BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.3 LandasanTeori
Landasan teori menjadi dasar penelitian untuk dapat berpijak dalam sebuah penelitian.Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pendekatan tata bahasa.
“Tata bahasa adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata, atau kalimat. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian-bagian dari tata bahasa. Bagian dari bahasa adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat.”(Suparto, 2003:17).
Tata bahasa merupakan salah satu unsur bahasa.Pembelajar bahasa Mandarin harus memahami tata bahasa, selain pelafalan, karakter, dan kosa kata, sebelum mereka dapat menguasai bahasa Mandarin (Li , 2008:26).
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata bahasa adalah bagian dari suatu bahasa yang memberikan cara-cara ataupun peraturan-peraturan agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami suatu
bahasa, terutama dalam membentuk kalimat-kalimat dari suatu bahasa menjadi kalimat yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data) (Djajasudarma, 1993:3).Di dalam penelitian bahasa, pengumpulan data dapat dilakukan di lapangan atau perpusatakaan. Di lapangan akan melibatkan hubungan peneliti dengan penutur bahasa yang diteliti, di perpusatkaan akan melibatkan hubungan peneliti dengan buku-buku (kepustakaan) sebagai sumber data.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, yaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti (Djajasudarma 1993:8).
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata.
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Metode deskriptif kualitatif tidak berupa angka-angka, namun berupa data-data sesuai dengan fenomena yang terjadi di lapangan. Djajasudarma, (1993:16) berpendapat bahwa:
“…Metode deskriptif kualitatif adalah data-data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Semua yang
dikumpulkan dapat menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Deskriptif merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah”.
3.2 Data dan Sumber Data
Menurut Bungin (2001:123), data merupakan bahan keterangan dari suatu objek penelitian yang berfungsi untuk menerangkan bahan secara terperinci dari suatu objek penelitian. Kemudian Bungin (2001:129) mengatakan bahwa,
“Sumber data merupakan salah satu sumber yang paling vital di dalam melakukan sebuah penelitian”. Kesalahan di dalam penggunaan dan pemahaman sumber data di dalam penelitian dapat menyebabkan data yang diperoleh salah.
Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah hasil jawaban dari kuesioner yang dikembalikan olehMahasiswa semester VI Program Studi Sastra CinaUniversitas Sumatera Utara.Sumber data primerdalam penelitian ini adalah buku HSK 4. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku, jurnal, laporan penelitian, skripsi, dan artikel yang berhubungan dengan objek kajian pada penelitian ini. Buku HSK 4 penulis jadikan sumber data dalam penelitian karena mahasiswa semester VIsudah diwajibkan mengikuti HSK 4.
Sehingga dalam buku panduan HSK 4 terdapat kosa kata yang tidak asing lagi bagi mahasiswa, dan juga kosa kata tersebut banyak ditemukan dalam buku pelajaran.Berikut adalah daftar kosa kata kata kerja yang penulis ambil dari buku HSK 4.
Tabel 3.1 Kata Kerja pada Kuesioner
No. Jenis-Jenis Kata
Kerja Kata Kerja Pelafalan Arti
1. Menyatakan
gerakan dan perbuatan
打汉 Dǎsǎo menyapu
聊天 Liáotiān
Berbincang-bincang
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut :
3.3.1 Pengamatan (Observasi)
Menurut Kunandar, (2008: 143) pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar cek), catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas. Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.
3.3.2 Kuesioner atau Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui ( Arikunto 2006: 225 ).
Dalam penelitian ini digunakan metode angket dalam pengumpulan data.
