ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN JENIS KATA KERJA PADA BUKU hàny ǔ shuǐpíng kǎoshì (HSK) 4
汉汉水平考汉第四汉汉汉汉用法能力分析
(hàny ǔ shuǐpíng kǎoshì dì sì jí dòngcí lèi yòngfǎnénglìfēnxī)
SKRIPSI
Oleh :
Faeny Elvira 120710040
PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2017
ABSTRACT
This paper title is " Ability analysis of the use of verb in book hànyǔ shuǐpíng kǎoshì(HSK)4 ". Purpose of this paper is to describe the use and student ability of using verb on HSK 4 Book's. The data which used in this paper research is come from answer of the questioner returned by thrid grade students of chinese literature , university of north sumatera.Primary data which use on this paper come from HSK4 book. Secondary data which use of this paper come from paper,thesis, and articles related to verb that come from library and book store.
Theory used on this paper research is theory grammatical approach by suparto.
The method of this paper is descriptive - qualitative method that aims explain and analyze in detail an information obtained. The result achieved in this paper is.
from 32 questionnaires given to 32 respondent and contain 20 verb, none of the respondents can answer all of the question correctly. In addition to misuse of verb in sentences, the researcher found still a lot of students who are wrong in writing mandarin script.
keyword : verb, ability, HSK 4 Book
ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah “Analisis kemampuan penggunaan jenis kata kerja pada buku hànyǔ shuǐpíng kǎoshì (HSK) 4”. Tujuan penulisan skrips iini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan serta kemampuan penggunaan kata kerja dalam buku HSK 4. Data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah hasil jawaban dari kuesioner yang dikembalikan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina USU. Sumber data primer pada penelitian ini adalah HSK 4, sedangkan sumbe rdata sekunder yang digunakanya itu skripsi, tesis, dan artikel yang berhubungan dengan kata kerja yang bersumber dari perpustakaan serta toko buku. Teori yang digunakanpadapenelitianskripsi kali ini adalah teori pendekatan tata bahasa yang dikemukakan oleh Suparto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis secara rinci suatu informasi yang didapat. Hasil yang dicapai dalam penelitian skripsi ini yaitu dari 32 kuesioner yang diberikan kepada 32 responden dan berisi 20 kata kerjati dakada satupun responden yang memberikan jawaban semua benar. Selain kesalahan penggunaan kata kerja dalam kalimat, hasil temuan lain yang peneliti dapatkan adalah masih banyaknya mahasiswa yang salah dalam penulisan aksara Mandarin.
Kata kunci : Kata kerja,kemampuan, Buku HSK 4
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-inayah serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan-nya kepada penulis dalam penyelesaian tugas akhir sampai sejauh ini. Adapun tugas akhir yang diberi judul “Analisis Kemampuan Penggunaan Jenis Kata Kerja Pada Buku hànyǔ shuǐpíng kǎoshì (HSK) 4” ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Budaya, Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Dalam skripsi ini penulis menganalisis kemampuan mahasiswa semester VI kelas A Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dalam menggunakan kata kerja di dalam kalimat. Sebuah hal yang sangat luar biasa sampai akhirnya tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang telah memberikan semangat, waktu, bimbingan, arahan dan doa kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Runtung , S.H., M.Hum. atas sebuah kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis berstatus mahasiswa Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara serta berkesempatan untuk menyelesaikan Studi S-1 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan baik.
2. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Bapak Dr. Drs.
Budi Agustono, M.S., atas kesempatan dan waktu yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Studi S-1 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan baik.
3. KetuaProgram Studi Sastra Cina, Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum.,Ph.D.
yang telah dengan baik dan tulus dalam mendidik dan memberikan pengarahan kepada penulis dari masa perkuliahan sampai saat ini.
4. SekretarisProgram Studi Sastra Cina, Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL., yang telah memberikan bimbingan dan masukan serta nasehat yang luar biasa kepada penulis mulai dari masa perkuliahan sampai saat ini.
5. Dosen pembimbing I, Bapak Prof. Dr.Ridwan Hanafiah, S.H., M,A., yang telah dengan sabar dalam membimbing, menasehati serta memberikan dukungan dalam pengerjaan tugas akhir kepada penulis sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai harapan.
6. Dosen pembimbing II, Bapak T. Kasarullah Adha, S.S, MTCSOL., yang telah dengan sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam mengerjakan tugas akhir dalam bahasa Mandarin.
7. Seluruh dosen, staf pengajar dan staf pegawai Program Studi Sastra Cina, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas semua didikan, bimbingan, masukan dan dukungan serta motivasi yang membangun sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Kedua Orang tua saya yang sangat luar biasa, Bapak Effendi Tanjung dan
menasehati serta mendidik dengan baik. Tak lupa juga adikku tersayang Mhd. Supriadi dan Mhd. Arief Rahman serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
9. Teman-teman tersayang Shella Rafiqah Ully, Putri Siregar, Yulia Syahrina Lubis, Seltica Assakina, Sri DilaFirmadani, Lara Fatmala ,TikaNurfazira, Tsuruoka Reformanda, Michael Tambunan, terima kasih untuk semua perhatian, semangat dan penghiburan yang diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir hingga selesai.
10. Teman-teman mahasiswa Stambuk 2012 Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, terima kasih atas kebersamaan dan kerjasama selama ini.
11. Mahasiswa Semester VI (Stambuk 2014 ) Sastra Cina yang telah bersedia menyempatkan waktunya untuk menjadi informan. Terima kasih atas kerja samanya sehingga data dalam tugas akhir ini dapat diperoleh.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kepada semua pihak penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi perbaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis juga berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Agustus 2017 Penulis
NIM.120710040 Faeny Elvira
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Contoh Kata Kerjapada HSK ... 6 Tabel3.1 Kata Kerja pada Kuesioner ... 21
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LatarBelakang ... 1
1.2 BatasanMasalah ... 8
1.3 RumusanMasalah ... 8
1.4 TujuanPenelitian ... 9
1.5 ManfaatPenelitian ... 9
1.5.1 ManfaatTeoritis ... 9
1.5.2 ManfaatPraktis ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Konsep ... 11
2.1.1 Kata ... 11
2.1.2 Kata Kerja ... 13
2.1.3 Jenis-Jenis Kata Kerja ... 15
2.1.4 HSK(hànyǔ shuǐpíng kǎoshì) ... 16
2.1.4.1 HSK (hànyǔ shuǐpíng kǎoshì) 4 ... 16
2.2 TinjauanPustaka ... 16
2.3 LandasanTeori ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1 MetodePenelitian ... 19
3.2 Data danSumber Data ... 20
3.3 TeknikPengumpulan Data ... 22
3.3.1 Pengamatan (Observasi) ... 22
3.3.2 KuesioneratauAngket ... 22
BAB VI ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN JENIS KATA
KERJAPADA BUKU hànyǔ shuǐpíng kǎoshì( HSK) 4 ... 25
4.1 Analisiskemampuan kata kerjagerakanatauperbuatan 表 示 动 作 行 为 的 词 (biǎoshìdòngzuòxíngwéi de cí) ... 25
4.1.1 打扫 dǎsǎo ... 26
4.1.2 聊天 liáotiān ... 27
4.1.3 游泳 yóuyǒng ... 29
4.1.4 检查 jiǎnchá ... 30
4.1.5 参加cānjiā ... 31
4.2 Analisiskemampuan kata kerja yang menyatakankeinginan 表示心理活动的 词(biǎoshìxīnlǐhuódòng de cí) ... 32
4.2.1 着急zhāojí ... 33
4.2.2 关心guānxīn... 34
4.2.3 害怕 hàipà ... 36
4.2.4 相信xiāngxìn ... 37
4.3 Analisiskemampuan kata kerja yang menyatakanperintah 表 示 使 令 的 词 (biǎoshìshǐlìng de cí) ... 39
4.3.1让ràng ... 40
4.3.2 请 qǐng ... 41
4.3.3 派 pài ... 43
4.4 Analisiskemampuan kata kerja yang menyatakankeberadaandanperubahan 表 示存在、变化、消失(biǎoshìcúnzài, biànhuà, xiāoshī) ... 44
4.4.1 有 yǒu ... 45
4.4.2 开始kāishǐ ... 46
4.4.3 在 zài ... 47
4.5 Analisiskemampuan kata kerja yang menyatakanarah 表 示 趋 向 的 词 (biǎoshìqūxiàng de cí) ... 48
4.5.1 上 shàng ... 48
4.5.2 出chū ... 49
4.5.3 下 xià ... 51
4.5.4 向 xiàng ... 52
4.6 Analisiskemampuan kata kerja yang menyatakankepastian 表 示 判 断 的 词 (biǎoshìpànduàn de cí) ... 53
4.6.1 是 shì ... 54
BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 56
5.1 Simpulan ... 56
5.2 Saran... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN ... 62
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat yang dipakai untuk mengutarakan pikiran, perasaannya, keinginan dan perbuatan-perbuatan. Bahasa juga dapat dijadikan sebagai alat yang untuk dipergunakan untuk mempengaruhi dan dipengaruhi (Samsuri, 1980 : 4).
Bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, alat untuk berkomunikasi, alat untuk mengadakan interaksi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.Bahkan, bahasa itu pula yang ikut menentukan perbedaan antara manusia dan binatang (Keraf, 1997: 3).
Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosa kata, dan tata bahasa.Pelafalan bisa diandaikan seperti bentuk luar dari bahasa, kosakata adalah seperti bahan konstruksinya, sedangkan tata bahasa adalah peratutan penyusunan bahasa.Dengan mengandalkan kosakata saja tidaklah dapat membentuk suatu bahasa.Hanya dengan menggunakan peraturan tata bahasa untuk menggabungkan kata atau gabungan kata, barulah bisa menjadi alat komunikasi.Dengan menggabungkan kata menjadi kalimat serta menggunakan suara untuk menyampikannya barulah bisa terjadi komunikasi.Inilah yang dinamakan bahasa (Suparto, 2003:3).
Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sebagai sarana komunikasi dan juga beradaptasi.Untuk menjalin komunikasi yang lancar, maka
diperlukan bahasa yang sama-sama dimengerti oleh si pembicara dan lawan bicara.Untuk itu, pada saat sekarang ini sangat banyak orang yang mempelajari bahasa asing demi terjalinnya kelancaran komunikasi dan faktor-faktor lainnya.Salah satu bahasa yang banyak dipelajari saat ini yaitu bahasa Mandarin.
Bahasa Mandarin merupakan bahasa resmi negara Tiongkok.Selain digunakan sebagai bahasa remi di Tiongkok, bahasa Mandarin digunakan pula sebagai bahasa nasional di Taiwan. Bahasa Mandarin sering juga dikenal dengan namaPutonghua (Priliandani, 2015:2).
Alwasilah (1992:13) mengatakan,sewaktu mempelajari bahasa asing, kita mesti belajar sesuatu yang terhingga walaupun kalimat-kalimat itu sendiri tak terhingga.Kalau kalimat hanya sekedar menggabungkan kata-kata, maka pengetahuan seseorang tentang bahasa dapat diukur dengan daftar kosa-kata yang dihafalkannya.Namun tidak semudah itu, sebab tidak semua kombinasi kata-kata membentuk kalimat benar.Artinya bahwa bahasa itu ternyata memiliki aturan sendiri, yaitu tata bahasa.
Tata bahasa adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata, atau kalimat. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian-bagian dari tata bahasa. Bagian dari tata bahasa adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat (Suparto, 2003:17). Menurut tata bahasa Mandarin, jenis kata terbagi atas dua bagian, yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat (Suparto, 2003:21).
Yang termasuk dalam kata konkrit, yaitu:
(1) kata benda;
(2) kata kerja;
(3) kata kerja bantu;
(4) kata sifat;
(5) kata bilangan;
(6) kata bantu bilangan; dan (7) kata ganti.
Yang termasuk dalam kata abstrak, yaitu:
(1) adverb;
(2) kata depan;
(3) kata sambung;
(4) kata partikel;
(5) kata seru; dan (6) kata tiruan bunyi.
Kata kerja merupakan bagian kata konkrit. Kata kerja adalah semua kata yang menyatakan perbuatan atau laku (Muslich, 2008:110). Kata kerja dalam bahasa Mandarin merupakan kata yang menyatakan gerakan, perubahan keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian (Suparto, 2003:83). Dapat disimpulkan bahwa, kata- kata yang menunjukkan tindakan, kelakuan, aktivitas mental , perubahan dan perkembangan, dan lain-lain disebut kata kerja.
Di dalam bahasa Mandarin terdapat beberapa jenis kata kerja, yaitu : 1. Menyatakan gerakan dan perbuatan, contoh : 跑 pǎo(lari), 听
tīng(mendengar), dan lain-lain.
2. Menyatakan keinginan, contoh : 喜汉xǐhuān(suka),汉得juédé (merasa),汉 ài(cinta),知道zhīdào(tahu),
3. Menyatakan keberadaan dan perubahan, contoh :在 zài(di),有yǒu(ada),汉 生fāshēng(timbul),开始kāishǐ(memulai)dan lain-lain.
4. Menyatakan perintah dan larangan, contoh: 汉 ràng (menyuruh), 汉 qǐng(meminta), dan lain-lain.
5. Menyatakan kepastian, contoh : 是 shì (benar; ya; adalah)
6. Menyatakan arah, contoh :上shàng (atas), 汉jìn (masuk),下xià(bawah)dan lain-lain.
Kata kerja juga ditemukan di dalam HSK. HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) merupakan ujian yang diberikan oleh pemerintah Cina (Tiongkok) kepada pelajar asing yang ingin belajar atau mendalami bahasa Mandarin, ujian ini berguna untuk menguji kemampuan para pelajar asing dalam berbahasa Mandarin (Budi,2011:9). Seperti yang dikutip dari Web resmi Lembaga Pengujian dan Pengembangan Bahasa Cina 1 , mengatakan bahwa HSK merupakan ujian berstandar Internasional khususnya untuk melihat kemampuan komunikasi dalam bahasa mandarin bagi peserta tes yang tidak menggunakan bahasa mandarin sebagai bahasa ibu baik dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran, dan pekerjaan.
1http://www.chinesetest.cn/gosign.do?lid=0
Pada HSK terdapat beberapa level, yaitu : 1. HSK level 1
HSK level 1 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan minimal setengah tahun pelajaran Mandarin, jumlah kata yang dikuasai sekitar 150 kata termasuk tata bahasa yang bersangkutan, yang di uji ialah mendengar dan membaca.
2. HSK 2
HSK level 2 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan minimal satu tahun pelajaran Mandarin, jumlah kata yang dikuasai sekitar 300 kata termasuk tata bahasa yang bersangkutan,yang di uji ialah mendengar dan membaca.
