• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.6 Pengembangan Silabus dan Meteri KBK .1 Pengembangan Silabus KBK

2.6.1.1 Langkah-langkah Penjabaran Kurikulum Menjadi Silabus

Komponen silabus minimal yang dapat membantu dan memandu para guru dalam mengelola pembelajaran (Depdiknas, 2003:29) antara lain:

(1) Komponen Silabus Mata Pelajaran (a) Standar Kompetensi

Standar Kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam suatu mata pelajaran. Penempatan standar kompetensi pada silabus dimaksudkan untuk memandu guru atau pengembang silabus dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi pengalaman belajar, sehingga rangkaian kegiatan belajar siswa tidak menyimpang dari koridor kemampuan siswa yang ingin dicapai.

(b) Kompetensi Dasar

Penempatan komponen kompetensi dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Di dalam komponen kompetensi dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitu pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu. (c) Indikator

Indikator merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik. Apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah dapat dicapai oleh siswa, berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.

(d) Materi Pokok

Materi Pokok adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan materi pokok di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraian materi yang disajikan dalam pengalaman belajar siswa.

(2) Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang bersifat spiral (mudah ke sukar; konkret ke abstrak; dekat ke jauh) juga memerlukan urutan pembelajaran yang terstruktur. Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal

mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu: kegiatan siswa dan materi.

Contoh:

Menulis paragraf deskripsi

kegiatan siswa materi

Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi dalam pemilihan kegiatan siswa dan materi pembelajaran sebagai berikut:

a. Kegiatan Siswa

Dalam memilih kegiatan siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

• Memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan dengan

• bimbingan guru.

• Merupakan pola yang mencerminkan ciri khas dalam pengembangan keterampilan dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Misalnya observasi di lingkungan sekitar, penyelidikan, eksperimen, pemecahan masalah, simulasi, wawancara dengan nara sumber, pengembangan teknologi, penggunaan peta dan foto, pemanfaatan kliping.

• Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana belajar yang tersedia.

• Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal

• Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan. Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yang dipilih haruslah yang bermakna, yakni yang memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dipelajarinya, sehingga siswa terhindar dari materi-materi yang tidak menunjang pencapaian kompetensi. Agar siswa belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yang tepatguna, sedemikian rupa, sehingga siswa memunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata siswa. Demikian juga, guru harus punya sensitifitas yang tinggi dan dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan. Jika itu terjadi guru harus mencari metodologi pembelajaran yang lebih tepat guna.

Bagan 2.1 Tahapan Pembelajaran Bermakna (Depdiknas, 2003:32) ALOKASI WAKTU 5-10 % 25-30 % 35-40 % 10 % 10 % b. Materi

Agar penjabaran dan penyesuaian Kemampuan Dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:

1) Sahih

Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan zaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.

2) Tingkat Kepentingan

Dalam memilih materi perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapa

PEMANASAN-APRESIASI

Tanya jawab tentang pengetahuan dan pengalaman

EKSPLORASI

Memperoleh/mencari informasi baru

KONSOLIDASI PEMBELAJARAN

Negosiasi dalam rangka mencapai pengetahuan baru

PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU Diproses menjadi nilai, sikap dan prilaku

penting?. Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.

3) Kebermanfaatan

Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun non akademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara non akademis maksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Layak dipelajari

Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.

5) Menarik minat

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.

c. Alokasi Waktu

Untuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yang diperlukan untuk menguasai kompetensi dasar yang ingin dicapai perlu ditentukan alokasi waktunya. Penentuan besarnya alokasi waktu ini tergantung kepada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah, keluasan dan

ke dalaman kompetensi dasar, serta tingkat kepentingannya dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk menguasai satu kompetensi dasar.

d. Sumber/Bahan/Alat 1. Sumber

Sumber belajar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur, majalah, surat kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah brosur, peta, foto dan lingkungan sekitar. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi:

a) Lingkungan alam seperti bentang alam yang berupa gunung, danau, pantai, laut, sungai, dan lain-lain.

b) Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun tetangga, desa, kota, pasar, dan sebagainya.

c) Lingkungan budaya dapat berupa candi, adat istiadat dan sebagainya. Pembelajaran yang baik memerlukan sebanyak mungkin sumber belajar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Penentuan materi pelajaran dan sumber belajar harus dipilih, disaring dan diselaraskan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

2. Bahan

Bahan yang dimaksud di sini adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum atau proses pembe-lajaran lainnya. Bahan-bahan yang digunakan tentunya harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

3. Alat

Alat bantu belajar berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Oleh karena itu hendaknya dipilih alat bantu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Menarik perhatian dan minat siswa.

(2) Meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkret yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme.

(3) Merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha pengembangan nilai-nilai. (4) Berguna dan berfungsi ganda.

(5) Sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya.

Salah satu prinsip belajar menyatakan bahwa makin banyak alat bantu pembelajaran dimanfaatkan secara tepat dalam pembelajaran, makin besar daya serap siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran guru harus menggunakan berbagai alat bantu pembelajaran dan memanfaatkannya secara tepat. Memanfaatkan alat bantu pembelajaran secara tepat artinya dapat memilih alat yang cocok dengan materi yang dibahas dan mendemonstrasikan alat tersebut pada saat yang tepat, sehingga dapat berfungsi memperjelas informasi/konsep yang sedang dibicarakan.

e. Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Pemilihan bentuk penilaian dalam silabus, seperti: penilaian tertulis (paper and pencil), produk (product), unjuk kerja (performance), proyek

(project), dan portofolio harus memperhatikan kemampuan-kemampuan yang dapat mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas siswa serta sesuai dengan ciri khas dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penulisan bentuk penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya. Contoh penulisan pada kolom penilaian.

Penilaian

a.Tertulis

Pengetahuan siswa tentang

- Konsep Wilayah

- ……….

- ………

b. Produk

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penilaian antara lain:

1) Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap

2) Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar sedang berlangsung, misalnya: mendengarkan, observasi, mengajukan pertanyaan, mengamati hasil kerja siswa, memberikan tes.

3) Pemilihan cara dan bentuk penilaian berdasarkan atas tuntutan kompetensi dasar. 4) Mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya pemberian umpan balik,

pemberian informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilan belajarnya, memberikan laporan kepada orang tua.

5) Mengacu kepada prinsip diferensiasi, yakni memberikan peluang kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, yang dipahami, dan mampu dilakukannya.

6) Tidak bersifat diskriminasif (tidak memilih-milih mana siswa yang berhasil dan mana yang gagal dalam menerima pembelajaran).