• Tidak ada hasil yang ditemukan

lembaga ini clean.

Dalam dokumen Edisi 5 Majalah PA Edisi 5 (Halaman 63-65)

)tu tiga hal yang merupakan kon- sep dasar saya dalam memimpin lem- baga ini. Saya dilantik tahun , anggaran kita , trilyun. Di tahun naik signifikan jadi , trilyun. Dan di tahun ini karena hitu ngan remunerasi dan tunjangan hakim agung menjadi , trilyun. Selama

tahun, anggaran kita naik seba- nyak trilyun. trilyun itu kenaikan untuk belanja pegawai. Artinya apa? Artinya untuk kesejahteraan. Ada PP No. / untuk tunjangan hakim, Perpres / untuk hakim adhoc, KMA / untuk remunerasi pegawai, dan PP / untuk gaji hakim agung.

)tu luar biasa sulitnya. )tu keputus an politik. )ni merupakan keputusan poli- tik. Tidak hanya konsep tapi kita kawal sampai eksekusinya berhasil. Dan itu luar biasa sulitnya. Saya bisa katakan ini semua % hasil dari sinergi kelem- bagaan atau networking.

Setiap yang kami programkan, kita buatkan strateginya, seperti juga dalam hal WTP, kita buat langkah- langkah strategis untuk mencapainya. Artinya, walaupun tunjangan atau gaji itu belum bisa memenuhi kepua- san karena kepuasan biasanya terkait hawa nafsu, )ni harus kita syukuri karena tunjangan pegawai pengadi- lan itu yang paling tinggi jika diban- dingkan dengan lembaga atau kemen- terian di Republik ini. Jujur saya katakan, take home pay untuk hakim

agung dan hakim termasuk PNS nya, bisa kita katakan, paling besar di Republik ini. Sebelumnya yang paling besar itu di Kementerian Keuangan cq Ditjen Pajak. Jika sama-sama dihitung % khususnya PNS, kita lebih besar dari Ditjen Pajak. Nah, Kemenkeu sek- arang bermazhab ke MA, hehe...

Selain melakukan mapping, pendekatan yang Bapak lakukan apa? Kok dalam waktu singkat bisa mendapat banyak prestasi?

Sebelumnya kita selalu mendapat

disclaimer dari BPK. )tu pemetaan

pertama yang menjadi prioritas. Yang pertama kali memang tentang kese- jahteraan. Kenapa? Karena bagaimana mungkin kita mengharapkan kinerja yang baik, bagaimana kami menga-

Pertama, saya ingin

mengantarkan

mensejahterakan lembaga.

Kedua, saya ingin

mengangkat kewibawaan

lembaga peradilan

ini. Ketiga, saya ingin

lembaga ini clean.

jak kerja lari cepat tanpa menghitung waktu dan jam kerja, tetapi pegawai selalu dalam keterbatasan?

Coba bayangkan, tugas kita itu mengelola keuangan dan aset negara yang begitu besar. Nilai asset kita , trilyun dilihat dari nilai NJOP. Kemudian mengelola D)PA , trilyun dan sebarannya tidak hanya di pusat tapi juga daerah. Tata kelola aset dan keuangan negara itu dulu dikelola secara konvensional.

Saya berusaha mencari simpulnya. Bagaimana dalam speed yang begitu pendek kita bisa tangani dengan baik. Yang saya katakan, pemimpin itu bagaimana ia mampu menggerakkan semua lini.

Yang pertama kali saya garap, Biro Renog, kemudian Biro Keuangan dan Biro Kelengkapan. Saya kemudian sinergikan tiga biro ini. Saya liat masa lalu, ketiga biro ini jalan masing-mas- ing, sendiri-sendiri. Bicara aset dan keuangan negara, biro ini meme- gang peranan sentral. Dalam waktu

hari sejak dilantik, ketiganya saya buatkan kontrak kerja, karena saya

punya target WTP.

Setelah ditemukan jawabannya ini karena sistem konvensional yang dipakai. Segera saya akan membuat suatu sistem tentang laporan keua- ngan dan asset. Saya mendengar, korwil Jawabarat mengembangkan sistem laporan keuangan. Kemudian lahirlah KOMDANAS itu. )tu sistem yang kita bangun untuk mempermu- dah penyusunan laporan kauangan.

Saya dapat menciptakan sistem laporan keuangan dengan KOMDANAS pada tahun pertama saya menjabat sebagai SEKMA. KOMDANAS menye- lesaikan itu semua, termasuk aset, keuangan dan remunerasi di dalam- nya. - remunerasi itu bulan sekali diterima. Awal tahun , saya adakan pemetaan jadi target prioritas. Januari , saya peta kan kenapa remun bulan sekali, sejak Januari saya tetapkan remun setiap bulan. Ceritanya panjang. )ntinya, di bulan pertama kami bisa melakukan itu dan itu bisa, sampai sekarang.

***

Berarti tidak hanya kemampuan untuk menggerakan tapi kebernian berkorban ya Pak?

Saya diamanahkan jadi Sekma. Yang namanya amanah itu tanggung jawab dunia akhirat. Dunianya di audit. Akhirat, apa yg bisa kita laku- kan bermanfaat untuk ummat.

Yang kedua, saya sudah berkomit- men. Saya bekerja jadi Sekma fokus untuk pengabdian. Tidak terbersit sedikit pun di hati saya untuk mencari sesuatu di sini. Bahkan sebaliknya, kami akan merubah sesuatu, yang tidak bisa menjadi bisa. Yang tadinya banyak catatan bisa hilang catatan itu. Problem lembaga ini sudah sa ngat luar biasa. Posisi selalu disclaimer

itu karena ada )P )nventarisasi Penilaian . Tadinya trilyunan, saya masuk )P nya jadi , milyar terse- bar di seluruh satker. Saya targetkan dalam setahun lho! Tatakelola keua- ngan dan asset negara di wajib WTP.