3. HSK 3
HSK level 3 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan minimal satu setengah tahun pelajaran Mandarin, jumlah kata yang dikuasai sekitar 600 kata termasuk tata bahasa yang bersangkutan, yang di uji ialah mendengar, membaca dan menulis.
4. HSK 4
HSK level 4 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan minimal dua tahun pelajaran Mandarin, jumlah kata yang dikuasai sekitar 1200 kata termasuk tata bahasa yang bersangkutan,yang di uji ialah mendengar, membaca dan menulis.
5. HSK 5
HSK level 5 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan minimal dua tahun keatas pelajaran Mandarin, jumlah kata
yang dikuasai sekitar 2500 kata termasuk tata bahasa yang bersangkutan, yang di uji ialah mendengar, membaca dan menulis.
6. HSK 6
HSK level 6 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan semua pelajaran kelas Mandarin, jumlah kata yang dikuasai sekitar 5000 kata atau lebih termasuk tata bahasa yang bersangkutan,yang di uji ialah mendengar, membaca dan menulis.
Berikut adalah contoh kata kerja yang terdapat di dalam HSK dan cara penggunaannya.
Tabel 1.1 Contoh Kata Kerja pada HSK
No. Jenis-jenis Kata Kerja
Contoh Kata Kerja
Penggunaan dalam Kalimat
1. Menyatakan
gerakan dan perbuatan
2. Menyatakan keinginan
3. Menyatakan
写 xiě
希望 xīwàng
开始 kāishǐ
我汉他写
Wǒ gěi tā xiě (Saya)(memberikan)(dia)(menulis) 了封信。
le fēng xìn.
(partikel telah) surat.
汉汉希望我会快汉汉。
Māmā xīwàng wǒ huì kuài bìyè.
(Ibu) (berharap)(saya ) (bisa) (cepat)(wisuda).
今天我开始学汉。
perubahan
4. Menyatakan
perintah dan larangan
5. Menyatakan kepastian
6. Menyatakan arah
汉 ràng
是 shì
出 chū
jīntiān wǒ kāishǐ xuéxí
(hari ini) (saya)(mulai) (belajar) 汉汉。
hànyǔ.
(bahasa mandarin).
我汉他明天再
Wǒ ràng tā míngtiān zài (saya)(menyuruh) (dia )(besok) (lagi) 来。
lái.
(datang).
今天是星期日。
Jīntiān shì xīngqīrì.
(hari ini)(adalah)(hari minggu).
明天我要出国。
Míngtiān wǒ yào chūguó.
(besok) (saya) (yao) (keluar)(negeri).
Adapun kata kerja penulis tetapkan sebagai objek penelitian dikarenakan kata kerja merupakan elemen utama penyusun kalimat yang menggambarkan
tindakan dari pelaku. Tanpa tindakan ini suatu kalimat tidak akan cukup jelas dimengerti oleh orang lain. Maka dari itu kata kerja merupakan salah satu target utama yang harus dipahami untuk menguasai HSK. Di dalam setiap HSK terdapat kosa kata dari kata kerja, namun tidak dijumpai keterangan ataupun penjelasan mengenai jenis kata kerja di dalam kosa kata tersebut.Untuk itu penulis merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut mengenai jenis-jenis kata kerja yang terdapat di dalam HSK beserta dengan penggunaannya.
1.2 Batasan Masalah
HSK terbagi ke dalam 6 level, disetiap levelnya terdapat kata kerja. Untuk menghindari luasnya bahasan dalam penelitian yang akan dilakukan ini, maka penulis membatasi masalah hanya pada kata kerja yang terdapat di dalam HSK 4.
Dikarenakan HSK 4 merupakan standar seorang mahasiswa program studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dianggap mampu menguasai bahasa Mandarin yang ditetapkan oleh program studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana penggunaan kata kerja yang terdapat pada buku HSK 4 ? 2. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata kerja pada
HSK 4 ? 1.4 Tujuan Penelitian
Terkait dengan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan penggunaan kata kerja terdapat pada buku HSK 4.
2. Mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata kerja pada HSK 4.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil peneltian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat menambahkan perbendaharaan kata kerja bagi para pembaca.
2. Dapat menambah wawasan dan pemahaman yang menyeluruh tentang kata kerja, sehingga dapat mempermudah pelajar dalam mempelajari dengan baik dan benar tentang penggunaan kata kerja.
3. Sebagai bahan referensi bagi pelajar dalam menelaah penelitian yang sejenis.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pembaca mengenai jenis-jenis kata kerja dan proses penggunaannya dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi masukan kepada pembaca yang menyadari pentingnya mengetahui kata kerjdalam pembelajaran
bahasa asing, khususnya bahasa Mandarin serta sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik bahasan tentang kata kerja bahasa Mandarin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judulskripsi.Dalam konsep peneliti akan memaparkan tentang kata, kata kerja, jenis-jenis kata kerja, dan HSK. Peneliti akan menguraikan hal-hal apa saja yangberkaitandengan kata, kata kerja, dan jenis-jenis kata kerja, dan HSK.
2.1.1 Kata
Kata adalah bentuk bebas terkecil yang mempunyai kesatuan fonologis dan kesatuan gramatis yang mengandung suatu pengertian (Putrayasa 2008:44).
Kata berbeda dengan morfem, kata adalah satuan ujaran bebas terkecil yang bermakna. Arti morfem sendiri adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil (Bloomfield dalamMuslich, 2008:5).
Kata menurut Suparto (2003:21) berdasarkan arti dan tatabahasanya, kata dalam bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata konkrit dan kata abstrak.
Kata konkrit adalah kata yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, yaitu :
1) kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat, seperti : 工人,学生,老汉,dan lain-lain;
2) kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan, keberadaan, kemungkinan,arah, dan kepastian, seperti : 听,喜汉,汉,
dan lain-lain;
3) kata kerja bantu adalah kata yang menyatakan keperluan, kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja, seperti : 能,
想,汉汉,dan lain-lain;
4) kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda, seperti : 好,汉,多,dan lain-lain;
5) kata bilangan adalah kata yang menyataka jumlah dan urutan, seperti : 一,二,散,dan lain-lain;
6) kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda, seperti : 只,双,本,dan lain-lain;
7) kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau adverb.
Kata abstrak adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat, yaitu :
1) adverb adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada, seperti :才,很,太,dan lain-lain;
2) kata depan adalah kata yang digunakan di depan kata benda, kata ganti,
menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan, seperti : 在,从,
向,dan lain-lain;
3) kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, gabungan kata, atau bagian kalimat, seperti : 和,跟,如果,dan lain- lain;
4) kata partikel adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, gabungan kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti, seperti : 的,了,汉,dan lain-lain;
5) kata seru adalah kata yang menyatakan seruan atau bunyi respon dari panggilan, seperti : 咳,唉,啊,dan lain-lain;
6) kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi benda atau gerakan, seperti : 哈哈,嘻嘻,呼呼,dan lain-lain.
