• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Direksi

Melalui komitmen yang kuat dan inovasi-inovasi yang dilakukan perusahaan, maka pada Tahun 2012 PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan laba bersih mencapai sebesar Rp. 425,568 Milyar atau 124,14% dari yang dianggarkan perusahaan sebesar Rp. 342,799 Milyar.

The Global Competitiveness Report tahun

2012-2013 yang dirilis oleh World Economic Forum

(WEF) menyatakan bahwa Indonesia mengalami penurunan indeks daya saing global dari posisi ke 46 tahun 2011 menjadi ke-50 pada tahun 2012. Salah satu indikator penilaian tersebut diantaranya adalah inovasi bagi badan usaha atau pelaku usaha di Indonesia.

Terkait dengan indeks daya saing tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pelaku usaha, terus menciptakan berbagai inovasi baik produk maupun layanan dalam upaya meningkatkan daya saing korporasi nasional. Inovasi juga terus dilakukan oleh enam anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

D i t a h u n 2 0 1 2 P T K e r e t a A p i Indonesia(Persero) telah menciptakan berbagai kebijakan dan inovasi baru yang bertujuan memaksimalkan potensi Sumber Daya Perusahaan agar kinerja perusahaan tetap terjaga dan terus tumbuh secara konsisten mengikuti iklim usaha yang dinamis.

Pencapaian kinerja perusahaan pada tahun 2012 tidak terlepas dari peran IT dalam proses bisnis yang difokuskan pada upaya peningkatan layanan bagi pengguna jasa kereta api. Pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam proses bisnis akan terus ditingkatkan dan diarahkan bagi seluruh aktivitas s u m b e r d a y a p e r u s a h a a n s e c a r a berkesinambungan.

Kinerja Perusahaan Tahun 2012 Kebijakan Strategis

Exellence service merupakan bagian dari

sasaran perusahaan, untuk mencapai sasaran tersebut maka, seluruh komponen kereta api terus dipacu untuk melaksanakan komitmen dalam perbaikan tatakelola organisasi dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang bisa memberikan kontribusi bagi kualitas pelayanan, kemajuan perusahaan dan sistem transportasi nasional.

Upaya meningkatkan pelayanan untuk lebih

customer centric yang didukung dengan

pembaharuan teknologi informasi, sarana,

prasarana dan komersialisasi aset, telah memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang terus tumbuh di tahun 2012.

Pada tahun 2012, Perusahaan berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp. 6,97 trilyun, atau meningkat 14,3% dibanding tahun 2011. Peningkatan pendapatan usaha tersebut memberikan kontribusi pada peningkatan laba bersih sebesar 111,24% atau menjadi Rp. 224,6 Milyar. Melalui komitmen yang kuat dan inovasi-inovasi yang dilakukan perusahaan, maka pada Tahun 2012 PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan laba bersih mencapai sebesar Rp. 425,568 Milyar atau 124,14% dari yang dianggarkan perusahaan sebesar Rp. 342,799 Milyar.

Adapun keberhasilan dalam perolehan pendapatan usaha dan laba bersih pada tahun ini merupakan bukti atas kerja keras dan komitmen kami dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Ini juga sebagi bukti atas kepercayaan masyarakat kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan kepercayaan tersebut akan memberikan motivasi bagi peningkatan kinerja perusahaan di masa mendatang.

KA Bandara

Kereta Api Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara menjadi satu inovasi penting, tak hanya bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) tapi juga Indonesia. Layanan angkutan KA Bandara ini merupakan yang pertama di tanah air sehingga saat beroperasi di tahun 2013 akan memberikan “value” tersendiri bagi masyarakat. Pembangunan prasarana dan sarana KA Bandara Kuala Namu yang rampung pada akhir 2012 ini merupakan ikon baru bagi Kota Medan sekaligus menjadi bukti

telah dimulainya inovasi dan modernisasi dalam industri transportasi nasional.

Inovasi hasil sinergi dua BUMN (PT KAI dan PT Angkasa Pura II) ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan beberapa moda transportasi massal sehingga dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat. KA Bandara ini mampu mengantarkan penumpang dari Stasiun Besar Medan ke Bandara Internasional Kuala Namu dan sebaliknya yang berjarak 29 Km hanya dalam waktu 30 menit. Waktu tempuh ini lebih hemat daripada

Ignasius Jonan Direktur Utama

menggunakan jalan umum yang bisa memakan waktu 1,5 - 2 jam.

Pengembangan KA Bandara berikutnya adalah KA Bandara Soekarno-Hatta yang akan direalisasikan pembangunannya pada tahun 2014. Berdasarkan Perpres 83 Tahun 2011, pemerintah memberi penugasan kepada PT KAI untuk mengelola KA Bandara Soekarno-Hatta dan pengelolaan jalur lingkar KRL Jabodetabek yang ditargetkan pada tahun 2018 nanti dapat mengangkut 1,2 juta penumpang. Keberadaan angkutan KA Bandara dan pengelolaan jaringan KRL Jabodetabek yang lebih optimal akan mengubah wajah transportasi nasional khususnya di ibukota negara Indonesia ke tingkat yang lebih maju dan modern.

