BAB I PENDAHULUAN
1.5 ManfaatPenelitian
1.5.2 ManfaatPraktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pembaca mengenai jenis-jenis kata kerja dan proses penggunaannya dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi masukan kepada pembaca yang menyadari pentingnya mengetahui kata kerjdalam pembelajaran
bahasa asing, khususnya bahasa Mandarin serta sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik bahasan tentang kata kerja bahasa Mandarin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judulskripsi.Dalam konsep peneliti akan memaparkan tentang kata, kata kerja, jenis-jenis kata kerja, dan HSK. Peneliti akan menguraikan hal-hal apa saja yangberkaitandengan kata, kata kerja, dan jenis-jenis kata kerja, dan HSK.
2.1.1 Kata
Kata adalah bentuk bebas terkecil yang mempunyai kesatuan fonologis dan kesatuan gramatis yang mengandung suatu pengertian (Putrayasa 2008:44).
Kata berbeda dengan morfem, kata adalah satuan ujaran bebas terkecil yang bermakna. Arti morfem sendiri adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil (Bloomfield dalamMuslich, 2008:5).
Kata menurut Suparto (2003:21) berdasarkan arti dan tatabahasanya, kata dalam bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata konkrit dan kata abstrak.
Kata konkrit adalah kata yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, yaitu :
1) kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat, seperti : 工人,学生,老汉,dan lain-lain;
2) kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan, keberadaan, kemungkinan,arah, dan kepastian, seperti : 听,喜汉,汉,
dan lain-lain;
3) kata kerja bantu adalah kata yang menyatakan keperluan, kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja, seperti : 能,
想,汉汉,dan lain-lain;
4) kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda, seperti : 好,汉,多,dan lain-lain;
5) kata bilangan adalah kata yang menyataka jumlah dan urutan, seperti : 一,二,散,dan lain-lain;
6) kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda, seperti : 只,双,本,dan lain-lain;
7) kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau adverb.
Kata abstrak adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat, yaitu :
1) adverb adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada, seperti :才,很,太,dan lain-lain;
2) kata depan adalah kata yang digunakan di depan kata benda, kata ganti,
menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan, seperti : 在,从,
向,dan lain-lain;
3) kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, gabungan kata, atau bagian kalimat, seperti : 和,跟,如果,dan lain-lain;
4) kata partikel adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, gabungan kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti, seperti : 的,了,汉,dan lain-lain;
5) kata seru adalah kata yang menyatakan seruan atau bunyi respon dari panggilan, seperti : 咳,唉,啊,dan lain-lain;
6) kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi benda atau gerakan, seperti : 哈哈,嘻嘻,呼呼,dan lain-lain.
2.1.2 Kata Kerja
Kata kerja sebagai kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Arifin dan Junaiyah (2009:93) menyatakan bahwa kata kerja dapat diketahui lewat prilaku semantis dan sintaksis serta bentuk morfologisnya. Pada umumnya kata kerja memiliki ciri sebagai berikut:
1. Kata kerja berfungsi sebagai predikat atau inti predikat kalimat , seperti: (a) Pagi-pagi sekali mereka telah berlari keliling lapangan. (b) kami sedang bermain bola. (c) Bom meledak di Kuta. Kata bermain, sedang berlari, dan meledak pada contoh kalimat berfungsi sebagai predikat; kata
bermainpada sedang bermain merupakan inti predikat. Kata kerja juga dapat berfungsi lain di luar predikat.
2. Secara inheren, kata kerja mengandung makna 'perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau bukan kualitas'.
3. Kata kerja yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefiks ter- untuk menyatakan makna 'paling'.
4. Secara umum, Kata kerja tidak dapat bergabung dengan kata penunjuk kesangatan.
Menurut Kridalaksana (2001:22) kata kerja merupakan kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat.Sebagian besar kata kerja mewakili unsur semantik, perbuatan atau proses.
Menurut Gorys Keraf (dalam Putrayasa, 2010:87) sebuah kata dapat dikatakan kata kerja atau tidak haruslah melalui dua prosedur, yaitu melihat dari segi bentuk sebagai prosedur pencalonan, melihat dari segi kelompok kata (frasa) sebagai prosedur penentuan.Keraf juga memberi batasan mengenai kata kerja yaitu segala macam kata yang dapat diperluas dengan kelompok kata dengan + kata sifat merupakan kata kerja.
