• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

J. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:206).

Analisis data yang dilakukan dalam penilitian ini dengan bantuan program SPSS sebagai alat untuk mengukur regresi model yang telah dirumuskan.

1. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014:206).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedasitas.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154), uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila variabel tidak berdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One Sample Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2016:103), pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas adalah pengujian yang mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Efek dari multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal

tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen.

Untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di masa yang akan dating berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (depedent) (Siregar, 2015:301). Rumus regresi linear berganda sebagai berikut :

π‘Œ = π‘Ž + 𝑏1 π‘₯1 + 𝑏2π‘₯2 + 𝑏3π‘₯3+ 𝑏4π‘₯4+ 𝑒 Dimana :

Y : kepuasan konsumen, X1 : kualitas pelayanan X2 : harga

X3 : kualitas produk X4 : promosi

e : variabel pengganggu (error) a : nilai konstanta

4. Pengujian Hipotesis dengan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikasi atau menguji besarnya pengaruh seluruh variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

Pengujian F dengan langkah : a. Hipotesis penelitian

H0 = Kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi tidak berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen.

Hπ‘Ž =Kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5%

c. Menentukan F hitung

Keterangan:

n = ukuran sampel m = banyaknya prediktor RΒ² = koefisien determinasi d. Kriteria:

H0 diterima dan Hπ‘Ž ditolak, F hitung ≀ F tabel.

H0 ditolak dan Hπ‘Ž diterima, F hitung > F tabel.

e. Kesimpulan

Jika Ho ditolak Ha diterima maka kualitas pelayanan, harga, kualitas pruduk, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

πΉπ‘Ÿπ‘’π‘”= 𝑅²(π‘βˆ’π‘šβˆ’1)π‘š (1βˆ’π‘…2)

Jika Ho diterima Ha ditolak maka kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

5. Pengujian Hipotesis dengan Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji regresi secara parsial (individual) dan digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Langkah pengujian hipotesis:

a. Hipotesis penelitian, yaitu H0 dan Hπ‘Ž

H0 = Variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

Hπ‘Ž = Variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) berpengaruh terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

b. Tingkat signifikansi (𝛼) = 5%

c. Uji t hitung

Keterangan:

𝑑𝑗 = t hitung koefisien ke j

𝑏𝑗 = koefisien regresi dari variabel ke j 𝑠𝑗 = standar error dari 𝑏𝑗

𝑑𝑗 = 𝑏𝑗 𝑠𝑗

d. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima jika – t tabel > t hitung > t tabel atau Sig. < 0,05.

Ho diterima dan Ha ditolak jika – t tabel < t hitung < t tabel atau Sig. > 0,05.

e. Kesimpulan

Jika Hπ‘œ ditolak, berarti ada pengaruh variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas pruduk, dan promosi) secara parsial terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

Jika Ho diterima berarti tidak ada pengaruh variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, dan promosi) secara parsial terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).

6. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui presentase seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑅2 =

𝑏1 βˆ‘ 𝑋1π‘Œ+ 𝑏2 βˆ‘ 𝑋2π‘Œ

βˆ‘ π‘Œ2

Keterangan :

𝑅2 : koefisien determinasi X : variabel independen b : koefisien regresi Y : variabel dependen

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar IV.1 Logo Angop Coffee Shop Sumber: Data Perusahaan, 2020 A. Sejarah Perusahaan

Angop Coffee Shop merupakan salah satu warung kopi yang berada di pinggiran Kota Yogyakarta yang tepatnya di jalan Sambisari Blok A No 8, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini bergerak dalam bidang penjualan minuman olahan kopi dan berbagai cemilan hingga makanan berat.

Berdiri pada bulan April 2017 yang didirikan oleh Wahyu Hidayat yang dulunya memiliki latar belakang sebagai programmer software. Awal mula membuka warung kopi Angop Coffee Shop adalah ketika pemilik merasa jenuh selama 5 tahun bekerja harus menjemput bola pelanggan, kejenuhan ini mengubah mindset menjadi pelanggan yang mendatangi pemilik. Kebiasaan pemilik yang bekerja pada malam hari dan selalu ditemani dengan kopi munculah ide pemilik untuk membuka warung kopi yang kebetulan juga baru

booming pada kalangan masyarakat. Secara kebetulan pemilik memiliki rumah di sekitar sambisari berdekatan dengan Candi Sambisari dan daerah ini juga dijadikan desa wisata oleh pemerintah setempat sehingga daerah ini cukup banyak usaha masyarakat dan cukup ramai. Lokasi ini dianggap strategis oleh pemilik untuk membuka warung kopi.

