• Tidak ada hasil yang ditemukan

M ekanisme Perencanaan dan Peran Para Pihak

Gambar 5. Diagram alir analisis tipologi DAS Daerah Kebanjiran

C. M ekanisme Perencanaan dan Peran Para Pihak

Pengelolaan DAS melibat kan berbagai ragam penggunaan lahan dengan berbagai pemangku dan pihak t erkait sert a pengambil keput usan dalam pemanfaat an sumberdaya alam. Oleh karena it u pengelolaan DAS dengan menggunakan pendekat an m ult i-disiplin merupakan keharusan. Kegiat an harus melibat kan inst it usi pemerint ah dari berbagai disiplin at au sekt or dan melibat kan berbagai kelompok masyarakat sert a pelaku pasar. M engingat w ilayah DAS t idak selalu sama dengan w ilayah administ rasi, sering dit em ukan kendala dalam pelaksanaan pengelolaan DAS baik bent uk kegiat annya maupun penent uan lokasinya. Hal ini t erjadi karena di dalam w ilayah DAS t erdapat berbagai sumberdaya alam (veget asi, t anah, dan air), sehingga ada beberapa sekt or dan kepent ingan yang masuk. Di samping it u, ada perbedaan priorit as pengelolaan dari masing-masing daerah adm inist rasi. Oleh karena it u, sist em perencanaan pengelolaan DAS yang dibangun harus kom pat ibel dengan sist em perencanaan nasional/ daerah dan selaras dengan kelem bagaan t erkait .

M engingat pengelolaan DAS bersifat mult i-sekt or, maka dalam perencanaannya akan melibat kan seluruh parapihak t erkait (st akeholders). Ist ilah st akeholder sudah sangat populer, yang secara sederhana sering dinyat akan sebagai para pihak at au pihak-pihak yang t erkait dengan suat u rencana at au kegiat an. Berdasarkan kekuat an, posisi dan pengaruh para pihak t erhadap suat u rencana, para pihak dapat dikelom pokkan dalam t iga kelom pok (ODA, 1995) sebagai berikut :

1. St akeholder ut ama (primer), yait u yang m emiliki kait an kepent ingan secara langsung dengan suat u kebijakan, program dan proyek,

31

sehingga harus dit em pat kan sebagai penent u dalam proses pengam bilan keput usan.

2. St akeholder pendukung (sekunder), yait u yang t idak memiliki kait an kepent ingan secara langsung t erhadap suat u kebijakan, program dan proyek, t et api memiliki kepedulian sehingga t urut berpengaruh t erhadap sikap masyarakat dan keput usan legal pemerint ah.

3. St akeholder kunci, yait u yang memiliki kew enangan secara legal dalam hal pengam bilan keput usan. St akeholder yang dimaksud adalah unsur eksekut if dan legislat if.

Dalam penyusunan rencana pengelolaan DAS yang kompat ibel dengan RPJM / D, maka ada 4 (em pat ) kelom pok pihak yang t erlibat dalam penyusunan rencana yakni pemerint ah, masyarakat , sw ast a, dan relaw an yang secara ringkas diilust rasikan pada Gambar 6.

Pihak masyarakat dan sw ast a sebagai pihak ut ama karena memiliki kait an kepent ingan secara langsung dengan suat u kebijakan, sehingga harus dit em pat kan sebagai penent u dalam proses pengam bilan keput usan. Dengan ket erlibat an masyarakat dan sw ast a dalam penyusunan rencana pengelolaan DAS menunjukkan bahw a rencana pengelolaan ada kom binasi ant ara rencana yang bersifat t op-dow n dan bot t om-up. Unt uk it u, ket erlibat an masyarakat dan sw ast a di sini lebih mengarah pada rencana

Gambar 6. Para pihak t erkait perencanaan pengelolaan DAS Relawan : LSM, PT, Media, dll Pemerintah Swasta/Pelaku Bisnis Masyarakat

32

kegiat an yang bersifat operasional. Pihak sukarelaw an (LSM , perguruan t inggi, media dll) sebagai pihak pendukung karena meskipun t idak mem iliki kait an kepent ingan secara langsung t erhadap suat u kebijakan, t et api mem iliki kepedulian sehingga t urut berpengaruh t erhadap sikap masyarakat dan keput usan legal pemerint ah. Beberapa daerah yang t elah mendirikan “ Forum DAS” dapat dijadikan media koordinasi, int egrasi, sinkronisasi, sert a sinergi dari 4 (empat ) pilar kelom pok pihak t erkait dalam perencanaan pengelolaan DAS. Perat uran Pemerint ah No. 37 Tahun 2012 mengamanat kan bahw a pengelolaan DAS diselenggarakan secara t erkoordinasi dengan melibat kan Inst ansi Terkait pada lint as w ilayah adm inist rasi sert a peran sert a masyarakat . Lebih lanjut dinyat akan bahw a PP t ersebut dit ujukan unt uk mengkoordinasikan, mengint egrasikan, mensikronisasikan, dan mensinergikan Pengelolaan DAS dalam rangka meningkat kan Daya Dukung DAS.

