DI KOTA TANGERANG A. Implementasi dan Manfaat Perda Pendidikan
B. Implementasi dan Dampak Perda dan Perwal Pendukung Pendidikan
1. larangan Minuman Beralkohol
Nasional
12 Penghargaan Ksatria Bakti
Husada Kartika,
2010 Nasional Sumber : Pemerintah Kota Tangerang
B. Implementasi dan Dampak Perda dan Perwal Pendukung Pendidikan
1. larangan Minuman Beralkohol
a. Implementasi Perda Larangan Minuman Beralkohol
Implementasi perda larangan minuman beralkohol yaitu dengan adanya aturan tata tertib di setiap sekolah, tentang larangan meminum minuman yang mengandung alkohol, selain itu larangan meminum minuman beralkohol juga menjadi bagian dari materi pembelajaran
PAI, dalam silabus di tingkat SMA/SMK/MA286 terdapat kopetensi
Akhlak dengan sub kopentensi (Menghindari Perilaku tercela) dengan Kompetensi Dasar menjelaskan, menyebutkan dan menghindari dosa besar, dengan indikator salah satunya adalah larangan meminum
minuman keras, materi dosa besar 287 disampaikan tidak lebih dari 2
(dua) jam pelajaran, itupun bergabung dengan indikator- indikator yang termasuk ke dalam dosa besar yaitu pencurian, perampokan, pembunuhan, perbuatan zina, murtad dan durhaka pada orang tua dimana guru hanya menerangkan secara global saja tentang efek dan ancaman jika seorang muslim meminum minuman beralkohol, para guru PAI di sekolah sangat terbantu dengan adanya kebijpkan Perda
286 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tingkat SMK/SMA , Kota
tangerang
287 Mutmainah, MS Anwari, Buku Pendidikan Agama Islam Kelas XI
no 7 tahun 2005 mengenai pelarangan peredaran miras/minuman beralkohol di kota Tangerang , demikian yang di paparkan oleh bapak Jamaludin sebagai guru PAI di SMK Yuppentek kota Tangerang, hal senada juga dikatakan oleh bapak Mahmud Yunus selaku guru PAI di
SMKN 1 kota Tangerang 288.
Implementasi dari perda miras tersebut adalah dengan selalu diadakannya operasi yang dilakukan oleh Tim Keamanan Lingkungan dalam operasi penertiban, yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Tangerang, karena pernah terjadi tahun lalu timbulnya perkelahian pelajar yang disebabkan oleh minuman keras di
daerah Ciledug289, dalam laporan operasi penertiban penegakan Perda
nomor 7 tentang pelarangan dan peredaran minuman beralkohol bulan Desember 2012, dilaksanakan pada tanggal 4, 7, 11 dan 14 Desember 2012, dengan anggota personil 152-154 orang beroperasi di kecamatan Pinang, Cipondoh, Ciledug, Cibodas dengan jenis minuman antara lain : manison houses (wisky), anggur buah (kuda mas), anggur ginseng, anggur Kolesom (orang tua), anker bir, bir bintang, anggur ginseng (intisari) guiness, mix max, heineken (bir putih) dengan kadar alkohol 5%- 43%, penjaringan tersebut terjadi di toko kelontong , warung jamu, warung rokok, Korean restoran
Arirang, operasi dilakukan pada pukul 15.00Wib – 21.45 Wib,
kegiatan tim pengendalian keamanan lingkungan untuk operasi penertiban pelarangan dan peredaran minuman beralkohol pada Satpol PP kota Tangerang pada bulan Desember 2012 sebesar Rp. 61.546.666.67 (enam puluh satu juta enam ratus enam puluh enamrupiah enampuluh tujuh sen) dengan kendaraan operasional : mobil truk dalmas 3 Unit, Dalmas polres kota Tangerang 1 unit, pick up Penther Satpol PP 7 unit, minibus 5 unit, roda dua motor trail 8 Unit, dan perlengkapan operasional, handy Talky 25 buah, kamera
288 Wawancara dengan Bapak Jamaludin , Guru Pendidikan Agana Islam di
SMK Yupentek I Kota tangerang yang merangkap wakil kepala sekolah bidang Humas, begitu juga yang dikemukakan oleh Bapak Mahmud Yunus selaku Guru Pendidikan Agama Islam di SMKN 1 kota Tangerang yang merangkap sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Management mutu. Yang di lakukan pada hari Kamis tanggal 7 November 2013
289 Hasil wawancara dengan Bapak Saeful kasi bidang Pembinaan dan
Penyuluhan di Kantor satpol PP Kota Tangerang pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2013 jam 11.12 Wib – 13.55 Wib.
