• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberadaan perusahaan transportasi umum dapat memberikan kontribusi ekonomi dan kontribusi layanan publik. Transportasi merupakan kontributor utama bagi perekonomian dan kekuatan kompetitif dalam bisnis. Transportasi dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan komunitas, menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesibilitas dari potensi sumber daya alam dan area pasar, terutama untuk transportasi umum. Perusahaan transportasi umum dapat menciptakan lapangan kerja sektor swasta yang lebih besar, properti residensial rata-rata bernilai lebih tinggi jika terletak di dekat layanan transportasi publik frekuensi tinggi yang menguntungkan bagi penjual dan basis pajak kota secara keseluruhan, bahkan usaha kecil di sekitar layanan transportasi ini bisa mendapatkan keuntungan. Transportasi umum memiliki potensi keselamatan lalu lintas, mengurangi polusi udara, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Maka, dengan adanya Perum DAMRI Cabang Makassar dapat memberikan kontribusi dalam perekonomian dan pelayanan publik.

Perum DAMRI Cabang Makassar adalah perusahaan yang beroperasi pada sektor jasa transportasi, dalam hal ini transportasi darat. DAMRI termasuk perusahaan milik pemerintah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

DAMRI memiliki beberapa jenis layanan transportasi umum diantaranya angkutan perkotaan, angkutan perintis, angkutan logistik, angkutan khusus bandar udara atau pemadu moda, pariwisata, antarkota, dan antarnegara. DAMRI memiliki

fasilitas yang bermutu dengan tarif angkutan yang murah sehingga diminati oleh masyarakat. Keberadaan DAMRI dalam memberikan pelayanan transportasi publik dinilai penting karena lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan pribadi, waktu perjalanan yang lebih cepat, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan bebas dari polusi lingkungan.

Pengelolaan keuangan perusahaan transportasi bertujuan agar dapat membantu dalam mempertahankan dan meningkatkan nilai asetnya. Nilai Aset termasuk indikator kuat dalam mempertahankan kekayaan perusahaan. Dalam bisnis transportasi, peralatan transportasi yang dimiliki perusahaan merupakan aset yang sangat berharga. Pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan berkaitan dengan tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan penggunaan dana (allocation of funds), kegiatan perolehan dana (raising of funds), dan kegiatan pengelolaan aktiva (management assets). Maka sebagai perusahaan yang beroperasi pada sektor jasa transportasi, tentunya DAMRI memerlukan pengelolaan keuangan agar dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan nilai asetnya.

Pemeliharaan aset tetap memerlukan anggaran belanja yang proporsional dan realistik. Semua aset tetap yang dimiliki oleh Perum DAMRI Cabang Makassar memerlukan pemeliharaan atau perawatan agar dapat digunakan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomis sesuai dengan masa manfaatnya. Beban yang digunakan untuk pemeliharaan aset tetap dimaksudkan untuk memperpanjang masa manfaat aset tetap, meningkatkan kapasitas dan meningkatkan produksi operasi perusahaan. Kelancaran usaha transportasi terletak pada kondisi sumber daya yang prima. Oleh sebab itu Perum DAMRI yang merupakan perusahaan transportasi umum harus melakukan perawatan yang rutin

pada kendaraannya, agar kondisi kendaraan tetap dalam kondisi baik, memastikan keselamatan karyawan, mengurangi pengeluaran yang berlebihan dari keadaan darurat serta meningkatkan reputasi dan merek positif perusahaan.

Penerapan sistem pengendalian internal pada pengelolaan keuangan khususnya biaya pemeliharaan kendaraan perusahaan transportasi dapat membantu menghindari penyalahgunaan keuangan. Sistem pengendalian internal memainkan peran penting tidak hanya pada perusahaan publik tetapi juga pada perusahaan swasta, karena dapat menetapkan perlindungan terhadap aset organisasi dan meminimalkan peluang melakukan penipuan dan membiarkan kesalahan tidak terdeteksi dalam operasi sehari hari organisasi. Pengendalian internal seharusnya dibentuk dalam suatu organisasi untuk membantu pengelolaan keuangan perusahaan. Kontrol ini tidak hanya seharusnya ada tetapi diterapkan dengan kuat dengan cara yang sepenuhnya disadari oleh semua orang dalam organisasi dan mematuhi kebijakan dan prosedurnya. Sistem pengendalian internal memberikan jaminan kepada manajemen akan keandalan data akuntansi yang digunakan dalam pengambilan keputusan organisasi. Pengelolaan keuangan suatu organisasi dapat diukur dari standar atau efektifitas sistem pengendalian intern serta kebijakan yang diterapkan oleh manajemen. Penataan dan implementasi yang efektif dari sistem pengendalian ini akan memastikan pengelolaan keuangan yang tepat, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menghindari penyalahgunaan keuangan atau financial abuse.

