• Tidak ada hasil yang ditemukan

50 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN

Dalam dokumen Laporan | Bank Syariah Bukopin (Halaman 160-162)

Independent Auditor Report The Shareholders, Board of Commissioners and

50 | LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN

Pengendalian likuiditas senantiasa dilakukan dengan cara melakukan keseimbangan antara sumber-sumber dana dan pemanfaatannya, sehingga benar-benar masih dalam limit risiko yang dapat diterima dan memberikan kontribusi berupa proi t yang wajar, yang pengelolaanya oleh Divisi Treasury dan Tim Alco (Asset Liability Comitee).

Risiko pasar

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul dari pergerakan tingkat suku bunga maupun nilai tukar yang ada di pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, sehingga pengendalian risiko pasar hanya melalui mekanisme penempatan dana pada bank lain dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga dan kesehatan bank yang menawarkan.

Risiko operasional

Pengelolaan resiko operasional dilakukan dengan terus melakukan penyempurnaan atau penyesuaian sistem dan prosedur, pengem- bangan teknologi informasi secara kesinambungan dengan harap- an dapat memenuhi kebutuhan atau harapan nasabah. Untuk me- menuhi kebutuhan ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai integritas yang tinggi melalui program penetapan limit/otorisasi, pendidikan dan pelatihan yang dilakukan baik inhouse training maupun eksternal dan berkesinam- bungan serta menetapkan prinsip pengenalan nasabah dengan harapan risiko operasional dapat terkelola dengan baik. 35. Laporan komitmen dan kontinjensi

31 Desember 2011 31 Desember 2010

Komitmen December 31, 2011 December 31, 2010

Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 5.718.500.000 10.964.000.000

Jumlah komitmen - bersih 5.718.500.000 10.964.000.000

Kontinjensi Tagihan kontinjensi

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 8.984.148.606 16.280.794.537 Liabilitas kontinjensi

Garansi bank 2.298.613.745 8.097.811.041 Aset produktif yang dihapusbukukan 7.896.112.687 73.598.817.445 Jumlah Liabilitas kontinjensi 10.194.726.432 81.696.628.486 Tagihan (Liabilitas) kontinjensi - bersih 4.507.922.174 (54.451.833.948)

Liquidity management always conducted in a balance manner between fund resources and its use to keep within the acceptable risk limit and contributed in proi ts managed by the treasury division and assets liability committee.

Market Risk

Market risk represents risk that arises from movement of interest level and exchange rate in the market of the Bank’s portfolio. Therefore market risk management is conducted only through mechanism of fund placements with other banks by considering the interest level and the health of the proposing bank.

Operating Risk

Operational risk management is conducted continuously through perfection of or adjustment of system and procedure, development of information technology to meet the needs and expectation from the customers. The needs is supported with qualii ed and high integrity human resources through determination of authority program, education and trainings held in house or external and continuously implement your customers principles to a well managed operational risk.

35. Commitments and Contingencies Statements Commitments Commitment Liability Undisbursed credit facilities Total commitment - net Contigencies Receivables contigencies Interest income in settlement Contigencies Liability Bank guarantee Earning assets written-of Total contigencies Liability Receivables (Liability) contigencies - net

36. Kelangsungan usaha

Dengan ditetapkan arah kebijakan pengembangan perbankan syariah oleh Bank Indonesia serta adanya dukungan dari pemerintah dengan dikeluarkannya peraturan perpajakan yang lebih kondusif sepanjang tahun 2011, industri perbankan syariah nasional tumbuh dengan volume usaha yang cukup tinggi yaitu sebesar 48,50% dengan pertumbuhan dana yang dihimpun sebesar 39,90% dan pembiayaan 34,90%. Pertumbuhan tersebut juga dicapai oleh Bank dengan angka pertumbuhan aset sebesar 24,43%, pembiayaan 18,95% dan dana pihak ketiga 41,30% hingga per akhir bulan Desember 2011.

Sejalan dengan pencapaian kinerja 2011, Bank membuat rencana bisnis tahun 2012-2014 yang disusun dengan mempertimbangkan perkembangan usaha dan kondisi internal Bank serta faktor-faktor eksernal seperti pertumbuhan perekonomian nasional tahun 2012 yang diproyeksikan sebesar 6,7%, tingkat inl asi 5,3%, serta indikator-indikator ekonomi lainnya yang dapat mendukung perkembangan usaha perbankan syariah.

Target jangka pendek

- Dengan mempertimbangkan kinerja bank pada tahun 2011, pada tahun 2012 Bank menargetkan pertumbuhan aset sebesar 24% atau tumbuh sebesar Rp. 628.550.000.000, pembiayaan 30% atau tumbuh sebesar Rp. 603.530.000.000, dana pihak ketiga 30% atau tumbuh sebesar Rp.

621.360.000.000 dan laba sebesar Rp. 26.230.000.000. - Pengembangan usaha dalam jangka pendek diarahkan untuk

pertumbuhan pembiayaan dan usaha terutama segmen UMKM, meningkatkan penghimpunan sumber dana masyarakat, memperkuat permodalan, meningkatkan kualitas aktiva produktif serta perkuatan Sumber Daya Insani (SDI), outlet, pelayanan, TI, dan meningkatkan kualitas pengendalian resiko dan kepatuhan.

Target jangka menengah

Pengembangan usaha dalam jangka menengah diarahkan pada pengembangan usaha konsumer, mikro dan peningkatan fee based.

Untuk mencapai visi dan misi sesuai dengan arah kebijakan, Bank menetapkan langkah-langkah strategis sebagai berikut : - Pengembangan Usaha dengan Fokus Pada Sektor UMKM

36. Business performance

With the developments of policy direction of sharia banking that has been set by Central Bank of Indonesia and with the support from the government by the issuance of more favorable tax legislation during the year 2011, Islamic Banking Industry grew by a relatively high business volume that is equal to 48.50% with growth in funds raised amounted to 39.90% and 34.90% of i nancing. Growth was also achieved by the Bank with an asset growth rate of 24.43%, 18.95% of i nancing, and third parties funds up to 41.30% as of end December 2011.

In line with achieving 2011 performance, the Bank made a business plan for the year 2012-2014 prepared by considering the development of business and internal conditions of the Bank and external factors such as national economic growth in 2011 is projected at 6.7%, 5.3% of inl ation rate, as well as other economic indicators that can support the development of sharia banking business.

Short Term Objective

- Considering the Bank’s performance in 2011, in 2012 the Bank targeted asset growth of 24% or Rp628,550,000,000, 30% of i nancing or Rp603,530,000,000, third parties fund of 30% or Rp 621,360,000,000 and a proi t of

Rp26,230,000,000.

- Business development in the short term aimed at i nancing and business segments growth, especially MSMEs, to increase the accumulation of public funds sources, to strengthen the capital, to improve assets quality and strengthening of human resources, outlets, services, information technology, and to improve quality control and risk compliance.

Mid Term Objective

Business development in the medium term is aimed at consumer business development, micro, and increase of fee based.

To achieve the vision and mission in accordance with the policy direction, the Bank establish strategic steps as follows: - Business development focusing on MSMEs sector

Dalam dokumen Laporan | Bank Syariah Bukopin (Halaman 160-162)