• Tidak ada hasil yang ditemukan

pimpinan Mahkamah Agung Jadi sasaran studi banding.

Dalam dokumen Edisi 5 Majalah PA Edisi 5 (Halaman 82-86)

sesan bersama antara pimpinan, peja- bat dan seluruh pegawai PA Stabat, ujar pria berkacamata itu.

Sebelumnya, pada Agustus , PA yang berada di wilayah PTA Medan ini telah meraih Sertifikat )SO : di bidang pelayanan. Serti- fikat itu diberikan oleh lembaga dari Australia, SA) Global, dengan asistensi dari CV Prima )ndonesia Consulting.

)SO adalah sebutan yang lebih populer dari lOS atau )nternational Organization of Standardization. Organisasi inilah yang menetapkan Standar Sistem Manajemen Mutu. )OS diubah jadi )SO agar selaras dengan istilah dari bahasa Yunani )SOS yang berarti sama.

Dengan menerima Sertifikat )SO : , berarti PA Stabat dini- lai telah memenuhi Standar Sistem Manajemen Mutu yang berlaku secara internasional. PA Stabat berhasil menyamakan apa yang tertulis di ber- bagai SOP Standard Operating Pro- cedure dengan apa yang diterapkan sehari-hari.

Prosesnya Panjang

Kepada Tim Redaktur majalah ini, Syaifuddin bercerita bahwa prakarsa untuk menerapkan Standar Sistem Manajemen Mutu yang ditetapkan )SO berasal dari dirinya. Awalnya, saya mendapat informasi dari istri saya yang seorang guru. MAN ) Medan, tempatnya mengajar, mendapat )SO. Kalau MAN saja bisa, masa PA tidak bisa, ujarnya.

Dari situlah kemudian Syaifuddin berburu informasi mengenai serti- fikasi )SO. Kebetulan, di Medan ada lembaga yang menjadi konsultan )SO, yaitu CV Prima )ndonesia Consult- ing. Setelah menjalin komunikasi, didapatlah informasi yang mema- dai mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh.

Ternyata tidak gampang. Pertama,

Syaifuddin harus sanggup meya- kinkan anak buahnya bahwa apa yang digagasnya ini bermanfaat buat orga- nisasi, di samping akan menuai gengsi tersendiri. )ni sangat penting, karena penerapan Standar Sistem Manaje- men Mutu meniscayakan keterlibatan seluruh unsur dalam organisasi, mulai pimpinan hingga pelaksana. Kedua, belum pernah ada pengadilan di bawah Mahkamah Agung—yang jumlahnya an—yang mendapat Sertifikat )SO. Dan ketiga, tidak ada anggaran dari D)PA untuk melakukan inovasi itu.

Dihadapkan pada tiga tantangan yang berat itu, Syaifuddin tidak lem- par handuk. )so ora iso kudu iso, ucapnya, menirukan filosofi hidup Dirjen Badilag Dr. (. Purwosusilo, S.(., M.(. Maksudnya, bisa tidak bisa harus bisa.

Agar bisa meyakinkan anah buahnya, Syaifuddin membikin per- temuan rutin. Sepekan bisa tiga kali. Pertemuan-pertemuan itu diseleng- garakan pagi hari sebelum memulai pelayanan. Di situ ia memberi gam- baran manfaat )SO buat lembaga dan individu-individu yang ada di dalam- nya, serta buat masyarakat luas. Sempat ada beberapa pegawai yang resisten, upaya cuci otak itu sukses dilakukannya.

Karena belum ada pengadilan dan

unit kerja di bawah MA yang meraih )SO, di samping meminta nasehat konsultan, Syaifuddin juga menjalin kontak dengan beberapa pejabat MA. Salah satu yang gigih membantu dan mengawalnya ialah Dirjen Badilag, Dr. (. Purwosusilo, S.(., M.(.

Soal anggaran yang tak tersedia di D)PA, Syaifuddin memutuskan untuk merogoh kocek sendiri, bersama beberapa pejabat PA Stabat lainnya. Untuk menerapkan Standar Sistem Manajemen Mutu pada tahap awal, dibutuhkan setidaknya biaya Rp juta.

Setelah ketiga tantangan itu berha- sil diatasi, PA Stabat segera meneken kerja sama dengan CV Prima )ndone- sia Consulting yang jadi penghubung SA) )nternational yang bermarkas di Australia. Beres di atas kertas, PA Sta- bat beranjak memberesi apa yang ada di lapangan.

