• Tidak ada hasil yang ditemukan

6,24Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota di Provinsi Bali,

AKUNTABILITAS KINERJA

6,24Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota di Provinsi Bali,

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

110

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018

Gambar 3.18 Perbandingan PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali Tahun 2016.

Berdasarkan gambar di atas maka pada tahun 2016 Kabupaten Badung memiliki PDRB terbesar yaitu mencapai Rp 46,147 trilyun untuk PDRB Harga Berlaku dan Rp 31,16 trilyun untuk PDRB ADHK Tahuna Dasar 2010. Sedangkan kabupaten dengan PDRB terendah yaitu Kabupaten Bangli yaitu sebesar Rp 5,537 trilyun untuk PDRB ADHB dan sebesar Rp 3,917 trilyun untuk ADHK Tahun Dasar 2010.

Dalam usaha mencapai sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai berikut:

1. Kemudahan berinvestasi belum sepenuhnya tercipta di Kabupaten Klungkung. Agenda reformasi birokrasi yang sedang berjalan belum dapat terlihat hasilnya dalam membantu meningkatkan iklim berinvestasi, sehingga hal ini merupakan suatu fokus utama yang harus dibenahi.

2. Infrastruktur publik yang mendukung perdagangan sedang dikembangkan dan telah sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun kedepannya perlu lebih ditingkatkan lagi demi menciptakan kondisi yang kondusif untuk terus meningkatkan omzet perdagangan di Kabupaten Klungkung. 11,303 18,769 46,147 22,216 7,119 5,537 13,563 28,068 42,74 8,031 13,426 31,16 16,129 5,114 3,917 9,524 19,959 30,291 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 3. Pemberdayaan koperasi belum dapat dimaksimalkan, beberapa koperasi yang baru dan sedang tumbuh terkendala terhadap proses legalitas kelembagaan yang tidak dapat diselesaikan di level kabupaten.

4. Sektor pariwisata yang sedang dikembangkan memerlukan berbagai dukungan dalam bentuk pendanaan, kualitas SDM, partisipasi masyarakat dan dunia usaha agar dapat benar-benar berkembang dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Untuk mencapai peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi sangat ditentukan oleh pelaksanaan pembangunan di segala bidang di Kabupaten Klungkung, mengingat permasalahan ekonomi adalah permasalahan multi sektor. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas pelayanan publik sesuai standar pelayanan publik di bidang perijinan, perdagangan, dan layanan publik lainnya.

Stigma masyarakat terhadap pelayanan perizinan yang rumit dan berbelit-belit, waktu yang lama, biaya yang tidak pasti, tidak transparan serta sistem yang konvensional menyebabkan masyarakat masih enggan untuk mengurus perizinan. Oleh karena itu, dengan spirit GEMA SANTI (Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif) Pemerintah Kabupaten Klungkung berupaya melaksanakan perbaikan pelayanan perizinan melalui program GEMA SARI (Gerakan Masyarakat Sadar Izin dan Investasi). Langkah-langkah yang telah diambil adalah :

a. Melaksanakan sosialisasi perizinan kepada masyarakat sebagai langkah awal untuk membuka wawasan dan merubah pola pikir masyarakat terhadap perizinan yang rumit dan berbelit-belit.

b. Mempermudah akses informasi perizinan melalui website Klungkung dan penyampaian formulir pendaftaran di tiap kecamatan dan desa sehingga lebih terbuka dan lebih dekat dengan masyarakat.

c. Merevisi SOP Pelayanan Perizinan agar sesuai dengan kondisi yang berkembang saat ini, lebih cepat, tepat dan terarah.

Dilaksanakannya program GEMA SARI telah memberi dampak positif terhadap pelayanan perizinan di Kabupaten Klungkung, yaitu : lebih terbukanya akses

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

112 informasi pelayanan perizinan, meningkatnya antusiasme masyarakat dalam mengurus izin yang menandakan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, meningkatnya jumlah penerbitan izin yang berimbas pada meningkatnya PAD, meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan, dan permasalahan-permasalahan yang ditemui di lapangan dapat diantisipasi lebih dini. Penerapan program GEMA SARI dengan model pelayanan langsung melalui sosialisasi, sebar berkas, jemput berkas dan antar izin untuk usaha akomodasi baru yang mengurus izin tanpa calo semakin intensif dilaksanakan. Selain dengan metode yang telah dilaksanakan juga ditambah dengan pendekatan pelayanan melalui teknologi yaitu melalui website siCANTIK dengan alamat klungkungkab.sicantik.layanan.go.id. Nantinya diharapkan web ini dapat dikembangkan sehingga masyarakat dapat mendaftar secara online.

2. Perbaikan infrastruktur publik terutama yang mendukung akses perdagangan dan pariwisata seperti pasar umum, pasar komoditi, dan pasar desa serta jalan dan penataan obyek-obyek pariwisata baru.

3. Memfasilitasi koperasi-koperasi dan lembaga keuangan mikro dengan bantuan keuangan dan penataan manajemen keuangannya.

4. Meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah dan mencegah kebocoran penerimaan pendapatan daerah dengan menerapkan teknologi informasi dalam pengelolaan data serta pencarian sumber-sumber PAD.

