• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka disarankan agar diadakan perbaikan sistem pengendalian intern yang diciptakan manajemen dalam pelaksanaan belanja pemeliharaan kendaraan. Maka disarankan agar perlunya perusahaan memperbaiki kelemahan kelemahan yang ada selama ini yakni dengan cara sebagai berikut:

1. General Manager sebagai pimpinan tertinggi pada Kantor Cabang sebaiknya melakukan internal control dengan tidak memberikan otorisasi tanpa adanya dokumen pendukung seperti dokumen teknis dari manajer teknik.

2. Seluruh dokumen ditembuskan kepada fungsi yg terkait untuk mendapatkan pengawasan dan meyakinkan bahwa transaksi tersebut dijalankan berdasarkan instruksi pimpinan.

3. Seharusnya ada staf khusus untuk melakukan pembelian barang, bukan manajer teknik, karena manajer teknik bertugas memberi wewenang dan memeriksa kebenaran pengadaan barang.

4. Sebaiknya pekerjaan mengecek kerusakan kendaraan, membuat dokumen pengadaan barang, serta melakukan pembelian barang dikerjakan oleh orang yang berbeda agar terjadi internal control pada prosedur tersebut.

5. Karena pembelian sparepart dan kebutuhan lainnya sifatnya dibeli pada saat dibutuhkan, maka tidak diperlukan lagi adanya buku pengeluaran barang.

70

DAFTAR PUSTAKA

Agyapong, K. E. (2017). Internal Control Activities as a Tool for Financial Management in the Public Sector: A Case Study of Ghana Post Company Limited. Journal for the Advancement of Developing Economies.

https://doi.org/10.32873/unl.dc.jade6.1.3

Assauri, S. (2004). Manajemen dan Lembaga Operasi. Lembaga Penerbit FEUI.

Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. FEUI.

Dahlia. (2017). Pengaruh Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Terhadap Laba Pada PT. Cipta Beton Sinar Perkasa di Kota Makassar. JIPU SILABI Education, V(4), 15–29.

Fatin Amirah, A. S., Ruzanna, M. J., Aishah, R., & Mohamad Syazwan, M. A.

(2013). An Overview of Fleet Maintenance and Operating Cost : Key Components and Methods. International Journal of Commerce, Business and Management, 2(6), 443–452.

Gololo, I. A. (2018). An Assessment of the Impact of Internal Auditing on the Financial Management of Local Government: A Study of Katagum Local Government Area of Bauchi State. International Journal of Accounting &

Finance Review, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.46281/ijafr.v2i1.18

Harrison, W. T., Horngren, C. T., & Thomas, C. W. (2011). Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standards - IFRS (8th ed.). Erlangga.

Hery. (2015). Auditing 1: Dasar Dasar Pemeriksaan Akuntansi. Kencana.

Kasmir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers.

Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi (4th ed.). UPP STIM YKPN.

Lubis, R. H., & Dewi, R. S. (2020). Pemeriksaan Akuntansi 1 (Auditing 1) (1st ed.).

Kencana.

Malowa, D. N. (2021). Internal control systems and the financial management function in urban governance in Uganda. Journal of Public Administration and Policy Research, 13(2), 32–38. https://doi.org/10.5897/jpapr2020.0497 Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi (4th ed.). Salemba Empat.

Niroula, B., & Gyawali, A. (2021). Internal Control Systems in Nepal: A Case of Nepal Telecom. Jambura Science of Management, 3(2), 99–113.

https://doi.org/10.37479/jsm.v3i2.10447

Otoo, I. C., Asumah, S., Peprah-Amankona, G., & Andzie, A. T. (2021). Impact of Internal Control Systems on Performance of Universal Banks: Evidence from Ghana. Journal of Financial Risk Management, 10(04), 473–486.

https://doi.org/10.4236/jfrm.2021.104025

Pase, A. F. (2021). Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Aset Tetap Pada PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Kawasan Industri Dumai – Pelintung. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 9(2), 10–22.

https://doi.org/10.21067/jrma.v9i2.6078

Prasetyo, C. P. (2017). Evaluasi Manajemen Perawatan dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II pada Mesin Cane Cutter 1 dan 2 di Stasiun Gilingan PG Meritjan - Kediri. Rekayasa, 10(2), 99.

https://doi.org/10.21107/rekayasa.v10i2.3611

Rama, D. V., & Jones, F. L. (2011). Sistem Informasi Akuntansi = Accounting Information System Buku 1. Salemba Empat.

Reksohadiprodjo, S. (2001). Manajemen Produksi dan Operasi (Revisi). BPFT UGN.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.

Tuanakotta, T. M. (2015). Audit Kontemporer. Salemba Empat.

Vilkeviciutė, J., & Koloszko - Chomentowska, Z. (2020). Costs of Maintaining Fixed Assets in Agriculture – Case of Poland and Lithuania. Management Theory and Studies for Rural Business and Infrastructure Development, 42(3), 248–

258. https://doi.org/10.15544/mts.2020.24

Ziniyel, D., Otoo, I. C., & Andzie, T. A. (2018). Effect of Internal Audit Practices on Financial Management. European Journal of Business, Economics and Accountancy, 6, 39–48.

