• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: Angga Setiyawan NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: Angga Setiyawan NIM:"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU SMA

DI KABUPATEN KULON PROGO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Angga Setiyawan NIM: 171334023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2022

(2)

i

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU SMA

DI KABUPATEN KULON PROGO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Angga Setiyawan NIM: 171334023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2022

(3)

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU SMA

DI KABUPATEN KULON PROGO

Oleh:

Angga Setiyawan NIM: 171334023

Telah disetujui oleh:

Pembimbing,

Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Tanggal: 13 Desember 2021

(4)

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU SMA

DI KABUPATEN KULON PROGO

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Angga Setiyawan NIM: 171334023

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 13 Januari 2022

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ...

Sekretaris Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. ...

Anggota Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. ...

Anggota Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. ...

Anggota Nicolas Bayu Kristiawan, S.Pd., M.Sc. ...

Yogyakarta, 13 Januari 2022

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada saya.

2. Kedua orang tua, dan kedua adik saya yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat untuk selalu melakukan sesuatu dengan sepenuh hati.

3. Bapak Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu membantu dan memberikan semangat selama menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Semua teman dan sahabat saya yang sudah banyak membantu dan meluangkan waktu dalam membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Semua teman-teman Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 yang selalu mendukung dan memberikan semangat.

6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

(6)

v MOTTO

“Hidup itu memang rumit, namun serumit apa pun kehidupan ini tetap harus dijalani, karena Tuhan punya rencana di balik semua ini”

(Jefri Al-Buchori)

“Kamu tidak harus menjadi hebat untuk memulai, tetapi kamu harus memulai untuk menjadi hebat”

(Zig Ziglar)

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Januari 2022 Penulis

Angga Setiyawan

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Angga Setiyawan

Nomor Mahasiswa : 171334023

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Hubungan Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru di Kabupaten Kulon Progo.

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 13 Januari 2022 Yang menyatakan

Angga Setiyawan

(9)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU SMA

DI KABUPATEN KULON PROGO

Angga Setiyawan Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan pada bulan September - Oktober 2021.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA di Kabupaten Kulon Progo.

Sampel penelitian ini berjumlah 98 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan Rank Spearman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru (nilai Correlation Coefficient = 0,292 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,002); 2) ada hubungan positif kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru (nilai Correlation Coefficient = 0,363 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,000).

Kata Kunci: Kompetensi profesional guru, kompetensi pedagogik-didaktikal guru, literasi media, dan keefektifan pengajaran guru.

(10)

ix ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN SENIOR HIGH SCHOOL TEACHERS’ PROFESSIONAL AND DIDACTIC-PEDAGOGIC

COMPETENCIES IN MEDIA LITERATURE AND THEIR TEACHING EFFECTIVENESS IN KULON PROGO

Angga Setiyawan Sanata Dharma University

2021

This study aimed to determine the correlation between senior high school teachers’ professional competency and didactic-pedagogic competency in media literacy and their teaching effectiveness in Kulon Progo. It was a quantitative study conducted in September - October 2021. The population of the study were all senior high school teachers in Kulon Progo. The sample of the study was 98 people taken by purposive sampling technique. The data were collected by employing questionnaires and were analyzed by using Spearman Rank.

The results of this study showed that: 1) There was a positive correlation between teachers’ professional competency in media literacy and teachers’

teaching effectiveness (Correlation Coefficient value = 0,292 and Sig. value (1- tailed) = 0,002); 2) There was a positive correlation between teachers’ didactic- pedagogic competency in media literacy with teachers’ teaching effectiveness (Correlation Coefficient value = 0,363 and Sig. value (1-tailed) = 0,000).

Keywords: Teachers’ professional competency, teachers’ didactic-pedagogic competency, media literacy, teachers’ teaching effectiveness.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas ridho dan hidayah-Nya tugas akhir ini selesai tepat pada waktunya. Tugas akhir ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan tugas akhir ini mendapatkan masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah, Guru, dan Staf SMA Ma’arif Wates, SMA Muhammadiyah Wates, SMA N 1 Sentolo, dan SMA N 1 Wates di Kabupaten Kulon Progo yang telah membantu dan memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah.

6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

7. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

(12)

xi

8. Seluruh mahasiswa angkatan 2017 yang juga telah memberikan masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Proposal Penelitian dan kerja sama yang baik selama ini.

9. Bapak Tukiman dan Ibu Solihatun, adik Vita Agus Triyani, adik Rifqi, dan Veronica Flora De Flores yang telah memberikan dukungan doa dan motivasi selama ini.

Yogyakarta, 13 Januari 2022 Penulis

Angga Setiyawan

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORETIK ... 11

A. Keefektifan Pengajaran ... 11

B. Kompetensi Guru ... 12

C. Literasi Media ... 15

D. Kerangka Teoretik ... 15

E. Desain Penelitian ... 18

(14)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A. Jenis Penelitian... 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 20

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ... 20

E. Metode Pengumpulan Data ... 22

F. Operasionalisasi Variabel ... 28

G. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Deskripsi Data ... 34

B. Pengujian Hipotesis ... 37

C. Pembahasan... 41

BAB V PENUTUP ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Keterbatasan ... 46

C. Saran ... 47

DAFTAR RUJUKAN ... 49

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian

Guru SMA di Kabupaten Kulon Progo ... 21 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang

Literasi Media ... 23 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang

Literasi Media ... 24 Tabel 3.4 Hasil Uji Pertama Validitas Butir Soal Kuesioner

Variabel Keefektifan Pengajaran Guru ... 24 Tabel 3.5 Hasil Uji Kedua Validitas Butir Soal Kuesioner

Variabel Keefektifan Pengajaran Guru ... 25 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang

Literasi Media ... 27 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang

Literasi Media ... 27 Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Keefektifan Pengajaran Guru ... 28 Tabel 3.9 Kisi-kisi Variabel Kompetensi Profesional Guru Bidang