5. Menggali dan meningkatkan produk-produk UKM lokal seperti peningkatan kualitas dan pemasaran garam lokal Klungkung, peningkatan kualitas dan pemasaran kain tradisional Klungkung serta produk-produk unggulan lainnya. 6. Promosi pariwisata yang dilaksanakan dengan berbagai penyelenggaraan event

pariwisata seperti Festival Nusa Penida, Festival Semarapura Festival Layang – Layang tradisional yang dilaksanakan bulan Agustus 2017, Klungkung Internasional Surfing Festival, pelaksanaan City Tour dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa wisata sejarah dengan konsep mini touring yaitu dimulai dari Monumen Puputan Klungkung dilanjutkan ke puri Agung Klungkung ada atraksi Kesenian Barong Somi dan Atraksi Menenun kemudian lanjut ke Musium Semarajaya, Pemedal Agung, Balai kambang, Kertha Gosa ada atraksi melukis

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 Kamasan lanjut ke Pasar Tradisional Klungkung. Pelaksanaan City Tour juga di Integrasikan dengan pengembangan Desa Wisata

Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar, atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input. Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE) terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebagai berikut:

Tabel 3.13 Tingkat Efisiensi

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2017

Indikator

Kinerja Capaian Target Sasaran (%) Target Capaian Keuangan (%) Standar

Efisiensi Realisasi Capaian Sasaran (%) Realisasi Capaian Keuangan (%) Indeks

Efisiensi Efisiensi Tingkat Ket

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Laju Pertumbuha n ekonomi 100 100 1 102,79 87,55 1,17 0,17 Efisien Jumlah 100 100 1 102,79 87,55 1,17 0,17 Efisien

Sumber : data diolah

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2017, tingkat efisiensi sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi adalah sebesar 0,17 dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2017 sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dicapai dengan efisien.

Sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

114 Tabel 3.14

Efisiensi Anggaran

Sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan Tahun 2017

Program Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi (Rp) Capaian (%) Ket

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 523,362,500 500,106,760 23,255,740 95.56 DPMPTSP Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 282,054,500 251,800,534 30,253,966 89.27 DPMPTSP Program Penciptaan

Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 164,317,250 131,033,000 33,284,250 79.74 DKUKMP Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 573,143,418 401,253,637 171,889,781 70.01 DKUKMP Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 166,776,750 124,358,450 42,418,300 74.57 Dispernaker Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 836,226,640 602,372,683 233,853,957 72.03 Dispernaker Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 5,582,289,430 5,061,157,808 521,131,622 90.66 DKUKMP Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 374,652,000 354,688,600 19,963,400 94.67 DKUKMP Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan 238,903,000 160,756,400 78,146,600 67.29 DKUKMP Program Pembinaan

pedagang kaki lima

dan asongan 4,833,676,900 4,194,916,790 638,760,110 86.79 DKUKMP Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 639,436,700 524,539,380 114,897,320 82.03 DKUKMP Program Pendataan, Penataan dan Pengolahan Data Pendapatan Daerah 1,345,369,000 1,251,994,600 93,374,400 93.06 BPKPD Program Penagihan, Keberatan, Penelitian dan Pelaporan Pendapatan Daerah 1,577,967,144 1,450,292,224 127,674,920 91.91 BPKPD

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi (Rp) Capaian (%) Ket Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 4,278,796,460 4,012,673,181 266,123,279 93.78 Dispar Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata 2,750,931,058 2,214,942,191 535,988,867 80.52 Dispar Program

Pengembangan Kemitraan

742,619,729 572,685,791 169,933,938 77.12 Dispar

Jumlah 24,910,522,479 21,809,572,029 3,100,950,450 87.55

Sumber : SImda Keuangan, 1 Peb 2018 (sebelum audit BPK)

Pada tahun 2017, Sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi didukung dengan 16 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 24.910.522.479,00 dan terealisasi sebesar Rp. 21.809.572.029,00 dan sisa anggaran sebesar Rp. 3.100.950.450,00 atau terealisasi sebesar 87,55 persen. Sasaran ini didukung oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, Dina Pariwisata serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah.

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

116 Bupati Klungkung dalam Klungkung Kite

Festival Lembongan Surf Competition

DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN

Festival Semarapura 2017 Festival Nusa Penida 2017

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang merupakan hak setiap manusia dan merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumberdaya manusia. Faktor penentu mutu pangan adalah keanekaragaman (diversifikasi) jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan. Disadari bahwa ketidakseimbangan gizi akibat konsumsi pangan yang kurang beraneka ragam akan berdampak pada timbulnya masalah gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih.

Penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : faktor yang bersifat internal (individual) seperti pendapatan, preferensi, keyakinan (budaya dan religi), serta pengetahuan gizi, maupun faktor eksternal seperti faktor agro-ekologi, produksi, ketersediaan dan distribusi, anekaragam pangan, serta promosi/iklan. Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan komposisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dapat mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Mengkonsumsi pangan yang beranekaragam akan dapat memenuhi kebutuhan gizi manusia secara seimbang. Indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan keseimbangan konsumsi pangan masyarakat adalah dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang ditunjukkan dengan nilai 100.

Untuk meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan yang diukur dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan. Capaian target indikator sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan tahun 2017 disajikan pada grafik sebagai berikut:

Sasaran 6