• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Masalah

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh: Angga Setiyawan NIM: (Halaman 18-23)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wujud mengembangkan kemampuan yang dimiliki individu secara optimal, ditunjang dari metode pengajaran yang dilakukan guru.

Pada pendidikan formal, tugas seorang guru sebagai tenaga pendidik yaitu mendidik, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya. Sebagai seorang pendidik, guru sangat berperan dalam kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Pengetahuan guru tentang perangkat-perangkat pembelajaran dapat membuat tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah.

Tugas guru tidak terbatas pada menyampaikan materi saja, melainkan harus juga memahami peserta didik dengan karakter-karakternya agar dapat membantu saat mereka mengalami kesulitan belajar. Selain mengembangkan beberapa kompetensi agar proses kegiatan belajar mengajar efektif, diperlukan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran. Kemampuan guru menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berkaitan dengan pengelolaan berbagai macam komponen pembelajaran, hal ini agar tercipta keefektifan dalam pengajaran.

Keefektifan pengajaran guru adalah keberhasilan guru dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar sesuai tujuan pembelajaran.

Misalnya, guru mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pekerjaannya, baik kegiatan, sikap, ataupun ketercapaian yang ditunjukkan dalam proses

pembelajaran. Sebagai tenaga pendidik, guru harus mampu untuk mengajar dan mengeluarkan potensi peserta didiknya. Sebelum mengajar, terlebih dahulu guru merancang metode, strategi, dan memilih media pembelajaran yang tepat agar kegiatan pembelajaran efektif dan efisien.

Pada awal tahun 2020, dunia dilanda pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pendidikan pun ikut terkena dampaknya. Proses belajar mengajar yang semula luring harus diubah menjadi daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini tidak mudah bagi peserta didik dan guru karena semua kegiatan belajar mengajar harus dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan media online. Semua bentuk proses belajar mengajar pun menjadi berkurang keefektifannya karena pandemi Covid-19. Hal yang sama terjadi pada pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo. Selama masa pandemi Covid-19, ketidakefektifan pengajaran guru tampak dari rendahnya respon siswa terhadap pertanyaan yang disampaikan guru, kadang-kadang siswa-siswa masih terlambat untuk mengikuti proses pembelajaran, siswa-siswa perlu berkali-kali dievaluasi oleh guru atas pemahaman terhadap konsep-konsep yang dipelajari mereka, dan pilihan buku atau sumber pembelajaran ditentukan oleh guru, tanpa didiskusikan dengan siswa.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) memiliki hambatan dan tantangan. Hambatan dan tantangannya seperti: perbedaan teknologi antara sekolah di kota dan daerah, keterbatasan kompetensi yang dimiliki guru dalam memanfaatkan media online untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), interaksi guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ)

3

yang belum terjalin dengan baik, dan keterbatasan dalam memanfaatkan teknologi seperti akses internet dan kuota. Dari berbagai masalah tersebut, seorang guru diharapkan memiliki kompetensi profesional guru dalam literasi media dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media.

Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 10, ayat (1), guru wajib menguasai kompetensi-kompetensi sebagai berikut: kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial ditempuh melalui pendidikan profesi. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (Irwantoro dan Suryana, 2016:2).

Menjadi seorang guru yang profesional tidak mudah, banyak yang harus dilakukan guru. Guru harus tahu tujuan pendidikan agar tidak hanya sekedar mengajarkan materi lalu selesai begitu saja. Guru harus bisa membuat peserta didiknya mudah menangkap apa yang telah disampaikan. Guru juga harus mengetahui karakter peserta didiknya agar dapat membantu saat mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran. Oleh sebab itu, guru harus menguasai media-media pembelajaran yang menarik peserta didiknya lebih aktif agar belajar mengajar lebih efektif. Persiapan saat akan mengajar pun penting untuk

dipenuhi seorang guru profesional. Kesiapan dan pemahaman guru akan materi yang diajarkan dapat mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus paham betul dengan media yang digunakan. Oleh sebab karena, media yang dipilih sangat berpengaruh terhadap kemudahan tersampaikannya materi yang diajarkan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, guru harus menggunakan media online untuk pengajaran. Guru dituntut lebih kreatif dalam penggunaan media online agar memudahkan peserta didiknya mengakses dan mencerna pelajaran yang disampaikan melalui media online.

Kompetensi pedagogik wajib dimiliki oleh seorang guru agar memudahkannya mengelola pembelajaran di kelas. Guru harus dapat membuat sebuah rancangan dan pelaksanaan serta mengevaluasi hasil dan perkembangan peserta didik dalam pembelajaran supaya dapat mengetahui sejauh mana potensi peserta didik. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, guru harus mampu membuat peserta didiknya tetap mendapatkan hasil belajar yang baik meskipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh (PJJ). Mengingat tugas guru begitu krusial untuk perkembangan peserta didiknya, maka guru dituntut dapat lebih cepat menyesuaikan keadaan dan mengembangkan kemampuan dalam penggunaan media-media online.

Ironisnya masih banyak guru atau pendidik yang malas untuk berkembang.

Masih banyak guru yang belum bisa menggunakan berbagai macam media online dengan efektif. Padahal di masa pandemi seharusnya guru bisa menggunakan berbagai media online yang menarik agar menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tidak monoton dan bahkan dapat membuat

5

peserta didik bosan. Peserta didik yang merasa bosan akan berpengaruh pada kualitas belajar. Oleh sebab itu, guru dituntut bisa profesional dalam meningkatkan atau memanfaatkan media online apa yang mudah digunakan dan mudah diterapkan untuk menunjang pengelolaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar dapat menciptakan pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan latar belakang di atas, melalui penelitian ini akan dilakukan penyelidikan oleh peneliti tentang keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo. Keefektifan pengajaran guru perlu dilakukan penyelidikan oleh sebab segala proses kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Guru dituntut mengembangkan kemampuan mengajarnya dengan memanfaatkan media-media online yang bisa digunakan untuk menjadikan proses pembelajaran dan pengajarannya menjadi efektif. Faktor-faktor yang diduga menyebabkan masih rendahnya keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo adalah kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media yang masih rendah.

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh: Angga Setiyawan NIM: (Halaman 18-23)

Dokumen terkait