• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memudahkan memahami penelitian ini, maka penulis membuat kerangka penelitian sebagai berikut :

H1 H2 H3 H4

H5

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

: Menunjukan pengaruh secara parsial : Menunjukan pengaruh secara simultan Kualitas Produk (X3)

Promosi (X4)

Kepuasan Konsumen (Y) Harga (X2)

Kualitas Pelayanan (X1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal karena berdasarkan pada hubungan variabel. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus (case study) dengan menjelaskan suatu keadaan dari suatu masalah sesuai kenyataan yang terjadi. Dalam penelitian ini berupa studi kasus pelanggan Angop Coffee Shop.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi dari narasumber melalu kuesioner Februari sampai Maret 2020. Lokasi penelitian pada Angop Coffee Shop ini di jalan Sambisari Blok A No 8, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

C. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen (Sugiarto, 2017:78). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (Sugiarto, 2017:78).

Varibel dependen dalam penelitian ini yaitu, kepuasan konsumen.

Tabel III.1

Definisi, Indikator, dan Butir Pertanyaan Variabel

No Variabel Indikator Pernyataan

1. Kualitas Pelayanan

a. Tangibles (Bukti Langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, saran komunikasi (Sangadji dan Sopiah, 2013:100-101).

b. Reliability (Kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan telah dijanjikan (Sangadji dan Sopiah, 2013:100-101).

Kecepatan pelayanan

Saya merasa

kecepatan karyawan dalam memberikan pelayanan baik.

c. Responsiveness (Daya Tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan tanggap (Sangadji dan Sopiah, 2013:100-101).

Pelayanan tanggap

Saya merasa dipercaya yang dimiliki staff, bebas dari bahaya, resiko, ataupun keraguan (Sangadji dan Sopiah, 2013:100-101).

Pengetahuan produk

Kesopanan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan pelanggan (Sangadji dan Sopiah, 2013:100-101).

Komunikasi yang baik

Perhatian yang tulus

Saya merasa

2. Harga merupakan

a. Keterjangkauan harga, penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen.

Konsumen dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam satu merek terdapat beberapa jenis produk mulai dari harga yang termahal hingga termurah. Dengan harga yang ditetapkan terjangkau konsumen dapat membeli produ sesuai dengan kebutuhannya (Stanton 1998 dalam Yusup,

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu penetapan harga yang dilakukan perusahaan yang disesuaikan dengan kualitas produk yang dapat diperoleh konsumen (Stanton 1998 dalam Yusup, 2011:27).

c. Daya saing harga, yaitu penawaran harga yang dilakukan oleh perusahaan berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh perusahaan lain pada jenis produk yang sama. Dalam hal ini perbandingan mahal atau murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen saat akan melakukan pembelian (Stanton 1998 dalam Yusup,

a. Performance (kinerja produk), hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut (Gaspersz dalam Umar Husain,

b. Aesthetics (estetika/keindahan produk), merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual (Gaspersz dalam Umar Husain, 2003:233).

Penyajian produk

Saya memilih Angop Coffee Shop karena penyajian produknya menarik.

c. Special features (fitur khusus), yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya (Gaspersz dalam Umar Husain, 2003:233).

Pilihan minuman

d. Conformance (kesesuaian produk), hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan (Gaspersz dalam Umar Husain, 2003:233).

Saya memilih Angop Coffee Shop karena sesuai dengan keinginan.

e. Reliability (kehandalan produk), hal ini yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula (Gaspersz dalam Umar Husain, 2003:233).

Konsistensi produk

Saya memilih Angop

f. Perceived Quality (persepsi kualitas), berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas (Gaspersz dalam Umar Husain,

a. Advertising (periklanan), yaitu Semua bentuk presentasi dan promosi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet, outdoor, dan bentuk lainnya (Kotler dan Armstrong, 2012:432). penjualan), yaitu Insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi

Diskon yang

ditawarkan Angop Coffee Shop menarik.

discounts, coupons, displays, demonstrations, contests, sweepstakes, dan events (Kotler dan Armstrong, 2012:432).

Diskon

c. Personal selling (penjualan perseorangan), yaitu Presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen.

Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentations, trade shows, dan incentive programs (Kotler dan Armstrong, 2012:432).

d. Direct marketing (penjualan langsung), yaitu Hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet, mobile marketing, dan lainnya (Kotler dan Armstrong, 2012:432). kepuasan pelanggan yang multi dimensi. Pelanggan akan puas dengan produk yang dibeli jika produk tersebut berkualitas baik (Irawan, 2008: 37). sensitif terhadap harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka mendapatkan nilai yang tinggi (Irawan, 2008: 37). pelayanan), adalah konsep pelayanan yang terdiri dari tangibles, responsiveness, reliability, assurace dan empathy (Irawan, 2008: 37). emosional), adalah faktor ini berhubungan dengan gaya hidup seseorang (Irawan, 2008: 37).