Literasi Media, Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media, dan Keefektifan Pengajaran

Guru ... 28 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi

Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media ... 34 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi

Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media ... 35

(16)

xv

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Pengajaran

Guru ... 36 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi

Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dan

Keefektifan Pengajaran Guru ... 37 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi

Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media dan Keefektifan Pengajaran Guru ... 38 Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Kompetensi Profesional Guru

dalam Bidang Literasi Media dengan

Keefektifan Pengajaran Guru ... 39 Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru

dalam Bidang Literasi Media dengan

Keefektifan Pengajaran Guru ... 40

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Perizinan Penelitian ... 51

Lampiran II Kuesioner Penelitian ... 58

Lampiran III Data Responden ... 69

Lampiran IV Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 81

Lampiran V Hasil Uji Normalitas ... 86

Lampiran VI Hasil Uji Korelasi ... 88

Lampiran VII Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ... 90

Lampiran VIII Tabel r ... 93

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wujud mengembangkan kemampuan yang dimiliki individu secara optimal, ditunjang dari metode pengajaran yang dilakukan guru.

Pada pendidikan formal, tugas seorang guru sebagai tenaga pendidik yaitu mendidik, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya. Sebagai seorang pendidik, guru sangat berperan dalam kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Pengetahuan guru tentang perangkat-perangkat pembelajaran dapat membuat tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah.

Tugas guru tidak terbatas pada menyampaikan materi saja, melainkan harus juga memahami peserta didik dengan karakter-karakternya agar dapat membantu saat mereka mengalami kesulitan belajar. Selain mengembangkan beberapa kompetensi agar proses kegiatan belajar mengajar efektif, diperlukan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran. Kemampuan guru menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berkaitan dengan pengelolaan berbagai macam komponen pembelajaran, hal ini agar tercipta keefektifan dalam pengajaran.

Keefektifan pengajaran guru adalah keberhasilan guru dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar sesuai tujuan pembelajaran.

Misalnya, guru mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pekerjaannya, baik kegiatan, sikap, ataupun ketercapaian yang ditunjukkan dalam proses

(19)

pembelajaran. Sebagai tenaga pendidik, guru harus mampu untuk mengajar dan mengeluarkan potensi peserta didiknya. Sebelum mengajar, terlebih dahulu guru merancang metode, strategi, dan memilih media pembelajaran yang tepat agar kegiatan pembelajaran efektif dan efisien.

Pada awal tahun 2020, dunia dilanda pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pendidikan pun ikut terkena dampaknya. Proses belajar mengajar yang semula luring harus diubah menjadi daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini tidak mudah bagi peserta didik dan guru karena semua kegiatan belajar mengajar harus dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan media online. Semua bentuk proses belajar mengajar pun menjadi berkurang keefektifannya karena pandemi Covid-19. Hal yang sama terjadi pada pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo. Selama masa pandemi Covid- 19, ketidakefektifan pengajaran guru tampak dari rendahnya respon siswa terhadap pertanyaan yang disampaikan guru, kadang-kadang siswa-siswa masih terlambat untuk mengikuti proses pembelajaran, siswa-siswa perlu berkali-kali dievaluasi oleh guru atas pemahaman terhadap konsep-konsep yang dipelajari mereka, dan pilihan buku atau sumber pembelajaran ditentukan oleh guru, tanpa didiskusikan dengan siswa.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) memiliki hambatan dan tantangan. Hambatan dan tantangannya seperti: perbedaan teknologi antara sekolah di kota dan daerah, keterbatasan kompetensi yang dimiliki guru dalam memanfaatkan media online untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), interaksi guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ)

(20)

3

yang belum terjalin dengan baik, dan keterbatasan dalam memanfaatkan teknologi seperti akses internet dan kuota. Dari berbagai masalah tersebut, seorang guru diharapkan memiliki kompetensi profesional guru dalam literasi media dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media.

Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 10, ayat (1), guru wajib menguasai kompetensi-kompetensi sebagai berikut: kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial ditempuh melalui pendidikan profesi. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (Irwantoro dan Suryana, 2016:2).

Menjadi seorang guru yang profesional tidak mudah, banyak yang harus dilakukan guru. Guru harus tahu tujuan pendidikan agar tidak hanya sekedar mengajarkan materi lalu selesai begitu saja. Guru harus bisa membuat peserta didiknya mudah menangkap apa yang telah disampaikan. Guru juga harus mengetahui karakter peserta didiknya agar dapat membantu saat mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran. Oleh sebab itu, guru harus menguasai media-media pembelajaran yang menarik peserta didiknya lebih aktif agar belajar mengajar lebih efektif. Persiapan saat akan mengajar pun penting untuk

(21)

dipenuhi seorang guru profesional. Kesiapan dan pemahaman guru akan materi yang diajarkan dapat mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus paham betul dengan media yang digunakan. Oleh sebab karena, media yang dipilih sangat berpengaruh terhadap kemudahan tersampaikannya materi yang diajarkan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, guru harus menggunakan media online untuk pengajaran. Guru dituntut lebih kreatif dalam penggunaan media online agar memudahkan peserta didiknya mengakses dan mencerna pelajaran yang disampaikan melalui media online.

Kompetensi pedagogik wajib dimiliki oleh seorang guru agar memudahkannya mengelola pembelajaran di kelas. Guru harus dapat membuat sebuah rancangan dan pelaksanaan serta mengevaluasi hasil dan perkembangan peserta didik dalam pembelajaran supaya dapat mengetahui sejauh mana potensi peserta didik. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, guru harus mampu membuat peserta didiknya tetap mendapatkan hasil belajar yang baik meskipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh (PJJ). Mengingat tugas guru begitu krusial untuk perkembangan peserta didiknya, maka guru dituntut dapat lebih cepat menyesuaikan keadaan dan mengembangkan kemampuan dalam penggunaan media-media online.

Ironisnya masih banyak guru atau pendidik yang malas untuk berkembang.

