• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda Pendukung Pendidikan di Kota Tangerang

PERDA PENDIDIKAN DAN PERDA PENDUKUNG PENDIDIKAN DI KOTA TANGERANG

D. Perda Pendukung Pendidikan di Kota Tangerang

Telah di jelaskan di atas, bahwa tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, konsep pendidikan tersebut adalah kesesuaian antara tujuan pendidikan dengan hasil pendidikan yang dicapai, indikator keberhasilannya adalah berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan yang Maha Esa. Berakhlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.

Pendapat Emzir dkk, indikator keberhasilan mutu pendidikan dirumuskan menjadi empat aspek penting yakni :

Pertama, aspek agama yang meliputi keimanan,

ketakwaan, dan Akhlak Mulia, kedua, aspek intelektual,

meliputi ilmu pengetahuan dan teknologi, ketiga, aspek

politik, yaitu menjadi warga negara yang cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan berkesadaran lingkungan dan

kempat, aspek individual terdiri dari fisik dan mental, aspek

fisik yaitu sehat dan etos kerja yang tinggi, sedangakan aspek mental meliputi madiri dan berdisiplin, keempat aspek

tersebut dalam implementasi kebijakannya saling

mempengaruhi dan saling mendominasi satu dengan yang lainnya, sehingga sulit untuk dikenali satu persatu, kemudian secara operasional keempat aspek ini menjadi kriteria dan

standar untuk mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu”225

Di dalam diri manusia ada dua kekuatan yang saling tarik menarik, yaitu kekuatan yang mendorong ke arah kebaikan atau kebenaran dan kekuatan yang mendorong ke arah kejahatan atau kebathilan, kekuatan baik itu datangnya dari akal sehat yang dituntun oleh fitrah kesucian, sedangkan yang sebaliknya datang dari nafsu yang di inspirasi oleh syetan, masing-masing kekuatan ini akan berupaya mengarahkan seorang manusia kepada apa yang diinginkannya, akhirnya salah satu dari kekuatan itu akan mampu mengalahkan yang lain.

Menurut Wahidin Halim, “Setiap komponen masyarakat yang

tumbuh dan berkembang di kota Tangerang memiliki kewajiban

untuk berlomba-lomba dalam kebaikan,”226sesuai dengan tuntunan

Al-Quran dalam Surat Al-Maidah ayat 48227, membangun kota

yang beradab adalah sebagai upaya untuk menciptakan iklim masyarakat madani, tumbuh nilai-nilai moral dan nilai-nilai kebaikan yang tinggi, jalan menuju masyarakat madani adalah visi

Akhlakul Karimah228, visi Akhlakul Karimah secara substantif

bukan hanya milik warga muslim saja,penamaan Akhlakul

225 Emzir dkk, Isu-Isu Kritis Kebijakan pendidikan Era Otonomi

Daerah, (Jakarta, Ghalia Indonesia) h.16,17

226 Wahidin Halim, Ziarah Budaya Kota Tangerang, Menuju

Masyarakat Berperadaban Akhakul Karimah, (Jakarta, Auracitra) cet ke 2 tahun 2011, h.103.

227

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. al-Maidah ayat 48

228Dijelaskan bahwa Visi kota Tangerang adalah : Kota Tangerang

sebagai kota industri, perdagangan dan pemukiman yang ramah lingkungan . Pemerintah Kota Tangerang, Profil Daerah Kota Tangerang, (Tangerang, Badan Perencana Daerah , 2008) , h.4.

Karimah hanya sebagai cara komunukasi ke ruang-ruang publik

agar mudah di serap dan mudah diingat.229.

1. Peraturan Daerah Kota Tangerang No 7 tahun 2005 tentang

Pelarangan Pengedaran dan Penjualan minuman Beralkohol.

