• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Partisipan dan Dinamika Proses Wawancara

G. Penegakan Kredibilitas dan Dependibilitas Penelitian

1. Latar Belakang Partisipan dan Dinamika Proses Wawancara

Wawancara pada penelitian ini dilakukan dengan cara bertatap muka langsung dengan partisipan. Sebelum wawancara dilaksanakan, peneliti menjelaskan garis besar dari penelitian yang sedang dilakukan dan memberikan lembar persetujuan (informed consent). Lembar pesetujuan ini diberikan peneliti untuk dapat memberikan informasi lengkap tentang penelitian, termasuk beberapa risiko yang mungkin terjadi dan pernyataan kesediaan untuk partisipan setelah mengetahui seluk-beluk dan risikonya. Lalu, peneliti juga melakukan proses wawancara kedua untuk melakukan probes dan mengkonfirmasi hasil temuan peneliti pada masing-masing partisipan. Proses wawancara kedua dilakukan dengan tatap muka, kecuali pada P2 yang melalui via telepon karena keterbatasan waktu untuk bertemu dengan peneliti.

Partisipan pertama atau P1 adalah seorang perempuan berusia 21 tahun yang berasal dari Yogyakarta. Di Yogyakarta, partisipan tinggal bersama keluarga inti sejak kecil hingga saat ini. P1 memiliki handphone sejak kelas 1 SMP dan berganti ke jenis smartphone sejak kelas 1 SMA. Smartphone yang ia miliki pertama kali merupakan pemberian dari kakaknya karena handphone-nya terdahulu telah rusak.

Terkait dengan penggunaan pulsa atau data paket pada P1 mengalami peningkatan sejak awal penggunaan sampai saat ini. Pada awalnya dengan pulsa 25 ribu P1 sudah mendapatkan paket data yang bisa dia gunakan selama sebulan. Akan tetapi, setelah kuliah ia merasa kurang sehingga pulsa yang ia butuhkan bertambah menjadi 50 ribu dengan data paket sebesar 3GB. Selain menggunakan

data paket di smartphone-nya P1 juga kerap kali menggunakan wifi di rumah maupun di kampus. Hal tersebut membuat dirinya menghemat penggunaan data paket yang ia miliki.

Wifi yang berada di rumah kerap kali digunakan P1 untuk mendownload video, film, dan menonton Youtube. Ia juga menggunakan wifi tersebut untuk dapat mengakses media Line dan WhatsApp. Di sisi lain, hal yang paling sering atau dilakukan P1 ketika menggunakan smartphone-nya adalah bermain games. Jika diurutkan berdasarkan intensitas penggunaan, yang paling tinggi adalah

games, lalu menonton youtube, scrolling sosial media, dan terakhir membalas

chat. Kegiatan-kegiatan tersebut membuat P1 dalam satu hari penggunaan

smartphone-nya rata-rata dapat mencapai 10 jam. Kemudian, dalam satu hari,

intensitas membuka tutup smartphone yang dilakukannya dapat menyentuh angka 50 kali. Namun, jika penggunaan sekali membuka smartphone-nya terbilang lama atau berjam-jam, maka intensitasnya dalam membuka tutup smartphone-nya menjadi berkurang yaitu 3-4 kali.

Proses wawancara awal dengan P1 dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2018 di rumahnya dengan durasi waktu 45 menit. Tempat wawancara dilakukan di ruang tamu dengan situasi yang cukup nyaman dan kondusif, walaupun beberapa kali terdapat beberapa orang yang berada di rumahnya menyapa peneliti. Wawancara dilakukan di malam hari, sehingga situasi lingkungan tidak begitu terang. Hal ini juga didukung karena lampu yang berada di ruang tamu partisipan merupakan lampu berwarna kuning.