Nama Angop Coffee Shop sendiri memiliki makna yaitu β€œAngop” diambil dari akronim β€œAyo Ngopi” yang tujuannya untuk mengajak minum kopi di warung Angop ini. Sehingga nama β€œAyo Ngopi” disederhanakan menjadi Angop supaya mudah di ingat. Angop dalam bahasa jawa memiliki arti menguap dan timbul rasa mengantuk oleh karena itu jika mengantuk cocok nya minum kopi di Angop Coffee Shop.

Angop Coffee Shop ini merupakan warung kopi yang cukup populer dikalangan anak muda Desa Purwomartani, Yogyakarta. Warung kopi ini buka mulai pukul 15.30 – 24.00 WIB dan setiap harinya ramai pelanggan. Angop Coffee Shop memiliki satu pemasok untuk semua jenis kopi yaitu dari Yohan Coffee Roastery yang kebetulan teman sendiri. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau berdasarkan hasil riset pemilik bahwa kemapuan ekonomi masyarakat sekitar dengan melihat dikawasan pinggir kota tepatnya di daerah Sambisari disimpulkan bahwa kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi kopi sangat rendah. Banyak masyarakat berpikir daripada mengeluarkan uang sekitar Rp 20.000 untuk membeli kopi lebih baik untuk membeli makanan.

Dari situ pemilik membuat harga yang ditawarkan terjangkau dibawah harga

makanan. Pemilik juga membuat konsep warung kopi sederhana yang kelihatan murah tetapi tidak murahan dengan konsep old school.

Berikut adalah daftar menu dan harga yang ditawarkan oleh Angop Coffee Shop :

Tabel IV.1

Daftar Menu Angop Coffee Shop

Menu Kopi Menu Non Kopi

Menu Harga Menu Harga

Espresso Rp 10.000 Coklat Mantab Panas Rp 8.000

Double Shot Espresso Rp 16.000 Coklat Mantab Dingin Rp 8.000

Latte Panas Rp 12.000 Coklat Mantab Eskrim Rp 10.000

Latte Dingin Rp 13.000 Lemontea Bubble Eskrim Rp 10.000

Americano Panas Rp 10.000 Thai Tea Panas Rp 8.000

Americano Dingin Rp 10.000 Thai Tea Dingin Rp 8.000

Moccacino Panas Rp 12.000 Thai Tea Latte Panas Rp 12.000 Moccacino Dingin Rp 13.000 Thai Tea Latte Dingin Rp 12.000

Affogato Rp 12.000 Milkshake Vanilla Blue Rp 8.000

Cappucino Panas Rp 12.000 Milkshake Durian Rp 8.000

Cappucino Dingin Rp 13.000 Milkshake Coklat Rp 8.000

Frappucino Rp 12.000 Milkshake++ Rp 12.000

Tubruk Panas Rp 8.000 Es Krim Rp 8.000

Tubruk Dingin Rp 8.000 Susu Nganu Panas Rp 7.000

Vietnam Drip Panas Rp 8.000 Susu Nganu Dingin Rp 7.000

Vietnam Drip Dingin Rp 8.000 Lemontea Panas Rp 8.000

French Press Rp 8.000 Lemontea Dingin Rp 8.000

V6o Rp 9.000 Teh Panas Rp 5.000

Plus Susu Rp 1.000 Es Teh Rp 6.000

Wedang Uwuh Rp 7.000

Air Putih Rp 1.000

Menu Makanan Berat Menu Makanan Ringan dan Receh

Menu Harga Menu Harga

Seblak Astuti 2.0 Rp 12.000 Getuk Ayu Rp 8.000

Seblak Astuti Rp 9.000 Popcorn Rp 7.000

Mie Goreng Rp 8.000 Roti Goreng Eskrim Rp 10.000

Sandwich Telor Rp 11.000 Pisang Moncrot Rp 9.000

Mie Goreng Dobel Rp 11.000 Tahu Bakso Tuna Rp 8.000

Mie Rebus Dobel Rp 11.000 Kentang Goyeng Rp 10.000

Nasi Telor Rp 8.000 Tela-Tela Rp 7.000

Mie Rebus Rp 8.000 Roti Bakar Rp 8.000

Nasi Goreng Rp 10.000

Omlet Kriting Rp 9.000

Nasi Rp 3.000

Sumber: Data Perusahaan, 2020.

