• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Makna Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan adalah usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih disekolah dan madrasah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai persiapan utuk kelak memangku jabatan tertentu (lihat Winkel, 1991).Individu dalam proses perkembangannya sering dihadapkan pada kondisi yang di satu sisi serasi atau (kondusif) mendukung perkembangannya dan disisi lain kurang serasi atau kurang mendukung (mismatch). Kondisi mismatch berpotensi

menimbulkan masalah pada individu (siswa). Oleh sebab itu, layanan penempatan dan penyaluran diupayakan untuk membantu ndividu yanag mengalami mismatch.

Layanan ini berusaha meminimalisasikan kondisi mismatch yang terjadi pada individu sehingga individu dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Di tempat yang cocok dan serasi serta kondusif diharapkan individu dapat mengembangkan diri secara optimal.

2. Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran bertujuan supaya siswa bisa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan nonakademik yang menunjang perkembangannya serta semakin merealisasikan rencana masa depan (Winkel, 1991). Dengan perkataan lain layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa memperoleh tempat yang sesuai untuk pengembangan potensi dirinya.

Tempat yang dimaksud adalah lingkungan baik fisik maupun psikis atau lingkungan sosio emosional termasuk lingkungan budaya yang secara langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan perkembangan siswa (Lihat Prayitno, 2004).

Merujuk kepada fungsi-fungsi bimbingan dan konseling yang mencerminkan tujuan secara lebih khusus, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah sebagai berikut: pertama, fungsi pemahaman. Merujuk kepada fungsi ini, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah agar siswa memahami potensi dan kondisi dirinya sendiri serta kondisi lingkungannya.Kedua, fungsi pencegahan. Merujuk kepada fungsi ini, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk mencegah

semakin parahnya masalah, hambatan dan kerugian yang dialami individu (siswa).

Atau mencegah berlarut-larutnya masalah yang dialami individu.Ketiga, fungsi pengentasan. Merujuk kepada fungsi ini, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk mengangkat individu dari kondisi yang tidak baik kepada kondisi yang lebih baik. Fungsi ini berkaitan dengan fungsi pencegahan di mana layanan ini berupaya mengatasi masalah siswa dengan menempatkannya pada kondisi yang sesuai (kondusif) dengan kebutuhannya. Apabila upaya ini berhasil, maka fungsi pencegahan akan tercapai.Keempat, fungsi pengembangan dan pemeliharaan. Merujuk kepada fungsi ini, maka tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan memeliharanya dari hal-hal yang dapat menghambat dan merugikan perkembangannya. Dan seterusnya sesuai dengan fungsi-fungsi yang telah dikemukakan pada bab terdahulu.

3. Isi Layanan Penempatan dan Penyaluran

Isi layanan penempatan dan penyaluran meliputi dua sisi, yaitu sisi potensi diri siswa itu sendiri dan sisi lingkungan siswa, pertama, sisi potensi siswa sendiri, mencakup: (a) potensi inteligensi, bakat, minat, dan kecenderungan-kecenderungan pribadi, (b) kondisi psikofisik seperti terlalu banyak bergerak (hiper aktif), cepat lelah, alergi terhadap kondisi lingkungan terntentu, (c) kemampuan berkomunikasi dan kondisi hubungan sosial, (d) kemampuan panca indra, dan (e) kondisi fisik seperti jenis kelamin, ukuran badan,dan keadaan jasmaniah lainnya. Kedua, kondisi lingkungan; mencakup: (a) kondisi fisik, kelengkapan dan tata letak serta susunannya,

(b) kondisi udara dan cahaya, (c) kondisi hubungan sosio emosional, (d) kondisi dinamis suasana kerja dan cara-cara bertingkah laku, dan (e) kondisi statis seperti aturan-aturan dan pembatasan-pembatasan.

4. Teknik Layanan Penempatan dan Penyaluran

Beberapa hal yang perlu dilakukan pembimbing atau konselor sebelum melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran adalah: (a) mengkaji potensi dan kondisi diri subjek layanan (siswa), (b) mengkaji mkondisi lingkungan dari lingkungan yang paling dekat dan mengacu kepada permasalahan subjek layanan, (c) mengkaji kesesuaian antara potensi dan kondisi diri siswa dengan kondisi diri siswa dengan kondisi lingkungannya serta mengidentifikasi permasalahan yang secara dinamis berkembang pada diri siswa, (d) mengkaji kondisi dan prospek lingkungan lain yang mungkin ditempati, (e) menempatkan subjek ke lingkungan baru.

Guna mengkaji potensi dan kondisi diri subjek seperti disebutkan di atas, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: pertama, studi dokumentasi terhadap hasil-hasil aplikasi instrumentasi dan himpunan data, kedua, observasi terhadap kondisi jasmaniah, kemampuan berkomunikasi, dan tingkah laku siswa, suasana hubungan sosioemosional siswa dengan siswa lainnya, dan kondisi fisik lingkungan. Ketiga, studi terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang diberlakukan.

Keempat,studi kondisi lingkungan yang prospektif dan kondisi bagi perkembangan siswa. Kelima, wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.

5. Kegiatan Pendukung Layanan Penempatan dan Penyaluran

Beberapa kegiatan pendukung layanan penempatan dan penyaluran adalah:

pertama, aplikasi instrumen dan himpunan data yang berguna untuk: (a) menetapkan

subjek sasaran layanan, dan (b) memperkaya bahan kajian terhadap potensi dan kondisi diri subjek beserta lingkungannya. Kedua,konferensi kasus. Ketiga, kunjungan rumah, dan keempat, alih tangan kasus.

6. Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran

Prosedur dan langkah-langkah layanan penempatan dan penyaluran aalah sebagai berikut: pertama, perencanaan yang mencakup: meliputi indentifikasi kondisi yang menunjukan adanya permasalahan pada diri siswa tertentu, (b) menetapkan siswa yang akan menjadi sasaran layanan, (c) menyiapkan prosedur, langkah-langkah dan perangkat serta fasilitas layanan, dan (d) menyiapkan perlengkapan administrasi.Kedua, pelaksanaan yang mencakup: yaitu, melakukan analisis terhdap berbagai kondisi yang terkait dengan permasalahan siswa sesuai prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan.Ketiga, evaluasi yang mencakup: yaitu, menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, dan mengolah hasil aplikasi instrumentasi.Keempat, analisis hasil evaluasi yang mencakup: yaitu, menetapkan standar evaluasi, melakukan analisis, dan menafsirkan hasil analisis.Kelima, tindak lanjut yang mencakup: yaitu, mengidentifikasi masalah yang perlu ditindaklanjuti, menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada siswa dan kepada pihak-pihak

lain yang terkait apabila diperluka, dan melaksanakan rencana tindak lanjut.Keenam, laporan yang mencakup: yaitu, menyusun laporan layanan penempatan dan penyaluran, menyampaikan laporan kepada pihak terkait (kepala sekolah atau madarsah) sebagai penanggung jawab utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah, dan mendokumentasikan laporan.