Pada saat wawancara, P1 menggunakan baju berbahan kaos dengan celana

training berwarna abu-abu. Pada saat wawancara, P1 membawa smartphone yang

ia selipkan di antara kedua kakinya. Beberapa kali ia terlihat membuka

smartphone-nya. Ketika wawancara, P1 terlihat antusias. Hal ini karena saat

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, P1 menjawab dengan memberikan penjelasan yang cukup panjang dan memberikan contoh dengan sebuah gerakan. Selain itu, beberapa kali ia mengatakan “Ayo tanya lagi, tanya lagi, aku mau ditanyain lagi.” Di sisi lain, peneliti juga mengobservasi bahwa P1 beberapa kali meminta ulang peneliti untuk menjelaskan maksud dari pertanyaan.

Kemudian, wawancara kedua dilaksanakan di Lantai 2, Gedung Pusat Kampus P1. Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2018 dengan durasi waktu 10 menit. Wawancara ini dilakukan untuk menggali beberapa hal yang belum ditemukan peneliti. Tempat wawancara kedua terbilang kondusif dan nyaman walaupun ada beberapa orang di lokasi wawancara.

Pada saat wawancara kedua, P1 terlihat menggunakan baju berjenis kemeja dengan celana panjang, dan memakai sepatu. P1 juga terlihat membawa beberapa lukisan dan tas gendong berwarna hitam. Proses wawancara berlangsung dengan lancar dan tidak begitu lama. Lancarnya proses wawancara karena P1 menjawab pertanyaan dari peneliti dengan cukup jelas dan panjang. Setelah proses wawancara berlangsung, P1 dan peneliti melakukan obrolan ringan terkait kegiatan yang sedang digeluti P1.

Partisipan kedua atau P2 adalah seorang laki-laki dengan usia 18 tahun yang merupakan mahasiswa perantau asal Kalimantan. Rumahnya di Kalimantan

merupakan rumah yang terletak jauh dari perkotaan. Sementara itu, di Yogyakarta ia tinggal di sebuah rumah kos yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat keramaian. Hal tersebut membuatnya merasakan perbedaan saat menggunakan

smartphone-nya. Ketika di rumah P2 kesulitan mendapatkan sinyal, di kosnya

tersebut ia malah sangat mudah mendapatkan sinyal pada smartphone-nya. Letak rumah yang jauh dari perkotaan ini yang terkadang menjadi sebuah kendala bagi orangtuanya dalam menghubungi atau melakukan pemenuhan kebutuhan P2 (mentransfer biaya hidup di Yogyakarta).

Berbicara mengenai smartphone, awalnya ia memiliki smartphone sejak kelas 1 SMA. Akan tetapi, sebelum ia memiliki smartphone, P2 sudah pernah merasakan memiliki handphone sejak kelas 1 SMP. Semua alat komunikasi yang ia miliki baik itu handphone atau smartphone, P2 dapatkan dengan cara meminta kepada orangtuanya. Akan tetapi, smartphone ini ia dapatkan tidak dengan cuma-cuma. P2 diberikan sebuah syarat tertentu dari orangtuanya untuk dapat memiliki alat komunikasi ini, seperti harus mendapatkan IPK yang baik.

Sejak awal ia memiliki smartphone hingga saat ini, penggunaan paket data pada dirinya meningkat, yaitu dari 2GB naik menjadi 5GB dan berakhir di 7GB sampai sekarang. Peningkatan ini terjadi menurutnya karena dari waktu ke waktu aplikasi yang terdapat pada smartphone semakin bertambah. Hal tersebut membuatnya terus memperbaharui aplikasi yang ada. Terkait dengan penggunaan

smartphone-nya, rata-rata dalam sehari P2 bisa menggunakan selama 11 jam.

maksimal 4 jam. Lalu, ia menjelaskan bahwa dalam sehari ia bisa membuka tutup

smartphone-nya rata-rata menjadi 7 kali.

Penggunaan yang paling sering dilakukan secara berurutan adalah untuk membuka Instagram, Line, dan WhatsApp. Alasan dari seringnya ia menggunakan

smartphone-nya adalah untuk mendapatkan hiburan dan membantunya dalam

mengefektifkan serta mengefisienkan kegiatan perkuliahannya. Hal tersebutlah yang membuat P2 merasakan bahwa intensitas penggunaannya meningkat sejak berkuliah.

