• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produktivitas SDM

Dalam dokumen Situs Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (Halaman 136-166)

Tata Kelola Perusahaan

4) Produktivitas SDM

a) Produktivitas SDM dari Satuan Angkutan

(1) Dasar Penilaian

Perbandingan antara realisasi Jumlah kilometer penumpang dan kilometer ton barang terhadap jumlah SDM, dan menghasilkan jumlah kilometer angkutan per SDM dengan program, dengan polaritas semakin tinggi semakin baik.

(2) Hasil Penilaian

Realisasi jumlah KM pnp dan KM ton sebesar 25.514.107 km angkutan dengan jumlah SDM sebanyak 27.030 orang, dengan demikian menghasilkan 943,92 km angkutan per SDM, nilai program sebesar 901,33 Km angkutan angkutan per SDM, rasio yang dicapai sebesar 104,72% atau 4,72% di atas program.

(3) Skor

Dengan realisasi rasio di atas nilai program sebesar 4,72% maka p e n i l a i a n d a r i e f e k t i v i t a s pemeliharaan pada pemeliharaan sarana dengan mendapatkan skor 100% dari bobot indikator sebesar

3,00 atau mendapatkan skor 3,00

diatas program dengan skor 2,40. b) Produktivitas SDM dari Pendapatan

(1) Dasar Penilaian

Perbandingan antara realisasi pendapatan terhadap jumlah SDM, d a n m e n g h a s i l k a n j u m l a h pendapatan per SDM dengan program, dengan polaritas semakin tinggi semakin baik.

(2) Hasil Perhitungan

Realisasi jumlah pendapatan sebesar Rp.7.064.902 juta dengan jumlah SDM sebanyak 27.030 orang, dengan demikian menghasilkan Rp. 261,373 juta per SDM, nilai program j u m l a h p e n d a p a t a n s e b e s a r Rp.8.009.080 juta dan jumlah SDM sebanyak 29.407 orang atau 272,535 juta per SDM, rasio yang dicapai sebesar 95,97% atau 4,03% dibawah program.

(3) Skor

Dengan realisasi rasio 4,03% dibawah program maka penilaian dari efektivitas pemeliharaan pada pemeliharaan prasarana dengan skor 80% dari bobot indikator sebesar 2,40 atau mendapatkan skor 2,40

Penilaian aspek operasional yang didasarkan pada indikator-indikator yang ditetapkan dengan perhitungan pada tabel berikut :

Penjelasan singkat indikator aspek administrasi dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Laporan Perhitungan Tahunan

Laporan Perhitungan Tahunan termasuk laporan audit untuk tahun 2012 diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2013 dengan demikian mendapatkan skor 3,00 sesuai dengan yang diprogramkan.

2) Rancangan RKAP

Penyampaian RKAP tahun 2012 tepat waktu sesuai dengan tanda terima Surat Pengantar Nomor : 757/KA/X/2011 yang ditujukan kepada Menteri Negara BUMN tertanggal 28 Oktober 2011, sehingga dengan demikian mendapatkan skor 3,00 sesuai dengan yang diprogramkan.

3) Laporan Periodik

Penyampaian Laporan periodik tahun 2012 sesuai dengan bukti tanda terima untuk laporan triwulanan I, II, III dan IV tahun 2011 telah tepat waktu, sehingga mendapatkan skor 3,00 sesuai dengan yang diprogramkan.

c. Aspek Administrasi

Hasil penilaian aspek administrasi tahun 2012 yang meliputi unsur-unsur kegiatan yang paling dominan dalam rangka menunjang keberhasilan perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan adalah sebagai berikut:

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

Pada tahun 2012, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juni 2012.

Pelaksanaan RUPS

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 13 Juni 2012. RUPS pada tanggal 13 Juni 2012 telah memutuskan hal-hal sesuai dengan agenda rapat. Agenda dan keputusan RUPS tanggal 13 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

Agenda 1:

Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan sesuai laporannya Nomor: 016/LA-KAI/III/12 tanggal 29 Maret 2012 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material” dengan tambahan paragraf penjelas bahwa sebagaimana dijelaskan dalam catatan 15 dan 30 laporan keuangan konsolidasian, perusahaan telah menerima aset sarana gerak yang berasal dari Proyek Pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Perkeretaapian – Departemen Perhubungan dan telah dioperasikan Perusahaan dengan dokumen penerimaan berupa Berita Acara Serah Terima

Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

untuk Dioperasikan (BASTO) dimana dokumen tersebut mencantumkan jenis dan jumlah aset yang diserahkan, dan aset yang diterima tersebut belum dibukukan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Aset-aset yang diterima dengan dokumen BASTO tersebut dan telah dioperasikan oleh perusahaan adalah berupa Kereta Penumpang (K3) sebanyak 18 unit; KRDE sebanyak 11 unit; serta KMP-3 sebanyak 2 unit yang diterima tahun 2008, Kereta Penumpang (K3) sebanyak 34 unit; KRDI-3 sebanyak 9 unit; KMP-3 sebanyak 4 unit serta penataan dan sterilisasi peron; ticketing system di stasiun-stasiun wilayah Jabodetabek diterima tahun 2009, KRDI-3 sebanyak 12 unit; dan Kereta Penumpang (K3) sebanyak 22 unit diterima tahun 2010, Kereta Penumpang (K3) sebanyak 24 unit; KMP-3 sebanyak 4 unit KRL; railbus sebanyak 3 unit; dan KRDI-3 sebanyak 12 unit diterima tahun 2011 dengan penempatan dan lokasi pengoperasian serta penanggung jawab pengelolaan tersebar pada unit-unit kerja operasional perusahaan.

RUPS juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan perusahaan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan sebagaimana tercermin dalam buku laporan keuangan auditor tahun buku 2011, dengan pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut:

No Uraian Jumlah

Aset

a. Aset Lancar 1.824.495.432.808

b. Aset Tidak Lancar

- Aset Pajak Tangguhan 196.045.199.105

- Aset Tetap – Bersih 3.511.511.914.160

- Properti Investasi 1.239.552.779

- Aset Lain-lain –Bersih 533.117.727.0050

Total Aset 6.066.409.825.902

Kewajiban dan Ekuitas

a. Kewajiban Lancar 1.237.591.454.835

b. Kewajiban Tidak Lancar 880.623.076.766

c. Ekuitas 3.948.195.294.301

No Uraian Jumlah

a. Pendapatan Jasa Angkutan 5.859.606.495.882 b. Beban Pokok Pendapatan (4.675.845.822.032)

c. Laba (Rugi) Kotor Jasa Angkutan 1.183.760.673.850

d. Pendapatan Operasional Lainnya 234.488.425.303

e. Beban Usaha (1.277.860.266.291)

f. Laba (Rugi) Usaha 140.388.832.862

g. Pendapatan (Beban) Lain-lain 157.668.092.736

h. Laba (Rugi) Sebelum Pajak 298.056.925.598

i Pajak (96.812.444.213)

j. Laba Bersih Tahun Berjalan 201.244.481.385

k. Kepentingan Non Pengandali (663.612.424) l. Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat

Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

201.908.093.809

b. Perhitungan Laba/Rugi Tahun 2011

(dalam rupiah)

Agenda 2:

Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan PKBL tahun buku 2011 termasuk Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan sesuai Laporan Nomor: 016A/LA-PKBL/KAI/ III/12 tanggal 29 Maret 2012 dengan opini “wajar dalam semua hal yang material” dan Risalah Rapat Pembahasan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan atas Pelaksanaan PKBL Tahun Buku 2011 PT. Kereta Api I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) N o m o r : R I S -32/D5.MBU/A/2012 tanggal 25 April 2012 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL tahun buku 2011 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan sebagaimana tercermin dalam buku laporan keuangan auditor tahun buku 2011.

Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Agenda 3:

Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan sebesar Rp 201.908.093.809,- dengan komposis sebagai berikut:

a. Deviden ditetapkan sebesar 0% dari laba bersih.

b. Program Kemitraan sebesar 0,3% atau Rp 605.724.281,- dan Program Bina Lingkungan sebesar 0,2% atau Rp

403.816.188,-c . C a d a n g a n s e b e s a r 9 9 , 5 % a t a u R p

200.898.553.340,-Agenda 4:

Penetapan gaji/honorarium, fasilitas, dan tunjangan lainnya untuk tahun buku 2012 serta tantiem bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2011:

Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Penetapan gaji/honorarium, fasilitas, dan tunjangan lainnya untuk tahun buku 2012 serta tantiem bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tahun 2011.

a. Gaji Direktur Utama tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp 88.000.000,- per bulan. Sedangkan komposisi gaji Wakil Direktur Utama, Anggota Direksi, dan honorarium Dewan Komisaris masing-masing adalah Wakil Direktur Utama 95%, Anggota Direksi 90%, Komisaris Utama 40%, dan Anggota Dewan Komisaris 36% dari gaji Direktur Utama.

b. Tunjangan dan/atau fasilitas yang akan diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris agar mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010. c. Gaji/honorarium serta tunjangan dan

fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012.

d. Tantiem diberikan untuk kinerja tahun buku 2011 sebesar Rp 5.000.000.000,- (pajak ditanggung penerima). Komposisi besarnya tantiem adalah Direktur Utama 100%, Wakil Direktur Utama 95%, Anggota Direksi 90%, Komisaris Utama 40%, dan

Anggota Dewan Komisaris 36% dari Direktur Utama.