Pertimbangan dikeluarkannya peraturan daerah tentang larangan minuman beralkohol adalah dengan pertimbangan bahwa minuman beralkohol pada hakekatnya dapat membahayakan kesehatan jasmani dan rohani, mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta mengancam kehidupan masa depan generasi muda bangsa, dengan pertimbangan tersebut diatas serta untuk menunjang ketertiban umum dan ketertiban masyarakat perlu adanya pelarangan pengedaran dan penjualan minuman beralkohol yang ditetapkan dengan peraturan daerah, selain itu pula larangan

minuman beralkohol terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-baqoroh

ayat 219230

Perda nomor 7 tahun 2005 tentang pelarangan pengedaran dan penjualan minuman beralkohol. bab III:

“Pasal 3, setiap orang atau badan hukum di daerah

Tangerang dilarang mengedarkan dan atau menjual minuman beralkohol

Pasal 5, setiap orang dilarang menggunakan atau

meminum minuman keras atau yang mengandung alkohol sebagaimana dimaksud pada pasal 2 peraturan daerah ini di tempat umum. Terkait maraknya miras di tengah masyarakat ini, polisi angkat tangan .secara jujur pihak kepolisian mengaku tidak tahu kalau miras sudah di jual di

229 Wahidin Halim, Ziarah Budaya Kota Tangerang, Menuju

Masyarakat Berperadaban Akhakul Karimah, (Jakarta, Auracitra) cet ke 2 tahun 2011, h.106.

230 Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:

"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. QS. Al-Baqoroh ayat 219.

minimarket.selanjutnya pada pasal 6, Setiap orang dilarang mabuk di tempat umum di daerah sebagai akibat meminum

minuman keras231. Berdasarkan peraturan kementrian

Perdagangan (Permendag) No 43 Tahun 2009, tentang pengadaan , pengedaran , penjualan , pengawasan, dan pengendalian minuman beralkohol , miras boleh diedarkan di minimarket dengan sejumlah syarat . syarat tersebut

diantaranya miras hanya berkadar alkohol 0-5%232

Minuman beralkohol pada hakikatnya dapat membahayakan kesehatan jasmani dan rohani, mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta mengancam kehidupan masa depan generasi bangsa.

Pasal 7, siapapun dilarang menjadi pengecer minuman beralkohol golongan A,B,C, kecuali toko bebas bea ( Duty Free Shop) dan tempat-tempat sebagaimana dikecualikan dalam pasal 4

peraturan daerah ini.233

Untuk menunjang ketertiban umum dan ketertiban

masyarakat perlu adanya pelarangan pengedaran dan penjualan minuman beralkohol yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

Indonesia dinilai sebagai surga bagi perdagangan minuman keras (miras), sebab pengawasan peredaran miras di Indonesia sangat longgar dan miras bebas dijual untuk anak di bawah umur.

Data Kementrian Perdagangan (Kemendag) memcatat impor miras ke Indonesia selalu naik tajam, pada tahun 2007 realisasi impor miras mencapai 28.690 karton, pada tahun 2008 meningkat

231 Lembar daerah kota tangerang peraturan daerah kota tangerang

nomor 7 tahun 2007 tentang Larangan Pengedaran dan Penjualan minuman Beralkohol, pemerintah kota tangerang bagian hukum dan perundang-undangan 2005.

232 Akan tetapi peraturan tersebut menentukan bahwa pembeli harus

berusia diatas 117 tahun, hal ini wajib dibuktikan pembeli dengan menyerahkan kartu identitas diri, dan dalam Permendag tidak disebutkan dengan siapa pihak yang bertanggunga jawab melakukan pengawasan terhadap ketentuan perdagangan miras ini. Kemendag melempar tanggung jawab ini kepada pemerintah daerah. Baca koran Republika hari Rabu 19 Juni 2013

233 Lembar Daerah kota Tangerang Peraturan Daerah Kota Tangerang

nomor 7 tahun 2007 Tentang Larangan Pengedaran dan Penjualan Minuman Beralkohol, pemerintah kota tangerang bagian hukum dan perundang-undangan 2005.

tajam menjadi 143.668 karton, dan pada tahun 2009 angka impor miras meroket menjadi 279.052 karton, dalam dua tahun terakhir

angka penjualan miras terus naik hungga dua kali lipat234

Aktivis anti miras Fahira Idriss,” mengatakan rancangan

Undang-Undang (RUU) miras hanya ditempatkan di urutan 63 dari 70 RUU dalam program legislasi nasional(prolegnas) di DPR pemerintah seharusnya segera menertibkan peraturan pemerintah (PP) soal miras, menurutnya aturan soal miras bisa mengikuti jejak

