• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran 11 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

Ket Peningkatan Pelayanan Angkutan 10,600,171,916 9,817,122,905 783,049,011 92.61 Dishub Jumlah 107,955,508,429 93,865,110,477 14,090,397,952 86.95

Sumber : SImda Keuangan, 1 Peb 2018 (sebelum audit BPK)

Pada tahun 2017, Sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah didukung dengan 10 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 107.955.508.429,00 dan terealisasi sebesar Rp. 93.865.110.477,00 dan sisa anggaran sebesar Rp. 14.090.397.952,00 atau terealisasi sebesar 86,95 persen. Sasaran ini didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Permukiman dan Dinas Perhubungan.

Manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari segi pendidikan dan perilakunya sehari hari namun dapat terlihat dari cara bagaimana sesesorang memperlakukan wilayah atau tempat dimana dia tinggal. Tempat tinggal yang tertata rapih dan bersih akan senantiasa terlihat nyaman dan kondusif (aman) jika diimbangi dengan kondisi lingkungan sekitarnya yang bersih dan tertata rapih pula. Karenanya lingkungan hidup yang berkualitas merupakan suatu fokus utama pembangunan daerah. Pembangunan bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten Klungkung diindikasikan dengan ditetapkannya sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup yang diukur dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup merupakan indeks komposit dari Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Tutupan Hutan. Indeks Kualitas Air menyumbang bobot 30% terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Indeks Kualias Udara menyumbang bobot 30% terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Indeks Kualitas Tutupan Hutan menyumbang 40% terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Capaian target indikator sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup tahun 2017 disajikan pada grafik sebagai berikut:

Sasaran 11 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Klungkung, 2018

Gambar 3.29 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kab. Klungkung, 2014-2017 dan Capaian Akhir

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Klungkung pada tahun 2017 belum dapat memenuhi target yang ditetapkan. Pada tahun 2017, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup ditargetkan sebesar 61,00 dan terealisasi sebesar 59,48 atau dengan capaian 97,51 persen. Jika dilihat dari trend Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan namun tidak signifikan, dimana Indeks Kualitas Lingkungan Hidup pada tahun 2014 sebesar 58,83 naik menjadi 59,48 di tahun 2017. Jika dibandingkan dengan target setiap tahunnya, capaian kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup terus mengalami penurunan, karena realisasi yang dicapai tidak sebanding dengan peningkatan target setiap tahunnya. Dibandingkan dengan target RPJMD, capaian sampai dengan tahun 2017 telah tercapai sebesar 97,19 persen. Untuk itu diperlukan usaha-usaha untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Klungkung.

Ada tiga komponen yang berpengaruh terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yaitu Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Tutupan Hutan. Ketiga indeks tersebut disajikan pada tabel sebagai berikut:

59,81 60,60 60,87 61,00 61,20 58,83 59,55 59,52 59,48 59,48 98,36 98,27 97,78 97,51 97,19 96,50 97,00 97,50 98,00 98,50 57,50 58,00 58,50 59,00 59,50 60,00 60,50 61,00 61,50 2014 2015 2016 2017 Akhir RPJMD

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup,2014-Akhir RPJMD

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

160 Tabel 3.25

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Komponen Pembentuknya IKLH Kab Klungkung

TAHUN IK Air Udara IK IKTH 30% IK Air 30% IK Udara 40% IKTH IKLH 2014 60,98 83,24 38,90 18,29 24,97 15,56 58,83 2015 61,00 85,62 38,91 18,30 25,69 15,56 59,55 2016 61,51 85,01 38,92 18,45 25,50 15,57 59,52 2017 61,17 85,20 38,93 18,35 25,56 15,57 59,48

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Klungkung, 2018

Hasil pengukuran Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan dari tahun 2014 sampai dengan 2017 merupakan hasil pengukuran BLH Provinsi Bali. Mulai tahun 2018, Kabupaten Klungkung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Klungkung akan melakukan penghitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup secara mandiri.

Dalam mewujudkan sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Pemerintah Kabupaten Klungkung menghadapi kendala:

1. Tingginya alih fungsi lahan tegalan menjadi perumahan mengakibatkan berkurangnya vegetasi pohon di Kabupaten Klungkung

2. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat rumah tangga. Kesalahan pengelolaan itu termasuk membuang sampah ketempat yang tidak semestinya seperti sungai, laut, lahan kosong, mencampurkan sampah organik dan anorganik serta membakar sampah di wilayah permukiman.