Saya suka

berkunjung ke Angop Coffee Shop.

e. Biaya dan kemudahan, adalah pelanggan akan semakin puas dengan relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan (Irawan, 2008: 37).

Harga produk Angop Coffee Shop sesuai kemampuan saya.

Akses pemesanan produk Angop Coffee Shop mudah.

2. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran skala rating (rating scale) sehingga pengukuran varibel yang digunakan yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2017:165) model skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval.

Tabel III.2 Skala Likert

D. Populasi dan sampel

Skala Pengukuran Keterangan

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak setuju

3 Setuju

4 Sangat setuju

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pada Angop Coffee Shop di Sambisari Blok A No 8, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi sehingga dapat mewakili dari jumlah populasi (Sugiyono, 2011:62). Penelitian ini ditentukan jumlah sampel sebanyak 100 responden karena jumlah tersebut sudah cukup mewakili populasi.

E. Unit Analisis

Konsumen kafe Angop Coffee Shop Yogyakarta F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonprobability sampling dengan menggunakan purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2009:120-122), nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, pertimbangan sampel yang digunakan yaitu :

1. Responden yang datang di Angop Coffee Shop minimal berumur lebih dari 15 tahun.

G. Sumber Data 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan, seperti halnya hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Sugiarto, 2017:178). Dalam penelitian ini, data primer yang diperoleh peneliti berasal dari hasil pengisian kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Sugiarto, 2017:202). Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini berasal dari pemilik dan karyawan Angop Coffee Shop terkait dengan penelitian ini.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017:225). Kuesioner akan diberikan oleh responden yang sudah memenuhi pertimbangan.

I. Teknik Pengujian Instrumen

Penelitian ini diuji validitas dan reliabilitasnya agar instrumen penelitian yang digunakan dapat dibuktikan kebenarannya.

1. Uji Validitas

Validitas menyatakan keakuratan atau ketepatan. Artinya, data yang valid adalah data yang akurat atau data yanag tepat. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian mengukur apa yang ingin diukur (Sugiarto, 2017:208). Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:172).

Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, yaitu :

𝒓 = 𝒏(∑ 𝑿𝒀) − (∑ 𝑿) (∑ 𝒀)

√𝑵 ∑ 𝑿𝟐− (∑ 𝑿)𝟐 } (𝑵 ∑ 𝒀𝟐− (∑ 𝒀)𝟐 Keterangan :

r : koefisien korelasi X : skor butir

Y : skor total butir N : jumlah responden 𝛴𝑋 : jumlah skor X 𝛴𝑌 : jumlah skor Y

ΣXY : jumlah hasil kali antara X dan Y

Untuk menentukan valid atau tidaknya instrumen maka ketentuannya sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabel berkenaan dengan konsistensi, presisi, dan ketelitian.

Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang konsisten.

Artinya, berapapun banyaknya pengulangan yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tersebut, kesimpulan yang diperoleh tetap sama, walaupun perolehan angka nominalnya tidak harus sama (Sugiarto, 2017:209). Hasil Penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009:172).

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen diantaranya menggunakan rumus Cornbach’s Alpha yang digunakan untuk mencari nilai skornya antara 1 dan 0

𝑟11= { 𝐾

𝐾 − 1} {1 − 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 } Keterangan :

𝑟11 : reliabilitas instrument K : banyak butir pertanyaan

𝜎2𝑏 : jumlah varian butir 𝜎2t : varian total

Untuk menentukan instrumen realiabel atau tidak, maka dapat digunakan

a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan reliabel.

b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:206).

Analisis data yang dilakukan dalam penilitian ini dengan bantuan program SPSS sebagai alat untuk mengukur regresi model yang telah dirumuskan.

1. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014:206).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedasitas.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154), uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila variabel tidak berdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One Sample Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2016:103), pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas adalah pengujian yang mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Efek dari multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal

tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen.

Untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di masa yang akan dating berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (depedent) (Siregar, 2015:301). Rumus regresi linear berganda sebagai berikut :

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2𝑥2 + 𝑏3𝑥3+ 𝑏4𝑥4+ 𝑒 Dimana :

Y : kepuasan konsumen, X1 : kualitas pelayanan X2 : harga

X3 : kualitas produk X4 : promosi

e : variabel pengganggu (error) a : nilai konstanta

4. Pengujian Hipotesis dengan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikasi atau menguji besarnya pengaruh seluruh variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

Pengujian F dengan langkah : a. Hipotesis penelitian

H0 = Kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi tidak berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen.