Sistem pengendalian intern dalam PP No. 60 Tahun 2008 merupakan suatu proses yang dipengaruhi manajemen yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mencapai efektivitas, efisiensi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta keandalan

penyajian laporan keuangan pemerintah. Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Pasal 2 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Menteri sebagai pengguna anggaran atau pengguna komoditas wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan dengan mengacu pada efektivitas SPIP untuk pencapaian tujuan dan efisiensi pengelolaan nasional, keandalan pelaporan keuangan, perlindungan aset negara, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan.

Lemahnya pengendalian internal pada pengelolaan keuangan khususnya belanja pemeliharaan kendaraan berpotensi terjadinya penyalahgunaan keuangan (financial abuse). Memastikan kontrol bisnis yang baik ialah hal yang perlu dilakukan pada dunia usaha terutama BUMN. Ofori Mensah (nd), seorang peneliti senior di Institut Urusan Ekonomi di Ghana, terus mencatat kasus serupa penggelapan dana publik dalam perusahaan publik. Dia mencatat bahwa salah satu hambatan tata kelola yang mendarah daging yang dihadapi Ghana dalam hal pengendalian internal, adalah kurangnya manajemen keuangan yang efektif yang menambah lemahnya sistem pengendalian internal di perusahaan publik ini. Salah urus keuangan merupakan akibat dari kelemahan yang tertanam dalam sistem pengendalian. Kegiatan pengendalian internal pada perusahaan yang tidak efektif dan efisien dalam mencegah penipuan atau penyelewengan, seperti transaksi yang seharusnya melalui berbagai proses otorisasi tetapi pengabaian tertentu oleh manajemen yang memotong beberapa proses yang akhirnya memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menggelapkan dana dari perusahaan. Oleh karena itu, pengendalian internal pada pengelolaan keuangan harus efektif agar tidak terjadi penyalahgunaan keuangan.

Penelitian Fatin Amirah dkk., (2013) menemukan bahwa komponen kunci yang paling menguntungkan dalam biaya operasi dan pemeliharaan adalah konsumsi bahan bakar, ban, perawatan, baterai dan jarak tempuh sedangkan beberapa variabel mungkin berbeda untuk tujuan lain di bidang lain seperti kendaraan komersial atau penggunaan pertanian. Selain itu metode dari Riset Operasi, Ilmu Manajemen atau sistem informasi database dapat digunakan untuk menyesuaikan dengan masalah operasi dan pemeliharaan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu penelitian tersebut hanya untuk mengetahui komponen kunci yang paling menguntungkan dalam biaya operasi dan pemeliharaan, sedangkan penelitian ini hanya mencari tahu sistem dan prosedur pengendalian internal yang terkait dengan biaya pemeliharaan atau perawatan kendaraan Perum DAMRI.

Penelitian Agyapong (2017) menemukan bahwa terdapat pengendalian internal pada Ghana Post Company Limited dan sudah melebihi dua puluh (20) tahun, tetapi sebagian besar pengendalian tersebut tidak efektif sehingga memudahkan karyawan untuk melakukan penyelewengan. Pekerjaan yang dilakukan terus menerus mengalami penyimpangan dalam sistem pengendalian internal organisasi sektor publik yang menjadikannya lahan subur untuk kegiatan penipuan. Ditemukan bahwa para pelaku tidak menghadapi sanksi serius untuk mencegah orang lain terlibat dalam kegiatan penipuan tersebut. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu penelitian tersebut untuk mengetahui pengendalian internal dalam pengelolaan keuangan, sedangkan penelitian ini berfokus pada belanja pemeliharaan.

Tabel 1.1: Rincian Biaya Pemeliharaan, Pendapatan dan Laba Rugi Bersih Perum DAMRI Cabang Makassar Tahun 2018 - 2021

No Tahun Biaya

Pemeliharaan

Pendapatan Bersih

Laba Rugi Bersih

(Rp) (Rp) (Rp) 1 2018 1.437.000.000 11.505.393.939 653.393.939

2 2019 1.721.968.620 14.634.877.664 4.310.982.279

3 2020 2.798.774.852 10.373.794.255 (4.669.012.455)

4 2021 1,695,132,361 9.548.118.711 (3.883.571.234)

Sumber: Perum DAMRI Cabang Makassar, 2021

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa biaya pemeliharaan Perum DAMRI Cabang Makassar meningkat pada tahun 2019 begitupun dengan laba perusahaan, sementara pada tahun 2020 terjadi ketidaksinkronan antara meningkatnya biaya pemeliharaan dengan perolehan laba, biaya pemeliharaan meningkat drastis sementara laba menurun bahkan mengalami kerugian sebesar Rp 4.669.012.455.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pengendalian Internal Atas Belanja Pemeliharaan Kendaraan Pada Perum DAMRI Cabang Makassar”.

Dokumen terkait