Komersial

PT KAI menaruh perhatian yang besar pada pengembangan komersialnya sepanjang tahun 2012. Berbagai langkah maju dan terobosan dilakukan untuk menunjang keberhasilan kinerja finansial perusahaan baik dari aspek bisnis core dan

non core. Beberapa langkah tersebut diantaranya

penambahan relasi baru, penambahan perjalanan, dan perpanjangan relasi angkutan penumpang dan barang serta revitalisasi sarana dan prasarana.

PT KAI juga fokus dalam peningkatan p e l a y a n a n a n k h u s u s n y a ba g i a n g k u t a n penumpang dengan pemasangan fasilitas AC di kereta kelas ekonomi dan bisnis secara bertahap sampai dengan tahun 2013, kemudahan mendapatkan tiket dengan memperluas dan memperbanyak channel pembelian tiket, mengembangkan berbagai aplikasi untuk mengakses inoformasi dan reservasi tiket yang berbasis IT, kebijakan kapasitas angkut 100% penumpang, serta istem boarding yang bertujuan untuk mewujudkan angkutan perkeretaapian yang

tertib dan nyaman. Langkah-langkah ini juga dilakukan untuk mengedukasi pengguna jasa KA bagaimana menggunakan transportasi secara tertib, modern dan bertanggung jawab.

Kinerja Entitas Anak

Kinerja enam anak perusahaan PT KAI menunjukkan peningkatan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari peningkatan laba masing-masing. Enam anak perusahaan PT KAI turut melakukan upaya pengembangan dan inovasi sesuai core bisnisnya masing-masing. PT KAI yang sedang bertumbuh pun senantiasa mendorong anak perusahaannya untuk mandiri dalam mengembangkan kinerja bisnisnya. Koordinasi dan pembinaan langsung dilakukan PT KAI agar anak-anak perusahaannya dapat mengembangkan potensi bisnisnya yang besar di masa mendatang. Arah pengembangan bisnis masing-masing anak perusahaan pun semakin terarah dan mulai menunjukkan progres kinerja yang baik. PT KAI senantiasa mendukung setiap upaya dan langkah-langkah strategis anak-anak perusahaannya sesuai visi dan misi masing-masing yang secara tidak langsung juga memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi kinerja PT KAI.

Prestasi dan Penghargaan 2012

Sepanjang tahun 2012, PT KAI berhasil meraih 46 penghargaan dan prestasi dari berbagai kalangan. Penghargaan dan prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras dari seluruh insan kereta api. Prestasi tersebut diperoleh dalam berbagai bidang seperti manajemen, inovasi produk dan layanan, program CSR, Good Corporate Governance, keuangan, marketing, teknologi informasi, dan beberapa penghargaan pilihan media massa.

Kendala-Kendala yang Dihadapi

Pada tahun 2012, ada beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus untuk ditangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan (Pemda). Misalnya, dari sisi operasional terkait keselamatan dan ketepatan waktu yang terhambat oleh banyaknya perlintasan sebidang dan timbulnya masalah sosial sebagai dampak dari penataan sekitar stasiun.

Prospek Tahun 2013

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi akan berdampak pada tingginya permintaan masyarakat terhadap transportasi massal. Pada tahun 2013, armada baru sebanyak 100 unit Lokomotif CC 206 dan 44 Lokomotif CC 205, gerbong PPCW 1200 unit, dan gerbong KKBW 1200 unit akan memperkuat armada angkutan penumpang dan barang. Armada tersebut akan meningkatkan kapasitas angkut dan efisiensi biaya operasional sehingga akan memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan.

Di tahun 2013, PT KAI mulai menerapkan sistem e-ticketing dan tarif progresif bagi penumpang KRL Jabodetabek. Tarif angkutan yang proporsional tentunya akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan KRL sebagai moda transportasi utama sehari-hari.

Ulasan Penerapan Good Corporate Governance

(GCG) di Tahun 2012

Komitmen manajemen PT KAI dalam inovasi GCG merupakan salah satu cara PT KAI bisa mampu bertahan dan memenangi persaingan bisnis. Proses perumusan inovasi GCG di PT KAI terbagi antara lain: 3W (Winning Team, Winning Concept

dan Winning System).

PT KAI telah membuktikan bahwa dengan

Winning Team, PT KAI dapat menghadapi setiap

peluang dan tantangan bisnis, dengan Winning Co n ce p t y a n g te pa t m e m ba w a P T K A I memenangkan persaingan dengan membangun

Competitive Advantage-nya dengan, Winning

System PT KAI menjamin apa yang akan dan telah

d i b a n g u n , a k a n b i s a b e r t a h a n s e c a r a berkesinambungan dan berkelanjutan.