3. Masih ada masyarakat yang tidak mendapatkan akses sanitasi yang berkualitas. 4. Terdapat industri rumah tangga makanan dan tekstil baik itu usaha skala rumah

tangga, menengah maupun usaha skala besar belum melakukan pengolahan limbah industrinya dengan tepat sehingga sangat berpotensi mencemari lingkungan.

5. Kabupaten Klungkung tidak lagi memiliki Tempat Pembuangan Akhir setelah diberlakukannya Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008, TPA yang masih menerapkan Sistem Open Dumping secara bertahap harus merubah metode Pengelolaaannya menjadi Sistim Sanitary Landfill ataupun Sistim Control Landfill

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 terhitung sejak UU tersebut diundangkan, akan tetapi karena terbatasnya Sumber Daya yang tersedia Pemerintah Kabupaten Klungkung masih menerapkan metode Open Dumping sehingga dampak buruk emisi Gas Methan tetap mengancam masyarakat. Secara langsung bahaya kebakaran timbunan sampah TPA mengakibatkan meningkatnya Penyakit ISPA.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:

1. Sebagaimana diketahui bahwa Gas Methan adalah termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca atau Green House Gas sebagai penyebab utama pemanasan global, bahkan Gas Methan memiliki keuatan efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari Gas Monoksida (CO) yang dihasilkan oleh pembakaran BBM dari mesin-mesin kendaraan dan pabrik-pabrik. Bertitik tolak dari data dan kondisi tersebut diatas maka Pemerintah Kabupaten Klungkung sejak Tahun 2015 berinisiatif untuk mengendalikan emisi Gas Methan pada TPA Sente untuk mengurangi dampak buruk yang diakibatkannya bahkan lebih jauh lagi dimanfaatkan sebagai sumber Bahan Bakar bagi masyarakat sekitar. Pemanfaatan gas methan sebagai bahan bakar disalurkan dari jam 07.00 – 10.00 (4 jam) setiap harinya dirasakan sangat membantu mengurangi pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar minyak/gas. 2. Pemantauan kualitas air dilakukan untuk memastikan sumber-sumber air tidak

mengandung cemaran yang dapat membahayakan masyarakat. Di Kabupaten Klungkung pemantauan kualitas air dilakukan terhadap kualitas air di tiga sungai utama di Kabupaten Klungkung yaitu Tukad Unda, Tukad Jinah dan Tukad Bubuh pada tiga titik pengamatan yaitu hulu, tengah dan hilir sungai. Pengamatan dilakukan pada dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dari hasil pemantauan terhadap kualitas air sungai tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai penurunan beban pencemaran air di Kabupaten Klungkung.

3. Penanganan lahan kritis merupakan salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Klungkung, mengingat lahan kritis yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan yang berkelanjutan terhadap lingkungan. Penanganan lahan kritis dilakukan dengan penanaman pohon pada wilayah yang kritis melalui pemberian bantuan bibit pohon yang kemudian ditanam dan dipelihara oleh masyarakat. 4. Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Penerapan program ini akan

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

162 menyebabkan tidak adanya proses pemilahan. Sampah akan diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio aktivator. Dalam tiga hari, bau hilang, dan dalam sepuluh hari volume sampah sudah berkurang. Ini juga akan menghasilkan briket dan pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan listrik.

Untuk mengukur tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis Efisiensi. Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup sebagai berikut:

Tabel 3.26 Tingkat Efisiensi

Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2017 Indikator Kinerja Target Capaian Sasaran (%) Target Capaian Keuangan (%) Standar Efisiensi Realisasi Capaian Sasaran (%) Realisasi Capaian Keuangan (%) Indeks Efisiensi Tingkat Efisiensi Ket (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Indeks Kualitas Lingkung an Hidup 100 100 1 97.51 76.51 1.27 0.27 Efisien Jumlah 100 100 1 97.51 76.51 1.27 0.27 Efisien

Sumber : data diolah

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2017, tingkat efisiensi sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup adalah sebesar 0,27 dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2017 sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dicapai dengan efisien. Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