Masih banyak guru yang belum bisa menggunakan berbagai macam media online dengan efektif. Padahal di masa pandemi seharusnya guru bisa menggunakan berbagai media online yang menarik agar menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tidak monoton dan bahkan dapat membuat

(22)

5

peserta didik bosan. Peserta didik yang merasa bosan akan berpengaruh pada kualitas belajar. Oleh sebab itu, guru dituntut bisa profesional dalam meningkatkan atau memanfaatkan media online apa yang mudah digunakan dan mudah diterapkan untuk menunjang pengelolaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar dapat menciptakan pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan latar belakang di atas, melalui penelitian ini akan dilakukan penyelidikan oleh peneliti tentang keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo. Keefektifan pengajaran guru perlu dilakukan penyelidikan oleh sebab segala proses kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Guru dituntut mengembangkan kemampuan mengajarnya dengan memanfaatkan media-media online yang bisa digunakan untuk menjadikan proses pembelajaran dan pengajarannya menjadi efektif. Faktor-faktor yang diduga menyebabkan masih rendahnya keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo adalah kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media yang masih rendah.

(23)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pengajaran guru di Kabupaten Kulon Progo selama masa pandemi berlangsung tidak efektif. Hal ini ditandai oleh berbagai hambatan dan tantangan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi yaitu seperti: perbedaan teknologi antara sekolah di kota dan daerah, keterbatasan kompetensi yang dimiliki guru dalam memanfaatkan media online untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), interaksi guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang belum terjalin dengan baik, dan keterbatasan dalam memanfaatkan teknologi seperti akses internet dan kuota.

2. Kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media belum baik. Hal ini ditandai oleh pemilihan dan penggunaan media online yang tidak kreatif dan belum mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ). Media online yang dimaksud seperti: Google Classroom, Google Form, Google Meet, Whatsapp, Zoom, dan sebagainya.

3. Kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media belum baik. Hal ini ditandai oleh masih banyak guru atau pendidik yang malas untuk berkembang. Masih banyak guru yang belum bisa menggunakan berbagai macam media online untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ). Media online yang dimaksud seperti: Google Classroom, Google Form, Google Meet, Whatsapp, Zoom, dan sebagainya.

(24)

7

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang perlu diteliti, maka batasan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Keefektifan pengajaran guru sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan yang guru lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru menguasai keahlian dan keterampilan teoretik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media online yang ada, seperti: Google Classroom, Google Form, Google Meet, Whatsapp, Zoom, dan sebagainya.

3. Kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru memahami peserta didiknya, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas, evaluasi hasil belajar peserta didiknya, dan mengembangkan bakat peserta didiknya dengan menggunakan media online sebagai sarana pendukung dalam pengajaran, seperti: Google Classroom, Google Form, Google Meet, Whatsapp, Zoom, dan sebagainya.

(25)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan positif kompetensi profesional dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo?

2. Apakah ada hubungan positif kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui hubungan positif kompetensi profesional dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo.

2. Mengetahui hubungan positif kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo.

(26)

9

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat teoretik dan praktis dari penelitian yang dilakukan ini, yaitu:

1. Manfaat Teoretik

a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretik untuk peningkatan keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo berkaitan dengan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik- didaktikal dalam bidang literasi media.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para peneliti selanjutnya dalam mengkaji topik penelitian tentang keefektifan pengajaran guru yang berhubungan dengan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik- didaktikal dalam bidang literasi media.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi dan pertimbangan dalam penentuan kebijakan untuk peningkatan keefektifan pengajaran guru SMA di Kabupaten Kulon Progo pada masa pandemi.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi, pertimbangan, dan evaluasi untuk meningkatkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dalam rangka mewujudkan keefektifan pengajaran guru SMA.

(27)

c. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi dosen dalam rangka menyiapkan calon guru yang lebih baik, kreatif, efektif, dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat.

(28)

11 BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Keefektifan Pengajaran

Menurut Supardi (2013:163), efektivitas merupakan wujud usaha dalam menggapai target sesuai kebutuhan dan rencana yang dilakukan lewat kegiatan secara fisik maupun non-fisik untuk mendapatkan hasil yang optimal. Menurut Supardi (2013:164), pembelajaran ialah proses menciptakan lingkungan belajar yang terdapat unsur manusiawi, material, fasilitas, peralatan, dan tertata sesuai kebutuhan peserta didiknya agar dapat mencapai tujuan pendidikan.

Pembelajaran efektif ialah penggabungan dari unsur manusiawi, material, sarana, perlengkapan, serta prosedur ditujukan untuk mengubah sikap peserta didik yang lebih positif serta sesuai dengan kemampuan dan karakter individu untuk mencapai tujuan pendidikan (Supardi, 2013:164-165).

Menurut Suyanto dan Jihad (2013:101), pembelajaran yang efektif terjadi apabila guru bisa membuat kemampuan serta pemikiran peserta didik dari yang susah dipahami menjadi lebih mudah memahaminya. Artinya proses pembelajaran yang efektif tergantung dari pemilihan dan pemakaian metode pembelajaran sesuai karakter individu agar pembelajaran maksimal. Menurut Suyanto dan Jihad (2013:101-102), terdapat dua hal utama yang diperlukan agar tercapai pembelajaran yang efektif yaitu: pertama, ada kegiatan analisis kebutuhan belajar peserta didiknya. Kebutuhan belajar peserta didik yakni bagaimana cara mengetahui hubungan antara kemampuan dan harapan peserta

(29)

didik setiap proses pembelajaran dan; kedua, mempunyai gambaran seperti apa sistem ujian yang dipakai. Dari penjelasan kedua hal utama tersebut, pembelajaran dapat efektif apabila kebutuhan belajar peserta didik dan sistem ujian yang dipakai terpenuhi.