H𝑎 =Kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5%

c. Menentukan F hitung

Keterangan:

n = ukuran sampel m = banyaknya prediktor = koefisien determinasi d. Kriteria:

H0 diterima dan H𝑎 ditolak, F hitung ≤ F tabel.

H0 ditolak dan H𝑎 diterima, F hitung > F tabel.

e. Kesimpulan

Jika Ho ditolak Ha diterima maka kualitas pelayanan, harga, kualitas pruduk, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

𝐹𝑟𝑒𝑔= 𝑅²(𝑁−𝑚−1)𝑚 (1−𝑅2)

Jika Ho diterima Ha ditolak maka kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

5. Pengujian Hipotesis dengan Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji regresi secara parsial (individual) dan digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Langkah pengujian hipotesis:

a. Hipotesis penelitian, yaitu H0 dan H𝑎

H0 = Variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

H𝑎 = Variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) berpengaruh terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5%

c. Uji t hitung

Keterangan:

𝑡𝑗 = t hitung koefisien ke j

𝑏𝑗 = koefisien regresi dari variabel ke j 𝑠𝑗 = standar error dari 𝑏𝑗

𝑡𝑗 = 𝑏𝑗 𝑠𝑗

d. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima jika – t tabel > t hitung > t tabel atau Sig. < 0,05.

Ho diterima dan Ha ditolak jika – t tabel < t hitung < t tabel atau Sig. > 0,05.

e. Kesimpulan

Jika H𝑜 ditolak, berarti ada pengaruh variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas pruduk, dan promosi) secara parsial terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

Jika Ho diterima berarti tidak ada pengaruh variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) secara parsial terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

6. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui presentase seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑅2 =

𝑏1 ∑ 𝑋1𝑌+ 𝑏2 ∑ 𝑋2𝑌

∑ 𝑌2

Keterangan :

𝑅2 : koefisien determinasi X : variabel independen b : koefisien regresi Y : variabel dependen

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar IV.1 Logo Angop Coffee Shop Sumber: Data Perusahaan, 2020 A. Sejarah Perusahaan

Angop Coffee Shop merupakan salah satu warung kopi yang berada di pinggiran Kota Yogyakarta yang tepatnya di jalan Sambisari Blok A No 8, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini bergerak dalam bidang penjualan minuman olahan kopi dan berbagai cemilan hingga makanan berat.

Berdiri pada bulan April 2017 yang didirikan oleh Wahyu Hidayat yang dulunya memiliki latar belakang sebagai programmer software. Awal mula membuka warung kopi Angop Coffee Shop adalah ketika pemilik merasa jenuh selama 5 tahun bekerja harus menjemput bola pelanggan, kejenuhan ini mengubah mindset menjadi pelanggan yang mendatangi pemilik. Kebiasaan pemilik yang bekerja pada malam hari dan selalu ditemani dengan kopi munculah ide pemilik untuk membuka warung kopi yang kebetulan juga baru

booming pada kalangan masyarakat. Secara kebetulan pemilik memiliki rumah di sekitar sambisari berdekatan dengan Candi Sambisari dan daerah ini juga dijadikan desa wisata oleh pemerintah setempat sehingga daerah ini cukup banyak usaha masyarakat dan cukup ramai. Lokasi ini dianggap strategis oleh pemilik untuk membuka warung kopi.

Nama Angop Coffee Shop sendiri memiliki makna yaitu “Angop” diambil dari akronim “Ayo Ngopi” yang tujuannya untuk mengajak minum kopi di warung Angop ini. Sehingga nama “Ayo Ngopi” disederhanakan menjadi Angop supaya mudah di ingat. Angop dalam bahasa jawa memiliki arti menguap dan timbul rasa mengantuk oleh karena itu jika mengantuk cocok nya minum kopi di Angop Coffee Shop.

Angop Coffee Shop ini merupakan warung kopi yang cukup populer dikalangan anak muda Desa Purwomartani, Yogyakarta. Warung kopi ini buka mulai pukul 15.30 – 24.00 WIB dan setiap harinya ramai pelanggan. Angop Coffee Shop memiliki satu pemasok untuk semua jenis kopi yaitu dari Yohan Coffee Roastery yang kebetulan teman sendiri. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau berdasarkan hasil riset pemilik bahwa kemapuan ekonomi masyarakat sekitar dengan melihat dikawasan pinggir kota tepatnya di daerah Sambisari disimpulkan bahwa kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi kopi sangat rendah. Banyak masyarakat berpikir daripada mengeluarkan uang sekitar Rp 20.000 untuk membeli kopi lebih baik untuk membeli makanan.