Proses wawancara pada P2 dilaksanakan pada tanggal 11 September 2018 di selasar Farmasi Kampus partisipan. Durasi waktu wawancara berlangsung selama 25 menit. Tempat wawancara cukup kondusif karena tidak terlalu banyak orang berada di sekitarnya. Di sekitar lokasi wawancara terdapat banyak pohon yang membuat udaranya menjadi segar dan tidak begitu panas.

Pada saat wawancara, P2 menggunakan jaket dan celana panjang. Ia juga membawa tas yang berisi beberapa buku. Selain itu, P2 juga terlihat mengeluarkan

smartphone dan meletakkannya di atas meja. Ketika wawancara ia terlihat sedikit

tidak fokus karena pada saat itu ia ingin mempersiapkan lomba yang akan ia ikuti. Hal ini terlihat ketika selesai wawancara ia langsung meminta waktu untuk belajar. Namun demikian, ia tetap menjalani proses wawancara dengan baik. Saat proses wawancara, P2 juga menjawab pertanyaan dengan memberikan contoh secara langsung bagaimana ia melihat notifikasi di smartphone-nya.

Wawancara kedua dilaksanakan melalui via telepon dengan durasi 8 menit. Proses wawancara ini dilakukan untuk menggali kembali data yang dirasa

belum mendalam. Wawancara ini berlangsung dengan lancar, partisipan terdengar menjawab dengan lancar dan jelas, serta mampu memahami maksud peneliti. Pada wawancara ini nada suara partisipan juga terdengar bersemangat.

Partisipan ketiga atau P3 adalah seorang laki-laki yang berusia 21 tahun dan berasal dari Yogyakarta. Ia tinggal di rumah bersama keluarga inti. Sejak duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar, P3 telah memiliki sebuah handphone. Lalu, pada kelas 1 SMA handphone yang ia miliki berganti jenis menjadi

smartphone. Sejak awal menggunakan smartphone hingga saat ini, P3 merasakan

ada peningkatan yang terjadi pada dirinya. Penyebabnya karena banyaknya media sosial pada saat ini.

Di antara media sosial yang ada, Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling sering dibuka oleh P3 ketika ia bosan. Sementara itu, aplikasi yang sering ia gunakan ada aplikasi WhatsApp dan kemudian aplikasi Go-jek. Kegiatan-kegiatan membuka aplikasi tersebut membuat penggunaan smartphone P3 rata-rata dalam sehari mencapai 13 jam. Intensitasnya dalam membuka tutup

smartphone dalam satu hari rata-rata sebanyak 30 kali.

Wawancara bersama P3 diadakan di Remen Guest House pada tanggal 18 Oktober 2018 dengan durasi waktu 25 menit. Situasi saat wawancara sangat kondusif dan nyaman karena tidak terdapat banyak orang di sekitar tempat wawancara. Suhu udara pada tempat wawancara juga tidak panas karena terdapat AC di ruangan wawancara. Pada saat wawancara, P3 menggunakan baju berbahan kaos yang berwarna hitam dengan celana panjang berbahan jeans. P3 merupakan seorang laki-laki yang berambut pendek dan memakai kacamata. P3 datang ke

tempat wawancara dengan membawa dompet berwarna hitam dan smartphone -nya.

Saat wawancara berlangsung ia terlihat tidak menggunakan smartphone -nya. Ia juga terlihat fokus dalam melakukan tanya jawab pada proses wawancara berlangsung. Kerap kali ia terlihat tertawa dan tersenyum pada saat menjawab. Nada suara yang dikeluarkan P3 terdengar cukup keras sehingga peneliti tidak kesulitan dalam mendengarkan jawaban dari partisipan. Setelah wawancara berlangsung P3 terlihat fokus membuka smartphone-nya beberapa menit. Sesudah itu, ia mulai berhenti dan mencoba melakukan interaksi sosial dengan mengajak peneliti mengobrol hal-hal yang tergolong ringan.

Proses wawancara kedua dilaksanakan tanggal 23 November 2018 dengan durasi 13 menit. Wawancara kedua ini bertempat di Estuary Café. Ruangannya memiliki penerangan yang cukup baik berwana putih dan kuning terang. Suasana di dalam café cukup ramai, namun tidak begitu bising. Pada saat wawancara kedua partisipan mengajak salah seorang teman perempuannya. Mereka duduk berselahan dan peneliti duduk di depan partisipan.