Keefektifan pengajaran guru adalah kegiatan yang guru lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Ko, Sammons, dan Bakkum (2014), keefektifan pengajaran guru mengacu pada indikator sebagai berikut: organisasi, tujuan bersama, iklim kelas, manajemen perilaku, pembelajaran kolaboratif, pengajaran dan pembelajaran yang dipersonalisasikan, membuat tautan menjadi eksplisit, pengajaran dan pembelajaran dialogis, penilaian untuk pembelajaran, pleno, dan pekerjaan rumah.

B. Kompetensi Guru

Menurut Suyanto dan Jihad (2013:39), kompetensi ialah kemampuan yang dimiliki individu yang dapat terlihat dari bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pekerjaannya. Menurut Mujahidin (2017:73), kompetensi guru ialah kemampuan seorang guru dalam pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan wawasan. Guru harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan lebih luas, mempunyai sikap yang dapat dijadikan teladan bagi setiap orang yang dididiknya, dan keterampilan dalam proses perilaku yang menunjukkan bahwa dia seorang guru dan sebagai panutan.

Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 10, ayat (1), guru wajib menguasai kompetensi-kompetensi sebagai berikut: kompetensi

(30)

13

profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial ditempuh melalui pendidikan profesi. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (Irwantoro dan Suryana, 2016:2).

Menurut Suyanto dan Jihad (2013:43), indikator kompetensi profesional guru yaitu penguasaan materi pembelajaran yang menyeluruh, termasuk penguasaan mata pelajaran sesuai kurikulum serta mahir dalam penstrukturan dan keilmuan. Menurut Suyanto dan Jihad (2013:41), indikator kompetensi pedagogik guru yaitu guru harus paham terhadap peserta didiknya, mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas, mampu mengevaluasi hasil belajar peserta didiknya, dan mampu mengembangkan bakat peserta didiknya.

Kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media adalah kemampuan guru menguasai keahlian dan keterampilan teoretik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media online yang ada. Menurut Simons, Meeus, dan T’sas (2017), kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media mengacu pada indikator sebagai berikut: menguasai teknis penggunaan perangkat media, mampu mencari dan memanfaatkan berbagai sumber informasi, mengetahui cara kerja dalam memproduksi berbagai sumber

(31)

informasi, mampu mengevaluasi konten/isi media dengan berdasarkan berbagai kriteria, mampu membuat konten media, dan mampu mengomunikasikan dan menyajikan konten menggunakan media.

Kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media adalah kemampuan guru memahami peserta didiknya, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas, evaluasi hasil belajar peserta didiknya, dan mengembangkan bakat peserta didiknya dengan menggunakan media online sebagai sarana pendukung dalam pengajaran. Menurut Simons, Meeus, dan T’sas (2017), kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media mengacu pada indikator sebagai berikut: mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menguasai teknis penggunaan perangkat media, mengembangkan kompetensi peserta didik dalam mencari dan memanfaatkan berbagai sumber informasi, mengembangkan kompetensi peserta didik dalam mengetahui cara kerja dalam memproduksi dan mendistribusikan media, mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu mengevaluasi konten/isi media dengan berdasarkan berbagai kriteria, mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu membuat konten media, dan mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu mengomunikasikan dan menyajikan konten menggunakan media.

(32)

15

C. Literasi Media

Menurut Buwono dan Dewantara (2020), literasi yaitu kemampuan seseorang dalam menggunakan potensi yang dimiliki dalam dirinya. Menurut Buwono dan Dewantara (2020), literasi media adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan potensi yang dimiliki dari dirinya untuk pemahaman dan pemanfaatan media. Menurut Lestari (2020:36), literasi media adalah pemahaman pada sumber-sumber, teknologi komunikasi sesuai perkembangan zaman, dan dampak penggunaan dari pesan-pesan tersebut.

D. Kerangka Teoretik

1. Hubungan Kompetensi Profesional dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Kompetensi profesional dalam bidang literasi media adalah kemampuan guru menguasai keahlian dan keterampilan teoretik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media online yang ada. Pada masa pandemi, literasi media online sangat membantu guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang tidak bisa dilakukan dengan tatap muka. Literasi media online yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) antara lain: Google Classroom, Google Form, Google Meet, Whatsapp, Zoom, dan sebagainya, yang dianggap mudah penggunaannya bagi peserta didik maupun guru untuk meningkatkan keefektifan pengajaran.

Keefektifan pengajaran guru adalah kegiatan yang guru lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keefektifan pengajaran guru tidak mudah

(33)

dicapai saat pandemi Covid-19 atau pembelajaran dilakukan secara jarak jauh (PJJ). Agar pembelajaran efektif, guru harus memiliki kompetensi profesional dalam bidang literasi media. Jika guru memiliki kompetensi profesional dalam bidang literasi media yang baik, maka hal tersebut akan mendukung keefektifan pengajaran guru. Semakin baik kompetensi profesional dalam bidang literasi media, maka pengajaran guru akan efektif.

Penelitian Sirojuddin (2011) menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kompetensi profesional guru dengan efektivitas proses pembelajaran. Guru harus memberikan bantuan dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan efektif agar peserta didiknya lebih aktif, kreatif, dan senang di dalam kelas. Caranya dengan memanfaatkan media online yang disediakan sekolah dan membuat peserta didik lebih aktif saat pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

H1 : Ada hubungan positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

2. Hubungan Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media adalah kemampuan guru memahami peserta didiknya, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas, evaluasi hasil belajar peserta didiknya, dan mengembangkan bakat peserta didiknya dengan menggunakan media online sebagai sarana pendukung dalam pengajaran. Pada masa pandemi, literasi

(34)

17

media online sangat membantu guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang tidak bisa dilakukan dengan tatap muka. Literasi media online yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) antara lain:

Google Classroom, Google Form, Google Meet, Whatsapp, Zoom, dan sebagainya, yang dianggap mudah penggunaannya bagi peserta didik maupun guru untuk meningkatkan keefektifan pengajaran.