Digital 1 buah. Satuan Polisi Pamong Praja, Laporan tim Kegiatan Pengendalian Keamanan lingkungan, Operasi Penertiban Penegakan Perda Nomor 7 Tentang pelarangan dan PeredaranMinuman
Beralkohol 2012.
Kegiatan tim pengendalian kemanan lingkungan (operasi terpadu) diadakan setiap bulan sebanyak 4 (empat kali) sesuai dengan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) satuan polisi pamong praja kota Tangerang dengan program peningkatan kemanan lingkungan.
Perda Nomor 7 tahun 2005 tentang pelarangan minuman beralkohol dalam Bab IV, tentang penyitaan dan pemusnahan pasal 9 di jelaskan :
Semua minuman beralkohol golongan A,B, dan C sebagaimana dimaksud pada pasal 2 yang ada di daerah selain yang ada di tempat sebagaimana dimaksud pada pasal 4, pasal 5 ayat (2) dan pasal 7, peraturan daerah ini disita dan dimusnahkan. b. Tata
cara penyitaan dan pemusnahan minuman beralkohol
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Bab VII ; pasal 13, Ketentuan pidana,
melanggar pasal 3 kurungan 3 bulan dan denda 50 juta290.
b. Dampak Perda Larangan Minuman Beralkohol.
Dampak dari kebijakan peraturan daerah tentang larangan minuman beralkohol ada pada berkurangnya peredaran Minuman keras dari tahun ke tahun karena pemerintah kota Tangerang melakukan kegiatan penertiban terkait dengan penertiban minuman keras, diketahui bahwa jumlah hasil penertiban pada tahun 2007 mengalami peningkatan dari tahun 2006, jumlah hasil minuman keras yang berhasil ditertibkan pada tahun 2007 mencapai 54.100 botol.
Tabel 4.20
Perbandingan Operasi Penertiban Miras Tahun 2006, 2007 dengan Tahun 2012
Jenis Barang 2006 2007 2012
Jumlah Miras (botol)
32.391 54.100 6.079
Sumber : Profil Daerah Kota Tangerang ,2008, Laporan Satuan Polisi Pamong Praja 2012.
Penertiban Minuman keras sebagai implementasi dari Perda Nomor 7 tahun 2005 adalah dilakukannya operasi penertiban yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang, pada tahun 2006 telah tersita sejumlah 32. 391 botol miras yang diperoleh dari supermarket, toko kelontong, warung roko di pinggir jalan, selanjutnya pada tahun 2007 petugas menyita sebanyak 54.100 botol minuman keras, telah terjadi penurunan jumlah botol miras jika dibandingkan dengan tahun 2006, hal ini menunjukan dampak yang baik dan efek jera bagi toko-toko yang menyediakan miras sehingga mereka tidak menjual lagi minuman keras, kemudian pada tahun 2012 operasi miras mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu menjadi 6.079 botol, ini menandakan perda miras sangat efektif di lapangan walaupun belum bebas 100 %,
Adapun dampak dari pemberlakuan perda larangan miras adalah berkurangnya tingkat kriminalitas pelajar menurun, seperti tawuran yang bisanya sering terjadi di wilayah kota Tangerang karena tidak dapat dipungkiri, banyaknya perkelahian antar pelajar maupun mahasiswa biasanya di awali dengan minum-minuman beralkohol
Pada saat dilakukan observasi ke kantor polsek Sukasari kota Tangerang untuk menanyakan tentang kasus tawuran pelajar di Tangerang yang di terima oleh Kabareskrim bapak Eko menuturkan
“Perkelahian pelajar di Tangerang untuk tahun 2013 ini tidak ada
kejadian karena petugas kepolisian selalu melakukan operasi penjagaan sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi sebelum
kejadian tawuran terjadi”.
