• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Aktivitas Industri Perminyakan

PADA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Aktivitas Industri Perminyakan

a. Acquisition (Perolehan )

Merupakan kegiatan untuk memperoleh Property (hak untuk melakukan industri minyak dan gas bumi pada suatu kawasan). Meliputi persiapan lahan, kawasan atau areal sehingga siap untuk diolah dalam rangka pencarian (Eksplorasi) cadangan minyak dan gas bumi.

b.Exploration (Pencarian )

mencari dan menemukan cadangan minyak dan gas bumi. Dengan demikian eksplorasi mencakup kegiatan penentuan dan pengetesan suatu areal untuk menentukan apakah areal tersebut mengandung cadangan minyak dan gas bumi atau tidak yang dapat meliputi mengusahakan izin untuk memulai kegiatan eksplorasi pada suatu kawasan, melakukan beberapa survei, menginterprestasikan data yang dikumpulkan dari survei dan lain-lain.

c. Development( Pengembangan )

Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan cadangan terbukti ( Proved Reserve ) minyak dan gas bumi untuk siap diproduksi secara komersial. Pengembangan cadangan meliputi kegiatan penyediaan peralatan dan persiapan, penambangan, pengaliran, pengumpulan, dan penyimpanan minyak dan gas bumi.

d. Production( Produksi )

Merupakan kegiatan mencakup pengangkatan minyak dan gas bumi ke permukaan untuk kemudian dikumpulkan bersama-sama dalam tangki pengumpulan, diolah, diproses, dan disortir untuk kemudian diproses lebih lanjut sehingga siap untuk dipersiapkan.

Akuntansi Perminyakan

Akuntansi Minyak dan Gas Bumi di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.29. Adapun latar belakang dikeluarkannya PSAK ini adalah (Arifin, 2004:31): 1. Industri minyak dan gas bumi masih memegang peranan

penting dalam perekonomian Indonesia.

2. Pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan minyak dan gas bumi dalam laporan keuangan yang memerlukan standar akuntansi yang jelas.

khusus perlakuan akuntansi untuk industri minyak dan gas bumi maka sering terjadi perbedaan pendapat antara Auditee dan Auditor.

Dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi ada 4 (empat) komponen biaya-biaya yang umumnya terjadi pada perusahaan-perusahaan perminyakan, dan pencatatan dilakukan berdasarkan prasyarat yang ada pada akuntansi perminyakan. Adapun keempat biaya umum tersebut adalah:

1. Acquition cost(Biaya Akuisisi)

Biaya-biaya Akuisisi adalah biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan usaha perusahaan untuk memperoleh Property (hak untuk melakukan industri minyak dan gas bumi pada suatu kawasan (Arifin,2005 :2).

Dalam Fundamentals of Oil and Gas Accounting, Biaya Akuisisi adalah “Cost Incurred in Acquiring property, cost incurred in acquiring the right to explore, drill and produce oil and natural gas.(Gallun,1999:31).

2. Exploration Cost(Biaya Eksplorasi)

Biaya-biaya eksplorasi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam usaha untuk mengeksplorasi (mencari minyak dan gas bumi) pada suatuProperty.(Haryono,1997:49)

Definisi lainnya adalah “Cost incurred in exploring property, exploration involves identifying area that my warrant examination and examinity specific areas, including exploratory wells(R. Brock, 1996:32).

3. Development Cost(Biaya Pengembangan)

Biaya-biaya pengembangan adalah biaya yang terjadi dalam kaitannya dengan kegiatan-kegiatan untuk mempersiapkan atau mendapatkan Proved Reserve (terdapat cadangan terbukti) agar siap untuk di produksi secara komersial. (Arifin,2004:2).

4. Production Cost(Biaya Produksi)

berhubungan dengan kegiatan mengangkat (Lifting minyak dan gas bumi), pengumpulan dalam tangki penimbun, pemisahan antara minyak dan gas bumi dan air, treating (pengolahan), dan penyimpanan (Haryono, 1997:79).

Yang menjadi isu penting dalam melakukan pencatatan dan komponen biaya tersebut adalah kapan masanya biaya-biaya tersebut dianggap sebagai beban. Ada dua metode pengakuan yang dapat dipakai yaitu Success Full Effort (SE) Methoddan Full Costing (FC) Method. Timbulnya pemikiran ini disebabkan oleh berbagai hal yang menimbulkan kontroversi dikalangan perminyakan, terutama yang menyangkut perlakuan akuntansi atas aktivitas dan biaya eksplorasi yang penuh dengan unsur spekulasi. (IAI,2002:29.48).

Metode Akuntansi Perminyakan SuccessFull Effort (SE) Method

Bagi perusahaan produsen minyak berskala besar mengatakan bahwa biaya dari proyek yang berhasil yang dapat dikapitalisir, sedangkan biaya pencarian minyak dan gas bumi yang gagal harus dianggap sebagai pengeluaran (expense) pada saat itu juga. Konsep ini disebut dengan SuccessFull Effort Concept. Di Indonesia metode SEdidasarkan pada teori “Multiple Asset” yang dianggap kekayaan perusahaan yang tertanam dalam setiap cadangan sebagai kesatuanasset.

Full Costing (FC) Method

Di Indonesia metode Full Costdidasarkan pada teori Single Asset yang memandang bahwa semua kekayaan dari perusahaan minyak dan gas bumi sebagai suatu kesatuan asset dimana semua biaya sebelum mencapat tahap produksi dikapitalisasi dan kemudian di amortisasi secara prorata.

Akuntansi Biaya Perolehan Property(Acquisition Cost)

Sebagaimana dengan perlakuan akuntansi keuangan pada umumnya biaya akuisisi (perolehan) haruslah dikapitalisasikan pada saat terjadinya baik metode FC maupun SE untuk kemudian dialokasikan pada periode-periode pemanfaatannya berupa depresiasi, deplesi, dan amortisasi. Perolehan hak penguasaan property sangat tergantung dengan sistem kerjasama yang diizinkan oleh suatu negara. Oleh karena tujuan perolehan hak untuk melakukan aktivitas perminyakan, maka seluruh biaya- biaya yang timbul untuk perolehan hak melakukan aktivitas eksplorasi, pengembangan dan produksi dalam suatu wilayah kerja tertentu dikategorikan sebagai biaya perolehan. Termasuk disini biaya-biaya yang ditimbulkan dalam persiapan dan kewajiban pembayaranfee(bonus) untuk mendapatkan kerjasama baik secara keseluruhan maupun sebahagian.

Berdasarkan SFAS nomor 19, Acquisition Cost meliputi biaya-biaya untuk pembayaran bonus-bonus hak opsito purchase or lease property, fee yang berkaitan dengan pemilikan property mineral, dan pembayaranfee untuk broker, recording dan biaya- biaya aspek legal serta lain-lain sehubungan dengan perolehan property.

Lease bonus adalah biaya akuisisi terbesar dalam komposisi biaya akuisisi. Biaya mi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak eksplorasi, eksploitasi, produksi pada suatu kawasan.(Haryono,1997:83).

Selanjutnya disposisi biaya-biaya yang dikapitalisasikan perhitungan unproved property akan dihitung secara periodik untuk menentukan atau mengetahui apakah property tersebut sudah dilepaskan atau diputuskan untuk tidak dilanjutkan (impaired)(FASB statement nomor 19 paragraf 28).

Jika hasil perhitungan menunjukkan bahwa property atau kawasan yang dikontrak sudah harus di impaired, maka biaya yang terkait akan diperlakukan sebagai kerugian dengan