• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh: Angga Setiyawan NIM: (Halaman 48-0)

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:199), deskriptif adalah statistik yang biasanya digunakan untuk menguraikan data yang didapat. Dilakukan dengan cara penggambaran data sebagaimana adanya yang berlaku secara umum.

Pendeskripsian data dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan tipe II atau PAP tipe II.

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis digunakan peneliti untuk mengetahui data tersebut apakah memenuhi prasyarat untuk dianalisis dalam statistik parametrik. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas.

Uji normalitas adalah pengujian untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas bivariat yang dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 25 Statistics for Windows. Apabila nilai R Square lebih dari 0,8, maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Sedangkan apabila nilai R Square kurang dari 0,8, maka dapat dikatakan data tidak berdistribusi normal.

3. Analisis Korelasi

Pengujian hipotesis penelitian ini semula dirancang menggunakan analisis korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono (2010:327-328), korelasi Product Moment adalah teknik yang digunakan untuk mencari ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih, kriteria data apabila data dari kedua variabel tersebut berbentuk rasio/interval dan berasal dari sumber data yang sama. Namun demikian mengingat distribusi data untuk variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru dikategorikan cukup (R Square = 0,534) dan distribusi data untuk kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru dikategorikan cukup (R Square = 0,470), maka pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis hipotesis Rank Spearman.

33

Rumus teknik analisis ini adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010:329):

rhoXY = 1 − 6 ∑ B2 N (N2 − 1) Keterangan:

rho = koefisien korelasi rank Spearman (tatajenjang)

B = selisih nilai variabel 1 dengan variabel 2. Nilai B bisa dicari dengan mengurangkan bilangan besar dengan bilangan kecil dan setelah dikuadratkan hasilnya pun sama.

N = jumlah responden pemilik nilai

Jika nilai rho negatif berarti hubungan variabel X dengan Y berbanding terbalik. Jika nilai rho positif berarti hubungan variabel X dengan Y searah.

Kriteria korelasi dikelompokkan sebagai berikut: jika 0 < r ≤ 0,199 = sangat lemah; 0,200 < r ≤ 0,399 = lemah; 0,400 < r ≤ 0,599 = cukup; 0,600 < r ≤ 0,799 = kuat; 0,800 < r ≤ 1 =sangat kuat.

Penarikan kesimpulan:

a. Apabila nilai Sig. (1-tailed) ≤ α = 0,025 berarti Ha diterima, artinya ada hubungan positif yang signifikan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

b. Apabila nilai Sig. (1-tailed) > α = 0,025 berarti Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan positif yang signifikan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

34 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2021. Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah, yaitu: SMA Negeri 1 Sentolo, SMA Negeri 1 Wates, SMA Ma’arif Wates, dan SMA Muhammadiyah Wates. Responden penelitian ini adalah guru dari empat sekolah tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disampaikan dengan media Google Form.

1. Deskripsi responden berdasarkan variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media

Data kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media

Interval Kompetensi

Sumber: Lampiran VII, halaman 91

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media sebanyak 25 orang atau 26% dikategorikan sangat baik,

35

53 orang atau 54% dikategorikan baik, 14 orang atau 14% dikategorikan cukup baik, 3 orang atau 3% dikategorikan tidak baik, 3 orang atau 3%

dikategorikan sangat tidak baik. Hasil dari perhitungan rata-rata 47,5, median 48, dan modus 48. Dengan demikian disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media adalah baik.

2. Deskripsi responden berdasarkan variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media

Data kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media

Interval Kompetensi

Sumber: Lampiran VII, halaman 91

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media sebanyak 16 orang atau 16,3%

dikategorikan sangat baik, 62 orang atau 63,3% dikategorikan baik, 12 orang atau 12,3% dikategorikan cukup baik, 6 orang atau 6,1% dikategorikan tidak baik, 2 orang atau 2% dikategorikan sangat tidak baik. Hasil dari perhitungan rata-rata 47,07, median 48, dan modus 48. Dengan demikian disimpulkan

bahwa kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media adalah baik.