2.1.2 Kata Kerja
Kata kerja sebagai kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Arifin dan Junaiyah (2009:93) menyatakan bahwa kata kerja dapat diketahui lewat prilaku semantis dan sintaksis serta bentuk morfologisnya. Pada umumnya kata kerja memiliki ciri sebagai berikut:
1. Kata kerja berfungsi sebagai predikat atau inti predikat kalimat , seperti: (a) Pagi-pagi sekali mereka telah berlari keliling lapangan. (b) kami sedang bermain bola. (c) Bom meledak di Kuta. Kata bermain, sedang berlari, dan meledak pada contoh kalimat berfungsi sebagai predikat; kata
bermainpada sedang bermain merupakan inti predikat. Kata kerja juga dapat berfungsi lain di luar predikat.
2. Secara inheren, kata kerja mengandung makna 'perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau bukan kualitas'.
3. Kata kerja yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefiks ter- untuk menyatakan makna 'paling'.
4. Secara umum, Kata kerja tidak dapat bergabung dengan kata penunjuk kesangatan.
Menurut Kridalaksana (2001:22) kata kerja merupakan kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat.Sebagian besar kata kerja mewakili unsur semantik, perbuatan atau proses.
Menurut Gorys Keraf (dalam Putrayasa, 2010:87) sebuah kata dapat dikatakan kata kerja atau tidak haruslah melalui dua prosedur, yaitu melihat dari segi bentuk sebagai prosedur pencalonan, melihat dari segi kelompok kata (frasa) sebagai prosedur penentuan.Keraf juga memberi batasan mengenai kata kerja yaitu segala macam kata yang dapat diperluas dengan kelompok kata dengan + kata sifat merupakan kata kerja.
Menurut Kridalaksana (dalam Putrayasa 2010:45) kata kerja adalah sub kategori yang memiliki ciri dapat bergabung dengan partikel "tidak", tetapi tidak dapat bergabung dengan partikel di, ke, dari, sangat, lebih, atau agak. Selain itu, verba juga dapat dicirikan oleh perluasan kata tersebut dengan rumus V + dengan kata sifat.
Hasan alwi ( dalam Putrayasa, 2010:71) menyatakan kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan. Ciri-ciri kata kerja atau kata kerja dapat diketahui dengan mengamati prilaku semantis, prilaku sintaksis, bentuk morfologisnya.
2.1.3 Jenis-jenis Kata Kerja
Di dalam bahasa Mandarin terdapat beberapa jenis kata kerja, yaitu : 1. Menyatakan gerakan dan perbuatan, contoh : 跑 pǎo(lari), 听 tīng
(mendengar), dan lain-lain.
2. Menyatakan keinginan, contoh : 喜汉xǐhuān(suka),汉得juédé (merasa),汉 ài(cinta),知道zhīdào (tahu),
3. Menyatakan keberadaan dan perubahan, contoh :在 zài(di),有yǒu(ada),汉 生fāshēng(timbul),开始kāishǐ(memulai)dan lain-lain.
4. Menyatakan perintah dan larangan, contoh: 汉 ràng (menyuruh), 汉 qǐng(meminta), dan lain-lain.
5. Menyatakan kepastian, contoh : 是shì (benar; ya; adalah)
6. Menyatakan arah, contoh : 上 shàng (atas), 汉 jìn (masuk), 下 xià (bawah)dan lain-lain.
2.1.4 HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi)
Kata kerja juga ditemukan di dalam HSK. Untuk itu dalam penelitian kali ini, penulis meneliti jenis-jenis kata kerja dan penggunaannya didalam HSK. HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) merupakan ujian yang diberikan oleh pemerintah Cina (Tiongkok) kepada pelajar asing yang ingin belajar atau mendalami bahasa
Mandarin, ujian ini berguna untuk menguji kemampuan para pelajar asing dalam berbahasa Mandarin (budi,2011:9).
2.1.4.1 HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) 4
HSK level 4 merupakan tingkat ujian kepada murid yang telah menyelesaikan minimal dua tahun pelajaran Mandarin, jumlah kata yang dikuasai sekitar 1200 kata termasuk tata bahasa yang bersangkutan,yang di uji ialah mendengar, membaca dan menulis.
2.2 Tinjauan Pustaka
Beberapa jenis referensi yang ditelusuri penulis untuk tinjauan pustaka adalah buku, jurnal, makalah, artikel, disertasi, tesis, skripsi, disertasi dan karya ilmiah lainnya. Hal ini dilakukan untuk membantu penulis dalam penyusunan penelitian skripsi dan memastikan bahwa data yang akan diteliti tidak sama dengan data pada penelitian terdahulu. Adapun beberapa tinjauan pustaka yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai kajian relevan adalah :
Hasil penelitian yang pertama, penelitian yang dilakukan oleh Budi (2011), dalam skripsi yang berjudul “Analisis Bentuk Radikal Aksara Cina Dalam Tabel Tingkatan Huruf Pada HSK (hànyǔ shuǐpíng kǎoshì)” Budimemaparkan bahwa huruf Mandarin berbeda dengan huruf Indonesia dan huruf bahasa Inggris , karena HurufMandarin lebih sulit untuk belajar dengan siswa asing dan huruf ini juga memiliki ciri khas yang unik untuk menyatakan makna.Dalam penelitian ini Penulis menggunakan analisis kuantitatif dan metode kualitatif.Penelitian
inimembantu penulis dalam proses penelitian karena memiliki variabel objek kajian yang sama yaitu bahasan HSK.
Sembiring (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Kata Kerja Bantu Neng Dan Hui Dalam Bahasa Mandarin” Veronika memaparkan tentang ciri-ciri, fungsi dan makna kata bantu néng dan huì dalam kalimat bahasa Mandarin.
Sedangkan penulis ingin memaparkan jenis-jenis kata kerja bahasa Mandarin dan penggunaannya.
2.3 Landasan Teori
Landasan teori menjadi dasar penelitian untuk dapat berpijak dalam sebuah penelitian.Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pendekatan tata bahasa.
“Tata bahasa adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata, atau kalimat. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian-bagian dari tata bahasa. Bagian dari bahasa adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat.”(Suparto, 2003:17).
Tata bahasa merupakan salah satu unsur bahasa.Pembelajar bahasa Mandarin harus memahami tata bahasa, selain pelafalan, karakter, dan kosa kata, sebelum mereka dapat menguasai bahasa Mandarin (Li , 2008:26).
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata bahasa adalah bagian dari suatu bahasa yang memberikan cara-cara ataupun peraturan-peraturan agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami suatu
bahasa, terutama dalam membentuk kalimat-kalimat dari suatu bahasa menjadi kalimat yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data) (Djajasudarma, 1993:3).Di dalam penelitian bahasa, pengumpulan data dapat dilakukan di lapangan atau perpusatakaan. Di lapangan akan melibatkan hubungan peneliti dengan penutur bahasa yang diteliti, di perpusatkaan akan melibatkan hubungan peneliti dengan buku-buku (kepustakaan) sebagai sumber data.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, yaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti (Djajasudarma 1993:8).
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata.
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Metode deskriptif kualitatif tidak berupa angka-angka, namun berupa data-data sesuai dengan fenomena yang terjadi di lapangan. Djajasudarma, (1993:16) berpendapat bahwa:
“…Metode deskriptif kualitatif adalah data-data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Semua yang
dikumpulkan dapat menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Deskriptif merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah”.
3.2 Data dan Sumber Data
Menurut Bungin (2001:123), data merupakan bahan keterangan dari suatu objek penelitian yang berfungsi untuk menerangkan bahan secara terperinci dari suatu objek penelitian. Kemudian Bungin (2001:129) mengatakan bahwa,
“Sumber data merupakan salah satu sumber yang paling vital di dalam melakukan sebuah penelitian”. Kesalahan di dalam penggunaan dan pemahaman sumber data di dalam penelitian dapat menyebabkan data yang diperoleh salah.
Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah hasil jawaban dari kuesioner yang dikembalikan olehMahasiswa semester VI Program Studi Sastra CinaUniversitas Sumatera Utara.Sumber data primerdalam penelitian ini adalah buku HSK 4. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku- buku, jurnal, laporan penelitian, skripsi, dan artikel yang berhubungan dengan objek kajian pada penelitian ini. Buku HSK 4 penulis jadikan sumber data dalam penelitian karena mahasiswa semester VIsudah diwajibkan mengikuti HSK 4.
Sehingga dalam buku panduan HSK 4 terdapat kosa kata yang tidak asing lagi bagi mahasiswa, dan juga kosa kata tersebut banyak ditemukan dalam buku pelajaran.Berikut adalah daftar kosa kata kata kerja yang penulis ambil dari buku HSK 4.
Tabel 3.1 Kata Kerja pada Kuesioner
No. Jenis-Jenis Kata
Kerja Kata Kerja Pelafalan Arti
1. Menyatakan
gerakan dan perbuatan
打汉 Dǎsǎo menyapu
聊天 Liáotiān Berbincang-
bincang 游泳 Yóuyǒng berenang
汉汉 Jiǎnchá memeriksa
参加 Cānjiā bergabung
2. Menyatakan keinginan
着急 Zhāojí khawatir
关心 Guānxīn perhatian
害怕 Hàipà takut
相信 Xiāngxìn percaya
3. Menyatakan
perintah dan larangan
汉 Ràng menyuruh
汉 Qǐng meminta
派 Pài mengirim
4. Menyatakan
keberadaan dan perubahan
有 Yǒu ada
开始 Kāishǐ memulai
在 Zài di
5. Menyatakan arah 上 Shàng atas
出 Chū keluar
下 Xià bawah
向 Xiàng arah
6. Menyatakan kepastian
是 Shì adalah
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut :
3.3.1 Pengamatan (Observasi)
Menurut Kunandar, (2008: 143) pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar cek), catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas. Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.
3.3.2 Kuesioner atau Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui ( Arikunto 2006: 225 ).
Dalam penelitian ini digunakan metode angket dalam pengumpulan data.
Angket ini terdiri dari 20 kata kerja yang dibagi kedalam 20 soal. Setiap masing- masing kata kerja diikuti oleh gambar yang memudahkan responden membuat
Berikut adalah dua contoh angket yang disusun untuk penelitian ini:
游泳
有
……… ………
……… ………
……… ………
Setelah membuat pedoman, selanjutnya penulis melakukan langkah- langkah sebagai berikut:
1.Menyebarkan angket kepada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
2. Mengumpulkan hasil angket yang telah dijawab.
3. Setelah mengumpulkan angket yang telah dijawab, penulis mengklasifikasi hasil angket berdasarkan jenis kata kerjaa
4. Setelah data diklasifikasi melanjutkan dengan pengolahan data.
3.4 Teknik Analisis Data
Adapun Langkah-langkah penulis dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Mengolah data dengan caramemeriksa hasil jawaban berdasarkan pola kalimat yang terdapat dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah yang dikemukakan
oleh Suparto.
2. Menganalisis kemampuan penggunaan kata kerja dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
3. Menginterpretasikan hasil kuesioner ke dalambentuk persentase mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara yang tidak mampu menggunakan kata kerja di dalam kalimat.
BAB IV
ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN JENIS KATA KERJA PADA BUKU hànyǔ shuǐpíng kǎoshì(HSK) 4
Dalam bab IV iniberisi tentang analisis penggunaan kata kerja. Kata kerja diuraikan berdasarkan jenis–jenis kata kerja serta menjelaskan bagaimana penggunaannya dengan menyertakan penggunaan kata kerja di dalam sebuah kalimat. Selain itu, pada bab ini juga menjawab bagaimana kemampuan mahasiswa Sastra Cina dalam menggunakan kata kerja pada kalimat.
Analisis kemampuan penggunaan kata kerja pada penelitian ini, dibagi atas 20 analisis soal kuesioner yang terdiri dari enam penggunaan kata kerja. Dari 20 kata kerja yang dicantumkan di dalam kuesioner hanya 2 kata kerja yang ke 32 responden mampu membuat kalimat yang benar dari kata kerja tersebut. Kedua kata tersebut adalah 在 zài dan 是 shì. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam menggunakan kata kerja di dalam sebuah kalimat.
Berikut adalah analisis penggunaan serta kemampuan menggunakan kata kerja dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra CinaUniversitas Sumatera Utara.
4.1 Analisis kemampuan kata kerja gerakan atau perbuatan 表示动作行为 的词(biǎoshì dòngzuòxíngwéi de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja gerakan atau perbuatan( 表 示 动 作 行 为 的 词 ). Kata kerja gerakan atau perbuatan 表示动作行为的词 adalah jenis kata kerja yang menyatakan suatu
gerakan atau perbuatan yang dapat dilihat. Berikut ini adalah analisis pertama yaitu meliputi soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 (kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja gerakan atau perbuatan.Pada kuisioner ini terdapat lima kata kerja perbuatan atau gerakan, diantaranya adalah menyapu 打 扫 dǎsǎo, berbincang – bincang 聊 天 liáotiān, berenang 游 泳 yóuyǒng, memeriksa 检查jiǎnchá, bergabung 参加cānjiā.
4.1.1 打扫 dǎsǎo Contoh (data 1):
汉 个 地方 汉汉 打汉。
zhè ge dìfāng yīnggāi dǎsǎo.
Ini penggolong tempat harus menyapu.
Tempat ini harus disapu.
Pada soal nomor 1, analisis penggunaan kata 打扫 dǎsǎo pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 12,5 % (4 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 打扫 dǎsǎo di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan harus diikuti dengan objek.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 打扫 dǎsǎo.
Pola kalimat:
主语 +打扫 +宾语
zhǔyǔ +dǎsǎo +bīnyǔ Subjek +menyapu +objek
Contoh kalimat:
我 打扫 房间。
wǒ dǎsǎo fáng jiān Saya menyapu kamar.
Saya menyapu kamar.
Kalimat pada data 1,kata 打扫 dǎsǎodiletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek.Namun berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, kata 打扫 dǎsǎoseharusnya diletakkan di belakang subjek dan diikuti oleh objek.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 1.
我汉 汉汉 打汉 房间。
wǒmen yīnggāi dǎsǎo fángjiān.
kami harus menyapu kamar.
4.1.2 聊天 liáotiān Contoh (data 32)
他 聊天 跟 女 朋友。
tā liáotiān gēn nǚ péngyǒu.
Dia berbincang – bincang dengan perempuan teman.
Diaberbincang – bincangdengan teman perempuan.
Pada soal nomor 2, analisis penggunaan kata 聊 天 liáotiān pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 聊天 liáotiāndi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 聊天 liáotiān bila
menggunakan dua subjek, kata kerja seharusnya di letakkan di akhir kalimat.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 聊天 liáotiān.
Pola kalimat:
主语 1 +跟 + 主语 2 +聊天 +宾语
zhǔyǔ 1 + gēn + zhǔyǔ 2 +liáotiān +bīnyǔ Subjek 1 + penghubung+ subjek 2 + berbincang–bincang +objek Contoh kalimat:
哥哥 跟 朋友 聊天 一件
gēgē gēn péngyǒu liáotiān yījiàn
Abang dengan teman berbincang-berbincangpenggolong 事。
shì.
masalah.
