• Tidak ada hasil yang ditemukan

lingkungan bersih dan sehat

Dalam dokumen B U P A T I B A N J A R (Halaman 68-72)

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan bersih dan sehat dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran yaitu Persentase rumah sehat dengan pencapaian kinerja 94,4 dan Persentase tempat tempat umum sehat dengan pencapaian kinerja 88,9, ini memperlihatkan rata-rata capaian kinerja adalah sebesar 89,3 dengan predikat sangat berhasil.

Hasil pengukuran capaian kinerja Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan bersih dan sehat :

No Indikator Satuan Target Realisasi Capaian %

1. Persentase rumah sehat Persen 62,5 59 94,4 2. Persentase tempat tempat

umum sehat Persen 65 54,7 84,2

Bidang kesehatan berkontribusi dalam mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan bersih dan sehat melalui penyuluhan rumah sehat dan penyuluhan tempat tempat umum sehat. Program dan kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengambilan dan pemeriksaan sampel air, sampel makanan, sampel jajanan, sampel kue selama bulan Ramadhan, sampel darah cholinesterase petani. Dari beberapa sampel makanan/jajanan/kue selama bulan Ramadhan ditemukan Rodhamin dan boraks. Untuk sampel darah cholinesterasi ditemukan tingkat keracunan rendah. Kegiatan lainnya berupa pemeriksaan sampel tanah untuk kecacingan, penyemprotan vektor lalat di TPA dan pemeriksaan sampel air limbahdi TPA.

Tempat tempat umum sehat yang menjadi sasaran dalam penyuluhan dan pembinaan meliputi pasar, tempat ibadah, terminal dan fasilitas umum lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pencapaian sasaran adalah:

Pembangunan perumahan yang cukup pesat oleh pengembang sudah memperhatikan persyaratan rumah sehat.

Hambatan/Masalah:

1. Masih ada beberapa kawasan diperkotaan yang termasuk kategori lingkungan perumahan kumuh, sedangkan di pedesaan sebagian masyarakat tidak peduli dengan persyaratan rumah sehat.

2. Penataan tempat tempat umum masih terkendala dengan pendanaan dan pemahaman terhadap lingkungan sehat.

Strategi/upaya pemecahan:

1. Kerjasama lintas sektor yang melibatkan beberapa SKPD agar upaya yang dilaksanakan lebih efektif dan berhasil guna.

2. Melaksanakan promosi kesehatan dengan pendekatan edukatif dan berkesinambungan, termasuk melalui kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah(UKS).

Sasaran 9: Terwujudnya peningkatan pengawasan

komoditas produk pangan dan obat

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya peningkatan pengawasan komoditas produk pangan dan obat dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran yaitu Persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat dengan pencapaian kinerja 100 dengan predikat

Sangat Berhasil.

Hasil pengukuran capaian kinerja Terwujudnya peningkatan pengawasan komoditas produk pangan dan obat :

No Indikator Satuan Target Realisasi Capaian %

1. Persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat

Persen 80 80 100

Ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar mampu untuk pelayanan selama 18 bulan, hal ini untuk mengantisipasi hal hal yang kemungkinan bisa saja terjadi pada tahun anggaran berikutnya serta terjaminnya ketersediaan obat untuk jangka waktu yang cukup guna memberikan rasa aman serta sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah dalam pelayanan pengobatan tingkat pertama. Target perkapita untuk anggaran persediaan obat yang ditetapkan secara nasional adalah Rp. 11.322,00/jiwa, sedangkan realisasi yang bisa dicapai oleh Kabupaten Banjar sebesar Rp. 11.000,00/jiwa atau 97,2%.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pencapaian sasaran adalah:

Anggaran untuk pengadaan obat generik berlogo tersedia dengan cukup.

Hambatan/Masalah:

Masih ada beberapa Puskesmas yang belum mempunyai gudang obat sesuai standar dan ketentuan dalam penyimpanan obat

Strategi/upaya pemecahan:

Secara bertahap membangun gudang obat sebagai prioritas dalam pembangunan sarana dan prasarana Puskesmas.

Sasaran 10: Terwujudnya pengembangan kebijakan

manajemen kesehatan

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya pengembangan kebijakan manajemen kesehatan dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran yaitu Rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD Kabupaten/Kota dengan pencapaian kinerja 79,37 dengan predikat

Berhasil.