Salah satu bentuk inovasi PT KAI di bidang GCG dengan menerbitkan code of conduct

perusahaan yang dipatuhi oleh seluruh pegawai PT KAI secara konsisten.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya punishment kepada seluruh pegawai yang melakukan pelanggaran kode etik tanpa pandang bulu. Dengan diamanatkannya penjabat pada EVP Personal Care and Control, dibantu oleh unit audit internal dan hukum di bawah komando Direktur Utama PT KAI, maka internalisasi GCG dapat berjalan secara efektif.

Bentuk lain dari komitmen manajemen dalam penerapan GCG yang berkelanjutan adalah kewajiban pelaporan LHKPN diikuti mulai dari jajaran direksi sampai level manajer. Hal ini menimbulkan transparansi terhadap kekayaan penyelenggara negara.

RUPS yang dilakukan oleh PT KAI berorientasi pada pengambilan keputusan jangka panjang dan pendek. Setiap keputusan yang dihasilkan, diukur pencapaiannya secara periodik kepada direksi dalam reguler executive committee

meeting, termasuk RJPP dan RKA.

Perubahan Susunan Direksi

Sejalan dengan kebutuhan perusahaan, pada 24 Juli 2012 dibentuk sembilan direktorat yaitu Direktorat Komersial, Direktorat Operasi, Direktorat Pengelolaan Prasarana, Direktorat Pengelolaan Sarana, Direktorat Keselamatan dan

Keamanan, Direktorat Personalia Umum dan Teknologi Informasi, Direktorat Pengembangan Usaha, Direktorat Pengelolaan Aset Non Produksi (Jabatan belum terisi) dan Direktorat Keuangan; yang diharapkan masing-masing direktorat lebih fokus lagi dalam mengelola bisnis angkutan dan properti sehingga mampu memenuhi harapan

stakeholders ser ta mampu meningkatkan

profitabilitas perusahaan.

Berkenaan dengan beberapa Direksi telah memasuki masa bakti di perusahaan. Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para Direksi yang mengakhiri masa tugas, yaitu Darmawan Daud selaku Wakil Direktur Utama dan Judarso Widyono selaku Direktur Teknik, atas kerja keras, loyalitas dan dedikasi yang telah diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia(Persero).

Selamat kepada jajaran Direksi baru komposisi 2012, yaitu Sulistyo Wimbo Hardjito selaku Direktur Komersial, A. Herlianto selaku Direktur Operasi, Candra Purnama selaku Direktur

Pengelolaan Prasarana, Rono Pradipto selaku Direktur Pengelolaan Sarana, Bambang Irawan selaku Direktur Keselamatan dan Keamanan, M.Kuncoro Wibowo selaku Direktur Personalia Umum dan IT, Joko Margono selaku Direktur Pengembangan Usaha, dan Kurniadi Atmosasmito selaku Direktur Keuangan.

Akhir kata, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pengguna jasa kereta api, mitra usaha, mitra kerja, dan stakeholders lainnya atas dukungan bagi kemajuan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Ucapan terima kasih kepada seluruh karyawan dan karyawati atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan kepada Perusahaan sehingga PT KAI dapat mencapai kinerja yang baik di tahun 2012.

Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham atas dukungan yang diberikan, sehingga Perusahaan dapat terus tumbuh.

Ignasius Jonan

Direksi

A. Herlianto Direktur Operasi

Candra Purnama Direktur Pengelolaan Prasarana Ignasius Jonan

Direktur Utama

Sulistyo Wimbo Hardjito Direktur Komersial

Direksi

Kurniadi Atmosasmito Direktur Keuangan Bambang Irawan

Direktur Keselamatan dan Keamanan

M. Kuncoro Wibowo Direktur Personalia, Umum dan TI Rono Pradipto

Direktur Pengelolaan Sarana

Joko Margono

“KA Barang”

Angkutan KA Petikemas terutama di Jawa diperkirakan akan berkembang pesat di masa mendatang. Dengan adanya jalur ganda lintas utara Jawa dari Jakarta ke Surabaya yang pembangunannya ditargetkan selesai hingga tahun 2014, nantinya beban jalan raya Pantura bisa terkurangi, karena angkutan barang berat (petikemas) sebagian bisa dialihkan ke moda kereta api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) pun serius untuk mengembangkan angkutan barang petikemas terutama lintas utara Jawa yang menghubungkan Jakarta-Surabaya. Keseriusan tersebut diwujudkan dengan investasi besar-besaran dalam pengadaan sarana lokomotif maupun gerbong datar baru PPCW di tahun 2011-2014.

Dokumen terkait