Abang berbincang – bincang dengan temannyatentang sebuah masalah.
Kalimat pada data 32, kata 聊天 liáotiān diletakkan setelah subjek 1 diikuti dengan subjek 2. Menurut tata bahasa Mandarin yang benar seharusnya kat 聊天 liáotiān diletakkan di akhir kalimat, setelah subjek 2. Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 32.
他 跟 女 朋友 聊天。
tā gēn nǚ péngyǒu liáotiān.
Dia dengan perempuan teman berbincang – bincang Dia berbincang – bincang dengan teman perempuan.
4.1.3 游泳 yóuyǒng Contoh (data 5)
我 很 喜欢 去 游泳 池。
wǒ hěn xǐhuān qù yóuyǒng chí.
Saya sangat suka pergi berenang kolam.
Saya sangat suka pergi ke kolam renang.
Pada soal nomor 3, analisis penggunaan kata 游 泳 yóuyǒng pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 62,5 % (20 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 游泳 yóuyǒng di dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 游泳 yóuyǒng diletakkan di akhir kalimat. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 游泳 yóuyǒng.
Pola kalimat:
主语 +正在 +游泳
zhǔyǔ +zhèngzài +yóuyǒng Subjek +sedang + berenang Contoh kalimat:
我 正在 游泳。
wǒ zhèngzài yóuyǒng.
Saya sedang berenang.
Saya sedang berenang.
Kalimat pada data 5 , kata 游 泳 yóuyǒngdiletakkan di akhir kalimat.Namun kata 游泳 yóuyǒng pada kalimat tersebut berganti makna menjadi kata keterangan tempat.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 5.
我 很 喜欢 去 游泳 。
wǒ hěn xǐhuān qù yóuyǒng.
Saya sangat suka pergi berenang.
Saya sangat suka pergi berenang.
4.1.4 检查 jiǎnchá Contoh (data 12)
妈妈 去 医院 检查。
māmā qù yīyuàn jiǎnchá.
Mama pergi rumah sakit memeriksa.
Mama pergi memeriksa di rumah sakit.
Pada soal nomor 4, analisis penggunaan kata 检 查 jiǎnchá pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 检查 jiǎnchádi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 检 查 jiǎnchá harusnya diletakkan setelah subjek atau keterangan tempat dandiikuti oleh objek.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 检查 jiǎnchá.
主语 +在 +地方 +检查 +宾语 zhǔyǔ +zài +dìfāng +jiǎnchá + bīnyǔ Subjek +di + k. Tempat + memeriksa + objek Contoh kalimat:
我 在 医院 检查 身体。
wǒ zài yīyuàn jiǎnchá shēntǐ.
Saya di rumah sakit memeriksa kesehatan.
Saya memeriksa kesehatan di rumah sakit.
Kalimat pada data 12 , kata 检 查 jiǎnchádiletakkan di akhir kalimat setelah kata keterangan tempat, namun tanpa diikuti objek.Berikut contoh kalimat yang benar berdasarkan data 12.
妈妈 在 医院 检查 身体。
māmā zài yīyuàn jiǎnchá shēntǐ.
Mama di rumah sakit memeriksa kesehatan.
Mama memeriksa kesehatan di rumah sakit.
4.1.5 参加cānjiā Contoh (data 7)
参加 我 的 朋友。
cānjiā wǒ de péngyǒu.
Mengikuti saya partikel teman.
Mengikuti teman saya.
Pada soal nomor 5, analisis penggunaan kata 参加cānjiā pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 31,25% (10 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 参加 cānjiā di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja gerakan dan perbuatan 参加cānjiā seharusnya diikuti oleh objek. Dan diletakkan setelah kata keterangan tempat ataupun subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 参加cānjiā.
Pola kalimat:
主语 +参加 +宾语
zhǔyǔ + cānjiā +bīnyǔ Subjek + mengikuti +objek Contoh kalimat:
我 参加 考试。
wǒ cānjiā kǎoshì.
Saya mengikuti ujian.
Saya mengikuti ujian.
Kalimat pada data 7, kata 参加 cānjiādiletakkan di awal kalimatlalu diikuti dengan subjek.Susunan kalimat pada data 7 yang benar seharusnya kata 参 加cānjiādi letakkan setelah subjek, kemudian diikuti oleh objek.
我 跟 朋友 参加 比赛。
wǒ gēn péngyǒu cānjiā bǐsài.
Saya dengan teman mengikuti pertandingan.
Saya mengikuti pertandingan dengan teman.
4.2 Analisis kemampuan kata kerja yang menyatakan keinginan 表示心理 活动的词(biǎoshì xīnlǐ huódòng de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan keinginan ( 表 示 心 理 活 动 的 词 ).Kata kerja yang menyatakan keinginan 表 示 心 理 活 动 的 词 adalah jenis kata kerja yang menyatakan suatu keinginan, perasaan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hati dan pikiran manusia. Berikut ini adalah analisis kedua yaitu meliputi soal nomor 6, 7, 8, 9 (kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan keinginan.Keempat kata kerja keinginan yang tercantum di dalam kuesioner, diantaranya adalah khawatir 着 急 zhāojí,perhatian 关心guānxīn, takut 害怕hàipà, dan percaya 相信xiāngxìn.
4.2.1 着急zhāojí Contoh (data 8 ):
你 汉 着急。
nǐ bié zhāojí.
Kamu jangan khawatir.
Kamu jangan khawatir.
Pada soal nomor 6, analisis penggunaan kata 着急zhāojípada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 84,4 % (27 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 着急 zhāojídi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskankata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata bantu. Kata kerja
juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 着急zhāojí.
Pola kalimat:
主语 +很 +着急 +宾语
zhǔyǔ + hěn +zhāojí + bīnyǔ Subjek +k. bantu +khawatir +objek Contoh kalimat:
妈妈 很 着急, 因为 弟弟 还没 回家。
māmā hěn zhāojí, yīnwèi dìdì hái méi huí jiā.
Mama sangat khawatir, karena adik masih belum pulang.
Mama khawatir, karena adik belum pulang.
Kalimat pada data 8,kata 着急zhāojí diletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek atau penyebab, dan di letakkan setelah kata bantu 汉 bié.
Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat kata 着急zhāojí di letakkan setelah kata bantu 汉 bié, maka setelah kata 着急 zhāojí harus diikuti dengan objek agar kata 着急 zhāojí berubah menjadi kata kerja yang menyatakan keinginan.
4.2.2 关心guānxīn Contoh (data 10 ):
他 汉得 关心。
tā juédé guānxīn.
Dia perhatian.
Pada soal nomor 7, analisis penggunaan kata 关心guānxīnpada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 34,4% (11 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 关心 guānxīndi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata bantu. Kata kerja juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 关心guānxīn.
Pola kalimat:
主语 +很 +关心 +宾语
zhǔyǔ + hěn +guānxīn + bīnyǔ Subjek +k. bantu +perhatian +objek Contoh kalimat:
他 很 关心 我 的
tā hěn guānxīn wǒ de
Dia sangat perhatian saya partikel 健康。
jiànkāng.
kesehatan.
Dia sangat perhatian terhadap kesehatan saya.