3. Deskripsi responden berdasarkan variabel keefektifan pengajaran guru Data keefektifan pengajaran guru disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Pengajaran Guru Interval Keefektifan

Pengajaran Guru Frekuensi Frekuensi

Relatif Interpretasi

68-80 7 7% Sangat Baik

58-67 47 48% Baik

52-57 23 24% Cukup Baik

45-51 15 15% Tidak Baik

16-44 6 6% Sangat Tidak Baik

Jumlah 98 100%

Sumber: Lampiran VII, halaman 92

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa keefektifan pengajaran guru media sebanyak 7 orang atau 7% dikategorikan sangat baik, 47 orang atau 48%

dikategorikan baik, 23 orang atau 24% dikategorikan cukup baik, 15 orang atau 15% dikategorikan tidak baik, 6 orang atau 6% dikategorikan sangat tidak baik. Hasil dari perhitungan rata-rata 57,42, median 59, dan modus 61.

Dengan demikian disimpulkan bahwa keefektifan pengajaran guru adalah baik.

37

B. Pengujian Hipotesis 1. Uji Prasyarat Analisis

a. Pengujian Normalitas

1) Hasil pengujian normalitas variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dan Keefektifan Pengajaran Guru

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chissquare Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear 0,534 109,864 1 96 0,000 0,039 0,013

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Sumber: Lampiran V, halaman 87

Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariat untuk variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru menunjukkan nilai R Square = 0,534. Oleh sebab nilai R Square kurang dari 0,8, maka disimpulkan data variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru berdistribusi tidak normal.

2) Hasil pengujian normalitas variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media dan

Keefektifan Pengajaran Guru Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chissquare Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear 0,470 85,138 1 96 0,000 0,041 0,011

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Sumber: Lampiran V, halaman 87

Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariat untuk variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru menunjukkan nilai R Square = 0,470. Oleh sebab nilai R Square kurang dari 0,8, maka disimpulkan data variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru berdistribusi tidak normal.

b. Pengujian Hipotesis 1) Pengujian Hipotesis I

Ha1 = Ada hubungan positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

Ho1 = Tidak ada hubungan positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

39

Pengujian korelasi kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Korelasi Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Correlations

Coefficient 1,000 0,292**

Sig. (1-tailed) . 0,002

N 98 98

Keefektifan_

Pengajaran_Guru Correlation

Coefficient 0,292** 1,000

Sig. (1-tailed) 0,002 .

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber: lampiran VI, halaman 89

Tabel 4.6 menunjukkan nilai Correlation Coefficient = 0,292 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,002. Nilai Correlation Coefficient = 0,292 menunjukkan bahwa hubungan kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru adalah positif dengan kategori lemah/rendah. Nilai Sig. (1-tailed) = 0,002 menunjukkan kurang dari α = 0,05. Artinya hubungan yang positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru adalah signifikan.

2) Pengujian Hipotesis II

Ha2 = Ada hubungan positif kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

Ho2 = Tidak ada hubungan positif kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

Pengujian korelasi kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Korelasi Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Correlations

Coefficient 1,000 0,363**

Sig. (1-tailed) . 0,000

N 98 98

Keefektifan_

Pengajaran_Guru Correlation

Coefficient 0,363** 1,000

Sig. (1-tailed) 0,000 .

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber: Lampiran VI, halaman 89

Tabel 4.7 menunjukkan nilai Correlation Coefficient = 0,363 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,000. Nilai Correlation Coefficient = 0,363 menunjukkan bahwa hubungan kompetensi pedagogik-didaktikal guru

41

dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru adalah positif dengan kategori lemah/rendah. Nilai Sig. (1-tailed) = 0,000 menunjukkan kurang dari α = 0,05. Artinya hubungan yang positif kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru adalah signifikan.

C. Pembahasan

1. Hubungan Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ada hubungan yang positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Hal ini terlihat dari nilai Correlation Coefficient = 0,292 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,002 (< α = 0,05) pada pengujian analisis korelasi Rank Spearman.

Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media baik. Hal ini terlihat dari ranking lima rata-rata tertinggi jawaban guru untuk variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media. Dari kelima butir pertanyaan tersebut menyatakan bahwa guru mengetahui dampak penggunaan media, misalnya pengaruh pada perilaku pembelian, pengaruh yang tidak diinginkan seperti kebencian atau kecanduan, dan lainnya; guru dapat mencari dan memanfaatkan berbagai sumber informasi dari situs-situs jejaring sosial (internet) dengan perangkat media yang tersedia; guru tahu bahwa media menyediakan informasi yang

perlu dipilih secara selektif dan sekaligus saya tahu bagaimana menafsirkan pesan media, baik bahasa yang digunakan secara implisit atau eksplisit, struktur teks/artikel/film/video/dan lainnya; guru mengetahui perilaku penggunaan media, misalnya adanya hak cipta, unduhan ilegal, perilaku media yang berbahaya; dan guru dapat memilih secara tepat berdasarkan fungsi masing-masing di antara perangkat media yang berbeda, seperti:

aplikasi program komputer, proyektor, tablet, ponsel cerdas, papan tulis interaktif, dan lainnya.

Deskripsi kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media yang baik ternyata mendukung keefektifan pengajaran guru yang menunjukkan hasil baik juga. Hal ini terlihat dari ranking lima rata-rata tertinggi jawaban guru untuk variabel keefektifan pengajaran guru. Dari kelima butir pertanyaan tersebut menyatakan bahwa siswa-siswa saling menghormati satu sama lain (misalnya, siswa yang sudah menguasai/memahami materi tidak mengejek siswa lain yang lamban menguasai/memahami), siswa-siswa mendapatkan evaluasi (umpan balik) secara bersama atas kedalaman penguasaan mereka terhadap materi pembelajaran, siswa-siswa dapat bekerja sama dengan teman-teman dalam kelompoknya secara baik, siswa-siswa mendapatkan evaluasi (umpan balik) secara pribadi atas pemahaman mereka selama proses pembelajaran, dan siswa-siswa diajak mendiskusikan tentang pilihan buku atau sumber pembelajaran lainnya.

43

Kompetensi profesional yang harus dimiliki guru adalah penguasaan materi pembelajaran yang menyeluruh, termasuk penguasaan mata pelajaran sesuai kurikulum serta mahir dalam penstrukturan dan keilmuan (Suyanto dan Jihad, 2013:43). Penguasaan materi yang didukung literasi media yang baik, maka akan mendukung keefektifan pengajaran guru. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Misnawati (2017) yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional guru Aqidah Akhlak dan hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri I Bandar Lampung. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Sirojuddin (2011) yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kompetensi profesional guru dengan efektivitas proses pembelajaran.

2. Hubungan Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ada hubungan yang positif kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Hal ini terlihat dari nilai Correlation Coefficient

= 0,363 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,000 (< α = 0,05) pada pengujian analisis korelasi Rank Spearman.

Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media baik. Hal ini terlihat dari ranking lima rata-rata tertinggi jawaban guru untuk variabel kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media. Dari kelima butir pertanyaan tersebut menyatakan bahwa guru dapat mengembangkan kompetensi peserta

didik dalam mencari dan memanfaatkan berbagai sumber informasi dari situs-situs jejaring sosial (internet) dengan perangkat media yang tersedia; guru dapat mengembangkan kompetensi peserta didik untuk mengetahui dampak penggunaan media, misalnya pengaruh pada perilaku pembelian, pengaruh yang tidak diinginkan seperti kebencian atau kecanduan, dan lainnya; guru dapat mengembangkan kompetensi peserta didik untuk tahu menyediakan informasi yang perlu dipilih secara yang selektif dan sekaligus peserta didik tahu bagaimana menafsirkan pesan media, baik bahasa yang digunakan secara implisit atau eksplisit, struktur teks/artikel/film/video/dan lainnya; guru saya dapat mengembangkan kompetensi peserta didik untuk dapat mengevaluasi konten/isi media dengan berdasarkan berbagai kriteria, misalnya keakuratan informasi, informasi telah dicocokkan dari berbagai sumber objektivitas, aspek estetika, dan lainnya; dan guru dapat mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menguasai teknis penggunaan perangkat media, seperti:

aplikasi program komputer, proyektor, tablet, ponsel cerdas, papan tulis interaktif, dan lainnya.

