• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan Pembangunan

Dalam dokumen B U P A T I B A N J A R (Halaman 118-125)

masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

Sasaran 40: Terwujudnya penataan kependudukan yang tepat dan efektif

2. Mengoptimalkan sarana prasarana pelayanan EKTP

2.3. Permasalahan Pembangunan

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah sudah barang tentu proses tahap selanjutnya. Bercermin pada ekonomi pembangunansebelumnya.

Mencermati hal demikian, maka untuk tahap pembangunan selanjutnya perlu dilakukan beberapa pencermatan khusus kepada persoalan yang dihadapi, meliputi :

1) Sosial Budaya Daerah

Terdapat isu-isu strategis pada bidang sosial budaya daerah ini terdiri dari :  Kependudukan

Keserasian kebijakan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dandaya tampung lingkungan.

 Ketenagakerjaan

Perluasan kesempatan kerja.

Peningkatan kualitas angkatan kerja.  Transmigrasi

Pola pengembangan transmigrasi untuk pengembangan wilayah. Optimalisasi pemanfaatan lahan guna peningkatan kesejahteraan.  Kesejahteraan Sosial

Penurunan jumlah penduduk miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

 Kesehatan

Derajat Kesetaraan:

Kesetaraan derajat kesehatan Kabupaten Banjar dibandingkan tingkat nasional.

Permasalahan kesehatan ibu di Kabupaten Banjar. Permasalahan Status Gizi Balita Kabupaten Banjar.

Potensi endemisitas berbagai penyakit menular di Kabupaten Banjar masih tinggi.

Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan:

Mutu pelayanan kesehatan.

Sinergitas dan harmonisasi pembangunan kesehatan. Kesiapsiagaan bencana dalam bidang kesehatan.

Kemandirian dan peran serta masyarakat masih belum optimal.

Peningkatan SDM kesehatan :

Kualitas SDM kesehatan masih rendah. Rasio tenaga medis masih belum ideal.

Pendistribusian tenaga medis belum merata disemua pelayanan kesehatan.

 Pendidikan

Peningkatan prasarana dan sarana pendidikan menengah. Peningkatan pemerataan distribusi guru dan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu lulusan dan kompetensi pendidik yang berbasis pada kearifan dan budaya lokal.

Penguasaan teknologi dan informasi dalam rangka mewujudkan hasil pendidikan berdaya saing tinggi.

 Kebudayaan

Peningkatan ketahanan budaya. Pengembangan budaya daerah.

 Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Remaja

Peningkatan dan perluasan kesetaraan gender yang dititikberatkan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial budaya, lingkungan serta di semua sektor dan bidang kehidupan lainnya.

Peningkatan kesadaran dan kepekaan gender melalui pengembangan jejaring (networking) berbagai elemen masyarakat yang sadar dan peka gender.

Peningkatan perlindungan terhadap perempuan, anak-anak, dan remaja. Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak.

 Pemuda dan Olahraga

Peningkatan kemandirian sosial dan ekonomi pemuda dalam pembangunan.

Pemasyarakatan olahraga, peningkatan ruang publik untuk olahraga, dan peningkatan prestasi olahraga.

 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pengembangan IPTEK untuk kegiatan pendidikan. Pengembangan pembelajaran berbasis TI.

 Penanggulangan Bencana

Pengurangan resiko bencana serta penguatan kelembagaan penanggulangan bencana.

Pemanfaatan pengetahuan, inovasi, dan pendidikan untuk membangun keselamatan dan ketahanan.

Pengurangan faktor-faktor penyebab resiko bencana.

Penguatan kesiapan menghadapi bencana pada semua tingkatan masyarakat.

2) Perekonomian Daerah  Pertumbuhan Ekonomi

Kinerja PDRB perlu diperkuat dengan pergeseran dari sektor pertanian mengarah sektor industri dan jasa.

Pengembangan pasar lokal dan regional untuk menyerap produk unggulan

 Investasi

Peningkatan keunggulan bersaing.

