• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABU KUNING DI DESA BENDO

Abstrak

Labu kuning merupakan makanan yang kaya akan betakaroten, vitamin A, C dan E, mineral, dan karbohidrat, sehingga labu kuning sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Permasalahan di desa Bendo yang hasil labu kuningnya melimpah namun masyarakatnya belum mengetahui manfaat mengkonsumsi labu kuning atau belum banyak memanfaatkan labu kuning menjadi makanan yang mempunyai nilai gizi dan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Sebagian masyarakat Bendo hanya menjual labu kuning dengan harga yang sangat murah dan ada yang hanya digunakan sebagai pakan ternak. Solusi yang dilakukan adalah pelatihan pengolahan labu kuning menjadi aneka makanan yang

7 4 Pemanfaatan IPTEKS dalam Membangun Desa Mandiri dan Religius mempunyai nilai gizi tinggi dan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari dengan metode langsung praktik. Produk hasil olahan labu kuning pada pelatihan ini adalah mie kering, kue kering, bolu mekar, bakpia, kue bolu, dan donat. Setelah dilakukan pelatihan pengolahan labu kuning terdapat peningkatan keterampilan ibu-ibu rumah tangga dalam mengolah dan meman-faatkan labu kuning menjadi aneka makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi.

Kata kunci: Pelatihan, Keterampilan, Labu kuning 1. PENDAHULUAN

Desa Bendo terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Bendo I, Dusun Bendo II, Dusun Bendo III. Luas wilayah Desa Bendo ± 246,582 Ha dengan jumlah penduduk 2285 jiwa. Mata pencaharian penduduk Desa Bendo beranekaragam yaiu sebagai petani, buruh tani, PNS/POLRI/TNI, pedagang/ wirausaha, karyawan swasta, pensiunan, buruh bangunan, lain-lain (IRT). Selain itu perekonomian masyarakat Desa Bendo ditunjang dengan beberapa usaha lain seperti penggilingan padi, penggergajian kayu, warung/kios, konveksi dan meubel (Profil Kelurahan Desa Bendo, 2013).

Lahan yang luas di Desa Bendo, oleh masyarakat setempat digunakan untuk fasilitas umum, pemukiman, kegiatan ekonomi dan lahan yang paling luas digunakan untuk pertanian. Pertanian yang ditanam di Desa Bendo sangat beragam seperti padi, jagung, kacang tanah, singkong, kedelai, ketela, labu kuning, dan lain-lain (Profil Kelurahan Desa Bendo, 2013). Semua hasil pertanian Desa Bendo dijual dalam bentuk mentah, sehingga harganya sangat murah bahkan ada hasil pertanian yang hanya digunakan sebagai pakan ternak karena jika dijual harganya sangat murah seperti labu kuning. Labu kuning merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A, B, C dan E, mineral, dan karbo-hidrat, namun labu kuning tidak tinggi kalori sehingga tidak mengkhawatirkan bagi yang sedang diet rendah kalori. Dalam 100 gram labu kuning hanya mengandung 29 kalori sehingga cukup aman dikonsumsi walaupun sudah diberi bahan penunjang seperti tepung terigu atau tepung beras. Daging buahnya juga mengandung antioksidan sebagai penangkal kanker. Sifat labu kuning yang lunak dan mudah dicerna serta mengandung karoten (pro vitamin A) cukup tinggi, serta dapat menambah warna menarik dalam olahan pangan lainnya. Umumnya masyarakat Desa Bendo hanya dapat mengolah menjadi kolak dan dikukus saja, bahkan labu kuning hanya dipakai sebagai pakan ternak atau komboran ternak sapi dan kambing. Penyebabnya adalah terbatasnya pengeta-huan masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut. Labu kuning dapat diolah menjadi aneka makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi dan nilai ekonomi yang lebih tinggi, namun masyarakat Desa Bendo belum bisa memanfaatkan labu kuning menjadi aneka makanan.

Hampir setiap lahan pertanian di Desa Bendo terdapat tanaman labu kuning, karena labu kuning adalah tanaman pendamping yang selalu ditanam di pinggir lahan sawah atau ladang diatas tumpukan jerami. Cara penanaman labu kuning sangat mudah dan satu pohon dapat menghasilkan banyak labu kuning sehingga banyak petani yang menanam labu kuning.

Melalui survei yang dilakukan oleh tim pengabdi di desa Bendo, maka STIKES PKU Mu-hammadiyah Surakarta bergerak mengadakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pengo-lahan labu kuning menjadi aneka makanan yang bernilai gizi tinggi dan bernilai ekonomi tinggi dengan panduan buku resep olahan labu kuning. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan agar hasil labu kuning yang melimpah mempunyai manfaat yang lebih tinggi. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan ahli gizi dan ahli teknologi pangan sehingga dapat mengatasi

Increasing Knowledge And Skills Of Yellow Pumpkin Processing Through Yellow Pumpkin ... 7 5

permasalahan yang ada di Desa Bendo.