L A M P

I

R

A

N

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara Oleh Informan

NO Pertanyaan Coding

1 Apakah Perum DAMRI Cabang Makassar ini sudah benar-benar menerapkan Sistem Pengendalian Internal dalam semua aktivitas perusahaan, termasuk dalam belanja pemeliharaan kendaraannya?

MK, MT

2 Dalam aktivitas pemantauan apakah ada pengawas internal dalam damri cabang atau hanya dari pusat?

MK, MT

3 Bagaimana prosedur belanja pemeliharaan / perawatan kendaraan di DAMRI ini?

MK, MT

4 Apakah setiap pembelian sparepart atau semua yg berhubungan dengan pemeliharaan bus diotorisasi oleh GM sebagai pimpinan tertinggi di cabang?

MK, MT

5 Apakah pernah terjadi pembuatan berita acara pembelian sparepart mesin secara fiktif atau penyalahgunaan sparepart?

MK, MT

6 Bagaimana prosedur pencatatan biaya pemeliharaan bus?

MK

7 Dokumen apa saja yang digunakan dalam prosedur ini? Bagaimana penyimpanan dokumennya?

MK, MT

8 Apakah ada penomoran untuk setiap bukti transaksi? MK, MT 9 Apakah ada rangkap fungsi karyawan-karyawan

disini pak? Misal melakukan dua atau lebih tugas?

MK, MT

10 Kapan proses pemantauan dari pusat dilaksanakan? MK, MT 11 Untuk karyawan yg berkinerja baik apakah ada

penghargaan untuk setiap bulannya? Begitupun sebaliknya?

MK, MT

Transkip Wawancara

NO CODING TRANSKIP

1 MK Iya sudah

MT Kurang lebih sudah mba.

2 MK Di DAMRI itu ada 2 tim audit kadang 3. Pertama SPI, Satuan Pengawas Intern berarti kan DAMRI punya berkantor di Kantor Pusat, ini datangnya tergantung kalau ada temuan dari KAP yang tidak sinkron barulah mereka datang. Terus ada KAP Kantor Akuntan Publik, ini setiap tahun ada. Terakhir ada BPK Badan Pemeriksa Keuangan, biasanya BPK diutus sama Direktorat BPTD itu masalah proyek proyek seperti penugasan contohnya angkutan perintis.

MT Kalau pengawas internal di cabang tidak ada mba. Kalau dari pusat ada.

3 MK Jadi sebelum kita mengeluarkan biaya atau beban itu kita harus tau apa yang dibutuhkan, jadi manajer teknik itu mengajukan permohonan kasbon untuk permintaan dana untuk pembiayaan yang harus dibeli untuk kendaraan, setelah itu di acc oleh saya selaku pemangku kuasa administrasi dan pak GM selaku pemangku kuasa kontaibel. Setelah selesai barulah pak MT ke kasir untuk mengadakan kasbon tadi.

Setelah dibeli, kemudian dipasang sama mekanik. Terus untuk pertanggungjawabannya itu ada namanya invoice nanti dikembalikan ke keuangan untuk diinput menghapus utang kasbon tadi. Kadang kita juga utang. Kalau yang sifatnya dadakan kayak di daerah itu harus beli disitu, itu namanya pembelian langsung tidak masuk stok nanti dicatat sebagai beban langsung, kalau disini masuk stok dulu. Kalau barang yang dipesan nanti datang, bukti bukti pembeliannya itu dibawa juga ke keuangan sebagai pertanggungjawaban manajer teknik. Untuk pertanggungjawaban kasbon ini biasanya kami tunggu 2 X 24 jam.

MT Jadi umpamanya crew melaporkan ke saya bahwa oil filter armadanya habis, kita ajukan ke keuangan kemudian nanti di acc. Sifatnya itu baik tunai maupun utang, setelah itu kita order ke toko baik itu melalui telepon atau datang langsung ke toko.

Kami langsung melakukan pembelian ke toko, tidak menggunakan sistem tender karena tender sifatnya besar sementara kami hanya kantor cabang beda dengan kantor pusat. Untuk pembelian sparepart pada kantor cabang itu dibeli pada saat butuh. Kami ada gudang tapi isinya hanya stok lama misalnya kaca. Staf bawahan saya tidak ada mba jadi

apa apa sendiri mulai dari pengecekan armada sampai pembelian. Untuk pembelian dengan uang cash itu mba hanya pembelian barang yang kecil kecil, kalau barangnya perlu uang yang banyak lebih dari 1 juta itu di utang. Tapi namanya bus apalagi bus antar provinsi yang perjalanannya panjang terkadang ada kendala di jalan yang urgent ada masalah dengan bus disana, biasanya langsung dimintakan uang ke kasir tanpa membuat dokumen permintaan barang lagi karena akan lama lagi prosesnya, nanti kalau busnya sudah kembali ke makassar baru di setor notanya.

4 MK Iya semua harus diketahui oleh Pak GM karena beliau kan pimpinan tertinggi disini, Pemegang Kuasa Kontaibel. Kecuali hal hal mendesak.