Kalimat pada data 10,kata 关心guānxīndiletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek atau penyebab, dan di letakkan setelah kata bantu 汉 juédé.Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat kata 关心guānxīndi letakkan setelah kata bantu 汉得 juédémaka
kata 关心guānxīnmenjadi objek dan kata 汉得 juédé yang menjadi kata kerja. Hal ini sudah berbeda dari kalimat yang seharusnya dibuat oleh responden. Karena pada kuesioner seharusnya kata关心guānxīn yang menjadi kata kerja.
4.2.3 害怕 hàipà Contoh (data 8):
你 汉 我 害怕。
nǐ ràng wǒ hàipà.
Dia menyuruh saya takut.
Dia menyuruh saya untuk takut.
Pada soal nomor 8, analisis penggunaan kata 害怕hàipàpada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 40,6% (13 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 害怕 hàipàdi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata bantu. Kata kerja juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 害怕hàipà.
Pola kalimat:
主语 +很 +害怕 +宾语
zhǔyǔ + hěn +hàipà + bīnyǔ Subjek +k. bantu +takut +objek
Contoh kalimat:
弟弟 很 害怕 老虎。
Dìdì hěn hàipà lǎohǔ.
Adik sangat takut harimau.
Adik sangat takut sama harimau.
Kalimat pada data 8,kata 害怕 hàipà diletakkan di akhir kalimat tanpa disertai objek, dan di letakkan setelah kata bantu 汉 ràng. Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat 害 怕 hàipàdi letakkan setelah kata bantu 汉 ràng,maka kata 害怕 hàipàmenjadi objek dan kata汉 ràngyang menjadi kata kerja. Hal ini sudah berbeda dari kalimat yang seharusnya dibuat oleh responden. Karena pada kuesioner seharusnya kata害怕 hàipàyang menjadi kata kerja.
4.2.4 相信xiāngxìn Contoh (data 2):
相信 我 的 汉。
xiāngxìn wǒ de huà.
percaya saya partikel perkataan.
Percaya pada perkataan saya.
Pada soal nomor 9, analisis penggunaan kata 相 信 xiāngxìn pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 46,9% (15 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 相信 xiāngxìndi dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan kata kerja keinginan bisa bergabung dengan kata
bantu. Kata kerja juga biasanya diikuti dengan objek dan di awali dengan subjek.
Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 相信xiāngxìn.
Pola kalimat:
主语 +很 +相信 +宾语
zhǔyǔ + hěn +xiāngxìn + bīnyǔ Subjek +k. bantu +percaya +objek
Contoh kalimat:
我 很 相信 你。
Wǒ hěn xiāngxìn nǐ。
Saya sangat percaya kamu.
Saya percaya kamu.
Kalimat pada data 2,kata 相信xiāngxìn diletakkan di awal kalimat tanpa disertai subjek. Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, bila dalam kalimat kata 相信xiāngxìn menjadi kata kerja apabila sebelum kata 相信xiāngxìn terdapat subjek, dan setelahnya diikuti oleh objek.Berikut adalah susunan kalimat pada data 2 yang benar.
他 很 相信 我 的 汉。
tā hěn xiāngxìn wǒ de huà.
dia sangat percaya saya partikel perkataan.
Dia sangat percaya pada perkataan saya.
4.3 Analisis kemampuan kata kerja yang menyatakan perintah 表示使令的 词(biǎoshì shǐ lìng de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan perintah (表示使令的词).Kata kerja yang menyatakan perintah 表示使令的词 adalah jenis kata kerja mengandung makna meminta/
memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu, ataupun menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.Berikut ini adalah analisis ketiga dari jenis – jenis kata kerja yaitu meliputi soal nomor 10, 11, 12 (kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan perintah. Ketiga kata kerja menyatakan perintah yang tercantum di dalam kuesioner, diantaranya adalah menyuruh 汉 ràng,meminta 请 qǐng, dan mengirim派 pài.
4.3.1 汉ràng
Contoh (data 15):
汉 我汉 去 北京。
ràng wǒmen qù běijīng.
menyuruh kami pergi Beijing.
Menyuruhkami pergi ke Beijing.
Pada soal nomor 10, analisis penggunaan kata 汉 ràng pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cinaterdapat 40,6% (13 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 汉 ràngdi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja perintahbisa diikuti dengan 2 objek yang diletakkan
setelah kata kerja ke-1 汉 ràngdan setelah kata kerja ke-2.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 汉ràng.
Pola kalimat:
主语 +让 +宾语 1 +动词 +宾语 2
zhǔyǔ +ràng +bīnyǔ1 +dòngcí + bīnyǔ 2 Subjek + menyuruh +objek 1 +kata kerja + objek 2
Contoh kalimat:
妈妈 让 我 吃 饭。
māmā ràng wǒ chī fàn.
mama menyuruh saya makan nasi.
Mama menyuruh saya untuk makan nasi.
Kalimat pada data 15 , kata 汉 ràngdiletakkan di awal kalimat tanpa disertai subjek.Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, di dalam kalimat seharusnya kata 汉 ràngdi letakkan setelah subjek lalu diikuti dengan objek.Kalimat ini berbeda dengan pola kalimat yang disebutkan oleh Suparto.
Berikut adalah susunan kalimat yang benar pada data 15.
老师 让 我们 去 北京。
lǎoshī ràng wǒmen qù běijīng.
Guru menyuruh kami pergi Beijing.
Guru menyuruh kami untuk pergi ke Beijing.
4.3.2 请 qǐng
Contoh (data 32):
请 他们 品尝。
qǐng tāmen pǐncháng.
meminta mereka mencicipi.
Meminta mereka mencicipi.
Pada soal nomor 11, analisis penggunaan kata 请 qǐngpada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 65.6 % (21 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 请 qǐngdi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan kata kerja perintah bisa diikuti dengan 2 objek yang diletakkan setelah kata kerja ke-1 (请 qǐng ) dan setelah kata kerja ke-2.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 请 qǐng.
Pola kalimat:
主语 +请 +宾语 1 +动词 +宾语 2
zhǔyǔ +qǐng +bīnyǔ1 +dòngcí + bīnyǔ 2 Subjek +meminta +objek 1 +kata kerja + objek 2 Contoh kalimat:
我 请 他 过来 帮
wǒ qǐng tā guòlái bāng saya meminta dia ke mari membantu
修 电脑。
xiū diànnǎo.
memperbaiki komputer.
Saya meminta dia kemari untuk membantu memperbaiki komputer.
Kalimat pada data 32, kata 请 qǐngdiletakkan di awal kalimat tanpa disertai subjek.Berdasarkan tata bahasa Mandarin yang dikemukakan oleh Suparto, di dalam kalimatkata kerja 请 qǐngseharusnya di letakkan setelah subjek lalu diikuti dengan objek.Berikut adalah susunan kalimat pada data 32 yang benar.
妈妈 请 他们 品尝 蛋糕。
māmā qǐng tāmen pǐncháng dàngāo.
mama meminta mereka mencicipi kue.
Meminta mereka mencicipi kue.
4.3.3 派 pài
Contoh (data 9):
老师 派 我们。
lǎoshī pài wǒmen.
guru mengirim kami.
Guru mengirim kami.
Pada soal nomor 12, analisis penggunaan kata 派 pàipada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 68,75% (22 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 派 pàidi dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan, kata kerja 派pài seharusnya diikuti dengan objek, setelah objek diikuti dengan keterangan tempat . Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 派pài.