Angket ini terdiri dari 20 kata kerja yang dibagi kedalam 20 soal. Setiap masing-masing kata kerja diikuti oleh gambar yang memudahkan responden membuat
Berikut adalah dua contoh angket yang disusun untuk penelitian ini:
游泳
有
……… ………
……… ………
……… ………
Setelah membuat pedoman, selanjutnya penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.Menyebarkan angket kepada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
2. Mengumpulkan hasil angket yang telah dijawab.
3. Setelah mengumpulkan angket yang telah dijawab, penulis mengklasifikasi hasil angket berdasarkan jenis kata kerjaa
4. Setelah data diklasifikasi melanjutkan dengan pengolahan data.
3.4 Teknik Analisis Data
Adapun Langkah-langkah penulis dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Mengolah data dengan caramemeriksa hasil jawaban berdasarkan pola kalimat yang terdapat dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah yang dikemukakan
oleh Suparto.
2. Menganalisis kemampuan penggunaan kata kerja dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
3. Menginterpretasikan hasil kuesioner ke dalambentuk persentase mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara yang tidak mampu menggunakan kata kerja di dalam kalimat.
BAB IV
ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN JENIS KATA KERJA PADA BUKU hànyǔ shuǐpíng kǎoshì(HSK) 4
Dalam bab IV iniberisi tentang analisis penggunaan kata kerja. Kata kerja diuraikan berdasarkan jenis–jenis kata kerja serta menjelaskan bagaimana penggunaannya dengan menyertakan penggunaan kata kerja di dalam sebuah kalimat. Selain itu, pada bab ini juga menjawab bagaimana kemampuan mahasiswa Sastra Cina dalam menggunakan kata kerja pada kalimat.
Analisis kemampuan penggunaan kata kerja pada penelitian ini, dibagi atas 20 analisis soal kuesioner yang terdiri dari enam penggunaan kata kerja. Dari 20 kata kerja yang dicantumkan di dalam kuesioner hanya 2 kata kerja yang ke 32 responden mampu membuat kalimat yang benar dari kata kerja tersebut. Kedua kata tersebut adalah 在 zài dan 是 shì. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam menggunakan kata kerja di dalam sebuah kalimat.
Berikut adalah analisis penggunaan serta kemampuan menggunakan kata kerja dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra CinaUniversitas Sumatera Utara.
4.1 Analisis kemampuan kata kerja gerakan atau perbuatan 表示动作行为 的词(biǎoshì dòngzuòxíngwéi de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja gerakan atau perbuatan( 表 示 动 作 行 为 的 词 ). Kata kerja gerakan atau perbuatan 表示动作行为的词 adalah jenis kata kerja yang menyatakan suatu
gerakan atau perbuatan yang dapat dilihat. Berikut ini adalah analisis pertama yaitu meliputi soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 (kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja gerakan atau perbuatan.Pada kuisioner ini terdapat lima kata kerja perbuatan atau gerakan, diantaranya adalah menyapu 打 扫 dǎsǎo, berbincang – bincang 聊 天 liáotiān, berenang 游 泳 yóuyǒng, memeriksa 检查jiǎnchá, bergabung 参加cānjiā.
4.1.1 打扫 dǎsǎo Contoh (data 1):
汉 个 地方 汉汉 打汉。
zhè ge dìfāng yīnggāi dǎsǎo.
Ini penggolong tempat harus menyapu.
Tempat ini harus disapu.
Pada soal nomor 1, analisis penggunaan kata 打扫 dǎsǎo pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 12,5 % (4 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 打扫 dǎsǎo di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan harus diikuti dengan objek.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 打扫 dǎsǎo.
Pola kalimat:
主语 +打扫 +宾语
zhǔyǔ +dǎsǎo +bīnyǔ Subjek +menyapu +objek
Contoh kalimat:
我 打扫 房间。
wǒ dǎsǎo fáng jiān Saya menyapu kamar.
Saya menyapu kamar.
Kalimat pada data 1,kata 打扫 dǎsǎodiletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek.Namun berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, kata 打扫 dǎsǎoseharusnya diletakkan di belakang subjek dan diikuti oleh objek.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 1.
我汉 汉汉 打汉 房间。
wǒmen yīnggāi dǎsǎo fángjiān.
kami harus menyapu kamar.