Deskripsi kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media yang baik ternyata mendukung keefektifan pengajaran guru yang menunjukkan hasil baik juga. Hal ini terlihat dari ranking lima rata-rata tertinggi jawaban guru untuk variabel keefektifan pengajaran guru. Dari kelima butir pertanyaan tersebut menyatakan bahwa siswa-siswa saling menghormati satu sama lain (misalnya, siswa yang sudah menguasai/memahami materi tidak mengejek siswa lain yang lamban

45

menguasai/memahami), siswa-siswa mendapatkan evaluasi (umpan balik) secara bersama atas kedalaman penguasaan mereka terhadap materi pembelajaran, siswa-siswa dapat bekerja sama dengan teman-teman dalam kelompoknya secara baik, siswa-siswa mendapatkan evaluasi (umpan balik) secara pribadi atas pemahaman mereka selama proses pembelajaran, dan siswa-siswa diajak mendiskusikan tentang pilihan buku atau sumber pembelajaran lainnya.

Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru adalah guru harus paham terhadap peserta didiknya, mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas, mampu mengevaluasi hasil belajar peserta didiknya, dan mampu mengembangkan bakat peserta didiknya (Suyanto dan Jihad, 2013:41). Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang didukung literasi media yang baik, maka akan mendukung keefektifan pengajaran guru.

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Larasati dan Gafur (2018) terdapat hubungan positif antara kompetensi pedagogis guru Pendidikan Kewarganegaraan dan prestasi belajar PPKN siswa di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. Sama halnya seperti penelitian yang dilakukan Rusminah dan Dewi (2019) menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru TK di Kecamatan Jepara, Kabupaten Kuningan.

46 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Hal ini terlihat dari nilai Correlation Coefficient = 0,292 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,002 (< α = 0,05).

2. Ada hubungan positif kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Hal ini terlihat dari nilai Correlation Coefficient = 0,363 dan nilai Sig. (1-tailed) = 0,000 (< α = 0,05).

B. Keterbatasan

Peneliti menyadari ada keterbatasan selama dilakukannya penelitian.

Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Berdasarkan pertimbangan peneliti telah mengupayakan untuk dapat meneliti guru-guru SMA di Kabupaten Kulon Progo dengan mengurus izin pada sekolah tempat guru bekerja. Namun demikian selama pengurusan proses perizinan ternyata banyak sekolah yang menolak dengan berbagai alasan.

Oleh sebab itulah sampel penelitian ini adalah guru-guru di SMA N 1 Sentolo, SMA N 1 Wates, SMA Ma’arif Wates, dan SMA Muhammadiyah Wates.

47

2. Penelitian ini dilaksanakan saat pandemi Covid-19, yang artinya kegiatan pembelajaran di sekolah dilakukan secara jarak jauh (PJJ). Karena adanya pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini, para pendidik atau guru sibuk untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Hal ini membuat kesulitan peneliti untuk mendapatkan data penelitian. Peneliti berupaya agar jumlah sampel penelitian tetap terpenuhi dengan berkoordinasi dengan kepala sekolah atau wakakurikulum di setiap sekolah. Namun demikian ada kemungkinan para pendidik yang menjadi responden penelitian ini karena kesibukannya, tidak optimal dalam pengisian kuesioner terlebih kuesioner disampaikan melalui link Google Form yang membutuhkan waktu cukup lama.