B. Visi Misi Perusahaan

Visi : Membangun budaya minum kopi di kawasan pinggiran kota.

Misi :

- Menyediakan kopi dengan harga terjangkau.

- Menyediakan tempat yang nyaman.

- Menyediakan internet yang kencang.

C. Struktur Organisasi

Gambar IV.2

Struktur Organisasi Angop Coffee Shop D. Tugas dan Tanggung Jawab

a. Pemilik

Membuat produk, mengembangkan produk, berinovasi, belanja, marketing, pembukuan. Pemilik bertanggungjawab atas seluruh asset yang dimiliki dan karyawan.

b. Karyawan

Karyawan membuat makanan dan minuman sesuai pesanan, sebagai kasir dan juga waiters hingga membuka dan menutup gerai/toko.

Karyawan juga memiliki tanggung jawab memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

Pemilik (Wahyu Hidayat)

Karyawan (Asiau)

Karyawan (Dewi Clarita)

BAB V

ANALIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai karakteristik responden, analisis data, dan pembahasan, data yang telah dikumpulkan peneliti berasal dari kuesioner yang dibagikan dan telah diisi oleh konsumen Angop Coffee Shop. Peneliti membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk menyebarkan kuesioner. Seluruh kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasikan menggunakan program Ms. Excel 2013 dan kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 25.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara langsung oleh peneliti sebanyak 100 kuesioner kepada konsumen Angop Coffee Shop. Kuesioner dibagikan dan diisi dari bulan Februari hingga Maret 2020. Peneliti membagikan kuesioner kepada setiap pelanggan Angop Coffee Shop yang berusia minimal 15 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Kuesioner diisi oleh reponden dengan cara memberikan tanda check list (οƒΌ) pada pernyataan yang telah disusun oleh penulis. Skala pengukuran yang digunakan penelitian ini adalah Skala Likert. Setiap butir peryataan dicantumkan 4 pilihan yaitu:

SS (Sangat Setuju) = diberi skor 4

S (Setuju) = diberi Skor 3

TS (Tidak Setuju) = diberi skor 2 STS (Sangat Tidak Setuju) = diberi skor 1

Karakteristik responden dipaparkan meliputi usia dan jumlah berkunjung. Data

promosi, dan kepuasan konsumen. Sedangkan analisis kuantitatif pada variabel kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, promosi, dan kepuasan konsumen meliputi uji instrument (validitas dan reliabilitas), analisis data (analisis regresi linear berganda), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, dan uji F).

A. Kriteria Responden

1. Berdasakan Frekuensi Pembelian

Pada penelitian ini berdasarkan frekuensi pembelian dalam setahun terakhir, karakteristik responden dibagi menjadi dua kelompok seperti pada tabel berikut ini:

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian No Frekuensi Pembelian Jumlah Responden Presentase

1 1 kali 7 7%

2 Lebih dari 2 kali 93 93%

Total 100 100%

Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan tabel V.1 dapat dilihat bahwa terdapat 7 responden yang dalam setahun terahkir melakukan pembelian sebanyak 1 kali dan terdapat 93 responden yang dalam setahun terahkir melakukan pembelian sebanyak lebih dari 2 kali di Angop Coffee Shop.

2. Berdasarkan Usia

Pada penelitian ini berdasarkan usia, karakteristik responden dibagi menjadi beberapa kelompok seperti pada tabel berikut ini:

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Responden Presentase

1 15-19 27 27%

2 20-24 59 59%

3 25-29 9 9%

4 30-34 3 3%

5 β‰₯35 2 2%

Total 100 100%

Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan tabel V.2 dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden pelanggan Angop Coffee Shop berusia 20 tahun hingga 24 tahun berjumlah 59 responden, dan responden yang paling sedikit adalah pelanggan yang berusia lebih dari sama dengan 35 tahun berjumlah 2 responden.

B. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas menyatakan keakuratan atau ketepatan. Artinya, data yang valid adalah data yang akurat atau data yanag tepat. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian mengukur apa yang ingin diukur (Sugiarto, 2017:208).