Menurut Kridalaksana (dalam Putrayasa 2010:45) kata kerja adalah sub kategori yang memiliki ciri dapat bergabung dengan partikel "tidak", tetapi tidak dapat bergabung dengan partikel di, ke, dari, sangat, lebih, atau agak. Selain itu, verba juga dapat dicirikan oleh perluasan kata tersebut dengan rumus V + dengan kata sifat.
Hasan alwi ( dalam Putrayasa, 2010:71) menyatakan kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan. Ciri-ciri kata kerja atau kata kerja dapat diketahui dengan mengamati prilaku semantis, prilaku sintaksis, bentuk morfologisnya.
2.1.3 Jenis-jenis Kata Kerja
Di dalam bahasa Mandarin terdapat beberapa jenis kata kerja, yaitu : 1. Menyatakan gerakan dan perbuatan, contoh : 跑 pǎo(lari), 听 tīng
(mendengar), dan lain-lain.
2. Menyatakan keinginan, contoh : 喜汉xǐhuān(suka),汉得juédé (merasa),汉 ài(cinta),知道zhīdào (tahu),
3. Menyatakan keberadaan dan perubahan, contoh :在 zài(di),有yǒu(ada),汉 生fāshēng(timbul),开始kāishǐ(memulai)dan lain-lain.
4. Menyatakan perintah dan larangan, contoh: 汉 ràng (menyuruh), 汉 qǐng(meminta), dan lain-lain.
5. Menyatakan kepastian, contoh : 是shì (benar; ya; adalah)
6. Menyatakan arah, contoh : 上 shàng (atas), 汉 jìn (masuk), 下 xià (bawah)dan lain-lain.
2.1.4 HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi)
Kata kerja juga ditemukan di dalam HSK. Untuk itu dalam penelitian kali ini, penulis meneliti jenis-jenis kata kerja dan penggunaannya didalam HSK. HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) merupakan ujian yang diberikan oleh pemerintah Cina (Tiongkok) kepada pelajar asing yang ingin belajar atau mendalami bahasa
Mandarin, ujian ini berguna untuk menguji kemampuan para pelajar asing dalam berbahasa Mandarin (budi,2011:9).
2.1.4.1 HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) 4
HSK level 4 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan minimal dua tahun pelajaran Mandarin, jumlah kata yang dikuasai sekitar 1200 kata termasuk tata bahasa yang bersangkutan,yang di uji ialah mendengar, membaca dan menulis.
2.2 Tinjauan Pustaka
Beberapa jenis referensi yang ditelusuri penulis untuk tinjauan pustaka adalah buku, jurnal, makalah, artikel, disertasi, tesis, skripsi, disertasi dan karya ilmiah lainnya. Hal ini dilakukan untuk membantu penulis dalam penyusunan penelitian skripsi dan memastikan bahwa data yang akan diteliti tidak sama dengan data pada penelitian terdahulu. Adapun beberapa tinjauan pustaka yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai kajian relevan adalah :
Hasil penelitian yang pertama, penelitian yang dilakukan oleh Budi (2011), dalam skripsi yang berjudul “Analisis Bentuk Radikal Aksara Cina Dalam Tabel Tingkatan Huruf Pada HSK (hànyǔ shuǐpíng kǎoshì)” Budimemaparkan bahwa huruf Mandarin berbeda dengan huruf Indonesia dan huruf bahasa Inggris , karena HurufMandarin lebih sulit untuk belajar dengan siswa asing dan huruf ini juga memiliki ciri khas yang unik untuk menyatakan makna.Dalam penelitian ini Penulis menggunakan analisis kuantitatif dan metode kualitatif.Penelitian
inimembantu penulis dalam proses penelitian karena memiliki variabel objek kajian yang sama yaitu bahasan HSK.
Sembiring (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Kata Kerja Bantu Neng Dan Hui Dalam Bahasa Mandarin” Veronika memaparkan tentang ciri-ciri, fungsi dan makna kata bantu néng dan huì dalam kalimat bahasa Mandarin.