PP No 109 tahun 2012 tentang rokok”.235

Masyarakat Tangerang merupakan masyarakat yang

heterogen, berbagai macam suku, agama, ras yang menyebabkan rawannya terjadi tindakan kriminalitas di sekitar kota, agama Islam

dalam Al-Qur’an telah terlebih dahulu menetapkan pelarangan

minuman keras / beralkohol sebagai bagian dari perbuatan syaitan seperti yang tercantuma dalam QS. Al-Baqoroh ayat 219 .

Dalam peraturan daerah no 7 tahun 2005, tentang larangan

minuman beralkohol, dikatakan dalam bab III, Pasal 3 ayat 1

Setiap orang atau badan hukum di daerah dilarang mengedarkan

dan atau menjual minuman beralkohol golongan A, B, dan C236,

selanjutnya pasal 5 ayat 1 menegaskan, bahwa setiap orang dilaranga menggunakan atau meminum minuman keras atau yang

234Turki dan Thailand mampu membatasi penjualan miras pada jam

tertentu . sedangkan di Indonesia penjualan miras tak mengenal batas umur ,waktu dan wilayah, Penjualan miras di dekat perumahan , rumah sakit, serta tempat ibadah masih sering terjadi. “Indonesia Surganya Miras”, Republika hari Rabu 19 Juni 2013, h. 1

235“Indonesia Surganya Miras”, Republika, hari Rabu 19 Juni 2013, h.1

236 Minuman beralkohol dikelompokan dalam golongan sebagai berikut :

a. Minuman beralkohol golongan A, yaitu minuman beralkohol dengan kadar ethanol ( C2H5OH) 1 % (satu persen) sampai dengan 5 % (lima persen), b. Minuman beralkohol golongan B yaitu minuman beralkohol dengan kadar ethanol ( C2H5OH) lebih dari 5 % (lima persen) sampai 20 % (dua puluh persen), c. Minuman beralkohol golongan golongan C yaitu minuman beralkohol dengan kadar etanol ( C2H2OH) lebih dari 20 % ( dua puluh persen) sampai dengan 55%(lima puluh lima persen). Lembar daerah kota tangerang peraturan daerah kota tangerang nomor 7 tahun 2007 tentang Larangan Pengedaran dan Penjualan minuman Beralkohol, pemerintah kota tangerang bagian hukum dan perundang-undangan 2005.h.6

mengandung alkohol sebagaimana dimaksud pada pasal 2

peraturan daerah ini di tempat –tempat umum.237

Wakil presiden PT Sarinah Purnama selaku importir

minuman keras mengatakan,” telah terjadi peningkatan permintaan

minuman keras di Indonesia selanjutnya purnama mengatakan pihaknya selaku importir lepas tangan mengenai siapa konsumen

dari miras yang menyerbu Indonesia.”238. Perlawanan terhadap

pelarangan minuman beralkohol datang dari asosiasi minuman keras dan perusahaan minuman keras, sebagian anggota DPR yang mengganggap aturan pelarangan minuman keras kontra dengan aturan yang ada di atasnya.

Keberadaan peraturan daerah (Perda) dan diatas adalah sebagai upaya dari sebuah kebijakan kepala daerah dalam memperbaiki krisis pendidikan di negara kita dan problem lainnya yang merupakan perkara mendesak dan menuntut pemecahan problematika pendidikan, menjadi tugas kita yang sangat berat di abad ini,sebab keadaan kita terutama umat Islam jika ingin kembali

bangkit memegang tampuk kepemimpinan239, maka kita harus

bersama-sama mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh walikota Tangerang beserta DPRD Tangerang dengan turut serta membantu untuk melaksanakan kebijakan tersebut sehingga

237 Lembar daerah kota tangerang peraturan daerah kota tangerang nomor

7 tahun 2007 tentang Larangan Pengedaran dan Penjualan minuman Beralkohol, pemerintah kota tangerang bagian hukum dan perundang-undangan 2005.h. 7

