• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepadaseseorang atau sekelompok orang secara terus menerusdan sistematisoleh guru pembimbing agar

individu atau sekelompok orang menjadidiri pribadi yang mandiri. Sedangkan menurut Mogeadi dalam Winkel dan Hastutibimbingan merupakan sejenis pelayanan pada individu-individu agardapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat danmenyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapatmenyesuaikan diri dengan lingkungan.

Menurut Miller dalam Mapiere bimbingan adalah prosesindividu untuk mencapai pemahaman diri dan arah diri terutamauntuk membuat penyesuaian maksimum terhadap sekolah, rumahtangga dan masyarakat umum.

Dari pemaparan bimbingan yang telah diungkapkan di atassudah memberikan gambaran tentang bimbingan maka penulismengambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud bimbinganadalah suatu proses pemberian bantuan terhadap seseorang baikindividu dan kelompok orang secara berkesinambungan, sistematis,terencana serta terarah pada tujuan agar dapat memahami dirinya

Koseling adalah terjemahan dari kata counseling mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua individu di mana konselor membantu klien untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah masalahyang di hadapinya pada waktu yang akan datang(Natwijaya,1987).Selain itu Priyitno (2004) mendefinisikan konseling adalah bantuan yang di berikan oleh konselor terhadap klien dalam rangka pengetasan masalah klien.dalam suasana tatp muka yang di laksanakan interaksi langsung antara konselor dan klien.Pembahsan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal hal penting tentang klien.

Dari pemaparan tentang pengertian konseling di atas maka dapat di simpulkan bahwa konseling adalah bantuan secara profesionalyang di berikan oleh konselor kepada klien secara tatp mua empat mata yang di laksanakan interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri yang lebih baik,kemmapuan mengontrol diri dan mengarahkan diri iuntuk di manfaatkan olehnya dalam rangka pemecahan masalah dan emperbaki tingkah lakunya pada masa yang akan datang

b) Tujuan bimbingan konseling

Pelayanan bimbingan konseling bertujuan menjadikan kliendapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain atau padakonselor. Terdapat lima tujuan bimbingan konseling di sekolah yaitu:

1) Mengenal dirinya sendiri dan lingkungan.

Mengenal dirinya sendiri adalah dalam arti mengenalkekuatan serta kelemahan yang ada pada dirinya.Lingkungan dalam arti umum, yaitu lingkungan keluarga,sekolah, pekerjaan, masyarakat dan sebagainya. Denganmengenal diri sendiri dan lingkungan itu, diharapkan siswamelihat hubungan dan kemungkinan yang tersedia sertamemperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengandiri mereka.

2) Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secaradinamis.

Dengan mengenal kekurangan yang ada pada diri mereka,diharapkan mereka mau menerima apa adanya yang terdapatdalam diri mereka.

3) Untuk dapat mengambil keputusan tentang berbagai hal.

Misalnya, pemilihan jurusan yang akan mereka masuki.Kenyataan menunjukkan bahwa seseorang yang dapatmenentukan sendiri suatu hal tanpa di paksa oleh pihak lainakan memberikan kepuasan sendiri bagi dirinya.

4) Untuk dapat mengarahkan diri.

Bimbingan dan konseling juga bertujuan untuk mengarahkansiswa kepada

“sesuatu” sesuai dengan bakat, minat dankemampuan yang ada pada diri individu.

5) Untuk mewujudkan diri sendiri.

Dengan pengenalan diri dan lingkungan, denganpengambilan keputusan sendiri, mengarahkan diri akhirnyadiharapkan siswa dapat mewujudkan (merealisasikan)

dirinya sendiri.

c) Asas-asas bimbingan dan konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan prodesional sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, pelanggaran, dan penyikapan (yang meliputi unsure-unsur kognisi, afeksi dan perlakuan) konselor terhadap kasus pekerjaan professional itu harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang menjamin efisien dan efektivitas proses dan lain-lainya. Kaidah-kaidah tersebut didasarkan atas tuntutan keilmuan layanan di satu segi (antara lain bahwa layanan harus didasarkan atas data dan perkembangan klien),dan tuntutan optimalisasi proses penyelenggaraan layanan di segi lain (yaitu suasana konseling ditandai oleh adanya kehangatan,pemahaman,penerimaaan,kebebasan dan keterbukaan,serta sebagai sumber daya yang perlu diaktifkan). Asas bimbingan dan konseling

yaituketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraann layanan itu. Apabila asas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik,maka dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan;sebaliknya,apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling,bahkan akan dapat merugikan orang-orang yang terlibat dalam pelayanan,serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri.

Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling. Asas-asas ini dapat diterapkan yakni asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinan,asas kemandirian, asas kegiatanasas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas keahlian, asas alih tangan, dan asas tutwuri handayani.Untuk mendapatkan wawsan dan pemahaman yang memadai mengenai asas-asas bimbingan dan konseling diatas dijelaskan sebagai berikut :

1. Asas kerahasiaan

Pelayanan bimbingan dan konseling ada kalanya berhubungan dengan klien yang mengalami masalah. Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan bimbingan konseling kadang-kadang klient harus menyampaikan hal-hal yuang sangat pribadi/

rahasia, kepada konselor, oleh karena itu konselor harus menjaga kerahasiaan data yang diperolehnya dari klientnya. Bagi klien yang bermasalah dan ingin menyelesaikan masalahnya akan sangat membutuhkan bantuan dari orang yang dapat

memnyimpan kerahasian masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disebarluaskan kepad pihak lain.Jika asas ini benar-benar dilaksanakan oleh konselor, maka konselor akan mendapat kepercayaan dari semua pihak dan mereka akan memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya ,jika konselor tidak dapat memegang asas kerahasiaan ini dengan baik,maka hilanglah kepercayaan klien terhadap konselor,sehingga akibatnya pelayanan bimbingan tidak dapat tempat atau diterima di hati klien dan para calon klien. Selain itu klien akan takut meminta bantuan pada konselor sebab khwatir masalah dan diri mereka akan menjadi bahan pembicaraan orang. Sementara itu ada kemungkinana klien akan menyebarluaskan pengalaman yang yang tidak menyenangkan ini kepada klien lain. Hal yang demikian dapat berdampak terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling selanjutnya,dan konselor tidak dapat dipercaya oleh klien. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan dan konseling,dan harus benar-benar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

2. Asas kesukarelaan

Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan,baik dari pihak konselor maupun klien.Dengan ini keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling akan tercapai.kesukarelaan itu ada pada konselor maupun pada klien. Artinya klien secara sukarela tanpa cara terpaksa mau menyampaikan masalah yang ditanganinya dengan mengungkapkan secara terbuka hal-hal yang dialaminya,serta mengungkapkan segenap fakta,data dan seluk beluk

yang berkenaan dengan masalah yang dialaminya. Sementara konselor hendaknya dapat memberikan bantuan dnegan tidak terpaksa,atau dengan kata lain konselor memberikan bantuan dnegan ikhlas.

3. Asas keterbukaan

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan,baik dari pihak konselor maupun klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekadar bersedia menerima saran-saran dari luar, malahan lebih dari itu,diharapkan masing pihak yang bersangkutan bersedia buka diri untuk kepentingan masalah.individu yang membutuhkan bimbngan diharapakan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterus terang tentang dirinya sendiri sehingga dengan keterbukaan ini penelahan serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan klien dapat dilaksanakan Keterus terangan si klien akan terjadi jika klien tidak lagi mempersoalkan asas kerahasiaan dan kesukarelaan maksudnya klien betul- betul mempercyai konselor dan benar – benar mengharapakan bantuan dari konselornya.

Keterbukaan disisni ditinjau dari 2 arah .dari pihak klien diharapakan pertama-tama membuka diri sehingga apa yang ada pada dirinya dapat diketahui oleh orang lain(dalam hal ini orang konselor)dan yang kedua mau membuka diri dalam arti mau menerima saran dan masukan lainnya dari pihak luar.dari pihak konselor keterbukaan terwujud dengan kesedian konselor menjawab pertanyaan- pertanyaan dari klien dan mengunkapkan diri konselor sendiri jika hal itu memang di kehendaki oleh klien.dalam hubungan suasana seperti itu masing- masing pihak bersifat

transparan(terbuka)terhadap pihak lainya.dengan keterbukaan ini penelahan masalah serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan klien semakin muda dipahami.