• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Hidup

Dalam dokumen B U P A T I B A N J A R (Halaman 33-38)

B. Tenaga Kesehatan

3. Lingkungan Hidup

Permasalahan lingkungan hidup merupakan permasalahan yang memerlukan dukungan dari semua pihak. Hal ini memerlukan optimalisasi Pengaturan kebijakan dan perlindungan serta pemanfaatan sumber daya alam agar tidak merusak lingkungan dan perlunya upaya-upaya pemulihan dampak buruk akibat aktivitas pembangunan.

Penanganan sampah

Seiring dengan pertambahan penduduk yang terus meningkat produksi sampah terus meningkat pula. Produksi sampah Kota Martapura tahun 2012 kurang lebih 150 m3 per hari, selanjutnya tahun 2013 jumlah produksi sampah Kota Martapura yang dapat ditangani sebanyak 329 m3 per hari.

Pengelolaan kebersihan di Kabupaten Banjar menghadapi banyak tekanan terutama akibat pertambahan jumlah penduduk

dan pola konsumsi yang semakin tinggi. Hal ini berakibat kepada bertambahnya permasalahan pelayanan publik yang dilaksanakan, seperti bertambahnya timbunan sampah yang dihasilkan masyarakat baik produsen maupun konsumen. Tambahan lagi diperparah dengan masih dipertahankannya paradigma lama di dalam pengelolaan sampah yang masih mengandalkan kegiatan pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan; kesemuanya membutuhkan anggaran yang semakin besar dari waktu ke waktu.

TPA yang sekarang ini berada di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan, luas keseluruhan 16,5 Ha dan sudah beroperasi dimulai tahun 2002 hingga sekarang. Secara sistematis berdasarkan mind map proses pengelolaan sampah di kabupaten banjar dilakukan mulai dari penyediaan tempat-tempat sampah di tempat-tempat umum, perkantoran, sekolah, dan pengadaan tempat pembuangan sampah sementara sampai ke tempat pembuangan akhir sampah hingga dilakukan proses daur ulang dan pemanfaatan menjadi gas metan.

Bagian dari proses pengelolaan sampah adalah dilakukannya pemilahan sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Dari jumlah sampah yang dapat dikelola atau diolah, terdiri dari 4.015 m3 untuk sampah organik dan 54.020 m3 untuk sampah anorganik. Sesuai dengan tahapan selanjutnya ada yang telah dimanfaatkan menjadi sumber energi. Setelah sampah diangkut ke TPA diolah menjadi gas metan dengan jumlah sampah 5.170,83 m3/bulan dapat menghasilkan energi listrik sebesar 5.000 watt (5 KvA) selama 12 jam/hari.

Untuk menangani produksi sampah yang terus meningkat Pemerintah Kabupaten Banjar telah melakukan upaya-upaya seperti penambahan mobil dump truck, amrol dan kontainer untuk ditempatkan pada daerah-daerah yang padat penduduknya.

Tabel 2.21. Jumlah Volume Sampah yang Dapat Ditangani

No. Tahun Volume sampah yang ditangani

1. 2012 150 m3/hari

2. 2013 329 m3/hari

Sumber: Dinas Perumahan dan Permukiman Tahun 2013

4. Pertambangan

PerhatianPemerintah terhadap kelestarian lingkungan hidup ditunjukan melalui berbagai upaya, diantaranya dengan melakukan

pembinaan terhadap usaha pertambangan. Selama periode tahun 2009 sampai dengan 2013 pada luasan bukaan tambang seluas 2.449,5 hektar telah dilakukan kegiatan reklamasi 1.149,16 hektar dan revegetasi sebanyak 1.107,23 hektar.

Tabel 2.22. Data luasan bukaan tambang batubara dari tahun 2009 s/d tahun 2013

No. Uraian Jumlah (Ha)

2009 2010 2011 2012 2013

1. IUP KP 612,35 616,18 574,74 639,74 687,32 2. PKP2B 148,92 1.408,92 1.558,73 1.513,16 1.762,18 Jumlah 2.021,27 2.025,1 2.133,47 2.152,9 2.449,5 Sumber: Dinas Pertambangan Kabupaten Banjar Tahun 2014

Dalam rangka melakukan pembinaan usaha pertambangan telah diterapkan pemulihan kondisi lahan terhadap kegiatan eksploitasi yang telah dilakukan. Usaha ini dijalankan sesuai dengan ketentuan yang mengatur perlunya pelestarian sumber daya alam terlebih terhadap lahan eks usaha pertambangan.