Hasil pengukuran capaian kinerja Terwujudnya pengembangan kebijakanmanajemen kesehatan :

No Indikator Satuan Target Realisasi Capaian %

1. Rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD Kabupaten/Kota

Persen 8 6,35 79,37

Anggaran kesehatan yang disediakan dalam DPA SKPD Dinas Kesehatan mencapai 6,35% untuk kegiatan belanja langsung dan belanja tidak langsung. Idealnya anggaran kesehatan yang masuk dalam perhitungan adalah meliputi semua SKPD yang berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan seperti Rumah Sakit Umum, Keluarga Berencana, Perumahan dan Permukiman untuk program penyediaan air bersih dan kawasan bersih dan sehat serta pengelolaan sampah dan air limbah yang pada outputnya dapat meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan, sehingga persentase ideal anggaran kesehatan sebesar 15% yang pernah menjadi kesepakatan di tingkat nasional akan mampu direalisasikan.

Selain dana APBD Kabupaten, Dinas Kesehatan menerima juga dana dari tugas pembantuan melalui program Bantuan Operasional Kesehatan dan Jamkesmas dari Kementerian Kesehatan serta dana Bantuan Khusus dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan, sehingga bila semua anggaran yang diterima dan dikelola Dinas Kesehatan maka persentase APBD kesehatan terhadap APBD Kabupaten Banjar adalah 7,60%.

Sasaran 11: Terwujudnya keluarga berencana yang

mandiri dan sejahtera

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran " Terwujudnya keluarga berencana yang mandiri dan sejahtera " dengan 3 (tiga) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian sebesar 98,78 % dengan predikat Sangat Berhasil.

No Indikator Satuan Target Realisasi Capaian %

1. Angka laju pertumbuhan

penduduk Persen 2,11 2,19 96,34

2. Akseptor KB PPM PA 71.503 87.691 122,64

3. Persentase pasangan usia subur yang menggunakan

alat kontrasepsi persen 65 78,66 121,05

Indikator laju pertumbuhan penduduk yang di targetkan sebesar 2,11 % tidak dapat dicapai, mengingat ada beberapa variable yang mempengaruhi tingginya angka laju pertumbuhan penduduk dimaksud. Pertumbuhan penduduk murni diperoleh melalui tambahan dari angka kelahiran, yang bisa dipastikan bahwa pertumbuhan penduduk murni ini masih dalam batasan target yang telah ditentukan. Hal ini ditunjukan oleh capaian jumlah PPM KB baru 24.063 akseptor dari target 25.604 akseptor. Dengan tingkat capaian 93,98 %, sementara itu dari jumlah akseptor KB aktif yang di targetkan sebanyak 71.503 akseptor dapat dicapai 87.691 akseptor dengan tingkat capaian 122,64 % atau dengan kata lain jumlah akseptor KB aktif melebihi dari yang ditargetkan.

Melihat tingkat capaian akseptor KB diatas, berarti ada faktor lain yang mempengaruhi tingginya laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data jumlah penduduk yang disampaikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, data registrasi menunjukan tingginya arus migrasi yang masuk ke wilayah Kabupaten Banjar. Untuk itu terhadap hasil perhitungan angka pertumbuhan penduduk diatas lebih dipengaruhi oleh posisi beberapa wilayah Kabupaten

Banjar yang menjadi penyangga ibukota provinsi yaitu kota Banjarmasin.

Sasaran 12: Terwujudnya peningkatan kapasitas

pemuda dan prestasi olahraga

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terwujudnya peningkatan kapasitas pemuda dan prestasi olahraga dengan 6 (enam) Indikator kinerja sasaran, memperlihatkan rata-rata angka capaian sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil.

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran ini dijabarkan pada Tabel berikut:

No Indikator Satuan Target Realisasi Capaian %

1. Terlaksananya lomba olahraga tingkat pelajar dan masyarakat

Keg. 8 Cabang

olahraga 8 Cabang olahraga 100 % 2. Jumlah stadion olahraga Buah 1 buah 1 buah 100 % 3. Jumlah gedung olahraga Buah 36 buah 36 buah 100 % 4. Jumlah jenis klub olahraga Klub 29 klub 30 klub 100 % 5. Jumlah event olahraga

nasional

Keg. 4 kali 4 kali 100 % 6. Jumlah event olahraga

daerah Keg. 21 kali 21 kali 100 %

Program utama yang dilaksanakan untuk mencapai target sasaran diatas adalah Program Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga dengan kegiatan :

1. Pembinaan cabang olahraga prestasi tingkat daerah. 2. Pembibitan cabang olahraga prestasi ditingkat daerah 3. Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi

Sasaran ini memcapai 100% dikarenakan bahwa :

1. Dana yang tersedia mencukupi untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Tersedianya sumberdaya aparatur yang handal. 3. Tersedianya sarana dan prasarana olahraga.

4. Pemkab Banjar berkometmen untuk meningkatkan/memajukan kegiatan olahraga yang berprestasi.

Sasaran 13: Terwujudnya pengembangan dan

pelestarian budaya lokal, kawasan budaya

Dalam dokumen B U P A T I B A N J A R (Halaman 68-72)