Agenda 5:

Menyetujui penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Hadori Sugiarto Adi & Rekan untuk melaksanakan audit Laporan Keuangan, Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan terhadap p e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n d a n Pengendalian Intern serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012.

Agenda 6:

Menetapkan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris untuk yahun 2012.

Penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit Laporan Keuangan, Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan terhadap p e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n d a n Pengendalian Intern serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012.

Penetapan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris untuk tahun 2012.

Dewan Komisaris dan Direksi

D a l a m m e l a k s a n a k a n t u g a s d a n wewenangnya serta dalam rangka memenuhi kepentingan stakeholder yang relevan (pemegang saham, karyawan, pelanggan, masyarakat, regulator dan supplier), maka Dewan Komisaris dan Direksi akan selalu bertindak dan bersikap sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yaitu: transparan, akuntabel, bertanggungjawab, independen, dan wajar, serta sesuai standar etika yang berlaku di dalam Perusahaan. Selain itu, Komisaris dan Direksi juga akan mematuhi segala peraturan perundang-undangan, anggaran dasar Perusahaan dan peraturan Perusahaan serta menjunjung tinggi kepedulian terhadap lingkungan.

Dewan Komisaris dan Direksi akan menegakkan dan memberikan teladan atas pelaksanaan prinsip, etika, nilai dan peraturan tersebut kepada seluruh pihak di dalam Perusahaan dan kepada pihak di luar Perusahaan dan dalam melaksanakan tugasnya menempatkan kepentingan yang terbaik untuk Perusahaan.

Di samping itu Dewan Komisaris dan Direksi memiliki tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi dan nilai-nilai (values) Perusahaan. Hal ini sesuai dengan pedoman GCG yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada tahun 2006.

Tanggung jawab bersama Dewan Ko m i s a r i s d a n D i re k s i d a l a m m e n j a g a kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka pa n j a n g t e rc e r m i n pa d a t e r l a k s a n a n y a pengendalian internal dan manajemen risiko dengan baik, tercapainya imbal hasil (return) yang optimal bagi pemegang saham, terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan (stakeholder) secara wajar dan terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan manajemen di semua lini organisasi.

Dewan Komisaris

Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatan PT. Kereta Api (Persero) Tambahan Berita – Negara R.I. Tanggal 14/1-2000 No. 4 Pengumuman dalam Berita Negara RI sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (1) Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 16, Tugas dan Wewenang Komisaris :

Tugas Komisaris

a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

c. Untuk melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menanda tangani laporan tersebut.

Wewenang Komisaris

a. Para anggota Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang-barang memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain –lain surat berharga serta mengetahui segaka tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

b. Jika dianggap perlu, komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan

tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.

c. Para Anggota Komisaris berhak meminta penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan.

d. Komisaris dengan suara terbanyak biasa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan.

e. Pe m b e r h e n t i a n s e m e n t a r a i t u h a r u s diberitahukan secara tertulis kepada yang b e r s a n g k u t a n d i s e r t a i a l a s a n y a n g menyebabkan tindakan itu.

f. Dalam waktu 30 (tiga pulu) hari setelah pemberhentian sementara itu, Komisaris deiwajibkan untuk memanggil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan pada kedudukannya, sedangkan yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.

g. Rapat ini dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang dipilih oleh dari antara mereka yang hadir.

h. Jikalau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu batal demi hukum.

i. Jikalau karena sebab apapun juga Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Komisaris, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengangkat Komisaris baru.

Kewajiban Komisaris (Pasal 17)

Dalam hubungannya dengan tugas Komisaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 di atas, maka Komisaris berkewajiban :

a. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan serta perubahan dan tambahannya, laporan berkala dan laporan-laporan lainnya dari Direksi.

b. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, serta memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroaon, dalam hal Perseroan menunjukan gejala kemunduran, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

d. Memberikan pendapat saran kepada Rapat umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengurusan Perseroan.

e. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan.

f. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. .

g. Memberikan tanggapan atas laporan berkala dari Direksi mengenai perkembangan Perseroan Kepada Rapat Umum Pemegang Saham tepat pada waktunya.