Sedangkan penulis ingin memaparkan jenis-jenis kata kerja bahasa Mandarin dan penggunaannya.
2.3 Landasan Teori
Landasan teori menjadi dasar penelitian untuk dapat berpijak dalam sebuah penelitian.Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pendekatan tata bahasa.
“Tata bahasa adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata, atau kalimat. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian-bagian dari tata bahasa. Bagian dari bahasa adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat.”(Suparto, 2003:17).
Tata bahasa merupakan salah satu unsur bahasa.Pembelajar bahasa Mandarin harus memahami tata bahasa, selain pelafalan, karakter, dan kosa kata, sebelum mereka dapat menguasai bahasa Mandarin (Li , 2008:26).
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata bahasa adalah bagian dari suatu bahasa yang memberikan cara-cara ataupun peraturan-peraturan agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami suatu
bahasa, terutama dalam membentuk kalimat-kalimat dari suatu bahasa menjadi kalimat yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data) (Djajasudarma, 1993:3).Di dalam penelitian bahasa, pengumpulan data dapat dilakukan di lapangan atau perpusatakaan. Di lapangan akan melibatkan hubungan peneliti dengan penutur bahasa yang diteliti, di perpusatkaan akan melibatkan hubungan peneliti dengan buku-buku (kepustakaan) sebagai sumber data.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, yaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti (Djajasudarma 1993:8).
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata.
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Metode deskriptif kualitatif tidak berupa angka-angka, namun berupa data-data sesuai dengan fenomena yang terjadi di lapangan. Djajasudarma, (1993:16) berpendapat bahwa:
“…Metode deskriptif kualitatif adalah data-data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Semua yang
dikumpulkan dapat menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Deskriptif merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah”.
3.2 Data dan Sumber Data
Menurut Bungin (2001:123), data merupakan bahan keterangan dari suatu objek penelitian yang berfungsi untuk menerangkan bahan secara terperinci dari suatu objek penelitian. Kemudian Bungin (2001:129) mengatakan bahwa,
“Sumber data merupakan salah satu sumber yang paling vital di dalam melakukan sebuah penelitian”. Kesalahan di dalam penggunaan dan pemahaman sumber data di dalam penelitian dapat menyebabkan data yang diperoleh salah.
Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah hasil jawaban dari kuesioner yang dikembalikan olehMahasiswa semester VI Program Studi Sastra CinaUniversitas Sumatera Utara.Sumber data primerdalam penelitian ini adalah buku HSK 4. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku, jurnal, laporan penelitian, skripsi, dan artikel yang berhubungan dengan objek kajian pada penelitian ini. Buku HSK 4 penulis jadikan sumber data dalam penelitian karena mahasiswa semester VIsudah diwajibkan mengikuti HSK 4.
Sehingga dalam buku panduan HSK 4 terdapat kosa kata yang tidak asing lagi bagi mahasiswa, dan juga kosa kata tersebut banyak ditemukan dalam buku pelajaran.Berikut adalah daftar kosa kata kata kerja yang penulis ambil dari buku HSK 4.
Tabel 3.1 Kata Kerja pada Kuesioner
No. Jenis-Jenis Kata
Kerja Kata Kerja Pelafalan Arti
1. Menyatakan
gerakan dan perbuatan
打汉 Dǎsǎo menyapu
聊天 Liáotiān
Berbincang-bincang
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut :
3.3.1 Pengamatan (Observasi)
Menurut Kunandar, (2008: 143) pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar cek), catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas. Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.
3.3.2 Kuesioner atau Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui ( Arikunto 2006: 225 ).
Dalam penelitian ini digunakan metode angket dalam pengumpulan data.
Angket ini terdiri dari 20 kata kerja yang dibagi kedalam 20 soal. Setiap masing-masing kata kerja diikuti oleh gambar yang memudahkan responden membuat
Berikut adalah dua contoh angket yang disusun untuk penelitian ini:
游泳
有
……… ………
……… ………
……… ………
Setelah membuat pedoman, selanjutnya penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.Menyebarkan angket kepada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
2. Mengumpulkan hasil angket yang telah dijawab.
3. Setelah mengumpulkan angket yang telah dijawab, penulis mengklasifikasi hasil angket berdasarkan jenis kata kerjaa
4. Setelah data diklasifikasi melanjutkan dengan pengolahan data.
3.4 Teknik Analisis Data
Adapun Langkah-langkah penulis dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Mengolah data dengan caramemeriksa hasil jawaban berdasarkan pola kalimat yang terdapat dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah yang dikemukakan
oleh Suparto.