Keefektifan pengajaran guru adalah kegiatan yang guru lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keefektifan pengajaran guru tidak mudah dicapai saat pandemi Covid-19 atau pembelajaran dilakukan secara jarak jauh (PJJ). Agar pembelajaran efektif, guru harus memiliki kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media. Jika guru memiliki kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media yang baik, maka hal tersebut akan mendukung keefektifan pengajaran guru. Semakin baik kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media, maka pengajaran guru akan efektif.

Penelitian Rusminah dan Dewi (2019) menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru TK di Kecamatan Jepara, Kabupaten Kuningan. Apabila kompetensi pedagogik guru TK baik, maka kinerja guru TK juga akan baik. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

H2 : Ada hubungan positif kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

(35)

E. Desain Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kompetensi profesional guru dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Penelitian ini memiliki 2 variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas pada penelitian ini adalah kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan kompetensi pedagogik- didaktikal guru dalam bidang literasi media. Variabel terikat pada penelitian ini adalah keefektifan pengajaran guru. Hubungan antar variabel tersebut terdapat pada bagan di bawah ini:

Bagan 2.1 Desain Penelitian

Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media (X1)

Kompetensi Pedagogik- Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media (X2)

Keefektifan

Pengajaran Guru (Y)

(36)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:11), penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian berdasarkan pada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti populasi dan sampel, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis datanya bersifat statistik untuk menguji hipotesis yang sudah ditentukan. Dilihat dari sisi tujuan penelitian, penelitian ini adalah korelasional. Menurut Arikunto (2003:326), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk melihat ada tidaknya hubungan dan kriteria hubungan antara dua atau lebih variabel dengan tidak mempengaruhi variabel tersebut agar tidak ada pengubahan variabel.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 4 SMA (2 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta) yang terdapat di Kabupaten Kulon Progo, antara lain:

a. SMA Negeri 1 Sentolo terletak di Jl. Sentolo-Muntilan Km 1, Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. SMA Negeri 1 Wates terletak di Jl. Terbahsari No.1, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(37)

c. SMA Ma’arif Wates terletak di Jl. Gadingan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

d. SMA Muhammadiyah terletak di Jl. KH. A. Dahlan, Kecamatan. Wates, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2021.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah guru di SMA Negeri 1 Sentolo, SMA Negeri 1 Wates, SMA Ma’arif Wates, dan SMA Muhammadiyah Wates Kabupaten Kulon Progo.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media, kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media, dan keefektifan pengajaran guru.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMA di Kabupaten Kulon Progo. Jumlah populasi penelitian di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 379 guru.

(38)

21

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah sebagian guru SMA di Kabupaten Kulon Progo. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 98 guru.

3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian

Teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling termasuk dalam teknik nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2012:126), purposive sampling adalah metode penarikan sampel yang didasarkan keputusan peneliti mengenai kriteria yang sesuai dengan fenomena apa yang diteliti. Peneliti menetapkan pengambilan sampel pada guru di SMA N 1 Sentolo, SMA N 1 Wates, SMA Ma’arif Wates, dan SMA Muhammadiyah Wates Kabupaten Kulon Progo berdasarkan pertimbangan peneliti telah mengupayakan untuk dapat meneliti guru-guru SMA di Kabupaten Kulon Progo dengan mengurus izin pada sekolah tempat guru bekerja. Namun demikian, selama proses pengurusan perizinan ternyata banyak sekolah yang menolak dengan berbagai alasan. Oleh sebab itulah sampel pada penelitian ini adalah seluruh guru yang bekerja pada keempat SMA tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Sampel Penelitian Guru SMA di Kabupaten Kulon Progo

No. Nama Sekolah Jumlah Sampel

1 SMA Negeri 1 Sentolo 39

2 SMA Negeri 1 Wates 33

3 SMA Ma’arif Wates 9

4 SMA Muhammadiyah Wates 17

Jumlah 98

(39)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Responden diberi kuesioner melalui link Google Form yang disiapkan peneliti dan responden cukup memilih jawaban yang paling sesuai dengan membubuhkan check list (√).

Kuesioner ini dilakukan pengujian empirik/pengujian di lapangan baik dari sisi validitas dan reliabilitas. Menurut Sugiyono (2012:168), validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian yang valid. Valid berarti jika butir kuesioner dapat digunakan untuk mengukur apa yang semestinya diukur. Untuk menentukan valid atau tidaknya suatu butir kuesioner dilakukan menggunakan bantuan program IBM SPSS 25 Statistics for Windows.

Jika nilai rhitung ≥rtabel pada taraf signifikan 0,05, maka butir kuesioner dinyatakan valid. Sebaliknya, jika rhitung < rtabel pada taraf signifikan 0,05, maka butir kuesioner dinyatakan tidak valid.

Pengujian validitas butir kuesioner penelitian ini dilakukan pada guru di SMK Negeri 1 Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jumlah responden 39 guru. Nilai rtabel untuk jumlah responden sebanyak 39 (df pada 39-2 = 37) dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,316. Sedangkan rhitung

dihitung menggunakan program IBM SPSS 25 Statistics for Windows. Butir soal atau item instrumen kuesioner dikatakan valid apabila nilai corrected item-total

(40)

23

correlation lebih besar daripada rtabel yaitu 0,316. Sebaliknya butir soal atau item instrumen kuesioner dikatakan tidak valid apabila corrected item-total corelation lebih kecil dari nilai rtabel yaitu 0,316.

Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas butir soal kuesioner variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Butir Kuesioner Variabel

Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,675 0,316 Valid

2 0,772 0,316 Valid

3 0,670 0,316 Valid

4 0,498 0,316 Valid

5 0,772 0,316 Valid

6 0,628 0,316 Valid

7 0,726 0,316 Valid

8 0,382 0,316 Valid

9 0,601 0,316 Valid

10 0,636 0,316 Valid

11 0,766 0,316 Valid

12 0,590 0,316 Valid

Sumber: Lampiran IV, halaman 82

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa 12 butir kuesioner pada variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dikatakan valid oleh karena seluruh nilai rhitung (corrected item-total correlation) lebih besar dari nilai rtabel.

