• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informatika Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018

Idikator Sasaran Target

2020

Realisasi 2018

Persentase infrastruktur IT

ang berfungsi baik 65 65

Persentase aplikasi IT yang mendukung city banding dan layanan publik yang berfungsi baik

55 55

Persentase aplikasi e-government yang berfungsi baik

55 55

Persentase data informasi dan statistik daerah yang tersusun dengan baik

100 100

Persentase pengamanan informasi daerah yang terselenggara baik

100 100

Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Banyuwangi, 2019

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa seluruh indikator program urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuwangi tahun 2018 sudah mampu memenuhi target yang sudah ditetapkan. Capaian realisasi tersebut menunjukkan bahwa kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika dalam menjalankan program kerja sudah baik. Dan terdapat 3 indikator yang harus diberikan treatment untuk mencapai target tahun 2020.

5.16. Aspek Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Pada urusan koperasi, usaha kecil dan menengah terdapat dua indikator yang menjadi IKD keberhasilan urusan ini, jika diperhatikan pada Gambar di bawah realisasi capaian kedua IKD tersebut pada tahun 2018 telah sesuai dengan target jika dibandingkan dengan capaian pada akhir 2020. Tabel di bawah menunjukan persentase capaian realisasi target IKD Persentase Koperasi Berkualitas hingga 2020 sudah tercapai sebesar 76,78 persen atau sebesar 10,4 persen Koperasi Berkualitas pada akhir tahun 2018 dan menyisakan sekitar 23,22 persen kinerja yang harus dicapai

84

sampai dengan akhir tahun 2020 yaitu 12,78 persen sebagai target akhir. Sedangkan pada persentase capaian IKD Persentase usaha kecil menengah terhadap UMKM sudah mencapai 58,30 persen atau angka realisasinya sebesar 12,3 persen pada tahun 2018 dan menyisakan 41,70 persen terhadap target 2020 dengan target angka realisasi yaitu sebesar 14 persen.

Tabel 5.20 Realisasi Indikator Sasaran Pada Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2019

Indikator Satuan Baseline

2017 2018 2020

KInerja Sisa Kinerja Realisasi Realisasi Target

Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM % 9,92 12 12,3 14 58,30 41,70 Persentase Koperasi Berkualitas % 5,77 9,13 10,4 11,8 76,78 23,22

Sumber: LKPJ Bupati Kabupaten Banyuwangi Akhir Tahun Anggaran 2018

5.17. Aspek Penanaman Modal

Selanjutnya yaitu urusan penanaman modal, jika diperhatikan pada tabelambar realisasi capaian IKD tersebut sampai pada tahun 2017 sudah sangat tercapai pada angka 2.48 Triliun namun pada tahun 2018 terjadi penurunan yaitu menjadi 720 milyar, sehingga menunjukan persentase capaian realisasi investasi PMA dan PMDN hingga 2020 masih menyisakan kinerja sebesar 120 persen, sehingga urusan ini patut menjadi prioritas dalam melakukan perbaikan kinerja guna ketercapaian target investasi PMA dan PMDN pada tahun 2020 yaitu sebesar 2 Triliun.

Tabel 5.21 Realisasi Indikator Sasaran Pada Urusan Penanaman Modal (Dalam Triliun) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017-2018

Indikator Satuan Baseline

2017 2018 2020

KInerja Sisa Kinerja Realisasi Realisasi Target

Realisasi Investasi PMA Dan PMDN Rp (dalam triliun) 1,42 2.3 720 milyar 2 0 120

Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Teradu Satu Pintu Kabupaten Banyuwangi, 2019

85

Perkembangan investasi di Kabupaten Banyuwangi masih belum stabil dari tahun ke tahun, kondisi tersebut dipengaruhi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Sebagai contoh turunnya nilai investasi pada tahun 2018 dikarenakan:

a. Faktor eksternal yaitu pengaruh krisis ekonomi global dunia dimana pasar ekspor negara-negara berkembang (seperti Indonesia) turun dan turunnya barang ekspor di pasar, hal ini menyebabkan keinginan atau minat investor melakukan investasi berkurang.

b. Faktor internal, untuk melindungi investasi yang ada di Kabupaten Banyuwangi agar tetap eksis berkelanjutan maka Pemerintah Daerah mengambil berbagai kebijakan diantaranya:

1. Moratorium berdirinya hotel di Banyuwangi, dimana hotel bintang 3 kebawah dan tidak berjejaring tidak diijinkan.

2. Pembatasan pasar modern berjejaring (Indomart/Alfamart) di Banyuwangi, hal ini untuk melindungi UKM mengingat dengan berdirinya pasar modern akan mematikan toko tradisional di sekitarnya.

3. Moratorium mal atau pusat perbelanjaan di Kabupaten Banyuwangi. Kembali meningkatnya minat dan nilai investasi pada tahun 2018 ini karena kebijakan pemerintah daerah secara konsisten melindungi keberlanjutan investasi di Banyuwangi (kepercayaan investor untuk berinvestasi di Banyuwangi) misalnya dengan masuknya investasi besar seperti INKA, pabrik air mineral Danone, berdirinya Hotel Kokoon, dan investasi-investasi lainnya.