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:172). Penelitian ini menggunakan π‘Ž = 5% sehingga instrumen dapat dikatakan valid jika r hitung > dari r tabel dengan taraf keyakinan 95%. Uji validitas ini menggunakan 100 koesioner yang telah diisi dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh peneliti. Berikut hasil uji validitas:

Tabel V.3

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,508 0,196 VALID

Sumber Data diolah, 2020.

Tabel V.4

Hasil Uji Validitas Variabel Harga

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,787 0,196 VALID

2 0,733 0,196 VALID

3 0,734 0,196 VALID

Sumber: Data diolah, 2020.

Tabel V.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,754 0,196 VALID

Sumber: Data diolah, 2020.

Tabel V.6

Hasil Uji Validitas Variabel Promosi

1 0,788 0,196 VALID

2 0,701 0,196 VALID

3 0,709 0,196 VALID

4 0,721 0,196 VALID

Sumber: Data diolah, 2020.

Tabel V.7

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,568 0,196 VALID

2 0,712 0,196 VALID

3 0,676 0,196 VALID

4 0,670 0,196 VALID

5 0,668 0,196 VALID

6 0,728 0,196 VALID

Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan tabel V.3, V.4, V.5, V.6, V.7 diketahui bahwa nilai r hitung dari seluruh item pernyataan kuesioner lebih besar dari nilai r tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan kuesioner valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabel berkenaan dengan konsistensi, presisi, dan ketelitian.

Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang konsisten. Artinya, berapapun banyaknya pengulangan yang dilakukan dengan menggunakan instrument tersebut, kesimpulan yang diperoleh tetap sama, walaupun perolehan angka nominalnya tidak harus sama (Sugiarto, 2017:209). Hasil Penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009:172). Dalam menguji instrumen dapat dikatakan reliabel, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan nilai >60. Hasil pengujian reliabilitas sebagai berikut:

Tabel V.8 Hasil Uji Relibilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kualitas Pelayanan 0,743 Reliabel

Harga 0,614 Reliabel

Kualitas Produk 0,823 Reliabel

Promosi 0,706 Reliabel

Kepuasan Konsumen 0,756 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan tabel V.8 dapat diketahui uji reliabilitas semua variabel bahwa nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukur variabel dari kuesioner reliabel. Sehingga instrumen variabel yang digunakan dalam kuesioner reliabel sebagai alat ukur untuk melakukan penelitian ini.

C. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui rata-rata skor jawaban pada setiap item pernyataan kuesioner dalam setiap dimensi variabel. Metode ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Ms. Excel. Hasil rata rata tersebut dimasukkan pada kelompok interval. Terdapat 4 kelas interval, sehingga cara mengelompokkannya adalah sebagai berikut:

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘™ =π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘  π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘™

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘™ = 4 βˆ’ 1

4 = 0,75

Dengan demikian skala 0,75 maka nilai persepsi responden terhadap kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, promosi, terhadap kepuasan konsumen dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel V.9

Kelas Interval Responden Kelas Interval Kategori

1,00 – 1,75 Sangat Buruk

1,76 – 2,50 Buruk

2,51 – 3,25 Baik

3,26 – 4,00 Sangat Baik

Sumber: Data diolah, 2020.

1. Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan Tabel V.10 2 Saya merasa respon pegawai pada Angop Coffee

Shop baik.

3,44 Sangat Baik 3 Saya merasa kecepatan karyawan dalam

memberikan pelayanan baik.

3,27 Sangat Baik 4 Saya merasa karyawan tanggap dalam membantu

para pelanggan.

3,31 Sangat Baik 5 Saya merasa karyawan memiliki pengetahuan

produk yang baik.

3,26 Sangat Baik 6 Saya merasa karyawan Angop Coffe Shop sopan. 3,49 Sangat Baik 7 Saya merasa karyawan Angop Coffee Shop

memiliki komunikasi yang baik dengan pelanggan.

3,39 Sangat baik

8 Saya merasa karyawan Angop Coffee Shop memiliki perhatian yang tulus kepada pelanggan.

3,28 Sangat Baik

Total Rata-Rata 3,34 Sangat

Baik Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan tabel V.10 diatas, terdapat bahwa rata-rata skor dari 8 item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel kualitas pelayanan sebesar 3,34. Dengan demikian dapat disimpulkan menunjukan bahwa responden memiliki persepsi bahwa Angop Coffee Shop memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik sesuai dengan harapan konsumen.

