunitas keagamaan dalam mengintegrasikan nilai-nilai PPK?
11
Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga bisnis atau perusahaan dalam mengintegrasikan nilai-nilai PPK?
12
Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga penyiaran media dalam mengintegrasikan nilai-nilai PPK?
13 Apakah sekolah berkolaborasi dengan perguruan tinggi atau universitas?
Guru 14
Kurikulum
Nilai-nilai PPK apa sajakah yang sudah terintegrasi dalam silabus dan RPP?
15 Mata pelajaran apa sajakah yang mengintegrasikan
nilai-nilai PPK? 16
Pembiasaan di kelas
Lagu nasional apa sajakah yang dinyanyikan di awal pembelajaran?
17 Bentuk kegiatan literasi untuk memperkuat nilai-nilai PPK?
18 Metode pembelajaran Pembelajaran inovatif apa sajakah yang mendukung nilai-nilai PPK?
19 Layanan bimbingan dan konseling
Apa sajakah mata pelajaran khusus yang memperdalam nilai-nilai PPK?
Tabel 3.7 di atas merupakan pedoman wawancara untuk memperoleh informasi mengenai implementasi PPK di Sekolah Dasar se-Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta. Adapun narasumber dalam wawacara adalah kepala sekolah dan guru. Wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah berkaitan dengan kegiatan-kegiatan sekolah dalam upaya mengintegrasikan nilai-nilai PPK dan wawancara dengan narasumber guru bertujuan untuk mengetahui sejauh mana guru mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam pembelajaran di kelas.
G. Teknik Pengujian Instrumen