Frekuensi Pertemuan Dewan Komisaris

Amanat Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 18 menyatakan bahwa Dewan Komisaris mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali setiap bulan dan dalam rapat tersebut dapat mengundang Direksi. Rapat Direksi juga diatur dalam pasal 24 Permen BUMN No 1 tahun 2011

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, bahwa rapat Dewan Komisaris harus diadakan secara berkala,

sekurang-kurangnnya sekali dalam seiap bulan, dan dalam rapat ter sebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

Masa Jabatan Dewan Komisaris

Pada tahun 2012 Dewan Komisaris melakukan rapat sebanyak 23 kali yang terdiri dari 11 kali rapat internal Dewan Komisaris dan 12 kali rapat bersama Direksi.

Jumlah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Program Seminar Kompetensi Dewan Komisaris

No Nama Jenis Seminar Tempat & Waktu

1 Yahya Ombara Seminar/Sosialisasi Rightsizing

BUMN

Yogyakarta, 29 Maret 2012

2 Martinus Suwasono

-

Seminar Nasional-Internasional Assurance and Consulting

Perjuangan Membangun Nilai Tambah Organisasi

-

Seminar Enhachement Leadership Program for Executive

Yogyakarta, 29 Maret 2012

Jakarta, 3-4 Oktober 2012

3 Abi Kusno Seminar Enhachement Leadership Program for Executive

Jakarta, 3-4 Oktober 2012

Board Charter (pedoman tata tertib kerja Dewan Komisaris)

=Diterbitkan Indikator Kinerja Kunci (KPI)

Dewan Komisaris Tahun 2012 tanggal 30 Maret 2012

=Penetapan tugas Dewan Komisaris melalui

Penetapan Dewan KomisarisPT Kereta Api I n d o n e s i a ( P e r s e r o ) N o m o r 1.1/P/DEKOM/VIII/2011 tanggal 5 agustus 2011

=Rencana Kerja Anggaran Dewan Komisaris

Tahun 2012

Direksi

Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

NAMA JABATAN JUMLAH

RAPAT

KEHADIRAN %

Imam Haryatna Komisaris Utama 12 12 100

Martinus Suwasono Komisaris 12 12 100

Yahya Ombara Komisaris 11 11 100

Abi Kusno Komisaris 12 12 100

Ashwin Sasongko Komisaris 12 9 75

Herry Bakti Komisaris 12 9 75

Keanggotaan Direksi

Pada saat ini Direksi terdiri dari 6 orang Direktur. Setiap Direktur memiliki keahlian khusus untuk menangani berbagai kepentingan bisnis. Perusahaan telah mendefinisikan wewenang dan tanggung jawab Direksi bagi setiap kebijakan yang relevan. Kami memiliki keyakinan bahwa dengan

Masa Tugas Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero)

No Nama Jabatan Lama

Jabatan

Surat/Dokumen

1 Ignasius Jonan Direktur Utama 4tahun 5 bulan

Kep-33/MBU/2009 tanggal 24 Februari 2009

2 Sulistyo Wimbo Hardjito Direktur Komersial 4 tahun 5 bulan

Kep-33/MBU/2009 tanggal 24 Februari 2009

3 A.Herlianto Direktur Operasi 1 tahun SK-260/MBU/2012 tanggal 20 Juli 2012

4 Candra Purnama Direktur Pengelolaan Prasarana

1 tahun SK-260/MBU/2012 tanggal 20 Juli 2012

5 Rono Pradipto Direktur Sarana 2 tahun 6 bulan

KEP-14/MBU/2011 tanggal 25 Januari 2011

6 Bambang Irawan Direktur Keselamatan & Keamanan

4 tahun 7 bulan

KEP-156/MBU/2009 tanggal 28 Juli 2009

7 M.Kuncoro Wibowo Direktur SDM & TI 1 tahun SK-260/MBU/2012 tanggal 20 Juli 2012

8 Joko Margono Direktur Pengembangan Usaha

1 tahun SK-260/MBU/2012 tanggal 20 Juli 2012

9 --- Direktur Pengelolaan Aset Non Produksi

---- ---10 Kurniadi Atmosasmito Direktur Keuangan 2 tahun 6

bulan

KEP-14/MBU/2011 tanggal tanggal 25 Januari 2011

adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, akan tercipta akuntabilitas serta level komitmen yang baik dari setiap anggota Direksi dalam memenuhi tanggung jawab dan tugas mereka.