2. Analisis Deskriptif Variabel Harga

Tabel V.11 Variabel Harga

No Item Rata-rata

skor item

Keterangan 1 Menurut saya harga produk yang ditawarkan

Angop Coffee Shop terjangkau.

3,44 Sangat Baik 2 Menurut saya harga produk yang ditawarkan

Angop Coffee Shop bervariasi sesuai dengan kualitas produk.

3,32 Sangat Baik

3 Menurut saya harga produk yang ditawarkan Angop Coffee Shop dapat bersaing dengan warung kopi sejenis.

3,35 Sangat Baik

Total Rata-Rata 3,37 Sangat Baik

Sumber:Data diolah, 2020.

Berdasarkan tabel V.11 diatas, terdapat bahwa rata-rata skor dari 3 item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel Harga sebesar 3,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi Angop Coffee Shop memberikan harga yang sangat baik sesuai dengan harapan konsumen.

3. Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Produk

produk yang ditawarkan memiliki citra rasa khas. pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel kualitas produk sebesar 3,15. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi bahwa Angop Coffee Shop memberikan kualitas produk yang baik sesuai dengan harapan konsumen.

4. Analisis Deskriptif Variabel Promosi

Tabel V.13 Variabel Promosi

No Item Rata-rata

skor item Keterangan 1 Menurut saya iklan Angop Coffee Shop di penawaran produk secara aktif.

3,10 Baik

4 Promosi personal yang dilakukan Angop Coffee Shop (SMS, Email, WhatsApp) kepada yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel promosi sebesar 3,03. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi bahwa Angop Coffee Shop memberikan promosi yang baik.

5. Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Konsumen Tabel V.14

Variabel Kepuasan Konsumen

No Item Rata-rata

skor item Keterangan 1 Secara keseluruhan kualitas produk Angop

Coffee Shop telah memenuhi ekspektasi saya.

3,19 Baik

2 Secara keseluruhan harga Angop Coffee Shop telah memenuhi ekspektasi saya.

3,24 Baik

3 Secara keseluruhan kualitas pelayanan Angop Coffee Shop telah memenuhi ekspektasi saya.

3,32 Sangat Baik 4 Saya suka berkunjung ke Angop Coffee Shop. 3,31 Sangat Baik 5 Harga produk Angop Coffee Shop sesuai

kemampuan saya

3,42 Sangat Baik

6 Akses pemesanan produk Angop Coffee Shop mudah.

3,49 Sangat Baik

Total Rata-Rata 3,33 Sangat

Baik Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan tabel V.4 diatas, terdapat bahwa rata-rata skor dari 6 item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel kepuasan konsumen sebesar 3,33 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi bahwa konsumen Angop Coffee Shop sangat puas.

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Dalam pengujian penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov yang dimana dengan ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil menunjukan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

Sig. *Critical Keterangan

Model 100 0,73 0,200 0,05 Normal

Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas tabel V.15 dapat diketahui pada nilai signifikansi dibagian Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 yang

memiliki arti 0,200 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan semua data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah ada keterkaitan antara hubungan yang sempurna antara variabel-variabel independen. Jika dalam pengujian terdapat kesimpulan bahwa antara variabel independen saling terikat maka tidak dapat dilakukan ke tahap berikutnya yang disebabkan oleh tidak dapat ditentukannya koefisien regresi variabel tersebut dan nilai standard errornya menjadi tak terhingga. Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah dengan model memiliki nilai tolerance > 0,10 atau jika variance inflation factor (VIF) < 10.

Tabel V.16 Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)

Kualitas Pelayanan

0,646 1,549

Harga 0,797 1,255

Kualitas Produk 0,457 2,187

Promosi 0,583 1,714

Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan hasil dari pengujian multikolinearitas yang terdapat pada tabel V.16 dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan diperoleh

nilai VIF 1,549 < 10 dan nilai tolerance 0,646 > 0,10 maka hal tersebut dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Variabel harga diperoleh nilai VIF 1,255 < 10 dan Tolerance 0,797 > 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Variabel kualitas produk diperoleh nilai VIF 2,187 < 10 dan Tolerance 0,457 > 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Dan pada variabel promosi diperoleh nilai VIF 1,714 < 10 dan Tolerance 0,587 > 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedasitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan

Dokumen terkait