(41)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Butir Kuesioner Variabel

Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,661 0,316 Valid

2 0,760 0,316 Valid

3 0,669 0,316 Valid

4 0,820 0,316 Valid

5 0,805 0,316 Valid

6 0,821 0,316 Valid

7 0,663 0,316 Valid

8 0,737 0,316 Valid

9 0,384 0,316 Valid

10 0,877 0,316 Valid

11 0,835 0,316 Valid

12 0,577 0,316 Valid

Sumber: Lampiran IV, halaman 83

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa 12 butir kuesioner pada variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dikatakan valid oleh karena seluruh nilai rhitung (corrected item-total correlation) lebih besar dari nilai rtabel.

Tabel 3.4

Hasil Uji Pertama Validitas Butir Kuesioner Variabel Keefektifan Pengajaran Guru

No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,554 0,316 Valid

2 -0,397 0,316 Tidak Valid

3 -0,197 0,316 Tidak Valid

4 0,604 0,316 Valid

5 -0,066 0,316 Tidak Valid

6 0,687 0,316 Valid

7 0,693 0,316 Valid

8 0,754 0,316 Valid

9 0,516 0,316 Valid

10 0,256 0,316 Tidak Valid

11 0,452 0,316 Valid

12 0,715 0,316 Valid

13 0,715 0,316 Valid

(42)

25

No. Butir rhitung rtabel Keterangan

14 0,021 0,316 Tidak Valid

15 0,746 0,316 Valid

16 0,407 0,316 Valid

17 0,515 0,316 Valid

18 0,077 0,316 Tidak Valid

19 0,633 0,316 Valid

20 0,610 0,316 Valid

21 0,563 0,316 Valid

22 0,549 0,316 Valid

23 0,032 0,316 Tidak Valid

24 0,048 0,316 Tidak Valid

Sumber: Lampiran IV, halaman 84

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa 24 butir kuesioner terdapat 8 butir soal (butir 2, 3, 5, 10, 14, 18, 23, 24) pernyataan tidak valid. Oleh karena itu dilakukan pengujian validitas yang kedua sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Kedua Validitas Butir Kuesioner Variabel Keefektifan Pengajaran Guru

No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,655 0,316 Valid

4 0,652 0,316 Valid

6 0,757 0,316 Valid

7 0,800 0,316 Valid

8 0,752 0,316 Valid

9 0,478 0,316 Valid

11 0,444 0,316 Valid

12 0,782 0,316 Valid

13 0,784 0,316 Valid

15 0,697 0,316 Valid

16 0,430 0,316 Valid

17 0,638 0,316 Valid

19 0,657 0,316 Valid

20 0,698 0,316 Valid

21 0,525 0,316 Valid

22 0,512 0,316 Valid

Sumber: Lampiran IV, halaman 85

(43)

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa 16 butir kuesioner memiliki pernyataan valid pada variabel keefektifan pengajaran guru, oleh karena seluruh nilai rhitung

(corrected item-total correlation) lebih besar dari rtabel.

Kuesioner penelitian ini juga dilakukan pengujian reliabilitas. Menurut Sugiyono (2012:4), reliabel artinya data yang berhubungan dengan derajat konsistensi/ketetapan data dalam jangka waktu tertentu. Data yang valid pasti reliabel dan objektif. Suatu instrumen/kuesioner dikatakan reliabel apabila instrumen/kuesioner tersebut dipercaya sebagai alat pengumpulan data yang menyatakan bahwa instrumen baik. Pengukuran uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

Rumus pengujian reliabilitas sebagai berikut (Arikunto, 2003:236):

r11 = ( k

k − 1) (1 −∑ σb2 σt2 )

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal

∑ σb2 = jumlah varians butir σt2 = varians total

Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,6, maka hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian dikatakan tidak reliabel, begitu pun sebaliknya. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 25 Statistics for Windows. Berikut ini tersaji hasil pengujian reliabilitas.

(44)

27

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel

Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan Kompetensi Profesional

Guru dalam Bidang Literasi Media

0,909 Reliabel

Sumber: Lampiran IV, halaman 82

Tabel 3.6 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media sebesar 0,909. Oleh sebab itu kuesioner untuk variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dapat dikatakan reliabel.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel

Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan Kompetensi Pedagogik-

Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media

0,932 Reliabel

Sumber: Lampiran IV, halaman 83

Tabel 3.7 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media sebesar 0,932. Oleh sebab itu kuesioner untuk variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dapat dikatakan reliabel.

(45)

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Keefektifan Pengajaran Guru

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan Keefektifan Pengajaran

Guru 0,926 Reliabel

Sumber: Lampiran IV, halaman 85

Tabel 3.8 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel keefektifan pengajaran guru sebesar 0,926. Oleh sebab itu kuesioner untuk variabel keefektifan pengajaran guru dapat dikatakan reliabel.

F. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.9

Kisi-kisi Variabel Kompetensi Profesional Guru dalam

Bidang Literasi Media, Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media, dan Keefektifan Pengajaran Guru No. Variabel Definisi

Operasional

Pengukuran Item 1. Kompetensi

profesional guru dalam bidang literasi media

Kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media adalah

kemampuan guru menguasai keahlian dan keterampilan teoretik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media online yang ada.

Pengukuran variabel ini mengadaptasi instrumen yang dikembangkan Simons, Meeus, dan T’sas (2017). Item- item pertanyaan kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media mengacu pada indikator sebagai berikut:

1. Menguasai teknis penggunaan perangkat media.

2. Mampu mencari dan memanfaatkan

1, 2

3, 4

(46)

29

No. Variabel Definisi Operasional

Pengukuran Item berbagai sumber

informasi.

3. Mengetahui cara kerja dalam memproduksi berbagai sumber informasi.

4. Mampu mengevaluasi konten/isi media dengan

berdasarkan berbagai kriteria.

5. Mampu membuat konten media.

6. Mampu

mengkomunikasi- kan dan

menyajikan konten menggunakan media.