Perwujudan investasi yang mengarah pada keunggulan lokal.

Sistem pelayanan investasi satu pintu dengan pemanfaatan teknologi informasi.

 Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro.

Perkuatan basis ekonomi kerakyatan dengan optimalisasi segenap potensi.

Penguatan jejaring informasi pasar bagi produk Koperasi & UMKM, termasuk fasilitas dan prasarana expo di daerah.

Peningkatan asumsi unit usaha tenaga kerja dan nilai produksi di sektor Koperasi & UMKM.

 Pertanian

Ketersediaan dan keterjangkauan saprodi (bibit, pupuk, obat-obatan). Menurunnya daya dukung lahan dan air.

Krisis ekonomi yang berdampak pada krisis penyediaan pangan global. Penurunan luasan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan

Pengembangan ternak sapi potong.

Proyeksi sektor pertanian relatif stabil dalam arti jumlah produksi akan meningkat seiring peningkatan produktivitas lahan pertanian.

 Ketahanan Pangan

Masih adanya desa-desa yang berpotensi rawan pangan yang disebabkankemiskinan dan berbagai bencana.

Ketersediaan dan keterjangkauan sembilan bahan pokok.

Bahan addictive pada makanan yang berpengaruh pada keamanan pangan.

Beredarnya produk pangan yang sudah kadaluwarsa.

Kuantitas dan kualitas tenaga penyuluh polivalen masih kurang. Sarana prasarana penyuluh belum memenuhi standar.

Masih adanya desa-desa yang berpotensi rawan pangan yang disebabkan kemiskinan dan berbagai bencana.

Masih adanya peredaran makanan yang mengandung bahan tambahan pangan dan cemaran yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat.  Kehutanan dan Perkebunan

Rendahnya daya saing produk kehutanan/ perkebunan.

Peranan kehutanan dan perkebunan di dalam mendukung mengurangi kemiskinan bagi petani hutan/kebun serta peningkatan peluang kerja dan usaha.

Peningkatan nilai tambah/pendapatan bagi petani hutan/kebun sesuai tuntutan pembangunan.

Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR).  Perikanan dan Kelautan

Kebutuhan konsumsi ikan masyarakat masih potensial Potensi usaha ikan budi daya yang semakin diminati

Proyeksi jumlah ikan dan lainnya diperkirakan akan terus meningkat mengingat besarnya potensi dan peluang yang tersedia. Berikut ini ditampilkan target pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Banjar.

 Energi dan Sumber daya Mineral

Pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dalam eksploitasi bahan galian.

Pemanfaatan sumberdaya alam untuk ketenagalistrikan.

Pemerataan kebutuhan energi listrik yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

 Pariwisata

Mengembangkan manajemen pariwisata yang mendukung keberlanjutan pengembanganekonomi lokal.

Proyeksi kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Banjar diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan tahun-tahun mendatang dengan asumsi bahwa kondisi dan situasi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional, dalam situasi kondusif. 3) Prasarana dan Sarana Daerah

 Transportasi

Pemanfaatan penyediaan pelayanan angkutan umum yang aman, nyaman, murah.

Peningkatan jaringan jalan berikut fasilitas keselamatan guna pengembangan wilayah.

Pengembangan pola transportasi angkutan massal, melalui penyusunan manajemen transportasi.

Peningkatan penyediaan fasilitas pelayanan transportasi yang menunjang keamanan dan kenyamanan pemakai jalan.

Pengembangan prasarana terminal regional Kabupaten Banjar Pengembangan infrastruktur angkutan barang.

 Sumberdaya Air

Pengelolaan SDA terpadu.

Pemberdayaan petani pemakai air. Efisiensi sarana dan prasaran irigasi.

Manajemen sumberdaya air yang profesional dan efektif. Mengurangi bahaya banjir dan kekeringan.

 Air Minum / Air Bersih

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan prasarana dan sarana air minum/air bersih di perkotaan dan perdesaan.

Pengembangan penyediaan sumber-sumber air dan optimalisasi sumber-sumber air yang sudah ada.