5.18. Aspek Pemuda dan Olahraga

Urusan Pemuda dan Olahraga terdapat dua indikator yang menjadi IKD keberhasilan urusan ini, jika diperhatikan pada tabel berikut realisasi capaian kedua IKD tersebut pada tahun 2018 terdapat hasil yang beragam, ada satu indikator yang sudah jauh melampaui target dan ada indikator yang belum mencapai target jika dibandingkan dengan capaian yang ingin dicapai pada akhir 2020. Persentase capaian realisasi target IKD jumlah pemuda terampil

86

hingga tahun 2020 sudah tercapai sebesar 103% atau sebesar 5,78% pada akhir tahun 2018, sedangkan pada persentase capaian IKD Jumlah atlit berprestasi mengalami penurunan pada tahun 2018 yaitu hanya sejumlah 9 orang dari yang ditargetkan 400 orang pada tahun 2018 dengan capaian yang harus dicapai adalah sebanyak 145%, sehingga jika dibandingkan dengan target 2020 dengan target angka realisasi yaitu sebanyak 500 orang maka dapat dikatakan bahwa indikator tersebut sudah belum tercapai realisasinya, walaupun demikian angka realisasi pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 sudah sangat melampaui target akhir RPJMD yaitu sejumlah 588 orang dari target 500 orang pada akhir tahun 2020. Ketidaktercapaian target di tahun 2018 ini dikarenakan kegiatan olahraga prestasi penyelenggaraan multi event POR dan POPDA yang semula periode 2 tahunan sekali dirubah menjadi 4 tahun sekali, sesuai dengan surat Kepala Dispora Provinsi Jawa Timur tanggal 25 Juli 2017 No. 426/7747/117.3/2017 sehingga mempengaruhi jumlah atlit yang berprestasi.

Tabel 5.22 Realisasi Indikator Sasaran Pada Urusan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017-2018

Indikator Satuan Baseline

2017 2018 2020

KInerja Sisa Kinerja Realisasi Target Realisasi Target

Jumlah Atlit berprestasi tingkat Provinsi dan Nasional orang 300 588 400 3 500 0% 145,5 % Jumlah pemuda terampil (Persentase pemuda mandiri) % 5,20 6,35 5,60 5,78 6,2 180% 0%

Sumber: LKPJ Bupati Kabupaten Banyuwangi Akhir Tahun Anggaran 2018

5.19. Aspek Perpustakaan dan Kearsipan

Perpustakaan saat ini merupakan tempat yang disediakan pada setiap instansi pembelajaran hal ini didukung agar sistem pembelajaran lebih mudah terkait fokus-fokus pembelajaran. Adanya perpustakaan pada setiap daerah dianggap penting karena dapat menunjang berbagai aspek untuk sarana pembelajaran karena perpustakaan merupakan sarana belajar yang terdapat berbagai macam koleksi buku dan majalah.

87

Selama tahun 2018 capaian indikator program Perpustakaan Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.23 Realisasi Indikator Program Bidang Perpustakaan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018

Indikator 2018

Target Realisasi

Mengembangkan budaya baca dan

pembinaan perpustakaan 89,00 94,00

Persentase arsip statis dan dinamis yang

dikelola 80,00 98,00

Persentase arsip/dokumen daerah dalam

kondisi baik 89,00 99,00

Persentase Sarpras kearsipan dalam

kondisi baik 89,00 95,00

Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, 2019

5.20. Aspek Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi perikanan budidaya baik budidaya laut maupun budidaya tambak, antara lain kerapu dan rumput laut. Produksi terbesar budidaya laut adalah rumput laut yang mampu menghasilkan produksi sebesar 2.250 Ton pada tahun 2018 dan mampu menghasilkan nilai produksi sebesar Rp 4.950.000.000,00. Sedangkan budidaya kerapu berhasil memproduksi 401 Ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 19.751.000,00.

Tabel 5.24 Data Budidaya Kelautan Kabupaten Banyuwangi 2018 No. Jenis Budidaya Produksi (Ton) Nilai Produksi (Rp.000)

1. Kerapu 401 19.751

2. Rumput laut 2.250 4.950.000

Sumber: LKPJ Bupati Kabupaten Banyuwangi Akhir Tahun Anggaran 2018 Pada Budidaya tambak produksi yang terbesar adalah udang vaname dengan produksi sebanyak 19.973.660 kg dan nilai produksi sebesar Rp. 1.097.543.400.000,00. Produksi budidaya tambak terbesar lainnya adalah budidaya ikan mujair, nila dan bandeng. Pada tahun 2018 produksi ikan mujair sebanyak 161.417 kg, ikan belanak sebanyak 236.200 kg dan ikan bandeng sebanyak 126.417 kg.

88