• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan

BAB III : KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MEDAN TERKAIT IZIN AMDAL DALAM PEMBANGUNAN PODOMORO

2.2. Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan

Rencana struktur ruang wilayah kota merupakan kerangka sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan kota yang berhierarki dan satu sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kota. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kota dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kota yang dikembangkan

40 https://medankota.bps.go.id/publication/2015/11/04/29d0f7f87fb4e64c810cb737/statistik-daerah-kecamatan-medan-perjuangan-2015 diakses pada tanggal 23 September 2017 pukul 15.49 wib.

untuk mengintegrasikan wilayah kota selain untuk melayani kegiatan skala kota, meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem sumber daya air dan sistem jaringan lainnya. Rencana struktur ruang wilayah kota berfungsi:41

a. Sebagai arahan pembentukan sistem pusat-pusat pelayanan wilayah kota yang memberikan layanan bagi wilayah kota;

b. Sebagai arahan perletakan jaringan prasarana kota sesuai dengan fungsi jaringannya yang menunjang keterkaitan antara pusat-pusat pelayanan kota; dan

c. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk 20 (dua puluh) tahun.

Rencana Struktur Wilayah Kota Medan digambarkan dalam bentuk:42

1. Arahan Pengembangan dan Distribusi Penduduk yang merupakan perkiraan jumlah penduduk hingga akhir tahun perencanaan yang selanjutnya diuraikan dalam rencana pendistribusian untuk setiap kawasan/kecamatan sesuai dengan daya dukungnya.

2. Rencana Sistem Pusat-Pusat Pelayanan yang merupakan pengembangan sistem penyebaran pusat-pusat pelayanan kota yang disusun secara hirarkis dan terstruktur sesuai dengan arahan dan rencana fungsi masing-masing pusat. Pusat pelayanan kota adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial b) Ketersediaan lahan untuk pengembangan pada setiap kecamatan. Diperkirakan pertumbuhan penduduk masing-masing kecamatan akan bervariasi, pada kecamatan di kawasan pusat kota, diperkirakan penduduknya tidak akan bertambah, karena kepadatan kawasan ini sudah cukup tinggi dan tidak tersedia lahan untuk pengembangan dan bahkan kecenderungan kawasan perumahan beralih fungsi untuk penggunaan perdagangan dan jasa.

41 Dikutip dari skripsi Politik Tata Ruang Kota Medan (Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Dalam Menanggulangi Banjir di Kota Medan 2015) Helda Rantih hal 37-38.

42 Ibid Hal 39.

3. Keberadaan pusat–pusat pertumbuhan yang ada seperti pusat sekunder yang akan dikembangkan merupakan salah satu faktor penarik perkembangan perumahan ke kawasan tersebut. Kawasan kecamatan Medan Marelan dan Medan Amplas merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat perkembangan penduduknya. Di kawasan ini banyak tumbuh kompleks perumahan baru.

4. Rencana pengembangan pusat-pusat pegembangan baru untuk kegiatan perekonomian dan perdagangan akan menarik perkembangan kawasan perumahan kekawasan tersebut, seperti pusat primer utara.

5. Kebijaksanaan pemerintah yang telah ada, dalam menetapkan arah pengembangan kota.

Berdasarkan pertimbangan diatas dan kondisi masing-masing kecamatan, maka arahan pengembangan dan strategi distribusi penduduk Kota Medan adalah sebagai berikut: 43

a) Pengembangan penduduk diarahkan sesuai rencana struktur ruang dan pola ruang.

b) Pengendalian pertambahan penduduk di kawasan pusat kota, berupa pembatasan pembangunan perumahan baru pada kawasan tertentu atau meningkatkan pajak untuk lahan dan bangunan.

c) Mengarahkan perkembangan penduduk ke luar kawasan pusat kota, yaitu pada kawasan-kawasan yang relatif masih sangat rendah tingkat kepadatan dan penggunaan lahannya masih banyak berupa lahan kosong, diawali dengan menyiapkan prasarana/sarana dasar (jalan, jaringan utilitas serta fasilitas sosial dan fasilitas umum).

Secara umum arahan distribusi penduduk pada masing-masing kecamatan di Kota Medan, dapat diuraikan sebagai berikut : 44

43Ibid hal 40-41.

1. Kecamatan Medan Tuntungan

Merupakan kecamatan yang berada di luar Pusat Kota. Kepadatan penduduk di kecamatan ini masih tergolong rendah dan lahan pengembangan masih tersedia cukup luas. Namun mengingat kecamatan ini berada pada kawasan Selatan yang fungsinya sebagai kawasan konservasi maka pertumbuhan penduduknya juga diharapkan tidak terlalu besar. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 81.256 jiwa dengan kepadatan sekitar 39 Jiwa/Ha.

2. Kecamatan Medan Johor

Merupakan kecamatan yang relatif dekat dengan pusat kota dan sudah cukup berkembang dimana terdapat banyak kompleks perumahan. Perkiraan pertumbuhan penduduk di kecamatan ini relatif akan cukup besar. Di kawasan ini masih cukup tersedia lahan pengembangan, namun perlu dibatasi perkembangannya mengingat kecamatan ini berada pada kawasan Selatanyang fungsinya sebagai kawasan konservasi. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 169.592 jiwa dengan kepadatan sekitar 116 Jiwa/Ha.

3. Kecamatan Medan Amplas

Merupakan kecamatan yang mempunyai pertumbuhan penduduk terbesar kedua setelah Medan Marelan dengan potensi lahan pengembangan yang masih luas. Perkembangan pada kawasan ini sangat pesat, dimana banyak terdapat industri yang berkembang. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 266.374 jiwa dengan kepadatan sekitar 238 Jiwa/Ha.