238 Di minimarket Seven Eleven di Mampang , Jakarta Selatan sejumlah

Miras dijual bebas .di ruang rokok mini market itu tampak pasangan muda mudi

yang sangat belia dengan bebasnya menegak miras. “Indonesia Surganya Miras”,

Republika hari Rabu 19 Juni 2013, h.1

239 Umat Islam mencapai puncak kemajuan peradabannya pada masa

Pemerintahan Abbasiyah,yakni ketika tampuk kekuasaan dipegang oleh khalifah Harun Ar-Rasyid (w.809) yang kemudian dilanjutkan oleh putranya Al-Ma’mun (w.833 M) .Lihat Hasan Ibrahim Hasan,Sejarah dan Kebudayaan Islam

(Yogyakarta:Kota Kembang cet 1.hal128.lebih istimewa lagi kedua khalifah tersebut sangat menghormati para penuntut ilmu dan cendikiawan,menyediakan fasilitas yang cukup bahkan selalu memberikan hadiah dan harta yang banyak.Lihat misalnya Muhammad Athiyah Al-Abrasyi,Beberapa Pemikiran pendidikan Islam,(terj) Syamsudin Asyrofi, (Jogyakarta : Titian Ilahi Pres, 1996),cet.I,h.38-40

pendidikan dapat terlaksana sesuai dengan tuntunan agama dan ketaatan kepada Ulil Amri.

Pada bab VII pasal 13, diatur tentang ketentuan pidana terhadap pelanggar Peraturan daerah ini, disebutkan :

Bagi siapapun yang melanggar pasal 3 ayat 1, pasal 4 dan pasal 7, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling tinggi sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah, selanjutnya barang siapa yang melanggar pasal 5 dan pasal 6 peraturan daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling tinggi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian minuman beralkohol sebagai barang bukti pelanggaran tindak pidana sebagaimana dimaksud diatas, dirampas untuk dimusnahkan oleh instansi atau petugas yang berwenang.

Selain di kota Tangerang Perda miras pun di terapkan di kota Cirebon, hal ini menyusul disahkannya peraturan daerah miras nol

persen oleh DPRD Kota Cirebon, menurut Cecep Suhardiman,”

selaku ketua pansus perda anti miras yang juga anggota komisi A DPRD Kota Cirebon menjelaskan ada 11 bab dan 13 pasal dalam perda tersebut”240.

2. Perwal No 54 Tahun 2010 Tentang Larangan Merokok Bagi

Siswa, Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota Tangerang, diperlukan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk senantiasa membiasakan hidup sehat

Larangan merokok bagi siswa dan tenaga kependidikan yang terdapat dalam :Bab III pasal 4 , dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 115 Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, maka pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan bebas rokok, pasal 5 disebutkan setiap siswa dilarang merokok baik dalam sekolah maupun diluar lingkungan sekolah, pasal 7 siswa majib menegur / memperingatkan atau melaporkan kepada guru

240 Intinya ,setiap orang dan badan hukum melarang menjamu ,

mengkonsumsi dan mengedarkan miras jenis apapun, termasuk oplosan, namun hal itu mendapat pengecualian untuk ritual agama tertentu seperti Katolik dan Hindu. Koran republika, Rabu, 19 juni 2013, h. 9

atau kepala sekolah apabila ada siswa satu sekolahnya merokok, pada bab III pasal 4 kepala sekolah wajib melarang guru dan/atau tenaga kependidikan merokok di dalam lingkungan sekolah. Guru dan/atau tenaga kependidikan wajib menegur atau melaporkan kepada kepala sekolah apabila ada yang merokok di lingkungana sekolah. Kepala sekolah wajib mengambil tindakan atas laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 atau melaporkannya kepada kepala dinas. Pasal 7 ; Siswa wajib menegur/ memperingatkan atau melaporkan kepada guru atau kepala sekolah apabila ada siswa satu

sekolahnya merokok.241

Selanjutnya adapun sangsi yang dapat diterapkan kepada pelanggar adalah, jika ada siswa yang merokok,kepala sekolah wajib mengambil tindakan bertahap (1) menegur / memperingatkan siswa, (2) melaporkan/meminta orang tua siswa untuk melarang anaknya merokok (3) membuat pernyataan tidak akan merokok dengan tanda tangan siswa dan orang tua (4) melarang siswa ikut

belajar paling lama 1 bulan242.