Tabel 2.23. Jumlah Luasan Lahan yang di Tata Reklamasi Tambang Batubara Tahun 2009-2013

No Uraian Tahun (Hektar)

2009 2010 2011 2012 2013

1 IUP KP 218,81 240,6 270,4 283,4 325,76

2 PKP2B 610,15 670,5 690,7 792,4 823,4

Jumlah 828,96 911,1 961,1 1.075,8 1.149,16 Sumber : Dinas Pertambangan Kabupaten Banjar tahun 2014

Tabel 2.24. Jumlah Luasan Lahan yang Telah di Revigetasi Tambang Batubara

Tahun 2009-2013

No Uraian Tahun (Hektar)

2009 2010 2011 2012 2013

2 PKP2B 610,15 630,4 660,3 680,7 695 Jumlah 828,96 906,9 990,75 1.060,85 1.107,23 Sumber : Dinas Pertambangan Kabupaten Banjar tahun 2014

5. Kehutanan

Pembangunan kehutanan tetap memerioritaskan peningkatan fungsi hutan melalui peningkatan kualitas hutan, sehinggga fungsi hutan baik secara langsung maupun tidak langsung dapat berperan sebagai penyangga kehidupan bagi masyarakat. Keberadaan kawasan hutan di Kabupaten Banjar memerlukan upaya pembinaan dan pengendalian sehingga dapat berfungsi maksimal sebagai penyangga kehidupan masyarakat. Data luas kawasan hutan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.25. berikut:

Tabel 2.25. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Banjar Tahun 2012 No. Kawasan Hutan Luas (Ha)

1. Kawasan Lindung 43.667,25

2. Kawasan Hutan Produksi:

 Terbatas 25.354,30

 Tetap 84.655,66

 Konversi 2.100,48

3. Kawasan Hutan Konservasi 97.1976,26

Jumlah 252.973,95

Sumber: Kabupaten Dalam Angka Kabupaten Banjar Tahun 2013

Menjaga kelestarian lingkungan menjadi satu upaya nyata yang harus dilakukan guna kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Salah satu hal yang sangat erat kaitannya dengan pelestarian lingkungan adalah keberadaan hutan yang harus mendapat perlindungan dalam perkembangan akhir-akhir ini, dimana menjadi satu hal yang mengkhawatirkan jika terjadi kerusakan hutan berdampak pada musibah berupa bencana banjir dan sebagainya.

Dalam rangka menjaga kelestarian hutan, juga perlu dilakukan upaya penanaman khususnya pada lahan kritis. Data menunjukkan bahwa di Kabupaten Banjar terdapat cukup luas lahan kritis. Pada tahun 2008 terdapat 120.953 Ha lahan kritis dan pada tahun 2013 adalah seluas 118.250 Ha (kritis dan sangat kritis).

Terhadap lahan kritis tersebut sudah semestinya dilakukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Berikut mengenai kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dari tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel 2.26 di bawah ini.

Tabel 2.26. Data kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dari tahun 2009 -2013.

Kegiatan Tahun (Hektar)

2011 2012 2013

Reboisasi (Ha) 525 2.235 1.721

Hutan Rakyat (Ha) - - -

Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Banjar Tahun 2013

Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, adalah dengan mengoptimalkan penurunan jumlah lahan kritis yang ada di Kabupaten Banjar. Melalui upaya ini diharapkan akan menjadi satu hal positip bagi generasi yang akan datang, mengingat keberadaan hutan yang mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat terutama bagi iklim dan kondisi lingkungan hidup.

Perkembangan luas lahan kritis yang ada di Kabupaten Banjar, secara sebaran terlihat pada tabel 2.27. Secara jelas terlihat betapa penting upaya untuk melakukan penanaman dan pemulihan dan peningkatan kondisi lahan yang telah menurun kondisinya.

Tabel 2.27. Persebaran Lahan Kritis dan Sangat Kritis di Kab. Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013

No. Uraian Jumlah

1. Di dalam Kawasan Hutan:

Kritis (Ha) 95.460,5

Agak Kritis (Ha) -

Potensial Kritis (Ha) 65.297

Tidak Kritis 2.603

Sangat Kritis 7.015,3

2. Di luar Kawasan Hutan:

Kritis (Ha) 15.473,7

Agak Kritis (Ha) 92.269,6

Potensial Kritis (Ha) 97.793,2

Tidak Kritis 68.331

Sangat Kritis 3.003,5

Beberapa upaya nyata yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar, dalam rangka memperbaiki kondisi kawasan hutan dan lahan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup adalah dengan upaya rehabilitasi lahan.

Adapun data yang berhasil dihimpun berkaitan dengan upaya rehabilitasi lahan ini, menjadi satu langkah yang sangat baik dan mencerminkan besarnya kepedulian Pemerintah dan Masyarakat terhadap perlunya menjaga kualitas lingkungan hidup.

Tabel 2.28. Perkembangan Luas Kegiatan Rehabilitasi Lahan di Kabupaten Banjar Provinsi KalimantanSelatan. No. Tahun Dalam Kawasan Luar Kawasan Keterangan

1. 2011 243 Ha 282 APBD II (DAK)

2. 2012 987 Ha 1.248 APBD II (DAK), APBN 3. 2013 1.400 Ha 321 APBD II (DAK), APBN, Swadaya Masyarakat

Jumlah

Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Banjar Tahun 2013

Disamping upaya rehabilitasi lahan, juga telah dilakukan reboisasi terhadap kawasan hutan pada beberapa lokasi yang ada di wilayah Kabupaten Banjar. Upaya reboisasi ini merupakan satu wujud nyata dari kesadaran Pemerintah dan Masyarakat terhadap arti penting dari keberadaan kawasan hutan yang menjadi paru-paru bumi, yang menjadi satu penyangga kehidupan dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan kehidupan masyarakat dalam satu daerah yang memiliki kawasan hutan.

Dalam dokumen B U P A T I B A N J A R (Halaman 33-38)