Pola kalimat:
zhǔyǔ +pài +bīnyǔ +dòngcí +bīnyǔ 2 Subjek + meminta +objek +kata kerja + objek 2 Contoh kalimat:
学校 派 我 去 中国 学习
xuéxiào pài wǒ qù zhōngguó xuéxí
sekolah mengirim saya pergi Cina belajar 汉语。
hànyǔ.
bahasa Mandarin.
Sekolah mengirim saya ke Cina untuk belajar bahasa Mandarin.
Kalimat pada data9, kata 派pàidiletakkan sebelum subjek, namun setelah subjek tidak diikuti dengan keterangan tempat.Sehingga kalimat pada data 9 yang dibuat oleh responden tidak sesuai dengan pola kalimat berdasarkan tata bahasa Mandarin yang disebutkan oleh Suparto.Berikut ini susunan kalimat penggunaan kata kerja 派pài yang sesuai dengan tata bahasa Mandarin menurut Suparto.
老师 派 我们 去 中国 学习
Lǎoshī pài wǒmen qù zhōngguó xuéxí
sekolah mengirim kami pergi Cina belajar 汉语。
hànyǔ.
bahasa Mandarin.
Guru mengirim kami ke Cina untuk belajar bahas Mandarin.
4.4 Analisis kemampuan kata kerja yang menyatakan keberadaan dan perubahan 表示存在、变化、消失(biǎoshì cúnzài, biànhuà, xiāoshī) Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan keberadaan dan perubahan ( 表 示 存 在 、 变 化 、 消 失).Kata kerja yang menyatakan keberadaan dan perubahan (表示存在、变化、
消失) adalah jenis kata kerja yang mengandung makna keberadaan ataupun perubahan subjek dan suatu objek. Berikut ini adalah analisis keempat dari jenis – jenis kata kerja yaitu meliputi soal nomor 13, 14, 15(kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan keberadaan dan perubahan ( 表 示 存 在 、 变 化 、 消 失 ).Ketiga kata kerja menyatakan keberadaan dan perubahan ( 表 示 存 在 、 变 化 、 消 失 ) yang tercantum di dalam kuesioner, diantaranya adalah ada 有 yǒu,di 在 zài, memulai 开始kāishǐ.
4.4.1 有 yǒu
Contoh (data 20):
我 有 四 苹果。
Wǒ yǒu sì píngguǒ.
Saya ada 4 apel.
Saya mempunyai 4 buah apel.
Pada soal nomor 13, analisis penggunaan kata 有 yǒupada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 56,25% (18 orang) yang kurang
menjelaskan, kata kerja 有 yǒuseharusnya diletakkan setelah keterangan tempat, kemudian kata 有yǒuseharusnya diikuti dengan objek.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 有yǒu.
Pola kalimat:
地方 +有 +宾语
dìfāng +yǒu +bīnyǔ k. tempat +ada +objek Contoh kalimat:
在 桌子 上 有 一本 书。
zài zhuōzi shàng yǒu yīběn shū.
di meja atas ada sebuah buku.
Di atas meja ada sebuah buku.
Kalimat pada data 20, kata 有yǒu bukan merupakan kata kerja karena tidak terdapat keterangan tempat sebelum kata 有 yǒu sehingga kata 有 yǒu pada data 20 memiliki makna kepunyaan (ada). Pola kalimat pada data 20 merupakan pola kalimat yang benar, namun bukan merupakan kalimat yang menyatakan penggunaan kata kerja.
4.4.2 开始kāishǐ
Contoh (data 18):
今天 我们 的 考试 开始。
jīntiān wǒmen de kǎoshì kāishǐ.
hari ini kami partikel ujian memulai.
Hari ini ujian kami mulai.
Pada soal nomor 14, analisis penggunaan kata 开 始 kāishǐ pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 59,4% (19orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 开始 kāishǐ di dalam kalimat.
Suparto (2003) menjelaskan, kalimat yang menyatakan penggunaan kata kerja 开 始kāishǐ seharusnya diawali dengan keterangan waktu, kemudian subjek, lalu setelah kata 开始 kāishǐ diikuti dengan objek.Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 开始kāishǐ.
Pola kalimat:
时间 +主语 +开始 +宾语
Shíjiān +zhǔyǔ + kāishǐ +bīnyǔ k. waktu +subjek +memulai +objek Contoh kalimat:
今天 弟弟 开始 学习 汉语。
jīntiān dìdì kāishǐ xuéxí hànyǔ.
Hari ini adik memulai belajar bahasa Mandarin.
Hari ini adik mulai belajar bahasa Mandarin.
Kalimat pada data18 , kata 开始 kāishǐ diletakkan di akhir kalimat, setelah objek. Sehingga kalimat pada data 18yang dibuat oleh responden tidak sesuai dengan pola kalimat berdasarkan tata bahasa Mandarin yang disebutkan oleh Suparto. Berikut ini susunan kalimat penggunaan kata kerja 开始kāishǐyang sesuai dengan tata bahasa Mandarin menurut Suparto.
4.4.3 在 zài
Contoh (data 25):
我 在 动物园 玩。
wǒ zài dòngwùyuán wán.
saya di kebun binatang bermain.
Saya bermain di kebun binatang.
Pada soal nomor 15, analisis penggunaan kata 在 zài pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina seluruhnya mampu menggunakan kata kerja 在zài di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan, kata kerja 在zài yang menyatakan kata kerja seharusnya diikuti dengan keterangan tempat, kata kerja ke-2, lalu objek. Berikut penggunaan yang benar dari kata kerja 在zài berdasarkan pola kalimat yang disebutkan oleh Suparto.
Pola kalimat:
主语 +在 +地方 +动词 +宾语
zhǔyǔ +zài + dìfāng +dòngcí +bīnyǔ subjek +di +k. Tempat +k. kerja +objek Contoh kalimat:
我 在 苏北大学 学习 汉语。
Wǒ zài sū běi dàxué xuéxí hànyǔ.
Saya di USU belajar bahasa Mandarin.
Saya belajar bahasa Mandarin di USU.
4.5 Analisis kemampuan kata kerja yang menyatakan arah 表示趋向的词 (biǎoshì qūxiàng de cí)
Pada subbab ini dipaparkan tentang analisiskemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan arah (表示趋向的词).Kata kerja yang menyatakan arah (表示趋向的词)adalah jenis kata kerja yang menunjukkan arah. Berikut ini adalah analisis kelima dari jenis – jenis kata kerja yaitu meliputi soal nomor 16, 17, 18, 19(kuoesioner terlampir) yang merupakan analisis kemampuan penggunaan kata kerja yang menyatakan arah (表示趋向的词).Keempatkata kerja yang menyatakan arah (表示趋向的词) yang tercantum di dalam kuesioner, yaitu, atas上shàng,pergi 出chū,bawah 下xià,arah 向xiàng.
4.5.1 上shàng
Contoh (data 5):
有 一只 狗 在 桌子 上。
yǒu yī zhi gǒu zài zhuōzi shàng.
ada seekor anjing di meja atas.
Ada seekor anjing di atas meja.
Pada soal nomor 16, analisis penggunaan kata 上shàng pada Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina terdapat 84,4% (27 orang) yang kurang mampu menggunakan kata kerja 上 shàng di dalam kalimat. Suparto (2003) menjelaskan, kata kerja 上 shàng seharusnya diletakkan setelah subjek, kemudian diikuti dengan kata 来/去 lái/qù agar kata 上 shàng menunjukkan kata kerja.