Tabel 3.27 Efisiensi Anggaran

Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2017

Program Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi (Rp) Capaian (%) Ket

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 179,592,200 75,651,090 103,941,110 42.12 DPLH Program Pengembanga n Kinerja Pengelolaan Persampahan 13,046,774,922 10,230,478,899 2,816,296,023 78.41 DPLH Program Pengembanga n Kinerja Pengelolaan Persampahan 6,046,000 5,546,000 500,000 91.73 Kecamatan Klungkung Program Pengembanga n Kinerja Pengelolaan Persampahan 12,178,900 11,424,900 754,000 93.81 Banjarangkan Kecamatan Program Pengembanga n Kinerja Pengelolaan Persampahan

750,000 750,000 - 100.00 Nusa Penida Kecamatan Program Pengembanga n Kinerja Pengelolaan Persampahan 2,780,000 2,780,000 - 100.00 Kecamatan Dawan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 542,823,700 163,110,050 379,713,650 30.05 DPLH Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 1,722,835,526 1,322,756,090 400,079,436 76.78 DPLH Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 428,715,300 146,697,100 282,018,200 34.22 DPLH Program Pembinaan dan Penerbitan Industri Hasil Hutan 80,054,000 56,873,200 23,180,800 71.04 Sekretariat Daerah (Bagian Perekonomian ) Program Perencanaan 381,466,000 280,018,250 101,447,750 73.41 DPUPRPKP

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

164 Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi (Rp) Capaian (%) Ket Program Pemanfaatan Ruang 2,699,438,400 2,461,347,861 238,090,539 91.18 DPUPRPKP Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan 70,569,500 38,527,000 32,042,500 54.59 DPLH Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 163,832,100 - 163,832,100 - DPLH Jumlah 19,337,856,548 14,795,960,440 4,541,896,108 76.51

Sumber : SImda Keuangan, 1 Peb 2018 (sebelum audit BPK)

Pada tahun 2017, Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup didukung dengan 14 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 19.337.856.548,00 dan terealisasi sebesar Rp. 14.795.960.440,00 dan sisa anggaran sebesar Rp. 4.541.896.108,00 atau terealisasi sebesar 76,51 persen. Sasaran ini didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah dan Seluruh Kecamatan.

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

Bupati Klungkung uji coba memasak dengan bahan bakar gas metan hasil olahan sampah

TPA SENTE

Instalasi Penyaluran Gas Metan ke Rumah Warga

Pemerintah Kabupaten Klungkung LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

166 Permukiman merupakan titik awal dimana suatu kota tumbuh dan berkembang. Keberadaan permukiman saat ini tidak hanya dilihat dari fenomena fisiknya saja, tetapi selain sebagai elemen dari pertumbuhan kota, pemukiman juga sebagai pusat dari aktivitas ekonomi, simbol dari penerimaan sosial, distribusi pendapatan dan sebagai pemenuhan kebutuhan sosial. Seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sedangkan jumlah ketersediaan lahan untuk pemukiman yang tetap maka terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat bermukim. Untuk menangani masalah permukiman kumuh, pemerintah melakukan dua hal yaitu pencegahan dan perbaikan kualitas permukiman kumuh. Pencegahan dijelaskan pada pasal 95 UU No.1 Tahun 2011 yaitu pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh dilaksanakan melalui pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat. Usaha pencegahan yang dimaksud wajib dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau setiap orang. Sedangkan untuk peningkatan kualitas dijelaskan pada pasal 96 dan 97 UU No.1 Tahun 2011 yaitu pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan, strategi, serta pola pola penanganan yang manusiawi, berbudaya, berkeadilan, dan ekonomis yang didahului dengan penetapan lokasi permukiman kumuh dengan pola pola penanganan seperti pemugaran, peremajaan atau permukiman kembali. Pola pola tersebut dilanjutkan melalui pengelolaan untuk mempertahankan tingkat kualitas perumahan dan permukiman. Dalam upaya mendukung program nasional dalam penyediaan pemukiman yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman yang diukur dengan indikator Persentase Pemukiman Yang Layak Huni. Capaian target indikator sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman tahun 2017 disajikan pada grafik sebagai berikut:

Sasaran 12