Peningkatan pengelolaan air minum.

Peningkatan peran pemerintah melalui SPAM untuk meningkatkan pelayanan PDAM.

 Air Limbah/Sanitasi

Pengelolaan air limbah yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di perkotaan dan perdesaan.

Optimalisasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi prasarana dan sarana air limbah.

 Persampahan dan Drainase

Pembangunan Perumahan yang layak bagi masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan drainase.  Perumahan dan Permukiman

Pembangunan rusunawa/rusunami di perkotaan. Penanganan daerah kumuh perkotaan.

Pembangunan rumah layak huni  Listrik

Penyediaan listrik yang menjangkau sampai wilayah terpencil. Pengembangan energi listrik baru

Penghematan energi listrik.

Pengembangan energi listrik berbasis kemasyarakatan. Kerjasama dengan swasta dalam penyediaan energi listrik.  Komunikasi dan Informatika

Pengembangan Digital Government Services E-gov. Pengembangan infrastruktur jaringan.

Kesiapan daerah dalam program penyediaan internet murah dan internet masuk desa.

Sosialisasi dan desiminasi informasi publik.

Layanan komunikasi dan informasi secara terpadu.  Lingkungan Hidup

Tantangan-tantangan tersebut di atas menjadi landasan bagi pemerintah daerah untuk mempertimbangkan isu-isu strategis untuk pengelolaan lingkungan hidup. Adapun isu-isu strategis tersebut antara lain meliputi:

- Pengelolaan sampah mandiri. - Pengembangan bio energi.

- Pelaksanaan 3R (Recycle, Reuse, Reduce). - Penanaman sejuta pohon.

- Pengelolaan ruang terbuka hijau.

- Pencemaran air sungai oleh limbah cair,dan sampah. - Pencemaran udara dari kegiatan pertambangan. - Penurunan estetika lingkungan.

- Pelanggaran tata ruang. - Penambangan liar. 4) Struktur dan Pola Tata Ruang

 Struktur Tata Ruang Kabupaten Banjar

Meningkatkan kemampuan daerah dalam pengelolaan pengembangan tata ruang.

Memantapkan struktur dan hirarki sistem pusat pertumbuhan.

Pengelolaan pertumbuhan wilayah yang terintegrasi antar sektor pembangunan.

Meningkatkan peran dunia usaha dan daya saing melalui penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan infrastruktur dan wilayah.

Mendorong penataan ruang kawasan untuk revitalisasi dan kelestarian lingkungan serta budaya.

Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan, pengawasan dan pengelolaan penataan ruang.

Mendorong pengembangan wilayah/kawasan yang saling memperkuat dan seimbang.

 Pola Ruang Kabupaten Banjar

Penguatan lembaga yang terkait dalam penataan ruang. Pengembangan sarana dan prasarana wilayah.

Pencapaian proporsi lahan untuk kawasan lindung, baik kawasan hutan sebesar 30%.

Mempertahankan kawasan resapan air dan kawasan berfungsi hidrogeologis.

5) Pemerintahan, Hukum dan Politik  Pemerintahan

Perlunya pengembangan aparatur yang memiliki daya inovasi dan kreativitas.

Optimalisasi kapasitas aparatur daerah.

Dibutuhkannya aparat yang memiliki kompetensi dan budaya kerja sebagai abdi masyarakat atau pelayan masyarakat, merespon isu-isu terkait globalisasi dan civil society.

Perlunya peningkatan sarana prasarana aparatur khususnya kawasan perkantoran yang representative.

 Hukum

Penanaman pola hidup patuh hukum mendukung terwujudnya aparatur dan masyarakat yang adil dan responsife hukum.

 Politik

Mewujudkan sinergi antar pelaku politik.

Penguatan peran pemerintah sebagai fasilitator dan advokasi kebijakan publik.

Penguatan peran partai politik.

RencanaKerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2015 120

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

Dalam dokumen B U P A T I B A N J A R (Halaman 118-125)