Bulan tiga tahun ada rapim diikuti seluruh pimpinan plus eselon . Saya katakan salah satu prioritas

kami mengantarkan MA WTP. Jika itu tidak tercapai, berarti saya tidak mampu dan saya akan mengundurkan diri. Saya tidak pernah berat de ngan posisi kursi jabatan saya. Silahkan saja, siapa saja terbuka untuk menilai saya jika saya tidak mampu.

Semua dilakukan secara simultan. Skala prio ritas dan kesejahteraan saya bangun seiring. Saya tidak mungkin menyentuh semua SDM. Tapi simpul- simpul kunci itu yang saya gerakkan semua. Simpul yang lain akan mengi- kuti. Di samping memang saya intens turun ke daerah terhadap satker yang banyak masalah. Setiap saya turun ke daerah, semua empat lingkungan pera dilan harus bareng bergabung. Dulu kan masing-masing. Bagaimana tidak cepat, sekali saya datang ling- kungan di propinsi ikut semua.

Bulan empat tahun , KOM- DANAS lahir. Saya petakan persoalan daerah. Termasuk di tataran satker eselon . )tu langkah-langkah dalam waktu cepat untuk efektif dan efisien. sudah kami lakukan sebelum BPK bicara efektif dan efisien.

Langkah selanjutnya apa Pak?

Setelah itu point penting yang kami lakukan untuk mempercepat pencapaian itu yaitu menggunakan sistem kompetisi. Karena kompetisi ini berlangsung secara alamiah. Per bulan, semua eselon rapat evaluasi. Setiap tahun saya buat ranking tata kelola aset dan keuangannya. Satker yang menempati posisi yang paling bawah, secara alamiah dia akan malu karena diumumkan di depan umum, di depan satker lain. Saya kemukakan temuan BPK. Dimana temuan itu, saya lakukan audit.

Tau gak, temuan BPK yang ter- kompilasi - itu jumlahnya kurang lebih yang berupa reko- mendasi dan temuan. Sekarang hanya tinggal temuan dan rekomendasi.

Gak mungkin kalau nol temuan. Kan gak mungkin kita tanpa temuan!

Dari sisi kesejahteraan katakanlah sudah tercapai ya Pak. Bagaimana dengan kewibawaan lembaga sep- erti yang Bapak canangkan?

Yang saya bicarakan tadi itu dari sisi kinerja dan kesejahteraan aparat di lembaga kita. )tu yang saya bangun. Semua itu akan mendorong ke poin kedua: Kewibawaan lembaga. Kese- jahteraan itu akan mempengaruhi performance.

Di pusat contohnya, sebelum tahun , dari lantai sampai de ngan di kantor MA ini bukan kantor, tapi gudang. )tu saya sele- saikan hanya dalam hari. Apa yg sulit? Saya tanya ke Biro Umum. Saya dijawab: Pak ini harus hati-hati lho pak. )ni kan masih tercatat di simak BMN, masih belum ada penghapusan dan lain sebagainya.

Saya bilang: Baik, gedung MA kan tidak hanya di pusat. Ada di Ahmad Yani dan Pulomas. Ada tamu luar ne geri malu kita kalau barang-barang berserakan. )ni berkaitan de ngan kewibawaan kita. Kira-kira layak gak?

)tu kemudian hanya hari selesai. Termasuk toilet dan lain sebagainya itu kita lakukan reform semua.

Kemudian kita lihat. Kewibawaan itu performance. Bagaimana perfor- mance pimpinan kita kalah dengan performance departemen.

Departemen menempatkan pimpi- nannya berwibawa. Dibuatlah proto- koler pimpinan. )ni dianggap hal-hal biasa saja. )ni hal kecil tapi menurut saya ini terkait dengan wibawa. KMA dan WKMA berangkat ke kantor tidak ada pengawalan. Di bulan pertama, kami berfikir, ini kecil tapi berdam- pak besar. Saya susun buat SOP, bulan empat langsung bisa eksekusi. Pimpinan lembaga kita, ketua dan wakil kalau ngantor sekarang ber-

wibawa karena dibackup dengan protap keprotokalan, voorijder dan penga walan keamanan yang cukup. )ni kecil tapi tidak terpikirkan.

Jadi, kewibawaan itu terkait per- formance, baik fisik maupun SDM. Bagaimana SDM bisa gagah di forum- forum komunikasi daerah. Saya sedih betul melihat performance aparat pengadilan, baik dari sisi kenda- raan dinasnya maupun kantornya.

MA sudah rencanakan ini semua, tapi p aling sulit eksekusinya. Con- toh, tower MA ini sudah dirancang

tahun lalu kenapa sampai tidak bisa dibangun? Ternyata men- tok di masalah perizinan. )zin itu kami usahakan turun dalam waktu bulan. Dan sekarang sedang dibangun to wernya kan? Coba bayangkan kalau gedung MA ini sudah jadi, tambah berwibawa lembaga kita ini.

Selanjutnya, bagaimana mewujud- kan lembaga yang clean seperti yang bapak cita-citakan?

Caranya saya harus cepat menge- tahui penyimpangan-penyimpangan di daerah. Caranya saya bikin shock therapy. Saya tanpa ada koordinasi,

begitu ada bangunan yang potensi rawan penyimpangan, saya tugaskan

Setelah itu point penting

Dalam dokumen Edisi 5 Majalah PA Edisi 5 (Halaman 63-65)