Rokok merupakan salah satu zat aditif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan individu, masyarakat dan lingkungan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk itu diperlukan upaya pengendalian dan perlindungan terhadap bahaya

241 Perda tentang larangan merokok bagi pelajar, pendidik dan tenaga

kependidikan ini adalah dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 115 undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan , maka pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan daerah bebas rokok serta peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan pokok bagi kesehatan 9lembaran negara tahun 2003 no 36 tambahan lembaran negara nomor 4276) dan peraturan pemerintah no 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil (lembar negara tahun 2010 nomor 74 tambahan lembaran negara Republik Indonesia nomor 5135) Lembar daerah kota tangerang peraturan walikota kota tangerang nomor 54 tahun 2008 tentang Larangan Merokok bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan, Pemerintah Kota Tangerang Bagian Hukum dan Perundang-undangan(Tangerang, 2008).

242 Lembar daerah kota tangerang peraturan walikota kota tangerang

nomor 54 tahun 2008 tentang Larangan Merokok bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan, pemerintah kota tangerang bagian hukum dan perundang-undangan 2008.

rokok bagi kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Walikota prihatin terhadap kotanya yang masih dikuasai rokok dan perokok, akhirnya mengusulkan untuk membuat perwal larangan rokok, kemudian dia tegaskan, terapkan, dimulai dari kantornya tanpa kecuali.

Tidak hanya untuk pegawai peraturan larangan merokok juga di atur untuk siswa, guru, kepala sekolah dan pegawai sekolah

seperti yang tertulis dalam bab II pasal 4 ayat (1),” kepala sekolah

wajib melarang guru dan /atau tenaga kependidikan merokok di

dalam lingkungan sekolah, pasal 5 disebutkan Setiap siswa

dilarang merikok baik dalam maupun diluar lingkungan sekolah”.

Pimpinan pusat Muhammadiyah bahkan lebih berani mengeluarkan fatwa haram untuk rokok, menurut Syamsul Anwar

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, “Surat fatwa

Haram”, nomor 6/SM/MTT/III/2010. Muhammadiyah sudah

mengharamkan rokok”243“ yang pertama kami melihat berdasarkan hasil kajian dari ahli medis dan akademisi, semuanya sepakat rokok adalah sesuatu yang membahayakan karena mengandung zat aditif

dan zat berbahaya lainnya,” papar Syamsul, selanjutnya Syamsul

menjelaskan, dari sisi agama sesuatu yang membahayakan itu

dilarang. “ Jadi dari sisi itu ada keselarasan antara ketentuan

agama”.

Dalam salah satu tulisanya Wahidin Halim menceritakan : “

ada dua orang lurah ketahuan merokok di tempat parkir kantor kantor walikota, besoknya ketika apel pagi Wahidin Halim dalam

orasinya mengumumkan kedua lurah tersebut di non aktifkan”.244

Penganut agama Islam, dengan keimanan nya, menyakini bahwa yang berhak memerintah dan melarangnya hanyalah Allah SWT, dan yang berhak menerjemahkan semua perintahnya hanyalah Rosulullah SAW, oleh karena itu untuk melaksanakan perintah Nya, umat Islam diharuskan melihat dan mengambil pelajaran dari perbuatan ,perkataan dan persetujuan nabi Muhammad SAW,yang disebut dengan As-sunnah,sebaliknya perilaku yang dihasilkan dari rekayasanya dalam beragama dipandang sebagai perilaku yang menentang Allah SWT, dan

243 Putusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 6/SM/MTT/III/2010 244 Ramon Papana, W.H Lucunya Sang Walikota, ( Jakarta, Indonesia

Rosulnya, yang hanya dibenarkan dalam masalah-masalah kemasyarakatan atau masalah keduniaan,sedangkan masalah yang bersifat ukhrowiyah muthlaqoh (ibadah mahdhoh) secara langsung harus di dasarkan pada pembuat hukum yang mutlak yaitu Allah SWT dan Rosulnya.