2. METODE/APLIKASI

Dengan melihat permasalahan yang ada di Desa Bendo yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil pertanian khususnya labu kuning, maka dari itu kami tim pengabdi melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan labu kuning menjadi aneka makanan yang bernilai gizi tinggi dan bernilai ekonomi tinggi. Pelatihan dilakukan selama 5 hari dengan peserta ibu- ibu desa Bendo yang tidak bekerja sebanyak 30 peserta. Sebelum kegiatan pelatihan, peserta dibagi menjadi 8 kelompok. Metode pelatihan dengan metode praktik langsung, di mana tim pengabdi memasak di depan yang diikuti masing-masing kelompok. Setelah selesai satu produk hasil olahan labu kuning, masing-masing kelompok akan dinilai dan dievaluasi oleh tim pengabdi.

3. HASIL

Pelatihan pengolahan labu kuning menjadi aneka makanan di Desa Bendo Nogosari Boyolali selama 5 hari pada Senin sampai Jumat tanggal 16-20 Mei 2016. Tempat yang digunakan adalah gedung Balai Desa Bendo Nogosari Boyolali. Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 30 ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja di Dusun Bendo II. Pembukaan kegiatan pelatihan dihadiri oleh Ibu Lurah Bendo Nogosari Boyolali, Ibu Kepala Dusun (Bayan) Bendo I, Ibu Kepala Dusun (Bayan) Bendo II, dan Ibu Ketua STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

Pelatihan yang dilaksanakan menggunakan metode praktikum langsung di mana ada demo masak didepan dengan diikuti ibu- ibu memasak yang dibuat kelompok. Peserta dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok akan dibagi bahan makanan dan peralatan masing-masing sesuai masakan pada hari itu. Kegiatan pelatihan 5 hari meliputi Senin pembukaan serta praktik membuat donat dan bolu dari labu kuning, Selasa pembuatan kue kering dari labu kuning, Rabu pembuatan mie kering dari labu kuning, Kamis pembuatan bakpia dari labu kuning, dan Jumat evaluasi dan penutupan.

Penilaian dan evaluasi hasil pelatihan pengolahan labu kuning menjadi aneka makanan yang dilakukan setiap hari akan dikumpulkan sampai hari terakhir. Item penilaian berupa warna, rasa, tekstur, dan tingkat kematangan hasil olahan labu kuning. Setelah dikumpulkan semua nilai akan diambil 3 nilai terbaik untuk diberi hadiah. Buku menu aneka olahan labu kuning dapat digunakan sebagai panduan ibu-ibu rumah tangga dalam mengolah labu kuning dirumah.

4. PEMBAHASAN

Dengan pelatihan pengolahan labu kuning menjadi aneka makanan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga desa Bendo dalam memanfaatkan labu kuning menjadi makanan yang bernilai gizi tinggi dan bernilai ekonomi tinggi, sehingga tidak ada lagi labu kuning yang digunakan sebagai pakan ternak.

Pelatihan sebagai bagian dari pendidikan yang mengandung proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan dengan waktu yang relatif singkat dan metode yang lebih mengutamakan prektik langsung dibandingkan pemberian teori.

7 6 Pemanfaatan IPTEKS dalam Membangun Desa Mandiri dan Religius 5. DAMPAK

Dampak atau manfaat pelatihan pengolahan labu kuning menjadi aneka makanan dapat membangun ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja dapat membuat home indutry dengan me-manfaatkan labu kuning menjadi aneka makanan dan selain itu, ibu-ibu dapat mengolah labu kuning untuk keluarga mereka yang dapat meningkatkan asupan zat gizi keluarga terutama untuk anak-anak mereka.

Dampak lain dari pelatihan ini adalah meningkatkan harga labu kuning karena digunakan sebagai bahan aneka makanan, sehingga tidak ada lagi labu kuning digunakan sebagai bahan pakan ternak.

6. PENUTUP

Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: a. Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja dalam memanfaatkan

labu kuning.

b. Meningkatnya keterampilan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja dalam mengolah labu kuning.

c. Meningkatkan asupan zat gizi masyarakat desa Bendo dengan adanya pemanfaatan labu kuning menjadi aneka makanan.

d. Meningkatkan pemanfaatan labu kuning menjadi aneka makanan.

7. UCAPAN TERIMA KASIH

Keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak lepas dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada:

a. Ibu Kepala Desa Bendo, Nogosari, Boyolali, Jateng b. Ibu Kepala Dusun (Bayan) Bendo I

c. Ibu Kepala Dusun (Bayan) Bendo II

d. Ketua STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta e. Peserta pelatihan pengolahan labu kuning

8. REFERENSI

Kelurahan Bendo. 2013. Profil Kelurahan Desa Bendo. Nogosari.

Zahra, Siti Ulfatul. 2012. Subtitusi Puree labu Kuning Dalam Pembuatan Cake (Fruit Cup Cake

Pump-kin, Tiramisu PumPump-kin, dan Pudding Sweety Pumkin Cake). Thesis. Universitas Negeri Yogyakarta.