• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sebagai Aktor Politik Pembangunan

BAB III : KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MEDAN TERKAIT IZIN AMDAL DALAM PEMBANGUNAN PODOMORO

POLITIK PEMBANGUNAN PODOMORO CITY DELI KOTA MEDAN

3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sebagai Aktor Politik Pembangunan

pengembangan pasar dan informasi kebijakan merupakan informasi penting dan memengaruhi bagaimana swasta dapat memainkan perannya dalam pembangunan.

Informasi dapat dikumpulkan atau diperoleh oleh swasta melalui pertemuan-pertemuan yang bersifat formal maupun informal.

 Pembalasan

Pembalasan dalam konteks ini adalah apa yang didapat dari pemberian informasi baik oleh swasta ataupun oleh nonswasta. Pembalasan juga bisa merupakan subsidi atau bantuan yang diberikan atau kemudahan-kemudahan yang didapat.

 Kredibilitas

Kredibilitas menyangkut komitmen yang dijalankan oleh pemerintah terhadap swasta dalam hal bisnis dan pembangunan. Kredibilitas juga menyangkut keselarasan antara apa yang dituliskan oleh pemerintah melalui kebijakan dan aksi yang dibuat oleh pemerintah. Ia menyangkut harapan dan kenyataan.

 Kepercayaan

Hal penting dalam konstruksi hubungan swasta dan pemerintah dalam pembangunan adalah persoalan kepercayaan. Dalam kaitan ini persoalan kepercayaan sangat bergantung kepada pertemanan, kontak dan perasaan dan sensitivitas individu. Kepercayaan antara birokrat dan swasta tergantung berapa lama interaksi yang dijalankan,dari mulai awal sampai sekarang berdsarkan pada keuntungan yang mereka dapatkan masing-masing.

3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sebagai Aktor Politik Pembangunan

LSM memiliki banyak program, fungsi, dan peran yang membantu masyarakat untuk menjadi berdaya, dan akhirnya mencapai pembangunan berkelanjutan. Beberapa peran, fungsi dan program LSM seperti keuangan mikro, peningkatan kapasitas, dan kemandirian. Program keuangan mikro meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan pekerjaan penciptaan dan peningkatan pendapatan.

Dalam jangka panjang, pemberdayaan ekonomi ini akan memberikan kontribusi untuk masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui peningkatan kapasitas, LSM mengembangkan kapasitas masyarakat seperti kemampuan, keterampilan dan pengetahuan memobilisasi sumber daya, perencanaan dan evaluasi inisisasi masyarakat dan memecahkan masalah untuk mendapatkan penguasaan atas hidup mereka. Hal ini jga memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek dan membantu mereka untuk meningkatkan kualitas mereka hidup.

Dengan cara ini, LSM berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Selanjutnya, LSM memobilisasi masyarakat menjadi mandiri.

Ini membantu masyarakat untuk menemukan potensi mereka dan bergantung pada mereka sendiri.

Hal ini dinyatakan oleh Dana Tarigan:64

“WALHI sebagai lembaga advokasi dan kampanye memberikan sosialisasi melalui organisasi lokal, kelompok pecinta alam dan juga pemerintah. WALHI bekerja sama dengan BLH dengan memberikan sosialisasi tentang dampak yang ditimbulkan akibat pembangunan yang berjalan tidak mengidahkan kaedah lingkungan hidup. Saat ini WALHI sedang menyusun draft untuk pendidikan lingkungan hidup dan menargetkan kepada tingkat SD dan SMP untuk diberikan pemahaman mengenai lingkungan hidup dan dampak yang akan timbul. Kami berencana dengan BLH dan dinas Pendidikan untuk melaksanakan PLH tersebut.”

Perbedaan antara pemerintah dan LSM dilihat dari skala dan pendekatan.

Program pembangunan pemerintah cenderung bersifat nasional sedangkan LSM lebih bersifat lokal. Demikian juga jika ditinjaudari segi pendekatan, program-program pembangunan pemerintah cenderung dibuat dari atas sedangkan LSM lebih pada pendekatan lokal dan bersifat partisipatif.

64 Wawancara dengan direktur Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara Dana Tarigan pada tanggal 10 Mei 2017 pukul 10.00 wib di kantor Wahana Lingkungan Hidup.