Berdasarkan Perat uran Pemerint ah (PP) No. 38 Tahun 2007 t ent ang Pembagian Urusan Pemerint ahan ant ara Pemerint ah, Pemerint ah Daerah Provinsi, dan Pemerint ah Daerah Kabupat en/ Kot a, pengelolaan DAS merupakan Sub Bidang dari Bidang Kehut anan. Pembagian urusan Sub Bidang pengelolaan DAS (nomor 41) adalah:

1. Urusan Pemerint ah adalah penetapan pola um um, norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan DAS, penetapan kriteria dan urutan DAS/ Sub DAS prioritas serta penyusunan rencana pengelolaan DAS terpadu.

2. Urusan pemerint ah daerah provinsi adalah mem berikan pert imbangan teknis rencana pengelolaan, dan penyelenggaraan pengelolaan DAS skala provinsi.

3. Urusan pem erint ah daerah kabupat en/ kot a adalah mem berikan pert imbangan teknis penyusunan rencana pengelolaan, penyelenggaraan pengelolaan DAS skala kabupatan/ kota.

Akan t et api dengan berlakunya PP No 37 Tahun 2012 maka penyusunan dan penet apan rencana pengelolaan DAS dilakukan oleh:

33

b. Gubernur sesuai kew enangannya unt uk DAS dalam provinsi dan/ at au lint as kabupat en/ kot a;

c. Bupat i/ w alikot a sesuai kew enangannya unt uk DAS dalam kabupat en/ kot a.

Hal ini sejalan dengan UU No. 25 Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun 2004 bahw a pelaksanaan t ugas dan f ungsi perencanaan pem bangunan di Daerah Provinsi, Kabupat en, Kot a adalah Badan Perencanaan Pem bangunan Daerah yang selanjut nya disebut Bappeda. Dengan demikian PP No. 38 Tahun 2007 t idak dibahas lebih lanjut .

Dalam penyelenggaraan perencanaan, RPJM Daerah dit et apkan dengan Perat uran Kepala Daerah, sedangkan Renst ra-SKPD dit et apkan dengan perat uran pim pinan SKPD set elah disesuaikan dengan RPJM Daerah. Penyusunan RPJM Nasional/ Daerah dan Rencana Kerja Pemerint ah/ Daerah (RKP/ D) dilakukan dengan urut an kegiat an (UU No. 25 Tahun 2004 pasal 9 ayat 2):

1. Penyiapan rancangan aw al rencana pem bangunan; 2. Penyiapan rancangan rencana kerja;

3. M usyaw arah perencanaan pem bangunan (musrenbang); dan 4. Penyusunan rancangan akhir rencana pem bangunan.

M usyaw arah Perencanaan Pem bangunan (M usrenbang) adalah suat u forum ant ar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan Daerah.

Berkenaan perat uran perundangan t ersebut maka penyusunan rencana pengelolaan DAS dapat dilakukan dengan urut an sebagai berikut :

1. Penyusunan karakt erisasi DAS sebagai rancangan aw al perencanaan 2. M usyaw arah rencana kegiat an pengelolaan

3. Penyusunan rencana akhir

Sesuai dengan perat uran perundangan maka penyelenggaraan perencanaan pengelolaan DAS lintas kabupaten dilaksanakan oleh Tim yang berada di bawah koordinasi Bappeda provinsi. Demi kelancaran penyelenggaraan, kegiat an aw al dim ulai dengan penyusunan karakt erisasi DAS. Hasil karakt erisasi digunakan sebagai bahan musyaw arah usulan kegiat an

34

pengelolaan dengan para pihak (st akeholders), baik pemerint ah (SKPD), sw ast a, maupun organisasi kemasyarakat an. Penyusunan karakt erisasi DAS bukan berart i milik sat u inst it usi pemerint ah t et api hanya merupakan kerangka arah masalah yang harus dit angani. Dengan demikian perencanaan pengelolaan DAS yang t ersusun, t erut ama usulan kegiat annya, merupakan produk para pihak dalam forum musyaw arah. Dengan cara demikian maka produk perencanaan pengelolaan DAS akan selalu diacu oleh SKPD dalam menyusun RPJM Daerah dan Renst ra-SKPD. Secara ringkas mekanisme at au proses penyusunannya dapat menggunakan diagram alir sepert i Gam bar 7.

Gambar 7. Mekanisme atau proses perencanaan pengelolaanDAS tingkat provinsi.

Konsep Usulan Penyelesaian Masalah dari

Para Pihak

RTRW

Provinsi

Kesepakatan Masalah & Penetapan Tujuan Bappeda (Tim) Musyawarah Para Pihak Terkait Karakterisasi DAS RTRW

Provinsi Usulan Penyelesaian Masalah dari Para Pihak Rencana Pengelolaan DAS Tersusun :

- Kebijakan - Program - Kegiatan

35

IV. PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS

DALAM KABUPATEN

Dokumen terkait