Proses wawancara ini berjalan dengan lancar. Partisipan mau terbuka dalam menjawab pertanyaan dari peneliti. Walaupun ada satu pertanyaan yang sulit dijawab olehnya, namun secara perlahan ia mencoba menghitung dan menjawab pertanyaan peneliti terkait durasi penggunaan smartphone dalam sehari. Partisipan juga terlihat beberapa kali tertawa ketika proses wawancara berlangsung. Kemudian, peneliti mengobservasi partisipan yang kerap kali

melihat dan serius menggunakan smartphone-nya saat peneliti bercakap-cakap dengan teman partisipan.

Partisipan keempat atau P4 adalah seorang perempuan berusia 20 tahun yang merupakan mahasiswa perantau. Di Yogyakarta P4 tinggal dengan menyewa salah satu kamar kos di dekat kampusnya. P4 merupakan seorang anak yang cukup dekat dengan orangtuanya. Ketika P4 merantau ke Yogyakarta, ia selalu menjalin komunikasi yang rutin via smartphone dengan orangtuanya. Dalam sehari, ia pasti ditelepon oleh orangtuanya dengan maksud menanyakan kabar.

Terkait dengan kepemilikan alat komunikasi, P4 memiliki handphone sejak kelas 5 SD. Untuk alat komunikasi berjenis smartphone, ia mendapatkannya sejak duduk di kelas 3 SMP. Awalnya, alat komunikasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait dengan kegiatan menarinya. Akan tetapi, P4 menjelaskan bahwa jika dihitung dari sejak awal dirinya memiliki smartphone, terjadi peningkatan pemakaian paket data olehnya. Jumlah kuota paket data yang ia gunakan adalah 2GB, lalu meningkat menjadi 2GB yang unlimited, dan sejak SMA hingga saat ini menjadi 10GB yang unlimited.

Peningkatan yang terjadi pada P4 disebabkan karena saat ini ia sering membuka Instagram yang banyak menghabiskan kuotanya. Selain Instagram, hal yang sering dilakukan P4 dengan smartphone-nya adalah membuka WhatsApp, lalu menonton Youtube, dan terakhir membuka Line. Total penggunaan

smartphone-nya dalam satu hari rata-rata bisa mencapai 6-7 jam dengan 20-40

Proses wawancara dengan P4 dilakukan di Hall Utara Kampus partisipan, pada tanggal 21 Oktober 2018. Durasi wawancara pada P4 adalah 25 menit. Wawancara dilakukan di malam hari sehingga tempat wawancara tidak begitu terang. Namun, pada saat itu kondisi di lingkungan sekitar tempat wawancara cukup kondusif. Pada saat wawancara, P4 menggunakan baju berwarna merah marun, rok yang cukup panjang, dan rambut tergerai. Ia datang dengan membawa tas coklat yang berisi smartphone-nya.

Sebelum memulai wawancara, P4 melontarkan beberapa pertanyaan terkait penelitian yang sedang peneliti lakukan. Dia terlihat antusias dalam melakukan wawancara dengan peneliti. Pada saat wawancara berlangsung, P4 juga terlihat menjawab semua pertanyaan yang peneliti lontarkan dengan panjang dan cukup lengkap. Ia juga sangat jarang menanyakan kembali maksud pertanyaan yang peneliti berikan kepadanya.

Selanjutnya, proses wawancara kedua dilaksanakan di Rumah Makan Babi Rica B2 sekitar pukul 20.00 WIB. Durasi wawancara kedua ini berlangsung 10 menit. Proses wawancara ini dilakukan peneliti untuk menggali beberapa hal yang dirasa belum mendalam. Selain itu, peneliti juga melakukan konfirmasi hasil yang ditemukan sebelumnya kepada partisipan. Proses wawancara kedua berlangsung dengan lancar sebab partisipan mampu memahami maksud peneliti dan menjawab dengan jelas.

Dokumen terkait