Kaidah-kaidah hukum yang dibentuk akibat adanya gejala sosial dapat menjadi hukum tertulis atau tidak tertulis, hukum atau peraturan tidak tertulis dapat berbentuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, keputusan pengadilan, instruksi

presiden dan lain sebagainya.245, demikian pula perda yang

dilahirkan oleh pemerintah daerah kota Tangerang merupakan

penjabaran dari apa yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits

nabi Muhammad SAW.

3. Perda Nomor 8 Tahun 2005 tentang Larangan Pelacuran

Tebitnya peraturan daerah tentang larangan pelacuran dengan pertimbangan bahwa pelacuran merupakan suatu perbuatan yang bertentangan dengan norma agama dan kesusilaan yang berdampak negatif terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat, serta sebagai upaya melestarikan nilai-nilai luhur budaya masyarakat yang tertib dan dinamis serta dalam rangka mencegah pelanggaran terhadap praktek-paraktek pelacuran di kota tangerang, perlu menetapkan

peraturan daerah tentang pelarangan pelacuran246.

Arus urbanisasi yang bertambah setiap tahun ke kota Jakarta menjadikan banyaknya para pelacur yang terpinggirkan bergeser ke kota Tangerang sebagai alternatif para pekerja sek komersial (PSK) beroperasi, sehingga sebelum perda anti pelacuran lahir, di setiap sudut jalan di kota Tangerang, kita bisa dengan mudah melihat para PSK baik wanita ataupun waria secara terang-terangan mencari mangsa di pinggir jalan kota Tangerang.

Undang-undang pornografi, undang-undang RI nomor 44tahun 2008, adalah rujukan dari lahirnya peraturan daerah tentang larangan pelacuran, disebutkan dalam :

245 Beni Ahmad Saebani dkk, Ilmu Akhlak, CV Pustaka Setia, Bandung,

cet 1 2010, hal 45

246 Lembar Daerah Kota Tangerang, Peraturan Daerah Kota Tangerang

Bab I, pasal 1 bahwa:pornogarafi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan dimuka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat, Bab II pasal 2 : Setiap orang di daerah baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama dilarang mendirikan atau menyediakan tempat orang untuk melakukan pelacuran, selanjutnya dalam bab II pasal 4 dikatakan Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak,

menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor,

mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, meyewakan atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat, a. Persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang, kekerasan seksual, masturbasi atau onani, ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan alat kelamin atau

pornografi anak.247

Bahwa dalam upaya melestarikan nilai-nilai luhur budaya masyarakat yang tertib dan dinamis serta dalam rangka mencegah pelanggaran terhadap praktek-praktek pelacuran di kota Tangerang, perlu menetapkan peraturan daerah tentang pelarangan pelacuran,

seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an , QS. An-Nuur ayat 30,31.

Profesi pelacur adalah profesi yang dilarang olah semua agama di dunia, profesi yang kendati sudah ada sejak zaman purba namun tidak pernah mendapatkan pembenaran dari seluruh budaya manusia,profesi yang selalu menjadi musuh setiap peradaban justru telah dipilih oleh sebagian pelajar di negara kita, praktek pelacuran pada zaman sekarang tidak hanya di lakukan orang dewasa,

malaikan juga olah pelajar,profesional 248bagi generasi orang tua

sekarang pasti tidak akan pernah membayangkan akan hadirnya suatu zaman dimana banyak pelajar SMP yang dengan sadar sudah menekuni profesi sebagai pelacur, menurut ketua Pimpinan wilayah

Muhamadiyah Agus Suradika mengatakan,” para remaja saat ini

dapat dikatakan sedang menghadapi tantangan yang sangat berat,

247 Undang-Undang Pronografi, Undang-Undang RI, Nomor 44 Tahun

2008. (Jakarta, Tim Redaksi Fokus Media, 2008), h.4.

248Baca Majalah suara Muhamadiyah, Prostitusi Pelajar Puncak galau

yaitu apa yang dipelajari di sekolah semuanya nyaris bertentangan

dengan realitas yang ada di masyarakat”249, oleh karena itulah