• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang

Dalam dokumen 193MKpIV2010 Lamp 2 ARN (Halaman 42-46)

AGENDA RISET

5. TEMA RISET: ADAPTASI DAN ANTISIPASI SISTEM PANGAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

3.2.1. Latar Belakang

Indonesia mempunyai cadangan berbagai sumber energi, meskipun tidak terlalu besar. Walaupun demikian perlu dilakukan beberapa tindakan agar cadangan tersebut dapat dijadikan kekayaan yang dapat dinikmati oleh generasi penerus, bukannya dihabiskan oleh generasi yang hidup saat ini.

Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB II), telah menetapkan sebelas (11) agenda yang menjadi prioritas nasional untuk diselesaikan selama kurun waktu 2009 sampai dengan 2014, salah satu prioritasnya adalah masalah energi. Dalam prioritas di bidang energi, tema prioritas adalah: Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya.

Permasalahan energi nasional jangka panjang menyangkut hal yang berkaitan dengan security of supply dan keberlanjutan penyediaan energi, sehingga dapat mendukung pembangunan dan kebutuhan seluruh rakyat Indonesia dalam jangka panjang. Penyediaan energi jangka panjang mempertimbangkan berbagai aspek lain, seperti lingkungan, ekonomi, dan aspek sosial kemanusiaan. Penerapan teknologi maju memerlukan edukasi dan informasi yang cukup agar dapat diterima sebagai bagian budaya masyarakat yang belum pernah berinteraksi dengan berbagai teknologi baru EBT (Energi Baru dan Terbarukan) maupun dampak pemanfaatannya pada sosial kemanusiaan. Hal ini akan menentukan keberlanjutan pembangunan itu sendiri. Untuk Jangka panjang teknologi baru yang berkaitan dengan EBT tidak dapat

dihindari, demikian pula pengetahuan yang cukup mendalam dalam ilmu bahan serta berbagai pemodelan matematik untuk mendukung kegiatan rekayasa.

Dalam bentuk lain, Dewan Energi Nasional merumuskan permasalahan energi yang dihadapi dan perlu diselesaikan saat ini adalah:

• Bauran energi yang tidak optimal

• Menurunnya tingkat produksi minyak bumi

• Kelangkaan Energi (gas dan listrik) di beberapa daerah

• Harga energi belum berdasarkan nilai keekonomiannya dan subsidi energi semakin meningkat

• Penggunaan energi masih boros

• Energi primer lebih banyak diekspor dibandingkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri

• Penerimaan devisa dari sektor energi primer untuk pengembangan sektor energi masih rendah

• Perlindungan dan Pelestarian fungsi Lingkungan hidup belum menjadi prioritas

Suatu tantangan bagi kalangan pelaku Litbang bidang Energi di Indonesia, adalah untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut di atas dengan suatu inovasi yang bersifat integratif dan multidimensional sesuai dengan kemampuan nasional.

Permasalahan energi nasional jangka pendek yang harus segera diselesaikan saat ini adalah menyiapkan sumber energi selain BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri nasional. Pemecahan masalah energi nasional jangka pendek haruslah diletakkan dalam suatu kerangka untuk menjawab

masalah energi jangka panjang, sehingga menjadi suatu penyelesaian yang integral dan berkelanjutan.

Program prioritas KIB-II, secara spesifik menyebutkan prioritas di bidang energi, antara lain:

Kapasitas energi : Peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar rata-rata 3.000 MW per tahun terhitung mulai tahun 2010 dengan target peningkatan rasio elektrifikasi sebesar 62% pada 2010 dan 80% pada 2014; dan produksi minyak bumi sebesar lebih dari 1,2 juta barrel per hari terhitung mulai tahun 2014.

Energi alternatif: Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan potensi tenaga surya, microhydro, dan nuklir secara bertahap

Perpres nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) menunjukkan adanya upaya agar pemakaian energi baru dan terbarukan meningkat. Energi baru adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh teknologi baru baik yang berasal dari energi terbarukan maupun energi tak terbarukan antara lain hidrogen, coal bed methane, batubara yang dicairkan (liquefied coal), gasifikasi batubara (gasified coal) dan nuklir; sedangkan energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumberdaya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain panas bumi, bahan bakar nabati (biofuel), arus sungai, energi surya, energi angin, biomasa, dan energi laut. Khusus untuk penyediaan bahan bakar nabati (biofuel) diinstruksikan pula melalui Inpres No 1 tahun 2006, tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. Melalui Inpres ini, Presiden R.I. menginstruksikan agar diambil langkah-langkah untuk melaksanakan percepatan penyediaan dan pemanfaatan biofuel. Kegiatan pencairan batubara diinstruksikan melalui Inpres nomor 2

tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Batubara yang Dicairkan sebagai Bahan Bakar Lain.

Blue-print Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2005-2025 yang telah disiapkan oleh Departemen ESDM merupakan suatu bentuk penjabaran KEN yang lebih operasional dan dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang energi. Dalam dokumen PEN 2005-2025 disebutkan berbagai kegiatan litbang di bidang energi yang harus dilakukan dalam rangka menjawab permasalahan energi, baik dalam jangka menengah maupun dalam jangka panjang. Dalam rancangan KEN yang sedang disusun oleh DEN (status Desember 2009) yang akan dibahas bersama DPR sesuai dengan amanah UU No.30 tahun 2007 tentang Energi menyatakan bahwa energi dikelola berdasarkan asas kemanfaatan, rasionalitas, efisiensi berkeadilan, peningkatan nilai tambah, keberlanjutan, kesejahteraan masyarakat, kelestarian fungsi lingkungan hidup, ketahanan nasional dan keterpaduan dengan mengutamakan kemampuan nasional. Pemanfataan energi dilakukan dengan cara:

1. mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya energi;

2. mempertimbangkan aspek teknologi, sosial, ekonomi, konservasi, dan lingkungan;

3. memprioritaskan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan kegiatan ekonomi di daerah penghasil sumber energi.