5, 6

7, 8, 9

10 11, 12

2. Kompetensi pedagogik- didaktikal guru dalam bidang literasi media

Kompetensi pedagogik- didaktikal guru dalam bidang literasi media adalah

kemampuan guru memahami peserta didiknya, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas, evaluasi hasil belajar peserta didiknya, dan

mengembangkan bakat peserta didiknya dengan menggunakan media online sebagai sarana

Pengukuran variabel ini mengadaptasi instrumen yang dikembangkan Simons, Meeus, dan T’sas (2017). Item- item pertanyaan kompetensi

pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media mengacu pada indikator sebagai berikut :

1. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam

menguasai teknis penggunaan perangkat media.

2. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam

1, 2

3, 4

(47)

No. Variabel Definisi Operasional

Pengukuran Item pendukung dalam

pengajaran.

mencari dan memanfaatkan berbagai sumber informasi.

3. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam

mengetahui cara kerja dalam memproduksi dan mendistribusikan media.

4. Mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu mengevaluasi konten/isi media dengan

berdasarkan berbagai kriteria.

5. Mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu membuat konten media.

6. Mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu mengkomunikasi- kan dan

menyajikan konten menggunakan media.

5, 6

7, 8, 9

10

11, 12

3. Keefektifan pengajaran guru

Keefektifan pengajaran guru adalah kegiatan yang guru lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pengukuran variabel ini mengadaptasi instrumen yang dikembangkan Ko, Sammons, dan Bakkum (2014) item- item pertanyaan keefektifan pengajaran guru mengacu pada indikator sebagai berikut:

(48)

31

No. Variabel Definisi Operasional

Pengukuran Item 1. Organisasi

2. Tujuan bersama 3. Iklim kelas 4. Manajemen

perilaku 5. Pembelajaran

kolaboratif 6. Pengajaran dan

pembelajaran yang dipersonalisasikan 7. Membuat tautan

menjadi eksplisit 8. Pengajaran dan

pembelajaran dialogis

9. Penilaian untuk pembelajaran 10. Pleno

11. Pekerjaan rumah

1, 2, 3 4, 5 6, 7, 8 9, 10 11, 12 13, 14

15, 16 17, 18

19, 20 21, 22 23, 24

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:199), deskriptif adalah statistik yang biasanya digunakan untuk menguraikan data yang didapat. Dilakukan dengan cara penggambaran data sebagaimana adanya yang berlaku secara umum.

Pendeskripsian data dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan tipe II atau PAP tipe II.

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis digunakan peneliti untuk mengetahui data tersebut apakah memenuhi prasyarat untuk dianalisis dalam statistik parametrik. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas.

(49)

Uji normalitas adalah pengujian untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas bivariat yang dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 25 Statistics for Windows. Apabila nilai R Square lebih dari 0,8, maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Sedangkan apabila nilai R Square kurang dari 0,8, maka dapat dikatakan data tidak berdistribusi normal.

3. Analisis Korelasi

Pengujian hipotesis penelitian ini semula dirancang menggunakan analisis korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono (2010:327-328), korelasi Product Moment adalah teknik yang digunakan untuk mencari ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih, kriteria data apabila data dari kedua variabel tersebut berbentuk rasio/interval dan berasal dari sumber data yang sama. Namun demikian mengingat distribusi data untuk variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru dikategorikan cukup (R Square = 0,534) dan distribusi data untuk kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru dikategorikan cukup (R Square = 0,470), maka pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis hipotesis Rank Spearman.

(50)

33

Rumus teknik analisis ini adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010:329):

rhoXY = 1 − 6 ∑ B2 N (N2 − 1) Keterangan:

rho = koefisien korelasi rank Spearman (tatajenjang)

B = selisih nilai variabel 1 dengan variabel 2. Nilai B bisa dicari dengan mengurangkan bilangan besar dengan bilangan kecil dan setelah dikuadratkan hasilnya pun sama.

N = jumlah responden pemilik nilai

Jika nilai rho negatif berarti hubungan variabel X dengan Y berbanding terbalik. Jika nilai rho positif berarti hubungan variabel X dengan Y searah.

Kriteria korelasi dikelompokkan sebagai berikut: jika 0 < r ≤ 0,199 = sangat lemah; 0,200 < r ≤ 0,399 = lemah; 0,400 < r ≤ 0,599 = cukup; 0,600 < r ≤ 0,799 = kuat; 0,800 < r ≤ 1 =sangat kuat.

Penarikan kesimpulan:

a. Apabila nilai Sig. (1-tailed) ≤ α = 0,025 berarti Ha diterima, artinya ada hubungan positif yang signifikan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

b. Apabila nilai Sig. (1-tailed) > α = 0,025 berarti Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan positif yang signifikan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

(51)

34 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2021. Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah, yaitu: SMA Negeri 1 Sentolo, SMA Negeri 1 Wates, SMA Ma’arif Wates, dan SMA Muhammadiyah Wates. Responden penelitian ini adalah guru dari empat sekolah tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disampaikan dengan media Google Form.

1. Deskripsi responden berdasarkan variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media

Data kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media

Interval Kompetensi Profesional Guru

dalam Bidang Literasi Media

Frekuensi Frekuensi

Relatif Interpretasi

51-60 25 26% Sangat Baik

44-50 53 54% Baik

39-43 14 14% Cukup Baik

34-38 3 3% Tidak Baik

12-33 3 3% Sangat Tidak Baik

Jumlah 98 100%

Sumber: Lampiran VII, halaman 91

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media sebanyak 25 orang atau 26% dikategorikan sangat baik,

(52)

35

53 orang atau 54% dikategorikan baik, 14 orang atau 14% dikategorikan cukup baik, 3 orang atau 3% dikategorikan tidak baik, 3 orang atau 3%

dikategorikan sangat tidak baik. Hasil dari perhitungan rata-rata 47,5, median 48, dan modus 48. Dengan demikian disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media adalah baik.

