• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 5. Diagram alir analisis tipologi DAS Daerah Kebanjiran

LAM PIRAN 4

Pengertian-Pengertian

1. Adat ist iadat adalah at uran yang berlaku dalam suat u masyarakat dimana apabila ada anggot anya yang melanggar dihukum dengan cara dikucilkan.

2. Banjir adalah suat u aliran berlebih at au penggenangan yang dat ang dari sungai at au badan air lainnya dan menyebabkan at au mengancam kerusakan. Pem beda ant ara debit normal dan aliran banjir dit ent ukan oleh t inggi aliran air dimana banjir dit unjukkan aliran air yang melampaui kapasit as t am pung t ebing/ t anggul sungai sehingga menggenangi daerah sekit arnya (Tim PKPS, 1997).

3. Bencana adalah perist iw a at au rangkaian perist iw a yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh fakt or alam dan/ at au fakt or non alam maupun fakt or manusia sehingga mengakibat kan t im bulnya korban jiw a manusia, kerusakan lingkungan, kerugian hart a benda, dan dam pak psikologis (UU No 24 Tahun 2007).

4. Bencana alam adalah bencana yang diakibat kan oleh perist iw a at au serangkaian perist iw a yang disebabkan oleh alam ant ara lain berupa gem pa bumi, t sunami, gunung melet us, banjir, kekeringan, angin t opan, dan t anah langsor (UU No 24 Tahun 2007).

5. Bencana non alam adalah bencana yang diakibat kan oleh perist iw a at au rangkaian perist iw a nonalam yang ant ara lain berupa gagal t eknologi, gagal modernisasi, epidem i, dan w abah penyakit (UU No 24 Tahun 2007).

6. Cara (usage) adalan at uran yang berlaku dalam suat u masyarakat dimana apabila ada yang melanggarnya dicemooh oleh anggot a masyarakat lainnya.

7. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suat u w ilayah darat an yang merupakan sat u kesat uan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berf ungsi menam pung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau at au ke laut secara alam i, yang bat as di darat merupakan pem isah t opografi dan bat as di laut sampai dengan daerah perairan yang masih t erpengaruh akt ivit as darat an (UU

96 No. 7 Tahun 2004).

8. Daerah Tangkapan Air (DTA) adalah sama dengan DAS at au bagian DAS yang dipisahkan dengan pem isah t opografi.

9. Daya dukung lahan adalah t ingkat kemampuan lahan unt uk mendukung segala akt ivit as manusia yang ada di w ilayahnya (Riyadi dan Brat akusumah, 2003). Daya dukung lahan merupakan alat analisis penggunaaan lahan dan populasi penduduk (M cCal, 1995).

10. Daya dukung DAS adalah kemampuan DAS unt uk mew ujudkan kelest arian dan keserasian ekosist em sert a meningkat nya kemanfaat an sum berdaya alam bagi m anusia dan makhluk hidup lainnya secara berkelanjut an (PP 37 Tahun 2012).

11. Degradasi lahan adalah penurunan at au kehilangan seluruh kapasit as alami unt uk menghasilkan t anaman yang sehat dan bergizi sebagai akibat erosi, pem bent ukan lapisan padas (hardpan), dan akumulasi bahan kim ia beracun (t oxic), disamping penurunan f ungsi sebagai media t at a air (Somasiri, 1998).

12. Hukum adat adalah at uran t idak t ert ulis yang t um buh, berkem bang dan dipert ahankan dengan kesadaran oleh masyarakat nya. (Hilman, 1992).

13. Increment al Capit al Out put Rat io (ICOR) adalah rasio t am bahan modal/ out put dalam hubungannya produksi barang at au jasa pada suat u sekt or t ert ent u (Todaro, 1993).

14. Invest asi adalah modal at au uang dit anamankan ke dalam suat u unit usaha at au suat u negara unt uk meproduksi barang at au jasa (Todaro, 1993).

15. Invest at ion gap adalah selisih kebut uhan invest asi dengan t abungan masyarakat at au negara unt uk mencapai pert umbuhan ekonom i yang t elah dit ent ukan dalam perencanaan (Todaro, 1993).

16. Karakt erist ik DAS adalah gambaran spesifik mengenai DAS yang dicirikan oleh paramet er yang berkait an dengan keadaan morfomet ri, t opograf i, t anah, geologi, veget asi, penggunaan lahan, hidrologi, dan manusia (Seyhan, 1977).

17. Kaw asan adalah w ilayah yang mem iliki fungsi ut ama lindung at au budidaya.

97

18. Kaw asan budi daya adalah w ilayah yang dit et apkan dengan fungsi ut ama unt uk dibudidayakan at as dasar kondisi dan pot ensi sum ber daya alam , sum ber daya manusia, dan sum ber daya buat an (UU No. 26 Tahun 2007).

19. Kaw asan lindung adalah w ilayah yang dit et apkan dengan fungsi ut am a melindungi kelest arian lingkungan hidup yang mencakup sum ber daya alam dan sum ber daya buat an (UU No. 26 Tahun 2007).

20. Kebiasaan adalah at uran yang berlaku dalam suat u masyarakat dimana apabila ada anggot anya yang melanggar dihukun dengan cara melakukan pest a adat .

21. Kekeringan (berkait an dengan produksi pert anian) adalah suat u periode dimana kekurangan air yang menurunkan at au menjadikan kegagalan pert umbuhan dan hasil akhir dari t anaman ut ama suat u w ilayah (Troeh, et al., 1980).

22. Kelem bagaan t erdiri dari st rukt ur, kognit if , normat if, dan regulat if sert a akt ifit as yang mem berikan st abilit as dan makna bagi perilaku sosial, dalam analisis kelem bagaan biasa dilakukan dengan mengamat i organisasi (st rukt ur, t ugas pokok dan f ungsi) at uran main, norma-norma, nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat (Scot t , 1995).

23. Kepadat an pemukiman adalah jumlah penduduk per sat uan luas pem ukiman yang biasanya dinyat akan sebagai jum lah penduduk per km2.

24. Kepadat an penduduk agraris adalah jum lah pet ani yang menggarap lahan per sat uan luas lahan pert anian yang biasanya dinyat akan sebagai jumlah pet ani per ha (Barclay, 1984).

25. Kepadat an penduduk geografis adalah jumlah orang yang mendiam i sat u sat uan luas w ilayah yang biasanya dinyat akan sebagai jumlah orang per km2 (Barclay, 1984).

26. Ket ergant ungan penduduk t erhadap lahan adalah persen kont ribusi pendapat an dari lahan pert anian t erhadap pendapat an keluarga (Depart emen Kehut anan, 2001).

27. Lahan krit is adalah lahan yang keadaan fisiknya demikian rupa sehingga lahan t ersebut t idak dapat berfungsi secara baik sesuai perunt ukannya sebagai media produksi dan maupun sebagai media

98

t at a air (KepM enHut . No. 52/ Kpt s-II/ 2001).

28. Locat ion quot ient (LQ) at au sering disebut sebagai kegiat an dasar w ilayah dalam buku ini adalah LQ sekt or pert anian yang merupakan proporsi jumlah penduduk yang bekerja pada sekt or pert anian dibanding jum lah penduduk yang bekerja pada seluruh sekt or pem bangunan (Riyadi dan Brat akusumah (2003).

29. M it igasi bencana adalah serangkaian upaya unt uk mengurangi risiko bencana, baik melalui pem bangunan fisik maupun penyadaran dan peningkat an kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No 24 Tahun 2007).

30. Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengat ur hubungan t imbal balik ant ara sumber daya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala akt ivit asnya, agar t erw ujud kelest arian dan keserasian ekosist em sert a meningkat nya kemanfaat an sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjut an (PP No 37 Tahun 2012).

31. Perencanaan adalah suat u proses unt uk menent ukan t indakan masa depan yang t epat , melalui urut an pilihan, dengan mem perhit ungkan sum berdaya yang t ersedia (UU No. 25 Tahun 2004).

32. Peringat an dini adalah serangkaian kegiat an pemberian peringat an sesegera mungkin kepada masyarakat t ent ang kem ungkinan t erjadinya bencana pada suat u t em pat oleh lem baga yang berw enang (UU No 24 Tahun 2007).

33. Pert um buhan ekonom i adalah persen perubahan Produk Domest ik Regional Brut o dibagi dengan Produk Domest ik Brut o t ahun sebelum nya (Todaro, 1993).

34. Rencana t at a ruang adalah hasil perencanaan t at a ruang (UU No. 26 Tahun 2007).

35. Ruang adalah w adah yang meliput i ruang darat , ruang laut , dan ruang udara, t ermasuk ruang didalam bumi sebagai sat u kesat uan w ilayah, t em pat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiat an, dan memelihara kelangsungan hidupnya (UU No. 26 Tahun 2007).

36. Sist em Perencanaan Pembangunan Nasional adalah suat u kesat uan t at a cara perencanaan pem bangunan unt uk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan t ahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara Negara dan

99

masyarakat di t ingkat Pusat dan Daerah (UU No. 25 Tahun 2004).

37. St rukt ur ekonomi adalah pem bagian t ahap ekonom i suat u daerah (region) at au negara yang dibagi menjadi t iga sekt or yait u pert anian, indust ri dan jasa. Penent uannya dilakukan berdasarkan sum bangan masing-masing sekt or t erhadap Produk Domest ik Regional Brut o (Lew is, W.A. 1954).

38. Tanah longsor adalah salah sat u bent uk dari gerak masa t anah, bat uan dan runt uhan bat u/ t anah yang t erjadi seket ika bergerak menuju lereng baw ah yang dikendalikan oleh gaya gravit asi dan meluncur di at as suat u lapisan kedap yang jenuh air (bidang luncur) (Brook et al., 1991).

39. Tat a ruang adalah w ujud st rukt ur ruang dan pola ruang. St rukt ur ruang adalah susunan pusat -pusat perm ukiman dan sist em jaringan prasarana dan sarana yang berf ungsi sebagai pendukung kegiat an sosial ekonom i masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Pola ruang adalah dist ribusi perunt ukan ruang dalam suat u w ilayah yang meliput i perunt ukan ruang unt uk fungsi lindung dan perunt ukan ruang unt uk fungsi budidaya. Penat aan ruang adalah suat u sist em proses perencanaan t at a ruang, pemanfaat an ruang, dan pengendalian pemanfaat an ruang (UU No. 26 Tahun 2007).

40. Tat a kelakuan (mores) adalah at uran yang berlaku dalam suat u masyarakat dimana apabila ada anggot a yang melanggar biasanya dit egur oleh orang lain, ket ua adat at au pimpinan informal.

41. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesat uan geografis besert a segenap unsur t erkait yang bat as dan sist em nya dit ent ukan berdasarkan aspek administ rat if dan/ at au aspek fungsional (UU No. 26 Tahun 2007).

100

Dokumen terkait