Sehingga saat ditanya tentang data kejadian berupa garafik kejadian tawuran pada setiap tahunnya bapak Eko mengatakan tidak
pernah mencatat dikarenakan tidak ada permintaan dari Kapolres Tangerang dan sebab lain adalah karena tawuran di Tangerang tidak seperti kejadian curanmor yang sering terjadi di wilayah kota Tangerang. Seharusnya untuk data kejadian tawuran pelajar di kota Tangerang setiap polsek mempunyai laporan kejadian perkelahian antar pelajar meskipun tidak terjadi, namun tetap dilaporkan.
Menurut bapak Rahmat Saleh selaku guru di SMK PGRI 109 kota Tangerang, mengakui bahawa sekolah PGRI 109, sering didatangi oleh para aparat kepolisian, bahkan sampai masuk ke dalam kelas untuk sweeping dan pengarahan sebagai bentuk antisipatif agar tidak terjadi tawuran, karena pelajar SMK PGRI 109, terkenal sering
bergerombol yang dikhawatirkan terjadi perkelahian291.
Pengaruh alkohol dan narkotik selalu menjadi pemicu terjadinya perkelahian baik pelajar maupun mahasiswa seperti yang diberitakan oleh koran Republika yang memberitakan tentang perkelahian antar
mahasiswa Universitas Negeri Makasar Sulawesi Selatan292.
Hasil angket menunjukan sebanyak 82.26% responden pelajar mengatakan tahu tentang perda larangan miras, ini mengungkapkan bahwa sebagian besar pelajar di kota Tangerang paham bahwa di Kota Tangerang ada larangan peredaran minuman beralkohol artinya sosialisasi pemerintah kota terhadap perda ini cukup baik, selain itu operasi penertiban oleh Satpol PP begitu terbuka dan dapat disaksikan oleh masyarakat umum karena operasi melibatkan petugas yang banyak sehingga mudah di lihat, selanjutnya 12.37% mengatakan ragu-ragu, hal ini banyak dipilih oleh pelajar yang tidak terlalu peduli dengan operasi miras karena mereka menganggap cukup tahu saja dan ada sebagian kecil pelajar yang mengaku tidak tahu tentang perda miras yaitu sekitar 5,38 % menjawab tidak tahu pelajar tersebut semuanya berjenis kelamin perempuan.
291 Wawancara dengan Bapak Rahmat Saleh selaku guru IPA di SMK
PGRI 109 Kota Tangerang, wawancara dilakukan di SMKN 3 Kota Tangerang pada hari Senin tanggal 4 November 2013.
292 Penyidik polda Sulsel menemukan narkoba jenis ganja sebanyak 3,5 kg
beserta timbangan dan laptop di fakultas Seni dan Desain UNM pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2013, dan polisi mensinyalir adanya peredaran Narkoba di lingkungan UNM dan pelakunya adalah mahasiswa. Republika,( Sabtu, 13 Oktober 2013).
Dampak dari berkurangnya peredaran minuman keras melindungi pelajar yang kerap kali melakukan tawuran, karena pengaruh dari minuman keras tersebut, data yang di dapat masih ada kejadian tawuran pelajar di Kota Tangerang, kenyataan yang terjadi tawuran pelajar di kota Tangerang masih terjadi, walaupun data ini tidak di dapat dari kantor Polsek Kota Tangerang tetapi data tersebut di peroleh dari media sosial yang memberikan informasi bahwa perkeahian pelajar di Tangerang masih terjadi hanya peneliti melihatnya berkurang dari tahun 2012 yang terjadi sekitar 11
kejadian menjadi 2 kejadian tawuran pada tahun 2013.293
Tabel 4.21
Perbandingan jumlah perkelahian pelajar di Kota Tangerang
Tahun 2012 – Tahun 2013
Keterangan 2012 2013
Perkelahian pelajar di kota Tangerang
11 kejadian 2 kejadian
Urutan kejadian tawuran pelajar di kota Tangerang pada Tahun 2013, terjadi pada hari Kamis, tanggal 25 April 2013, yang melibatkan sejumlah pelajar selepas melaksanakan UN (Ujian
Nasional), Wahidin Halim selaku Walikota Tangerang mengatakan, “
Kepala Sekolah yang tidak mampu mengatasi anak didiknya terlibat
tawuran akan kami copot,” pada apel pagi di balai kota Tangerang,
Wahidin juga mengatakan sebelum memberikan sanksi , akan mengumpulkan kepala SD, SMP, SMA dan mencari solusi terbaik, padahal tawuran tersebut sempat dibubarkan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja294, terjadi pada hari Jum’at tanggal 18 Oktober 2013
bertempat di jalan Sawah Dalam, Ketapang kota Tangerang295.