MT Artinya hal hal yang rinci saja atau yang butuh dana besar, karna kalau urusan urgent tidak bisa.

5 MK Alhamdulillah sejauh ini belum ada.

MT Nda ada mba, karena kan terseleksi buku penerimaannya.

Kalau digelapkan itu mba nanti urusannya panjang dan tidak bisa juga karna bukti bukti itu harus lengkap.

6 MK Kalau pencatatannya itu di gudang ada, di keuangan juga ada pencatatan kasbon tadi. Semua ini nantinya di input di SIMA TEKNIK sama staf teknik disana, staf keuangan juga menginput ke FORCA DAMRI. Nanti setelah semua di input di akhir bulan itu diadakan pencocokan sama mereka.

MT Untuk dokumennya saya buatkan dulu lembar pengecekan untuk menindaklanjuti laporan dari crew bus, jadi nantinya apa apa saja yang dibutuhkan armada ini saya ajukan ke keuangan dengan dokumen permintaan barang, nah di dokumen ini harus diketahui oleh saya, pak MK dan juga pak GM. Setelah ini di acc kita melakukan pembelian. Kemudian akan timbul faktur atau nota. Nanti kalau barangnya sudah datang dicatat di gudang di buku penerimaan barang, nanti kalau barangnya digunakan dicatat lagi di buku penerimaan barang. Kemudian dibuatkan juga dokumen BBM BBK dibawa ke staf teknik dan juga ke keuangan. Harusnya kan tidak usah dicatat yah mba karna setelah barang datang langsung digunakan, tapi namanya perusahaan mba jadi semua harus ada pencatatan jadi tetap dicatat meskipun langsung digunakan. Mengenai penyimpanan dokumen, semua dokumen ini diarsipkan mba, juga diinput ke SIMA TEKNIK DAMRI dan bagian keuangan menginput ke FORCA, setiap akhir bulan itu mereka melakukan pencocokan karna memang harus sinkron.

7 MK Dokumennya itu kalau dari keuangan ada Bukti Pengeluaran Kas, terus dari Teknik ada dokumen permintaan barang, faktur atau nota pembeliannya, BBM, BBK, di gudang juga ada itu.

MT Ya itu tadi mba lembar pengecekan, dokumen permintaan barang, faktur atau nota, buku penerimaan barang, buku pengeluaran barang, Bukti Barang Masuk, Bukti Barang Keluar. Semua itu harus ada karna nanti di arsipkan.

8 MK Iya, itu pasti

MT Iya ada

9 MK Kalau untuk rangkap tugas ada, seperti millenial yang 3 ini yang karyawan kontrak. Mereka tugas utamanya itu SIMA TEKNIK, dia juga merangkap sebagai operator E-Ticketing.

Pak MT juga seperti itu karena beberapa karyawan kami dirumahkan.

MT Ada mba, saya ini contohnya. Karena sebenarnya ada staf bawahan saya tapi kan orang itu mba kalau ditugaskan ditempat yang sulit biasanya kan dia lebih baik mundur, itu yang menjadi kendala kita. Ditambah lagi kondisi ekonomi sekarang lagi pandemi jadi beberapa karyawan dirumahkan.

Makanya lebih baik saya yang turun tangan mengerjakan tugas tugas itu.

10 MK Baru baru ini SPI datang. Auditnya itu dadakan tiba tiba menelpon minta dijemput di bandara, pastikan dijemput walaupun dia tau lokasi kantor.

MT Biasanya setahun sekali, baru baru ini ada sekitar bulan 1 atau 2 itu mba.

11 MK Iya, biasanya saya mengajukan ke pusat untuk kenaikan jabatan atau promosi. Tapi kalau untuk golongan otomatis setiap 4 tahun naik golongan. Kalau yang namanya penilaian karyawan itu setiap tahunnya ada. Karena di kantor pusat itu setiap ulang tahun ada yang namanya karyawan teladan, jadi kalau memenuhi kriteria saya usulkan ke pusat untuk dijadikan karyawan teladan. Sebaliknya kalau ada karyawan yang mangkir atau malas itu kita kasih punishment maupun SP 1, 2, 3, sampai tingkat pemberhentian karena kami mengacu ke aturan Perjanjian Kerja Bersama.

MT Kalau mengenai itu urusannya pak Mansyur mba karena beliau itu Manajer Keuangan dan SDM.

LAMPIRAN 2 PERSURATAN

LAMPIRAN 3 HASIL TURNITIN

LAMPIRAN 4 BIOGRAFI PENULIS

Iin Veronika, sapaan Iin lahir di Tajuncu pada tanggal 26 Maret 1997 dari pasangan suami istri Bapak Balli Kecca dan Ibu Suryani Bandung. Peneliti adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jl.

Bontoloe, Kelurahan Kapasa Raya, Kecamatan Tamalanrea, Daya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SDN 35 Tajuncu lulus tahun 2009, SMPN 1 Donri-donri lulus tahun 2012, SMAN 1 Watansoppeng lulus tahun 2015, Sulawesi Flight Education Center Makassar Program D1 lulus tahun 2016 dan mulai tahun 2018 mengikuti Program S1 Fakulltas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dokumen terkait