4.1.2 聊天 liáotiān Contoh (data 32)
他 聊天 跟 女 朋友。
tā liáotiān gēn nǚ péngyǒu.
Dia berbincang – bincang dengan perempuan teman.
Diaberbincang – bincangdengan teman perempuan.
Pada soal nomor 2, analisis penggunaan kata 聊 天 liáotiān pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 聊天 liáotiāndi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 聊天 liáotiān bila
menggunakan dua subjek, kata kerja seharusnya di letakkan di akhir kalimat.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 聊天 liáotiān.
Pola kalimat:
主语 1 +跟 + 主语 2 +聊天 +宾语
zhǔyǔ 1 + gēn + zhǔyǔ 2 +liáotiān +bīnyǔ Subjek 1 + penghubung+ subjek 2 + berbincang–bincang +objek Contoh kalimat:
哥哥 跟 朋友 聊天 一件
gēgē gēn péngyǒu liáotiān yījiàn
Abang dengan teman berbincang-berbincangpenggolong 事。
shì.
masalah.
Abang berbincang – bincang dengan temannyatentang sebuah masalah.
Kalimat pada data 32, kata 聊天 liáotiān diletakkan setelah subjek 1 diikuti dengan subjek 2. Menurut tata bahasa Mandarin yang benar seharusnya kat 聊天 liáotiān diletakkan di akhir kalimat, setelah subjek 2. Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 32.
他 跟 女 朋友 聊天。
tā gēn nǚ péngyǒu liáotiān.
Dia dengan perempuan teman berbincang – bincang Dia berbincang – bincang dengan teman perempuan.
4.1.3 游泳 yóuyǒng Contoh (data 5)
我 很 喜欢 去 游泳 池。
wǒ hěn xǐhuān qù yóuyǒng chí.
Saya sangat suka pergi berenang kolam.
Saya sangat suka pergi ke kolam renang.
Pada soal nomor 3, analisis penggunaan kata 游 泳 yóuyǒng pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 62,5 % (20 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 游泳 yóuyǒng di dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 游泳 yóuyǒng diletakkan di akhir kalimat. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 游泳 yóuyǒng.
Saya sedang berenang.
Kalimat pada data 5 , kata 游 泳 yóuyǒngdiletakkan di akhir kalimat.Namun kata 游泳 yóuyǒng pada kalimat tersebut berganti makna menjadi kata keterangan tempat.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 5.
我 很 喜欢 去 游泳 。
wǒ hěn xǐhuān qù yóuyǒng.
Saya sangat suka pergi berenang.
Saya sangat suka pergi berenang.
4.1.4 检查 jiǎnchá Contoh (data 12)
妈妈 去 医院 检查。
māmā qù yīyuàn jiǎnchá.
Mama pergi rumah sakit memeriksa.
Mama pergi memeriksa di rumah sakit.
Pada soal nomor 4, analisis penggunaan kata 检 查 jiǎnchá pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 检查 jiǎnchádi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 检 查 jiǎnchá harusnya diletakkan setelah subjek atau keterangan tempat dandiikuti oleh objek.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 检查 jiǎnchá.
主语 +在 +地方 +检查 +宾语
Saya di rumah sakit memeriksa kesehatan.
Saya memeriksa kesehatan di rumah sakit.
Kalimat pada data 12 , kata 检 查 jiǎnchádiletakkan di akhir kalimat setelah kata keterangan tempat, namun tanpa diikuti objek.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 12.
妈妈 在 医院 检查 身体。
māmā zài yīyuàn jiǎnchá shēntǐ.
Mama di rumah sakit memeriksa kesehatan.
Mama memeriksa kesehatan di rumah sakit.
4.1.5 参加cānjiā Contoh (data 7)
参加 我 的 朋友。
cānjiā wǒ de péngyǒu.
Mengikuti saya partikel teman.
Mengikuti teman saya.
Pada soal nomor 5, analisis penggunaan kata 参加cānjiā pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 31,25% (10 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 参加 cānjiā di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 参加cānjiā seharusnya diikuti oleh objek. Dan diletakkan setelah kata keterangan tempat ataupun subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 参加cānjiā.