2. Deskripsi responden berdasarkan variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media

Data kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media

Interval Kompetensi Pedagogik- Didaktikal Guru

dalam Bidang Literasi Media

Frekuensi Frekuensi Relatif

Interpretasi

51-60 16 16,3% Sangat Baik

44-50 62 63,3% Baik

39-43 12 12,3% Cukup Baik

34-38 6 6,1% Tidak Baik

12-33 2 2% Sangat Tidak Baik

Jumlah 98 100%

Sumber: Lampiran VII, halaman 91

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media sebanyak 16 orang atau 16,3%

dikategorikan sangat baik, 62 orang atau 63,3% dikategorikan baik, 12 orang atau 12,3% dikategorikan cukup baik, 6 orang atau 6,1% dikategorikan tidak baik, 2 orang atau 2% dikategorikan sangat tidak baik. Hasil dari perhitungan rata-rata 47,07, median 48, dan modus 48. Dengan demikian disimpulkan

(53)

bahwa kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media adalah baik.

3. Deskripsi responden berdasarkan variabel keefektifan pengajaran guru Data keefektifan pengajaran guru disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Pengajaran Guru Interval Keefektifan

Pengajaran Guru Frekuensi Frekuensi

Relatif Interpretasi

68-80 7 7% Sangat Baik

58-67 47 48% Baik

52-57 23 24% Cukup Baik

45-51 15 15% Tidak Baik

16-44 6 6% Sangat Tidak Baik

Jumlah 98 100%

Sumber: Lampiran VII, halaman 92

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa keefektifan pengajaran guru media sebanyak 7 orang atau 7% dikategorikan sangat baik, 47 orang atau 48%

dikategorikan baik, 23 orang atau 24% dikategorikan cukup baik, 15 orang atau 15% dikategorikan tidak baik, 6 orang atau 6% dikategorikan sangat tidak baik. Hasil dari perhitungan rata-rata 57,42, median 59, dan modus 61.

Dengan demikian disimpulkan bahwa keefektifan pengajaran guru adalah baik.

(54)

37

B. Pengujian Hipotesis 1. Uji Prasyarat Analisis

a. Pengujian Normalitas

1) Hasil pengujian normalitas variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dan Keefektifan Pengajaran Guru

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chissquare Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear 0,534 109,864 1 96 0,000 0,039 0,013

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Sumber: Lampiran V, halaman 87

Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariat untuk variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru menunjukkan nilai R Square = 0,534. Oleh sebab nilai R Square kurang dari 0,8, maka disimpulkan data variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru berdistribusi tidak normal.

(55)

2) Hasil pengujian normalitas variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media dan

Keefektifan Pengajaran Guru Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chissquare Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear 0,470 85,138 1 96 0,000 0,041 0,011

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Sumber: Lampiran V, halaman 87

Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariat untuk variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru menunjukkan nilai R Square = 0,470. Oleh sebab nilai R Square kurang dari 0,8, maka disimpulkan data variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru berdistribusi tidak normal.

b. Pengujian Hipotesis 1) Pengujian Hipotesis I

Ha1 = Ada hubungan positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

Ho1 = Tidak ada hubungan positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

(56)

39

Pengujian korelasi kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Korelasi Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Correlations

Kompetensi_

Profesional_

Guru_dalam_

Bidang_

Literasi_

Media

Keefektifan_

Pengajaran_

Guru

Spearman's

rho Kompetensi_

Profesional_Guru_

dalam_Bidang_

Literasi_Media

Correlation

Coefficient 1,000 0,292**

Sig. (1-tailed) . 0,002

N 98 98

Keefektifan_

Pengajaran_Guru Correlation

Coefficient 0,292** 1,000

Sig. (1-tailed) 0,002 .

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber: lampiran VI, halaman 89

Tabel 4.6 menunjukkan nilai Correlation Coefficient = 0,292 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,002. Nilai Correlation Coefficient = 0,292 menunjukkan bahwa hubungan kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru adalah positif dengan kategori lemah/rendah. Nilai Sig. (1-tailed) = 0,002 menunjukkan kurang dari α = 0,05. Artinya hubungan yang positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru adalah signifikan.

Gambar

Tabel 3.1  Jumlah Sampel Penelitian
Tabel 4.3  Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Pengajaran
Tabel  3.4  menunjukkan  bahwa  24  butir  kuesioner  terdapat  8  butir  soal  (butir 2, 3, 5, 10, 14, 18, 23, 24) pernyataan tidak valid
Tabel  3.5  menunjukkan  bahwa  16  butir  kuesioner  memiliki  pernyataan  valid pada variabel keefektifan pengajaran guru, oleh karena seluruh nilai r hitung
+4

Referensi

Dokumen terkait

sekarang adalah bagaimana membuat anak didik mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.. Materi buku

yang ada di Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan dan perubahan ekonomi masyarakat sekitar perkebunan sebelum dan sesudah berdirinya perkebunan

Interaksi antar cendawan secara in vitro pada media PDA yang menunjukkan empat tipe interaksi, yaitu inhibisi mutual yang ditunjukkan dengan adanya kontak miselium dan

Kesalahan ketjil jang didapati dalam Daftar-pengantar dapat dibetulkan.. oleh Kanto1'tukar Administraai Poe penerima Daftar-pengantar

The subject of research of the study is A class second grade students‟ of MTs NU Salatiga Salatiga in the Academic Year of 2013/2014. They are selected on the basis of

Penulisan hukum yang dilakukan dengan judul “TINJAUAN TENTANG PEMBERIAN REMISI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME DI INDONESIA” merupakan hasil karya asli penulis,bukan

Dengan banyaknya pengertian yang diberikan oleh pakar tersebut maka untuk penelitian ini diambil satu pengertian yang dirasa tepat, yaitu yang menyatakan bahwa rework

Terdapat faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa kelas B semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta