publik yang memadai baik kuantitas dan kualitas
Sasaran 28: Terwujudnya Tatakelola Pemerintahan yang Responsif, Akuntabel dan Transparan
1. Tingkat pelanggaran aturan
perundang-undangan tentang penangkapan ikan (Kasus) 1 0 100
Sasaran di atas adalah dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan
strategis yaitu melindungi lingkungan dan sumber daya perikanan
dan kelautan serta peningkatan partisipasi dan kesadaran masyarakat perikanan dalam pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan secara optimal, dan lestari, bertanggung jawab dan berkelanjutan. Indikator kinerja keberhasilan sasaran di atas ada 2 indikator dari 2 kegiatan meliputi Razia pelaku pelanggaran UU perikanan dan Kasus Pelanggaran UU perikanan
Sasaran 28: Terwujudnya Tatakelola Pemerintahan yang
Responsif, Akuntabel dan Transparan
Hasi evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya tata kelola pemerintah yang responsif, akuntabel dan transparan dengan 11 (sebelas) indikator kinerja sasaran yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat memperlihatkan capaian kinerja sebesar 88,67 dengan predikat
sangat berhasil.
pemerintahan yang responsif, akuntabel dan transparan:
No Indikator Target Realisasi Kinerja % Capaian
1 Meningkatnya Akuntabilitas keuangan dan kinerja
Pemerintah Kabupaten Banjar
WDP B WDP B 100 2 SKPD yang Melaporkan pelaksanaan SPM 70 70 100 3 Peningkatan Kualitas Pengendalian Pembangunan 60 60 100
4 Waktu Penetapan Perda APBD Tepat
waktu waktu Tepat 100 5 Tingkat capaian kinerja
pengelolaan keuangan 70 55 78,57
6 Jumlah pajak dan retribusi
daerah 42.136.221.827 51.335.065.705 100
7 Rasio PAD terhadap total
penerimaan APBD 10,5 14,77 100
8 Tingkat capaian kinerja rata-rata
SKPD pemungut 100 105,37 100
9 Terkelolanya Aset Daerah
dengan baik 70 70 100
10 Jumlah SKPD yang arsipnya
sudah ditata 12 13 100
11 Jumlah Peserta Sosialisasi
Kearsipan 100 83 83
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut,dengan uraian sebagai berikut :
1. Meningkatnya Akuntabilitas keuangan dan kinerja Pemerintah Kabupaten Banjar, dengan target penilaian WDP dan Nilai B pada Tahun 2013 telah memenuhi target sehingga realisasi 100%. Upaya mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, bidang pengelolaan keuangan daerah terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar. Tertib administrasi sebagaimana diharapkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan
2. Sampai pertanggung jawaban memperoleh hasil yang baik. Hasil pemeriksaan BPK pada tahun 2013 mencapai opini wajar dengan pengecualian hal itu telah sesuai dengan target yang ditetapkan. 3. Koordinasi tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
SKPD Pelaksana Urusan Wajib; Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 mewajibkan Kementerian / Lembaga menyusun Indikator SPM, tetapi Kementerian / Lembaga baru menerbitkan antara tahun 2008 sampai 2010 bahkan ada Kementerian / Lembaga yang belum menyusun, sehingga dalam penyusunan Renstra
2011-2015 belum seluruhnya terakomodir program dan indikatornya sehingga menyulitkan penerapan dan percepatan SPM. Pemerintah Kabupaten Banjar telah menerbitkan Perbup No 35 tahun 2010 tentang SPM di Kabupaten Banjar yang mengatur Indikator SPM bagi SKPD Pengampu SPM, namun Penerapan dengan Perbup ini tidak banyak membantu, pada awal Maret 2013 Konsultan SPM Kalimantan Selatan membantu tata cara membuat laporan dan perencanaan anggaran, cara ini sangat membantu tetapi ternyata cara konsultan ini perencanaan penganggaran menghasilkan dana yang cukup besar yang sangat mustahil dapat dipenuhi oleh APBD, dan dengan mengharapkan bantuan (DAK) tidak dapat diharapkan ddengan pasti. Pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Banjar menerbitkan Perbup Nomor 43 Tahun 2013 tentang Penetapan Indikator dan Pembiayaan SPM dalam upaya untuk mempercepat menerapannya. Penerapan dan Pencapaian Indikator SPM menjadi kegiatan yang khusus karena terkait dengan pembiayaan yang besar dan SDM yang terbatas, disisi lain pemerintah daerah juga mengejar target khusus yang sudah tertulis dalam Renstra yang telah ditetapkan. Pencapaian target SPM adalah merupakan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan yang berlaku dalam reformasi birokrasi. Target dapat dicapai adalah wujud Pegawai yang profesional sesuai dengan misi ketiga Sekretariat Daerah Banjar 4. Upaya menunjang keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di
Kabupaten Banjar, maka beberapa kegiatan telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas aparatur Pemerintah Daerah bidang pengadaan barang/jasa oleh Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Banjar melaksanakan bimbingan teknis dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa. Materi yang disampaikan dalam bimbingan teknis tersebut antara lain :
a. Bimbingan Teknis Aspek Hukum pelaksanaan kontrak dan serah terima pekerjaan.
b. Bimbingan Teknis dan sosialisasi Pengadaan Barang/jasa untuk aparatur Kecamatan dan Kelurahan.
c. Bimbingan Teknis Tata Cara Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak.
d. Bimbingan Teknis Pedoman Panitia/Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan.
e. Bimbingan Teknis penyusunan Rencana Umum Pengadaan (RUP). f. Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Pengadaan dan Evaluasi
Penawaran.
g. Bimbingan Teknis dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa pemerinatah sebanyak dua kali
5. Waktu Penetapan Perda APBD, pada tahun 2013 penetapan perda APBD tepat waktu yakni Perda Kab. Banjar No. 17 Tahun 2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang APBD Kab Banjar TA. 2013 dan Perda Kab. Banjar No. 8 tahun 2013 tanggal 16 Oktober 2013 tentang Perubahan APBD Kabupaten Banjar TA. 2013. Penetapan ini sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditentukan yakni pada akhir tahun sebelumnya sedangkan untuk perubahan paling lambat pada bulan Oktober tahun berjalan.
6. Tingkat capaian kinerja pengelolaan keuangan, dari target sebesar 70% terealisasi hanya 55% sehingga capaian kinerja senilai 78,57%. Capaian ini dipengaruhi oleh beberapa kegiatan, yakni: Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD, Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD, Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD, Penyusunan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah.
Kegiatan Penyusunan Bahan Rancangan Peraturan Daerah tetang APBD. Kegiatan ini merupakan kegiatan perencanaan pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah yg disusun berdasarkan kebutuhan tiap-tiap unit pelaksana pemerintah daerah yang mana proses telah melalui beberapa kajian oleh tim anggaran pemerintah daerah. Hasil kegiatan ini berupa Perda Kab. Banjar No.17 Tahun 2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang APBD Kab Banjar TA. 2013.
Kegiatan Penyusunan Raperda Tentang Perubahan APBD. Untuk mengimbangi perubahan faktor-faktor baik internal maupun ekternal maka dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dilakukan beberapa kajian tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Hasil kegiatan ini berupa Perda Kab. Banjar No. 8 tahun 2013 tanggal 16 Oktober 2013 tentang Perubahan APBD Kabupaten Banjar TA. 2013.
Kegiatan Penyusunan Raperda Tentang Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD. Segala bentuk keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah harus dipertanggung jawabkan dalam bentuk rancangan peraturan daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD. Hasil kegiatan ini berupa Perda no.7 tahun 2013 tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD TA 2012. Dan Perbup no.45 tahun 2013 tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD TA. 2012.
Permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan program diatas diantaranya adalah terlambatnya Laporan Keuangan beberapa SKPD ke BPKAD sehingga terlambatnya pembuatan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD kabupaten. Solusinya adalah Dibuatnya
peraturan atau Edaran yang untuk penyampaikan batas akhir dan sanksi utk keterlambatan Laporan Keuangan SKPD.
7. Jumlah pajak dan retribusi daerah pada tahun 2013 sebesar Rp. 51.335.065.705,- dari target Rp. 42.136.221.827,- dengan capaian kinerja 100%, hal ini tertuang dalam tabel berikut :
No Penerimaan Uraian target realisasi Capaian
1 Pajak Daerah 29.834.768.487 35.729.795.868 119,76
2 Retribusi Daerah 12.301.453.340 15.605.269.837 126,86 Jumlah 42.136.221.827 51.335.065.705 121,83
Capaian kinerja ini tidak terlepas dari upaya bersama antara dinas instansi terkait dengan masyarakat dimana kemampuan aparat didukung kesadaran yang cukup tinggi dari masyarakat khususnya para waajib pajak daerah dan retribusi daeraah untuk taat membayar kewajibannya tersebut.
8. Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD, pada Tahun anggaran 2013 PAD Kabupaten Banjar sebesar Rp. 179.120.915.941,-. Dengan jumlah Penerimaan APBD senilai Rp. 1.212.487.968.471 Sehingga rasionya adalah 14,77 dari target 10,5 maka capaian kinerjanya sebesar 100%. Tingkat capaian kinerja rata-rata SKPD pemungut adalah sebesar 105,37 yang didapat dari persentase keseluruhan realisasi pendapatan dari target yang ditetapkan. Pada tahun 2013 ini rata-rata capaian kinerja SKPD pemungut sebesar 105,37 dari target 100 maka capaian kinerja senilai 100%.
9. Terkelolanya Aset Daerah dengan baik, dengan target kinerja sebesar 70 % telah terealisasi seluruhnya sehingga capaian kinerja 100%. Kegiatan ini mengarah pada pencatatan hasil pengadaan dan penghapusan aset pemerintah Kabupaten Banjar per triwulan yang tujuannya sebagai tindakan kontrol dalam perkembangan kondisi aset pemerintah daerah, sehingga pengelolaan pelaporan inventarisasi aset pemerintah daerah Sebagai penyusunan sistem pelaporan akuntabilitas pemerintah daerah kab banjar bidang aset. Hasil dari kegiatan ini berupa :
a. Penghapusan Barang Milik Pemerintah, hasil kegiatan ini berupa 4 SK, yaitu:
- SK Penghapusan Barang Milik Daerah Berupa Tanah Dan Bangunan Dari Daftar investarisasi Barang Milik Rakyat Pemerintah Kabupaten Banjar Nomor 456 Tahun 2013 Tanggal 05 Juni 2013.
- SK Penghapusan Tanah Puskesmas Pesayangan Dari Daftar Inventaris Barng Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Banjar Nomor 540 Tahun 2013 Tanggal 19 Juli 2013.
- SK Persetujuan Pengahapusan Bangunan Puskesmas Dan Rumah Dinas Dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah Kabupaten Banjar Nomor 433 Tahun 2013 Tanggal 27 Maret 2013.
- SK Persetujuan Pengahapusan Bangunan Kantor Camat Simpang Empat Dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Banjar Nomor 350 Tahn 2013 Tanggal 27 Maret 2013
b. Penilaian Aset Barang Milik Daerah yang tidak mempunyai nilai mulai bulan Mei s.d Juli 2013 sebanyak 34 objek tanah dan 28 objek bangunan.
c. Rekonsiliasi Aset, hasilnya beruapa SK Pengakuan Nilai Barang Milik Daerah pada SKPD di Lingkungan Pemkab Banjar Nomor 396 Tahun 2013 tanggal 30 April 2013
10. Arsip-arsip setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdiri dari arsip keuangan, arsip kepegawaian, arsip fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian serta arsip subtantif (tugas pokok) yang kesemuanya harus diklasifikasikan berdasar kesamaan masalah yang dituangkan dalam Daftar Arsip (DA). Daftar Arsip adalah suatu daftar yang bersumber dari data-data hasil pendataan dan penataan yang disusun berdasarkan masalahnya dan tahun pembuatannya. Dalam kegiatan tahun 2013 ini telah tersusun/ terhimpun data arsip dalam bentuk Daftar Arsip (DA) sebanyak 13 jilid, kemudian untuk arsip yang di data dan di tata selama tahun 2013 sebanyak 10.557 berkas / 5.505 arsip / 620.
11. Kegiatan ini adalah kegiatan sosialisasi/penyuluhan dibidang kearsipan yang mengikutsertakan aparatur pemerintah dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan layanan informasi kearsipan, dengan diikutsertakan dalam sosialisasi tersebut diharapkan aparatur mampu menerapkan pengetahuan yang didapat berkaitan dengan pelayanan informasi kearsipan sesuai prosedur dan standar teknis yang berlaku. Pada tahun 2013 ini kegiatan Sosialisasi/ Penyuluhan Kearsipan di lingkungan instansi pemerintahdi laksanakan sebanyak 2 kali sosialisasi yaitu; Sosialisasi I, sosialisasi kearsipan bagi sekretaris desa/sekretaris lurah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar yang diikuti oleh 46 orang peserta. Sosialisasi II, sosialisasi kearsipan bagi sekretaris desa/ sekretaris lurah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar yang diikuti oleh 37 orang peserta.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pencapaian sasaran adalah:
Aparatur pengawasan yang profesional dalam melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan pada objek pemeriksaan.
Hambatan/Masalah:
Pengetahuan aparatur yang belum optimal dalam pengelolaan keuangan
Strategi/upaya pemecahan:
Melaksanakan bimbingan teknis terhadap aparatur sesuai tugas pokok dan fungsinya.