Frekuensi Pertemuan Dewan Direksi

Amanat Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 13 menyatakan bahwa Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan

tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris atau seorang atau lebih Pemegang Saham dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Pada tahun 2012 Direksi melakukan rapat sebanyak 22 kali.

Jumlah Rapat Internal dan Tingkat Kehadiran Dewan Direksi

NAMA JABATAN JUMLAH

RAPAT

KEHADIRAN %

Ignasius Jonan Direktur Utama 22 22 100,00

Sulistyo Wimbo H Direktur Komersial 22 19 86,36 A Herlianto *) Direktur Operasi 22 12 54,55

Candra Purnama*) Direktur Pengelolaan Prasarana

22 11 50,00

Rono Pradipto Direktur Pengelolaan Sarana

22 19 86,36

Bambang Irawan Direktur Keselamatan dan Pengamanan

22 20 90,91

M. Kuncoro Wibowo*) Direktur Personalia dan IT

22 13 59,09

Joko Margono Direktur

Pengembangan Usaha

22 20 90,91

KurniadiAtmosasmito Direktur Keuangan 22 21 95,45

Jumlah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Selama Tahun 2012

*) Memulai tugas jabatan Direksi TMT Juli 2012

Tugas dan Wewenang

Tugas dan tanggung jawab Direksi Perusahaan diatur dalam anggaran Dasar Perusahaan serta mengacu kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas (Pasal 11)

Tugas pokok Direksi

M e m i m p i n d a n m e n g u r u s Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan, menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan negara.

Tanggung Jawab Direksi

a. Bertanggung jawab penuh untuk Melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

b. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseoan dengan m e n g i n d a h k a n p e r a t u r a n p e r u n d a n g -undangan yang berlaku.

c. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

NAMA JABATAN JUMLAH

RAPAT

KEHADIRAN %

Imam Haryatna Komisaris Utama 12 12 100

Martinus Suwasono Komisaris 12 12 100

Yahya Ombara Komisaris 12 12 100

Abi Kusno Komisaris 12 12 100

Ashwin Sasongko Komisaris 12 9 75

Herry Bakti Komisaris 12 9 75

Umiyatun Hayati Triastuti Komisaris 5 5 100

Ignasius Jonan Direktur Utama 12 12 100

Sulistyo Wimbo Hardjito Direktur Komersial 12 12 100

A Herlianto *) Direktur Operasi 100

Candra Purnama *) Direktur Pengelolaan Prasarana

100

Rono Pradipto Direktur Pengelolaan Sarana

12 12 100

Bambang Irawan Direktur Keselamatan 12 12 100

M. Kuncoro Wibowo *) Direktur Personalia Umumm dan IT

12 12 100

Joko Margono Direktur Logistik 12 12 100

d. Direksi bertanggung jawab untuk mengurus kekayaan Pemerintah sebagai prasarana kereta api yang oleh Pemerintah ditugaskan untu diusahakan oleh Perseroan.

e. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai kepengutusan maupun mengenai kepemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Perseroan

f. Perbuatan-perbuatan Direksi yag harus mendapat persetujuan tertulis dari Komisaris :

=Menerima pinjaman jangka pendek dari

Bank atau Lembaga Keuangan lain dengan memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan;

=Memberikan pinjaman jangka pendek atas

nama Perseroan.

=Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan

dalam melaksanakan penarikan kredit jangka pendek ;

=Melepaskan dan menghapus aktiva tetap

bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun, dan menghapus piutang macet, persedian barang mati sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham;

=Mengadakan kerjasama operasi atau

kontrak manajemen yang berlaku untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun atau 1 (satu) siklus usaha ;

=Menetapkan dan menyesuaikan struktur

organisasi ;

g. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepas hak atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang mewakili sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat)

bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh sekurang kurangnya 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara tersebut dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan.

h. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan hutang atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan wajib pula diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan beredar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak perbuatan hukum tersebut. i. Perbuatan-perbuatan ini hanya dapat dilakukan

oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari RUPS dari persetujuan tersebut diberikan setelah mendengar pendapat dan saran dari Komisaris dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu ;

=Mengambil bagian, baik sebagian atau

seluruhnya atau ikut serta dalam Perseroan a t a u b a d a n - b a d a n l a i n a t a u menyelenggarakan perusahaan baru;

=M e l e pa s k a n s e ba g i a n h a r t a a t a u

seluruhnya penyertaan Perseroan dalam perseroan atau badan-badan lain;

Dalam dokumen Situs Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (Halaman 136-166)

Dokumen terkait