Dari situ pemilik membuat harga yang ditawarkan terjangkau dibawah harga

makanan. Pemilik juga membuat konsep warung kopi sederhana yang kelihatan murah tetapi tidak murahan dengan konsep old school.

Berikut adalah daftar menu dan harga yang ditawarkan oleh Angop Coffee Shop :

Tabel IV.1

Daftar Menu Angop Coffee Shop

Menu Kopi Menu Non Kopi

Menu Harga Menu Harga

Espresso Rp 10.000 Coklat Mantab Panas Rp 8.000

Double Shot Espresso Rp 16.000 Coklat Mantab Dingin Rp 8.000

Latte Panas Rp 12.000 Coklat Mantab Eskrim Rp 10.000

Latte Dingin Rp 13.000 Lemontea Bubble Eskrim Rp 10.000

Americano Panas Rp 10.000 Thai Tea Panas Rp 8.000

Americano Dingin Rp 10.000 Thai Tea Dingin Rp 8.000

Moccacino Panas Rp 12.000 Thai Tea Latte Panas Rp 12.000 Moccacino Dingin Rp 13.000 Thai Tea Latte Dingin Rp 12.000

Affogato Rp 12.000 Milkshake Vanilla Blue Rp 8.000

Cappucino Panas Rp 12.000 Milkshake Durian Rp 8.000

Cappucino Dingin Rp 13.000 Milkshake Coklat Rp 8.000

Frappucino Rp 12.000 Milkshake++ Rp 12.000

Tubruk Panas Rp 8.000 Es Krim Rp 8.000

Tubruk Dingin Rp 8.000 Susu Nganu Panas Rp 7.000

Vietnam Drip Panas Rp 8.000 Susu Nganu Dingin Rp 7.000

Vietnam Drip Dingin Rp 8.000 Lemontea Panas Rp 8.000

French Press Rp 8.000 Lemontea Dingin Rp 8.000

V6o Rp 9.000 Teh Panas Rp 5.000

Plus Susu Rp 1.000 Es Teh Rp 6.000

Wedang Uwuh Rp 7.000

Air Putih Rp 1.000

Menu Makanan Berat Menu Makanan Ringan dan Receh

Menu Harga Menu Harga

Seblak Astuti 2.0 Rp 12.000 Getuk Ayu Rp 8.000

Seblak Astuti Rp 9.000 Popcorn Rp 7.000

Mie Goreng Rp 8.000 Roti Goreng Eskrim Rp 10.000

Sandwich Telor Rp 11.000 Pisang Moncrot Rp 9.000

Mie Goreng Dobel Rp 11.000 Tahu Bakso Tuna Rp 8.000

Mie Rebus Dobel Rp 11.000 Kentang Goyeng Rp 10.000

Nasi Telor Rp 8.000 Tela-Tela Rp 7.000

Mie Rebus Rp 8.000 Roti Bakar Rp 8.000

Nasi Goreng Rp 10.000

Omlet Kriting Rp 9.000

Nasi Rp 3.000

Sumber: Data Perusahaan, 2020.

B. Visi Misi Perusahaan

Visi : Membangun budaya minum kopi di kawasan pinggiran kota.

Misi :

- Menyediakan kopi dengan harga terjangkau.

- Menyediakan tempat yang nyaman.

- Menyediakan internet yang kencang.

C. Struktur Organisasi

Gambar IV.2

Struktur Organisasi Angop Coffee Shop D. Tugas dan Tanggung Jawab

a. Pemilik

Membuat produk, mengembangkan produk, berinovasi, belanja, marketing, pembukuan. Pemilik bertanggungjawab atas seluruh asset yang dimiliki dan karyawan.

b. Karyawan

Karyawan membuat makanan dan minuman sesuai pesanan, sebagai kasir dan juga waiters hingga membuka dan menutup gerai/toko.

Karyawan juga memiliki tanggung jawab memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

Pemilik (Wahyu Hidayat)

Karyawan (Asiau)

Karyawan (Dewi Clarita)

BAB V

ANALIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai karakteristik responden, analisis data, dan pembahasan, data yang telah dikumpulkan peneliti berasal dari kuesioner yang dibagikan dan telah diisi oleh konsumen Angop Coffee Shop. Peneliti membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk menyebarkan kuesioner. Seluruh kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasikan menggunakan program Ms. Excel 2013 dan kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 25.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara langsung oleh peneliti sebanyak 100 kuesioner kepada konsumen Angop Coffee Shop. Kuesioner dibagikan dan diisi dari

Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara langsung oleh peneliti sebanyak 100 kuesioner kepada konsumen Angop Coffee Shop. Kuesioner dibagikan dan diisi dari

Dokumen terkait