2. Menganalisis kemampuan penggunaan kata kerja dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
3. Menginterpretasikan hasil kuesioner ke dalambentuk persentase mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara yang tidak mampu menggunakan kata kerja di dalam kalimat.
BAB IV
ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN JENIS KATA KERJA PADA BUKU hànyǔ shuǐpíng kǎoshì(HSK) 4
Dalam bab IV iniberisi tentang analisis penggunaan kata kerja. Kata kerja diuraikan berdasarkan jenis–jenis kata kerja serta menjelaskan bagaimana penggunaannya dengan menyertakan penggunaan kata kerja di dalam sebuah kalimat. Selain itu, pada bab ini juga menjawab bagaimana kemampuan mahasiswa Sastra Cina dalam menggunakan kata kerja pada kalimat.
Analisis kemampuan penggunaan kata kerja pada penelitian ini, dibagi atas 20 analisis soal kuesioner yang terdiri dari enam penggunaan kata kerja. Dari 20 kata kerja yang dicantumkan di dalam kuesioner hanya 2 kata kerja yang ke 32 responden mampu membuat kalimat yang benar dari kata kerja tersebut. Kedua kata tersebut adalah 在 zài dan 是 shì. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam menggunakan kata kerja di dalam sebuah kalimat.
Berikut adalah analisis penggunaan serta kemampuan menggunakan kata kerja dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra CinaUniversitas Sumatera Utara.
4.1 Analisis kemampuan kata kerja gerakan atau perbuatan 表示动作行为 的词(biǎoshì dòngzuòxíngwéi de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja gerakan atau perbuatan( 表 示 动 作 行 为 的 词 ). Kata kerja gerakan atau perbuatan 表示动作行为的词 adalah jenis kata kerja yang menyatakan suatu
gerakan atau perbuatan yang dapat dilihat. Berikut ini adalah analisis pertama yaitu meliputi soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 (kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja gerakan atau perbuatan.Pada kuisioner ini terdapat lima kata kerja perbuatan atau gerakan, diantaranya adalah menyapu 打 扫 dǎsǎo, berbincang – bincang 聊 天 liáotiān, berenang 游 泳 yóuyǒng, memeriksa 检查jiǎnchá, bergabung 参加cānjiā.
4.1.1 打扫 dǎsǎo Contoh (data 1):
汉 个 地方 汉汉 打汉。
zhè ge dìfāng yīnggāi dǎsǎo.
Ini penggolong tempat harus menyapu.
Tempat ini harus disapu.
Pada soal nomor 1, analisis penggunaan kata 打扫 dǎsǎo pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 12,5 % (4 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 打扫 dǎsǎo di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan harus diikuti dengan objek.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 打扫 dǎsǎo.
Pola kalimat:
主语 +打扫 +宾语
zhǔyǔ +dǎsǎo +bīnyǔ Subjek +menyapu +objek
Contoh kalimat:
我 打扫 房间。
wǒ dǎsǎo fáng jiān Saya menyapu kamar.
Saya menyapu kamar.
Kalimat pada data 1,kata 打扫 dǎsǎodiletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek.Namun berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, kata 打扫 dǎsǎoseharusnya diletakkan di belakang subjek dan diikuti oleh objek.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 1.
我汉 汉汉 打汉 房间。
wǒmen yīnggāi dǎsǎo fángjiān.
kami harus menyapu kamar.
4.1.2 聊天 liáotiān Contoh (data 32)
他 聊天 跟 女 朋友。
tā liáotiān gēn nǚ péngyǒu.
Dia berbincang – bincang dengan perempuan teman.
Diaberbincang – bincangdengan teman perempuan.