Pada Maret , PA Stabat secara resmi memulai penerapan Standar Sistem Manajemen Mutu. Ada sebelas tahap yang mesti dijalankan PA Stabat untuk itu, yaitu: [ ] Komit- men Manajemen; [ ] Pembentukan Tim )SO; [ ] Kajian Awal Sistem; [ ]. Pelatihan Kesadaran; [ ] Pengemba- ngan Sistem; [ ] Penerapan Sistem; [ ] Pelatihan Audit Mutu )nternal; [ ] Audit )nternal, temuan-temuan dan tindakan perbaikan; [ ] Tinjauan

Manajemen; [ ] Audit Sertifikasi; [ ] Penerimaan Sertifikat )SO.

Beragam Keunggulan

Prasyarat penerapan Standar Sistem Manajemen Mutu ialah adanya pedoman kerja yang baku seperti SOP dan sejenisnya. Setelah itu, seluruh sumber daya dikerahkan agar apa yang tertuang dalam pedoman kerja itu dapat terlaksana dengan baik. Untuk itu, seluruh aparatur PA Stabat harus mempelajari dan melaksanakan SOP. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada, khususnya S)ADPA Plus sebagai penunjang kerja utama, harus digunakan secara optimal agar apa yang tertuang dalam SOP dapat ter- penuhi. Karena goal dari semua itu

adalah kualitas pelayanan, maka PA Stabat menjaring pendapat pengguna PA Stabat mengenai kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan PA Stabat.

Kata kunci dari semua itu adalah terukur. Baik proses kerja maupun hasilnya harus dapat diukur. Karena

itu diperlukan alat ukur berbasis teknologi informasi agar hasilnya valid dan mudah didokumentasikan.

Sebagai contoh, dalam penyele- saian perkara, PA Stabat mengambil waktu yang paling cepat. Perkara putus hari ini, minutasi hari ini juga, kata Syaifuddin.

Pergerakan berkas perkara dapat dideteksi melalui aplikasi yang dibuat PA Stabat—aplikasi modifikasi dari S)ADPA Plus. Seumpama ada panitera pengganti yang belum tuntas melaku- kan minutasi, maka ada informasi atau notifikasi di aplikasi itu. Pimpi- nan PA, majelis hakim dan pegawai yang lain bisa melihat notifikasi itu. Dengan begitu, kinerja individu bisa dikontrol.

Karena terdokumentasikan de ngan baik, aplikasi itu juga bisa menun- juk kan usia perkara: perkara yang telah diputus dan sudah diminu tasi; perkara yang telah diputus tapi belum diminutasi; dan perkara yang belum diputus dan belum diminutasi.

Keadaan perkara tiap majelis juga

bisa diketahui. Perkara mana saja yang belum putus, kata Syaifuddin.

Aplikasi yang sama bisa digunakan untuk melihat kinerja pegawai-pega- wai lainnya, termasuk kinerja jurusita pengganti menyampaikan relaas atau panggilan sidang. Bahkan aplikasi ini bisa secara otomatis menghitung panjar biaya perkara, tanpa harus menggunakan kalkulator lagi, setelah seorang pendaftar menyebutkan ala- mat tempat tinggalnya.

Selain mengoptimalkan modifikasi S)ADPA Plus, agar mampu memenuhi Standar Sistem Manajemen Mutu, PA Stabat mendayagunakan layanan Meja )nformasi sebagai garda depan pelayanan, sebelum mereka mendaf- tarkan perkara, menunggu antrian sidang atau mengambil putusan/akta cerai.

Di samping itu, agar pelayanan kian memuaskan, PA Stabat dileng- kapi dengan fasilitas ibu menyusui, tempat bermain anak, P K, berbagai papan informasi manual serta elek- tronik, serta terdapat pembedaan

Jajaran Pengadilan Agama Stabat berpose bersama Sekretaris Mahkamah Agung R), Dirjen Badilag dan Pejabat MA lainnya usai penganugerahan sertifikat )SO.

yang jelas antara ruang pelayanan publik dan ruang aparatur pengadi- lan.