Ada tujuh jenis keunggulan komparatif organisasional yang tumpang tindih dan saling memperkuat untuk LSM internasional atau nasional atau organisasi lokal seperti federasi organisasi yang berbasis masyarakat:

 Inovasi

LSM dapat memainkan peran penting dalam perancangan dan implementasi berbagai program yang berfokus pada pemberantasan kemiskinan dan tujuan pembangunan yang lain. Dalam banyak kasus, pemerintah mempunyai keunggulan untuk menciptakan program yang mapan. Namun pemerintah kurang berhasil dalam menciptakan inovasi program yang signifikan, dibandingkan dengan (atau setidaknya tanpa dukungan dari sektor LSM.

 Flesibilitas Program

Sebuah LSM dapat menangani masalah pembangunan yang dipandang penting oleh masyarakat tempatnya bekerja. Pada prinsipnya, sebuah LSM tidak dihambat oleh batas kebijakan publik atau agenda lain seperti prioritas bantuan luar negeri dari negara donor atau oleh program pemerintah lokal atau nasional.

Lagi pula, begitu solusi potensial terhadap masalah pembangunan telah diidentefikasi, LSM mempunyai fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan struktur programnya daripada jika program tersebut dijalankan oleh pemerintah. Fleksibilitas dapat diartikan sebagai inovasi lokal atau adaptasi kecil dari inovasi program untuk memenuhi kebutuhan khusus . LSM dapat membuat mekanisme partisipasi ini secara lebih baik, tidak terhambat oleh batasan pada hak-hak individual atau hak prerogative untuk elite yang ada dalam ranah publik.

 Pengetahuan Teknis Khusus

LSM nasional dan internasional dapat menjadi gudang keahlian teknis dan pengetahuan khusus daripada pemerintah (atau perusahaan) lokal. Khususnya, LSM internasional dapat menarik pengalaman banyak negara yang mungkin dapat menawarkan berbagai kemungkinan model-model manapun solusi untuk masalah yang dihadapi oleh negara manapun.

 Barang Publik Lokal yang Dibutuhkan Masyarakat

Barang dan jasa yang bersaingan tetapi dapat dikecualikan, termasuk yang ditargetkan pada penduduk yang terisolasi secara sosial, mungkin paling baik jika

dirancang dan disediakan oleh LSM yang mengetahui dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok ini

 Perancangan dan Implementasi Manajemen Sumber Daya Barang Milik Bersama

LSM, termasuk OBM lokal, dapat memainkan peran penting dalam manajemen barang milik bersama dan penyediaan barang publik lokal yang dibutuhkan.

 Kepercayaan dan Kredibilitas Dalam Praktiknya

LSM mempunyai keunggulan lain dibandingkan pemerintah dalam memperoleh kepercayaan dan memberikan pelayanan yang efektif kepada kelompok-kelompok yang mempunyai kebutuhan khusus.

 Representasi dan Advokasi

LSM dapat mempunyai keunggulan dalam memahami kebutuhan kaum miskin, yang sering dikecualikan dari proses politikdan bahkan dari pertimbangan masyarakat lokal.

Kebijakan dan proses yang memengaruhi pembangunan menjadi salah satu alasan penting keterlibatan LSM dan pembangunan. LSM memandang bahwa pendekatan pembangunan ini adalah strategi dan kebijakan pertumbuhan ekonomi yang memberi perhatian khusus kepada tingkat tabungan dan investasi serta intensitas model dengan teknologi modern.

Sebagai sebuah lembaga mandiri, LSM melihat negara sebagai pelaksana pembangunan bukan saja harus diawasi tetapi juga LSM perlu merasa terlibat langsung dalam pembangunan sehingga proses pembangunan yang dilaksanakan oleh negara tidak terjebak pada terpinggirnya hak-hak rakyat dalam pembangunan dan juga pada efek perusakan lingkungan.

Keterlibatan LSM yang meningkat dalam pembangunan yang dianggap tidak memadai, khususnya dalam pengertian metodologis dan teknis. Hal ini mencakup diantaranya, kegagalan kebijakan pemerintah yang dirasakan untuk memperkembangkan pembangunan secara efektif atau menaikkan standar hidup kaum miskin dan jumlah sumbangan keuangan yang belum pernah terjadi yang disalurkan melalui LSM.