3. Responden penelitian adalah guru. Oleh sebab guru menilai keefektifan pengajaran, kompetensi profesional dalam bidang literasi media, dan kompetensi pedagogik dalam bidang literasi media pada dirinya sendiri, ada kemungkinan mereka memberikan jawaban baik yang belum tentu bersesuaian dengan kondisi yang sebenarnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian pertama menunjukkan ada hubungan kompetensi profesional dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Sejalan dengan penelitian ini dapat ditingkatkan kompetensi profesional guru. Dinas pendidikan dan sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi

guru seperti: pelatihan tentang pemanfaatan literasi media, pelatihan tentang pengembangan kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media, dan sebagainya. Jika hal tersebut dilaksanakan maka harapannya kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media akan meningkat dan keefektifan pengajaran guru akan meningkat.

2. Hasil penelitian kedua menunjukkan ada hubungan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Sejalan dengan penelitian ini dapat ditingkatkan kompetensi pedagogik-didaktikal guru. Dinas pendidikan dan sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi guru seperti: pelatihan tentang pemanfaatan literasi media, pelatihan tentang pengembangan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media, dan sebagainya. Jika hal tersebut dilakukan maka kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media akan meningkat dan keefektifan pengajaran guru meningkat.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan dan mengkaji kompetensi guru lainnya seperti: kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Penelitian juga dapat dikembangkan dengan mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berhubungan dengan keefektifan pengajaran seperti ketersediaan fasilitas, pelatihan-pelatihan yang diikuti guru, dan lain-lain.

49

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. (2003). Manajemen penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Manajemen penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Buwono, S., & Dewantara, J. (2020). Hubungan media internet, membaca, dan menulis dalam literasi digital mahasiswa. Jurnal Basicedu, 4(4), 1187-1193.

Tersedia di https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.526

Irwantoro, N., & Suryana, Y. (2016). Kompetensi pedagogik untuk peningkatan dan penilaian kinerja guru dalam rangka implementasi kurikulum nasional.

Sidoarjo: Genta Group Production.

Ko, J., Sammons, P., & Bakkum, L. (2014). Effective teaching. Berkshire:

Education Development Trust.

Larasati, V., & Gafur, A. (2018). Hubungan kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional guru PPKN dengan prestasi belajar siswa sekolah menengah.

Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1), 45-51. Tersedia di https://doi.org/10.21831/jc.v15i1.17282

Lestari, A. (2020). Narasi dan literasi media dalam pemahaman gerakan radikalisme. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Misnawati (2017). Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan hasil belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak di madrasah ibtidaiyah negeri 1 bandar lampung. Tesis. Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Lampung. Tersedia di http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/1777 Mujahidin, F. (2017). Strategi mengelola pembelajaran bermutu. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Rusminah, D., & Dewi, A. (2019). Hubungan kompetensi pedagogik dengan kinerja mengajar guru di kecamatan jepara kabupaten kuningan. Jurnal Pelita PAUD, 4(1), 87-96. Tersedia di https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v4i1.693 Simons, M., Meeus, W., & T’Sas, J. (2017). Measuring media literacy for media education: Development of a questionnaire for teachers' competencies.

Journal of Media Literacy Education, 9(1), 99-115. Tersedia di http://doi.org/10.23860/JMLE-2017-9-1-7

Sirojuddin, A. (2011). Hubungan kompetensi profesional guru dengan efektivitas proses pembelajaran di mts annida al-islamy rawa bugel bekasi utara. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. Tersedia di http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/1263

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Supardi. (2013). Sekolah efektif konsep dasar dan praktiknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Suyanto., & Jihad, A. (2013). Menjadi guru profesional strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Erlangga.

51

LAMPIRAN I

SURAT PERIZINAN PENELITIAN

52

53

54

55

56

57

58

LAMPIRAN II

KUESIONER PENELITIAN

59

KUESIONER

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU SMA

DI KABUPATEN KULON PROGO

Oleh:

Angga Setiyawan NIM: 171334023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

60 Hal: Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Guru SMA ...

di Kabupaten Kulon Progo Provinsi DI Yogyakarta

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul

”Hubungan Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru SMA di Kabupaten Kulon Progo”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian skripsi saya.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban

Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh: Angga Setiyawan NIM: (Halaman 48-0)

Dokumen terkait