Tidak Mau Mandeg

Sekretaris MA Nuhadi, S.(., M.(., yang berkunjung langsung ke PA Sta- bat, mengaku sangat terkesan. PA Stabat ini luar biasa. )nilah satker per- tama di antara lebih dari satker di bawah MA yang meraih )SO. Satker- satker yang lain harus meniru, ujar Sekretaris MA, yang datang bersama para pejabat eselon ) dan )), serta pimpinan pengadilan dari empat ling- kungan peradilan di wilayah Suma- tera Utara.

Karena telah mengharumkan MA, menurut Nurhadi, PA Stabat layak diberi reward. Selain mendapat peng- hargaan dari Badilag, PA Stabat juga akan memperoleh mobil dinas baru sebagai lambang prestasi.

Dirjen Badilag juga memberi apre- siasi tinggi kepada PA Stabat. Menu- rutnya, prestasi PA Stabat—yang merupakan satu di antara satker di lingkungan peradilan agama—telah menginspirasi pengadilan-penga dilan lain, bukan saja di lingkungan pera-

dilan agama, tapi juga di lingkungan peradilan umum, militer dan tata usaha negara.

Semoga satker-satker lainnya di lingkungan peradilan agama dapat mengikuti jejak PA Stabat, kata Pur- wosusilo, yang kini menjadi hakim agung sekaligus Plt Dirjen Badilag.

Apresiasi juga datang dari ber- bagai kalangan. Terbukti, setelah resmi meraih Sertifikat )SO, banyak aparatur pengadilan mengadakan studi banding ke Stabat, mulai dari

PA Pa ndan, MS )di, PTA Palembang, hingga PTTUN Medan.

Mendapat apresiasi bertubi-tubi, Syaifuddin tak mau berhenti. Jika diberi kesempatan, ia akan terus membuat inovasi. Salah satu yang akan diwujudkannya dalam waktu dekat ialah aplikasi pendaftaran perkara secara online.

Sadar bahwa dirinya tak mung- kin selamanya jadi Ketua PA Stabat, kepada pejabat teras MA, Syaifuddin menitip pesan. Nanti yang meng- gantikan saya harus orang yang betul- betul mengerti tentang )SO. Kalau tidak, ini akan mandeg. Saya titipkan ke Top Manager berikutnya, Pak Tarsi Wakil Ketua PA Stabat—red , tan- dasnya.

)tu bisa dimengerti. Sertifikat )SO bukanlah pohon pisang yang sekali berbuah langsung mati. Penerapan Standar Sistem Manajemen Mutu harus berkesinambungan. Audit akan dilakukan tiap tahun.

Sambil menunggu audit berikut- nya tahun depan, untuk sementara bolehlah PA Stabat mengatur nafas sambil menggelar syukuran, dengan memotong nasi tumpeng dan ber- nyanyi kasidahan.

[Hermansyah]

PA INSPIRATIF

P

engadilan Agama Kangean adalah salah satu dari dua Pengadilan Agama yang berada di Kabupaten Sumenep Yurisdiksi PTA Surabaya . Resmi berdiri berdasarkan Surat Kepu- tusan Menteri Agama R) Nomor tahun

tanggal September dengan Klasifikasi Pengadilan Agama Kelas )). PA Kangean yang terletak di kecamatan Arjasa Pulau Kangean, sekitar mil laut dari ujung timur pulau Madura, atau di atas pulau Bali, mewilayahi Kecamatan, yaitu Arjasa, Kangayan dan Sapeken.

Kepulauan Kangean sendiri merupakan ex. Kawedanan, memiliki luas daratan sekitar km , dan terdiri lebih dari pulau-pulau kecil di sekitarnya. Penduduk pulau Kangean mayo ritas muslim, bahkan bisa dikatakan persen muslim dan masyarakatnya sa ngat agamis. Sebagian besar bekerja sebagai TK) di Malaysia, selebihnya petani dan nelayan, hal ini juga yang mempengaruhi besarnya tingkat perceraian di PA Kangean akibat ditinggal bekerja ke luar negeri.

Awal Agustus adalah kali pertama saya bersama tiga orang (akim muda menginjakkan kaki di pulau Kangean. Setelah menempuh perjalanan laut dengan kapal Sumekar sekitar jam dari pelabuhan Kalianget Sumenep, akhirnya sampai juga di pelabuhan Batu Guluk Kangean dengan disambut

PA Kangean:

Manzilah Bainal Manzilatain

Dalam dokumen Edisi 5 Majalah PA Edisi 5 (Halaman 82-86)