293 Megapolitan.kompascom/read/2012/09/27/20010192.
294 http//www. Tempo .co. Tangerang, Jumat Tanggal 26, Juli 2013. 295http//www. Antara news..com Tanggal 15, April 2013.
Peristiwa masih adanya tawuran pelajar di kota Tangerang bukan berarti perda pendidikan dan perda Pendukung Pendidikan tidak jalan atau tidak di implementasikan, akan tetapi perlu kontrol yang berkesinambungan dari semua pihak agar bisa mengontrol pelajar, baik sekolah, kantor dinas pendidikan, pihak kepolisian, serta orang tua siswa.
Dampak dari diberlakukannya larangan peredaran minuman beralkohol sebanyak 72.04% mengatakan baik, pelajar yang memilih jawaban ini merupakan pelajar yang tidak pernah bersentuhan dengan minuman keras sehingga memahami betul tentang manfaat perda tersebut sebanyak 19,35% mengatakan cukup, pelajar yang menjawab demikian tidak terlalu ambil pusing dengan dampak yang ada dan 8,60 % responden yang mengatakan tidak tahu.
1.Perwal Larangan Merokok di Sekolah
a. Implementasi Perwal Larangan Merokok di Sekolah
Implementasi kebijakan perwal larangan merokok di setiap sekolah di wilayah Kota Tangerang akan terlihat dari peraturan/tata tertib yang dibuat oleh sekolah dan merujuk kepada perwal larangan merokok seperti dalam pasal 7. Ayat 2 kepala sekolah wajib mengambil tindakan bertahap perokok, mulai menegur siswa yang merokok, melaporkan kepada orang tua, membuat surat pernyataan tidak akan mengulang dengan tanda tangan siswa itu sendiri, dan melarang siswa belajar paling lama 1 bulan, begitu juga ketika ada guru dan /atau tenaga kependidikan wajib menegur atau melaporkan kepada kepala sekolah apabila ada yang merokok di lingkungan
sekolah. Pasal 10 dikatakan, “kepala sekolah, guru dan /tenaga
kependidikan memperingatkan apabila ada orang yang memasuki kawasan tanpa rokok dengan tidak menghindarkan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal sebelumnya,”296 sekolah-sekolah
di wilayah Kota Tangerang memasang spanduk kawasan bebas rokok di setiap tempat sebagai peringatan bahwa di tempat tersebut dan sekitarnya dilarang merokok termasuk para tamu yang datang ke
296 Lembar Daerah Kota Tangerang, Perwal Nomor 54 tentang larangan
lingkungan sekolah. implementasi dari larangan merokok jika dirinci adalah sebagai berikut :
1. Adanya aturan tata tertib di setiap sekolah dengan
sangsi-sangsinya.
2. Adanya papan tempel di setiap sekolah yang memperingatkan
larangan merokok
3. Pemberitahun tentang tempat yang dijadikan kawasan bebas
rokok
4. Penertiban yang dilakukan oleh petugas Satpol PP ke setiap
sekolah dan instansi pemerintah.