Pola kalimat:
Saya mengikuti ujian.
Kalimat pada data 7, kata 参加 cānjiādiletakkan di awal kalimatlalu diikuti dengan subjek.Susunan kalimat pada data 7 yang benar seharusnya kata 参 加cānjiādi letakkan setelah subjek, kemudian diikuti oleh objek.
我 跟 朋友 参加 比赛。
wǒ gēn péngyǒu cānjiā bǐsài.
Saya dengan teman mengikuti pertandingan.
Saya mengikuti pertandingan dengan teman.
4.2 Analisis kemampuan kata kerja yang menyatakan keinginan 表示心理 活动的词(biǎoshì xīnlǐ huódòng de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan keinginan ( 表 示 心 理 活 动 的 词 ).Kata kerja yang menyatakan keinginan 表 示 心 理 活 动 的 词 adalah jenis kata kerja yang menyatakan suatu keinginan, perasaan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hati dan pikiran manusia. Berikut ini adalah analisis kedua yaitu meliputi soal nomor 6, 7, 8, 9 (kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan keinginan.Keempat kata kerja keinginan yang tercantum di dalam kuesioner, diantaranya adalah khawatir 着 急 zhāojí,perhatian 关心guānxīn, takut 害怕hàipà, dan percaya 相信xiāngxìn.
4.2.1 着急zhāojí Contoh (data 8 ):
你 汉 着急。
nǐ bié zhāojí.
Kamu jangan khawatir.
Kamu jangan khawatir.
Pada soal nomor 6, analisis penggunaan kata 着急zhāojípada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 84,4 % (27 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 着急 zhāojídi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskankata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata bantu. Kata kerja
juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 着急zhāojí.
Pola kalimat:
Mama sangat khawatir, karena adik masih belum pulang.
Mama khawatir, karena adik belum pulang.
Kalimat pada data 8,kata 着急zhāojí diletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek atau penyebab, dan di letakkan setelah kata bantu 汉 bié.
Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat kata 着急zhāojí di letakkan setelah kata bantu 汉 bié, maka setelah kata 着急 zhāojí harus diikuti dengan objek agar kata 着急 zhāojí berubah menjadi kata kerja yang menyatakan keinginan.
4.2.2 关心guānxīn Contoh (data 10 ):
他 汉得 关心。
tā juédé guānxīn.
Dia perhatian.
Pada soal nomor 7, analisis penggunaan kata 关心guānxīnpada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 34,4% (11 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 关心 guānxīndi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata bantu. Kata kerja juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 关心guānxīn.
Pola kalimat:
Dia sangat perhatian terhadap kesehatan saya.
Kalimat pada data 10,kata 关心guānxīndiletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek atau penyebab, dan di letakkan setelah kata bantu 汉 juédé.Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat kata 关心guānxīndi letakkan setelah kata bantu 汉得 juédémaka
kata 关心guānxīnmenjadi objek dan kata 汉得 juédé yang menjadi kata kerja. Hal ini sudah berbeda dari kalimat yang seharusnya dibuat oleh responden. Karena pada kuesioner seharusnya kata关心guānxīn yang menjadi kata kerja.
4.2.3 害怕 hàipà Contoh (data 8):
你 汉 我 害怕。
nǐ ràng wǒ hàipà.
Dia menyuruh saya takut.
Dia menyuruh saya untuk takut.
Pada soal nomor 8, analisis penggunaan kata 害怕hàipàpada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 40,6% (13 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 害怕 hàipàdi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata bantu. Kata kerja juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 害怕hàipà.
Pola kalimat:
主语 +很 +害怕 +宾语
zhǔyǔ + hěn +hàipà + bīnyǔ Subjek +k. bantu +takut +objek
Contoh kalimat:
弟弟 很 害怕 老虎。
Dìdì hěn hàipà lǎohǔ.
