• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. Latar Belakang

Kebijakan dapat didefinisikan sebagai serangkaian rencana program, aktivitas, aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang dilakukan oleh para pihak (aktor-aktor), sebagai tahapan untuk penyelesaian masalah yang dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi organisasi untuk mencapai tujuannya (Iskandar, 2012).

Proses kebijakan dapat dijelaskan sebagai suatu sistem, yang meliputi: input, proses, dan output. Input kebijakan merupakan isu kebijakan atau agenda pemerintah, sedangkan proses kebijakan berwujud perumusan formulasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan. Isu dan formulasi kebijakan dapat dipahami sebagai proses politik yang dilakukan elit politik dan/atau kelompok-kelompok penekan. Output dari proses kebijakan adalah kinerja kebijakan (Wahyudi, 2016). Oleh karena itu, kebijakan tidak bersifat permanen. Kebijakan dibuat sekali untuk rentang waktu tertentu sebagai sebuah solusi atas permasalahan yang ada dan kepentingannya melayani (Godin et al. 2006).

Pembahasan kebijakan publik tidak bisa lepas dari usaha untuk melaksanakan kebijakan publik tersebut. Pelaksanaan kebijakan publik merupakan rangkaian kegiatan setelah suatu kebijakan dirumuskan dan ditetapkan. Pelaksanaan kebijakan mengacu pada mekanisme, sumberdaya, dan hubungan terkait dengan pelaksanaan program kebijakan (Mthethwa, 2012). Tanpa pelaksanaannya, kebijakan yang telah ditetapkan akan sia-sia.

BAB I

PENDAHULUAN

2

Oleh karena itu, pelaksanaan kebijakan mempunyai kedudukan yang esensial dalam kebijakan publik.

Mengenai keberhasilan kebijakan publik, Islamy (2010) menyatakan bahwa suatu kebijakan akan efektif apabila dilaksanakan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, dengan kata lain, tindakan atau perbuatan manusia yang menjadi anggota-anggota masyarakat bersesuaian dengan yang diinginkan oleh pemerintah atau negara. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan pelaksanaan kebijakan agar efektif dilakukan melalui

rancangan program yang memadai dan strukturasi dari proses

pelaksanaannya (Pülzl & Treib, 2007).

Kabupaten Banyuwangi hingga saat ini terus gencar melakukan pembenahan dalam hal pembangunan daerah. Pembangunan dilakukan diberbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, pariwisata, pertanian, UMKM, serta infrastruktur. Pembangunan di bidang infrastruktur menjadikan aksesabilitas antar daerah ke Banyuwangi menjadi lebih mudah dan singkat dengan dibangunnya Bandara. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga terus diperbaiki. Sejak tahun 2012 pemeriksaan laporan keuangan Pemda Banyuwangi masuk dalam opini wajar tanpa pengecualian. Image Banyuwangi yang sebelumnya dikenal sebagai Kota Santet pun saat ini telah berubah menjadi Kota Wisata, hal ini diperkuat dengan penghargaan UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia PBB) yang telah diterima oleh Kabupaten Banyuwangi.

Beberapa tahun terakhir Kabupaten Banyuwangi telah menjadikan Pariwisata sebagai leading sector dalam pembangunan daerah. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan secara pesat setiap tahunnya. Kunjungan wisatawan domestik 10 tahun terakhir ini meningkat sebesar 711%, sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat sebesar 499%.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan

3

kehidupan yang layak. Dari tahun ke tahun Banyuwangi telah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia sebagai bukti pembangunan di Banyuwangi tidak hanya berdampak pada pembangunan infrastruktur dan ekonomi tetapi juga berhasil meningkatkan Indeks pembangunan Manusia di Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2018 IPM Kabupaten Banyuwangi 70,06 sedangkan pada tahun 2019 Indeks Pembangunan Manusia meningkat menjadi 70,37, dan Kabupaten banyuwangi berhasil melampaui target IPM yang semula 70,03.

Berdasar dari gambaran pembangunan yang ada di Kabupaten Banyuwangi maka diperlukan sebuah evaluasi atas kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah serta memberikan guidance atas rencana strategis yang harus dilakuan oleh pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, perlu untuk dilakukan sebuah analisa atas prospek atau outlook ekonomi. Hal ini dilakukan agar pembuat kebijakan mampu secara komprehensif merencanakan program-program pembangunan yang tepat bagi daerah.

1.2 Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk evalusasi kebijakan, rencana strategis dan prospek ekonomi di Kabupaten Banyuwangi.

1.3 Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi kebijakan, rencana strategis dan prospek ekonomi.

1.4 Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk mendorong daya saing ekonomi di Kabupaten Banyuwangi.

1.5 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tanun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tanun 1950 tentang Pembentukan Daeran-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tanun 1965 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

4

Pembentukan Daeran-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur;

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana teiah diubah kedua kalinya dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tanun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tanun 2005 tentang Pedonnan Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tanun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan lnformasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintanan Daerah kepada Masyarakat;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tanun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tanun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

5

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang

Pokok-Pokok Pengeloiaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dua kali dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tanun 2012;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2018;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 05 Tahun 2018 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2018;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021.

21. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 27 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018;

22. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 32 Tahun 2018 tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan ini memaparkan pelaksanaan kegiatan evalusasi kebijakan, rencana strategis dan prospek ekonomi di Kabupaten Banyuwangi dengan alur sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, landasan hukum dan sistematika penulisan.

BAB II. KONSEP KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN STRATEGI

Bagian ini akan menjelaskan aspek-aspek yang berhubungan dengan kebijakan dan strategi dalam konteks teori.

6

BAB III. METODOLOGI

Bagian ini akan menjelaskan tentang jenis penelitian, Sumber Data dan metode pengumpulan data dan teknik analisa.

BAB IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUWANGI

Bagian ini akan menjelaskan mengenai kondisi umum Kabupaten Banyuwangi seperti geografi, pemerintahan, penduduk dan lainnya.

BAB V. EVALUASI KEBIJAKAN

Bagian ini akan mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu dan target tertentu bidang ekonomi yang telah dicapai. BAB VI. ANALISIS INDIKATOR MAKRO DAN PROSPEK EKONOMI

Bagian ini memaparkan tentang kondisi eksisiting serta prospek ekonomi.