Dalam rangka mengoptimalkan seluruh sumber daya energi, maka peran energi baru dan terbarukan diharapkan akan meningkat secara siginifikan dari 3,64% pada tahun 2009 menjadi 17 % pada tahun 2025.

Untuk memenuhi sasaran pencapaian yang demikian besar, maka program prioritas nasional KIB II dan rancangan Kebijaksanaan Strategis Nasional (Jakstranas) di bidang iptek

memberikan peran kegiatan litbang iptek yang menyangkut

penyediaan dan pemanfaatan EBT yang semakin penting untuk mendukung keberhasilan capaian secara nasional baik program prioritas nasional KIB II maupun pencapaian konsep bauran energi sampai tahun 2025. Hal ini sejalan dengan perkembangan energi dunia, yang juga menaruh perhatian besar pada pemanfaatan energi baru dan terbarukan dan konservasi energi sebagai salah satu langkah menanggulangi peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) yang telah memberi dampak signifikan pada pemanasan global. Dengan adanya perhatian khusus pada EBT dan konservasi energi pada Agenda Riset Nasional, diharapkan periset bidang tersebut dapat memanfaatkan dana-dana yang ditawarkan oleh negara- negara maju yang berkwajiban menurunkan emis gas rumah kacanya.

Dengan alur pemikiran seperti tersebut di atas, disusunlah suatu Agenda Riset Nasional (ARN) 2010-2014 untuk penyediaan dan pemanfaatan sumber EBT.

3.2.2. Arah Kebijakan dan Prioritas Utama

Untuk prioritas bidang energi, diharapkan akan tercapai ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya. Sesuai dengan arah kebijakan iptek 2010-2014 dan mempertimbangkan perkembangan dunia mengenai peningkatan emisi gas rumah kaca sebagai pemicu terjadinya pemanasan global, yang saat ini menjadi isu besar dunia, maka riset bidang energi akan menitik beratkan pada pengembangan energi bersih, khususnya energi berbasis pada energi baru dan terbarukan. Lebih khusus, bidang energi akan difokuskan pada pengembangan teknologi pembangkit listrik nasional dari sumber energi baru dan terbarukan (matahari, angin

atau bayu, panasbumi, air, nuklir, arus laut) dan bioenergi sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN).

Dalam hal ini, arah kebijakan dan prioritas topik iptek 2010- 2014 akan dilakukan untuk menunjang tema riset peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar rata-rata 3.000 MW per tahun mulai 2010 dengan rasio elektrifikasi yang mencakup 62% pada 2010 dan 80% pada 2014. Untuk bidang EBT, arah kebijakan dan prioritas kegiatan iptek untuk menunjang tema riset peningkatan pemanfaatan energi terbarukan, antara lain: pemanfatan panas bumi sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan potensi tenaga surya, dan nuklir secara bertahap.

Arah kebijakan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek di bidang energi adalah: (a) Identifikasi, mapping data sumber energi baru dan terbarukan, potensi, kualitas, dan kuantitasnya, (b) Pengembangan teknologi sesuai dengan hasil mapping potensi sumber energi yang tersedia, (c) Kajian tekno-ekonomi, aspek finansial, dan analisis keberlanjutan (self sustaining) kegiatan yang akan dilakukan, (d) Diseminasi informasi, sosialisasi kepada semua pihak (stake-holder terkait), dan (e) Peningkatan efisiensi penggunaan energi.

Berbagai jenis sumber Eneri Baru dan Terbarukan yang diperhatikan dalam ARN adalah sebagai berikut: (a) panas bumi; (b) angin; (b) batubara peringkat rendah; (c) biofuels, termasuk biodiesel dan bioethanol; (e) biomasa dan biogas; (f) surya- fotovoltaik; (g) hidrogen dan fuel-cell; (h) nuklir; (i) energi laut, termasuk gelombang dan arus laut; dan (j) coal bed methane; dan (k) konservasi energi.

Uraian terhadap Agenda Riset Nasional untuk bidang Energi disusun dalam tiga kelompok tema riset, yaitu

1. Tema riset Peningkatan Elektrifikasi Nasional

2. Tema riset Bahan Bakar dari Energi Baru dan Terbarukan

3. Tema riset Konservasi Energi.

Tema riset Peningkatan Elektrifikasi Nasional mencakup pengembangan Energi Panas bumi, Energi Angin, Energi Surya – PV, Fuel Cell, Energi Nuklir, Energi Laut. Tema riset Bahan bakar dari Energi Baru dan Terbarukan mencakup Biofuel, Biomass & Biogas, Batubara Peringkat Rendah, Surya Thermal, Hidrogen, dan Coal Bed Methane (CBM). Sementara Tema riset Konservasi Energi difokuskan untuk mewujudkan tercapainya elastisitas energi kurang dari satu pada tahun 2025.

Dari berbagai jenis sumber EBT tersebut, bidang energi menetapkan pengembangan panasbumi dan pengembangan pembangkit listrik biomasa di daerah terpencil sebagai topik unggulan.

3.2.3. Tema Riset: Energi

NO TOPIK TARGET 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN

2014 CAPAIAN 2025

1. Tema Riset :Peningkatan Elektrifikasi Nasional

Dalam dokumen 193MKpIV2010 Lamp 2 ARN (Halaman 42-46)