4. Kecamatan Medan Denai

Merupakan kecamatan yang relatif dekat dengan pusat kota dan sudah cukup berkembang dimana terdapat banyak kompleks perumahan. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 189.233 jiwa dengan kepadatan sekitar 209 Jiwa/Ha.

5. Kecamatan Medan Area

Merupakan kecamatan yang relatif dekat dengan pusat kota dan sudah cukup berkembang dimana terdapat banyak kompleks perumahan. Perkiraan jumlah

44Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan Tahun 2010-2030.

penduduk pada tahun 2030 berjumlah 99.141 jiwa dengan kepadatan sekitar 180 Jiwa/Ha.

6. Kecamatan Medan Kota

Merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 77.032 jiwa dengan kepadatan sekitar 146 Jiwa/Ha

7. Kecamatan Medan Maimun

Merupakan kawasan di pusat kota, sebagian kawasan ini merupakan kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 99.087 jiwa dengan kepadatan sekitar 333 Jiwa/Ha.

8. Kecamatan Medan Polonia

Merupakan kawasan di pusat kota, kawasan ini merupakan kawasan bandara polonia dan permukiman. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas.

Namun dengan adanya rencana pemindahan bandara polonia ke Kuala Namo, maka kawasan polonia akan dikembangkan menjadi kawasan CBD. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 81.298 jiwa dengan kepadatan sekitar 90 Jiwa/Ha.

9. Kecamatan Medan Baru

Merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 43.553 jiwa dengan kepadatan sekitar 75 Jiwa/Ha

10. Kecamatan Medan Selayang

Merupakan kecamatan yang berada di luar Pusat Kota. Lahan pengembangan masih tersedia cukup luas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 110.868 jiwa dengan kepadatan sekitar 87 Jiwa/Ha.

11. Kecamatan Medan Sunggal

Merupakan kecamatan yang berada di luar Pusat Kota dan memiliki luas kecamatan yang paling kecil, sehingga lahan pengembangan sangat terbatas.

Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 127.717 jiwa dengan kepadatan sekitar 83 Jiwa/Ha.

12. Kecamatan Medan Helvetia

Merupakan kecamatan yang mempunyai pertumbuhan penduduk cukup besar. Potensi lahan pengembangan sangat terbatas. Perkembangan pada kawasan ini sangat pesat, dimana banyak terdapat kawasan perumahan. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 208.592 jiwa dengan kepadatan sekitar 159 Jiwa/Ha.

13. Kecamatan Medan Petisah

Merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa. Ketersediaan lahan pengembangan masih luas.

Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 58.131 jiwa dengan kepadatan sekitar 85 Jiwa/Ha.

14. Kecamatan Medan Barat

Merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 55.497 jiwa dengan kepadatan sekitar 104 Jiwa/Ha.

15. Kecamatan Medan Timur

Merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 108.581 jiwa dengan kepadatan sekitar 140 Jiwa/Ha.

16. Kecamatan Medan Perjuangan

Merupakan kecamatan yang relatif dekat dengan pusat kota dan sudah cukup berkembang dimana terdapat banyak kompleks perumahan. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 128.498 jiwa dengankepadatan sekitar 314 Jiwa/Ha.

17. Kecamatan Medan Tembung

Merupakan kecamatan yang relatif dekat dengan pusat kota dan sudah cukup berkembang dimana terdapat banyak kompleks perumahan. Lahan pengembangan

sangat terbatas karena luas wilayah sangat kecil. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 159.097 jiwa dengan kepadatan sekitar 199 Jiwa/Ha.

18. Kecamatan Medan Deli

Merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk paling besar, dengan potensi lahan pengembangan yang masih luas. Perkembangan pada kawasan ini sangat pesat, dimana banyak pembangunan kompleks perumahan baru. Pesatnya perkembangan ke kawasan ini disebabkan adanya kawasan industri dalam skala yang cukup besar. Berdasarkan hal tersebut laju pertumbuhan penduduk diperkirakan 2% per tahun. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 228.361 jiwa dengan kepadatan sekitar 110 Jiwa/Ha.

19. Kecamatan Medan Labuhan

Merupakan kecamatan yang mempunyai luas terbesar dengan potensi lahan pengembangan yang masih luas. Perkembangan pada kawasan ini sangat pesat, dimana banyak pembangunan kompleks perumahan baru. Pesatnya perkembangan ke kawasan ini disebabkan adanya kawasan industri dalam skala yang cukup besar. Berdasarkan hal tersebut laju pertumbuhan penduduk diperkirakan 2% per tahun. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 186.433 jiwa dengan kepadatan sekitar 51 Jiwa/Ha.

20. Kecamatan Medan Marelan

Merupakan kecamatan yang mempunyai pertumbuhan penduduk terbesar dengan potensi lahan pengembangan yang masih luas. Perkembangan pada kawasan ini sangat pesat, dimana banyak pembangunan kompleks perumahan baru. Berdasarkan hal tersebut laju pertumbuhan penduduk diperkirakan 2% per tahun. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 407.907 jiwa dengan kepadatan sekitar 171 Jiwa/Ha.

21. Kecamatan Medan Belawan

Merupakan kecamatan dengan ketersediaan lahan sangat terbatas. Kegiatan perdagangan dan jasa yang berkembang di kawasan ini adalah pelabuhan, industri, pergudangan dan perikanan. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 106.680 jiwa dengan kepadatan sekitar 41 Jiwa/Ha.