Adik sangat takut harimau.
Adik sangat takut sama harimau.
Kalimat pada data 8,kata 害怕 hàipà diletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek, dan di letakkan setelah kata bantu 汉 ràng. Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat 害 怕 hàipàdi letakkan setelah kata bantu 汉 ràng,maka kata 害怕 hàipàmenjadi objek dan kata汉 ràngyang menjadi kata kerja. Hal ini sudah berbeda dari kalimat yang seharusnya dibuat oleh responden. Karena pada kuesioner seharusnya kata害怕 hàipàyang menjadi kata kerja.
4.2.4 相信xiāngxìn Contoh (data 2):
相信 我 的 汉。
xiāngxìn wǒ de huà.
percaya saya partikel perkataan.
Percaya pada perkataan saya.
Pada soal nomor 9, analisis penggunaan kata 相 信 xiāngxìn pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 相信 xiāngxìndi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata
bantu. Kata kerja juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 相信xiāngxìn.
Pola kalimat:
主语 +很 +相信 +宾语
zhǔyǔ + hěn +xiāngxìn + bīnyǔ Subjek +k. bantu +percaya +objek
Contoh kalimat:
我 很 相信 你。
Wǒ hěn xiāngxìn nǐ。
Saya sangat percaya kamu.
Saya percaya kamu.
Kalimat pada data 2,kata 相信xiāngxìn diletakkan di awal kalimat tanpa disertai subjek. Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat kata 相信xiāngxìn menjadi kata kerja apabila sebelum kata 相信xiāngxìn terdapat subjek, dan setelahnya diikuti oleh objek.Berikut adalah susunan kalimat pada data 2 yang benar.
他 很 相信 我 的 汉。
tā hěn xiāngxìn wǒ de huà.
dia sangat percaya saya partikel perkataan.
Dia sangat percaya pada perkataan saya.
4.3 Analisis kemampuan kata kerja yang menyatakan perintah 表示使令的 词(biǎoshì shǐ lìng de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan perintah (表示使令的词).Kata kerja yang menyatakan perintah 表示使令的词 adalah jenis kata kerja mengandung makna meminta/
memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu, ataupun menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.Berikut ini adalah analisis ketiga dari jenis – jenis kata kerja yaitu meliputi soal nomor 10, 11, 12 (kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan perintah. Ketiga kata kerja menyatakan perintah yang tercantum di dalam kuesioner, diantaranya adalah menyuruh 汉 ràng,meminta 请 qǐng, dan mengirim派 pài.
Menyuruhkami pergi ke Beijing.
Pada soal nomor 10, analisis penggunaan kata 汉 ràng pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cinaterdapat 40,6% (13 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 汉 ràngdi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja perintahbisa diikuti dengan 2 objek yang diletakkan
setelah kata kerja ke-1 汉 ràngdan setelah kata kerja ke-2.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 汉ràng.
Pola kalimat:
主语 +让 +宾语 1 +动词 +宾语 2
zhǔyǔ +ràng +bīnyǔ1 +dòngcí + bīnyǔ 2 Subjek + menyuruh +objek 1 +kata kerja + objek 2
Contoh kalimat:
妈妈 让 我 吃 饭。
māmā ràng wǒ chī fàn.
mama menyuruh saya makan nasi.
Mama menyuruh saya untuk makan nasi.
Kalimat pada data 15 , kata 汉 ràngdiletakkan di awal kalimat tanpa disertai subjek.Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, di dalam kalimat seharusnya kata 汉 ràngdi letakkan setelah subjek lalu diikuti dengan objek.Kalimat ini berbeda dengan pola kalimat yang disebutkan oleh Suparto.
Kalimat pada data 15 , kata 汉 ràngdiletakkan di awal kalimat tanpa disertai subjek.Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, di dalam kalimat seharusnya kata 汉 ràngdi letakkan setelah subjek lalu diikuti dengan objek.Kalimat ini berbeda dengan pola kalimat yang disebutkan oleh Suparto.