Pada soal nomor 2, analisis penggunaan kata 聊 天 liáotiān pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 聊天 liáotiāndi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 聊天 liáotiān bila
menggunakan dua subjek, kata kerja seharusnya di letakkan di akhir kalimat.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 聊天 liáotiān.
Pola kalimat:
主语 1 +跟 + 主语 2 +聊天 +宾语
zhǔyǔ 1 + gēn + zhǔyǔ 2 +liáotiān +bīnyǔ Subjek 1 + penghubung+ subjek 2 + berbincang–bincang +objek Contoh kalimat:
哥哥 跟 朋友 聊天 一件
gēgē gēn péngyǒu liáotiān yījiàn
Abang dengan teman berbincang-berbincangpenggolong 事。
shì.
masalah.
Abang berbincang – bincang dengan temannyatentang sebuah masalah.
Kalimat pada data 32, kata 聊天 liáotiān diletakkan setelah subjek 1 diikuti dengan subjek 2. Menurut tata bahasa Mandarin yang benar seharusnya kat 聊天 liáotiān diletakkan di akhir kalimat, setelah subjek 2. Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 32.
他 跟 女 朋友 聊天。
tā gēn nǚ péngyǒu liáotiān.
Dia dengan perempuan teman berbincang – bincang Dia berbincang – bincang dengan teman perempuan.
4.1.3 游泳 yóuyǒng Contoh (data 5)
我 很 喜欢 去 游泳 池。
wǒ hěn xǐhuān qù yóuyǒng chí.
Saya sangat suka pergi berenang kolam.
Saya sangat suka pergi ke kolam renang.
Pada soal nomor 3, analisis penggunaan kata 游 泳 yóuyǒng pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 62,5 % (20 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 游泳 yóuyǒng di dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 游泳 yóuyǒng diletakkan di akhir kalimat. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 游泳 yóuyǒng.
Saya sedang berenang.
Kalimat pada data 5 , kata 游 泳 yóuyǒngdiletakkan di akhir kalimat.Namun kata 游泳 yóuyǒng pada kalimat tersebut berganti makna menjadi kata keterangan tempat.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 5.
我 很 喜欢 去 游泳 。
wǒ hěn xǐhuān qù yóuyǒng.
Saya sangat suka pergi berenang.
Saya sangat suka pergi berenang.
4.1.4 检查 jiǎnchá Contoh (data 12)
妈妈 去 医院 检查。
māmā qù yīyuàn jiǎnchá.
Mama pergi rumah sakit memeriksa.
Mama pergi memeriksa di rumah sakit.
Pada soal nomor 4, analisis penggunaan kata 检 查 jiǎnchá pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 检查 jiǎnchádi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 检 查 jiǎnchá harusnya diletakkan setelah subjek atau keterangan tempat dandiikuti oleh objek.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 检查 jiǎnchá.
主语 +在 +地方 +检查 +宾语
Saya di rumah sakit memeriksa kesehatan.
Saya memeriksa kesehatan di rumah sakit.
Kalimat pada data 12 , kata 检 查 jiǎnchádiletakkan di akhir kalimat setelah kata keterangan tempat, namun tanpa diikuti objek.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 12.
妈妈 在 医院 检查 身体。
māmā zài yīyuàn jiǎnchá shēntǐ.
Mama di rumah sakit memeriksa kesehatan.
Mama memeriksa kesehatan di rumah sakit.
4.1.5 参加cānjiā Contoh (data 7)
参加 我 的 朋友。
cānjiā wǒ de péngyǒu.
Mengikuti saya partikel teman.
Mengikuti teman saya.
Pada soal nomor 5, analisis penggunaan kata 参加cānjiā pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 31,25% (10 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 参加 cānjiā di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 参加cānjiā seharusnya diikuti oleh objek. Dan diletakkan setelah kata keterangan tempat ataupun subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 参加cānjiā.
Pola kalimat:
Saya mengikuti ujian.
Kalimat pada data 7, kata 参加 cānjiādiletakkan di awal kalimatlalu diikuti dengan subjek.Susunan kalimat pada data 7 yang benar seharusnya kata 参
Kalimat pada data 7, kata 参加 cānjiādiletakkan di awal kalimatlalu diikuti dengan subjek.Susunan kalimat pada data 7 yang benar seharusnya kata 参