Larangan merokok pun selalu diadakan razia yang dilakukan pada tahun 2013 sampai dengan bulan Mei, menurut Bapak Saeful perwal larangan merokok lebih kepada sosialisasi secara terus menerus agar masyarakat menyadari dan memahami tentang bahaya
merokok297, hasil operasi tersebut adalah :
Operasi di lakukan di tempat-tempat seperti : gudang sound system sebelah ruangan Al-Amanah lantai V (1 bungkus rokok dan 3 buah asbak), SMAN 2 Tangerang (1 bungkus rokok kosong di gudang belakang), kecamatan Tangerang (2 asbak), gedung kantor Cisadane area kantin (1 orang merokok), kec. Neglasari (1 orang merokok), kel. Mekar Sari, kec. Neglasari (1orang merokok), kantor Inspektorat (1 buah asbak), Universita Muhammadiyah (2 orang merokok), kantor Disnaker kota Tangerang (1 orang merokok), kawasan Pendidikan Cikokol (2 orang merokok), Yayasan Pendidikan Pancakarya Cikokol (6 buah asbak) dan kel. Cimone (2 buah asbak) 2. Pebruari : KUA kec. Pinang (2 buah asbak), KUA kec. Jatiuwung (1 buah asbak dan 1 orang merokok), kel. Keroncong (1 orang merokok), SDN Jati I kec. Jatiuwung (2 orang merokok), kecamatan Batuceper (3 buah asbak), kecamatan Benda (2 buah asbak, 2 bungkus rokok dan 2 orang merokok), kelurahan Benda (2 orang merokok), kel. Gebang Raya (1 buah asbak & 1 bungkus rokok), kel. Periuk Jaya (3 buah asbak) 3. Maret : kecamatan Ciledug (2 buah asbak), kelurahan Pondok Bahar (3 buah asbak), kelurahan Karang Tengah (1 buah asbak), Kel. Suka Asih (1 buah asbak), KPU kota Tangerang (1 buah asbak), kelurahan
297 Hasil wawancara dengan Bapak Saeful Kasi Bidang Pembinaan dan
Penyuluhan di Kantor Satpol PP Kota Tangerang pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2013 jam 11.12 Wib – 13.55 Wib.
Sukasari (1 orang merokok), puskesmas Sukasari (1 orang merokok), kelurahan Sukarasa (2 buah asbak), UPTD SMPN 1 Tangerang (1 buah asbak), kantor Dinas Perhubungan (3 orang merokok, kecamatan Neglasari (1 orang merokok), puskesmas Neglasari (1 orang merokok), kelurahan Cimone (1 orang merokok), kelurahan Karawaci Baru (1 buah asbak), kelurahan NusaJaya (1 buah asbak dan 1 orang merokok); 4. April : kelurahan Poris Plawad (1 buah asbak), kelurahan Batujaya (2 orang merokok), kantor KIR/DLLAJ Batuceper (7 orang merokok), kelurahan Batusari (1 buah asbak), kel. Panunggangan Utara (1 buah asbak), SDN Panunggangan 5 (2 buah
asbak), 5. Mei gedung kantor Cisadane area kantin (2 orang
merokok), kantor Dinas Pekerjaan Umum (2 orang merokok), kelurahan Kedaung Wetan (1 orang merokok), SMA N 6 Tangerang (1 buah asbak dan 1 Orang merokok), kantor Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (2 buah asbak dan 2 orang merokok)298
b.Dampak Perwal Larangan Merokok
Saat angket kepada responden diberi pertanyaan tentang adanya larangan merokok di sekolah , hampir seratus persen pelajar mengaku sekolah melarang pelajar untuk merokok di sekolah dan seratus persen responden pelajar mengaku sangat benar sekolahnya selalu mengadakan operasi penertiban siswa pada waktu yang tidak ditentukan (mendadak) dan pelajarpun mengatakan sangat benar kalau sekolah selalu memberikan sangsi kepada siswa yang melanggar
peraturan termasuk merokok299.
Dampak perwal larangan merokok adalah :
1. Lingkungan sekolah menjadi bebas asap rokok, karena semua
warga sekolah tidak melakukan perbuatan merokok di
sekoah300
298 Laporan Satuan polisi Pamong Praja Kota Tangerang Tahun 2012. 299 Obervasi ke SMKN 1 Kota Tangerang, SMAN 1 Kota Tangerang,
SMKN 4 Kota Tangerang, SMKN 3 Kota Tangerang, di sekolah-sekolah tersebut terdapat Tata Tertib yang terpasang di dinding sekolah dan di lembaran yang disebarkan kepada Orang tua murid pada awal tahun ajaran baru.
300 Wawancara dengan Ibu Dra Mimin Aminah, Guru pada SMK Negeri 1
Kota Tangerang, Pada Hari Jumat tanggal November 2013, bertempat di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.
2. Terjaganya kesehatan warga sekolah, baik itu siswa, guru, staf
tata usaha/ seluruh warga sekolah301.
3. Terlatihnya siswa dari sifat pemborosan karena uang jajannya
dibelikan rokok302.